Pengeboman Surabaya (2018)
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Pengeboman Surabaya 2018 adalah rangkaian peristiwa meledaknya bom di berbagai tempat di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13–14 Mei 2018. Tiga tempat di antaranya tempat ibadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.[6][7] Dua tempat lainnya masing-masing kompleks Rumah Susun Wonocolo di Taman, Sidoarjo[8] dan Markas Polrestabes Surabaya.[9]
Pengeboman Surabaya 2018 | |
---|---|
Lokasi | Surabaya, Jawa Timur Sidoarjo, Jawa Timur |
Koordinat | 7°17′20.0″S 112°45′37.3″E / 7.288889°S 112.760361°E 7°16′54.2″S 112°43′56.6″E / 7.281722°S 112.732389°E 7°15′49.6″S 112°43′33.6″E / 7.263778°S 112.726000°E 7°20′56.1″S 112°41′50.2″E / 7.348917°S 112.697278°E 7°14′19.4″S 112°44′12.1″E / 7.238722°S 112.736694°E |
Tanggal | Minggu, 13 Mei 2018-Senin, 14 Mei 2018 * Serangan 13 Mei: |
Sasaran | 3 gereja 1 kompleks rumah susun 1 kantor polisi |
Jenis serangan | Pengeboman bunuh diri |
Senjata | Bom bunuh diri; Bom mobil (GPPS Jemaat Sawahan) dan Bom motor (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela)[2] |
Korban tewas | 17 orang (termasuk pelaku)[3] dengan detail: 14 orang di insiden Gereja Surabaya[4] dan tiga orang di Sidoarjo |
Korban luka | 43[5] |
Pelaku | Jamaah Ansharut Daulah, cabang Asia Tenggara dari ISIS |
Motif | Terorisme |
Latar belakang
Diperkirakan pada tahun 2017 sekitar seratusan warga negara Indonesia pergi ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan pasukan Negara Islam Irak dan Syam sebelum mereka kembali.[10] Masin-masing dari mereka kembali ke Indonesia melalui proses deradikalisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, termasuk memantau proses deradikalisasi setiap individu saat dilepas ke masyarakat.[11] Beberapa serangan terorisme, seperti serangan Thamrin, dikendalikan oleh orang-orang yang kembali atau ekstremis lokal yang bersumpah untuk NIIS[12]
Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo meminta perpepatan revisi kembali Undang-Undang Antiterorisme yang diteribitkan tahun 2003 dan direvisi pertama tahun 2013 lalu. Jokowi mempertanyakan efektivitas peraturan yang menyebabkan pemerintah secara hukum tidak dapat menangkap pelaku serangan Thamrin secara dini.[13] Revisi yang dihadapi perlawanan, dengan kritik yang menyatakan bahwa undang-undang tersebut akan mengizinkan penangkapan sewenang-wenang.[14] Kemudian, kelompok kontra muncul dari kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berargumen bahwa keterlibatan Tentara Nasional Indonesia dalam RUU akan menempatkan angkatan bersenjata dalam peran penegakan hukum.[15] Tanpa menghiraukan kelompk kontra tersebut, RUU itu terus berlanjut meskipun ditunda pada akhir Februari karena masalah keterlibatan militer dalam penanggulana terorisme dan perdefatan definisi hukum terorisme.[16]
Pada 8 hingga 10 Mei 2018, sebuah peristiwa kerusuhan terjadi di Markas Korps Brigade Mobil di Depok, Jawa Barat, dan menyebabkan 5 polisi gugur dalam bertugas. Saat itu, sebanyak 155 narapidana terorisme menyandera polisi yang bertugas pada sel khusus teroris.[17] Setelah peristiwa tersebut, polisi menembak mati empat orang yang diduga teroris yang diduga kabur "untuk membantu para tahanan kerusuhan".[18] NIIS mengaku bertanggung jawab akibat kejadian tersebut.[19]
Kronologi Bom Surabaya
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan terjadi saat suatu sepeda motor yang ditumpangi satu orang memasuki kompleks gereja dan nyaris menabrak seorang jemaat sebelum akhirnya meledak persis di antara para jemaat yang sedang berjalan kaki.[20]
GKI Diponegoro
Menurut saksi mata Tardianto, sebelum terjadi pengeboman, tiga orang perempuan bercadar, satu orang dewasa, satu anak kecil, dan satu lagi anak remaja, masuk ke area parkiran GKI Surabaya.[21] Saksi mata lain, juruparkir Mulyanto, melihat ketiganya mengenakkan rompi[22] dan satpam Antonius melihat ketiganya berjalan berjajar di pinggir jalan depan GKI, masuk ke pintu halaman gereja, dihadang oleh seorang satpam[23] yang kemudian ia peluk sebelum akhirnya terjadi ledakan.[24]
GPPS Jemaat Sawahan
Menurut Kepala Rumah Tangga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Suhendro, peristiwa terjadi saat suatu mobil merangsek masuk ke halaman gereja dan kemudian melemparkan sebuah bom.[25]
Dalam keterangan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan bahwa bom di GPPS Jemaat Sawahan merupakan bom mobil. Diketahui bahwa bom dibawa menggunakan mobil Avanza menerobos masuk dengan kecepatan tinggi, menabrak pintu, merangsek ke teras dan lobi gereja kemudian meledak dan membakar gereja.[26][27]
Sidoarjo
Pada malam di hari yang sama pada pukul 20:00 WIB, terjadi ledakan di sebuah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Wonocolo, kawasan Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.[8] Ledakan tersebut terjadi pada Blok B di lantai 5 dan terdengar hingga lima kali dan dikonfirmasi merupakan sebuah ledakan bom rakitan yang dibuat oleh penghuni rusunawa.[28] Setelah ledakan pertama, polisi langsung mendatangi tempat kejadian dan menemukan Anton sedang memegang alat pemicu bom. Dalam insiden ini setidaknya tiga orang tewas, dua diantaranya akibat ledakan bom, yakni istri Anton beserta anaknya, dan Anton yang tewas tertembak polisi akibat perlawanan. Tiga anak lainnya terluka dibawa ke Rumah Sakit Siti Kodijah.[29]
Polrestabes Surabaya
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung menyatakan bahwa pada Senin, 14 Mei 2018 pukul 08:50 WIB, sebuah ledakan terdengar di depan Polrestabes Surabaya.[9][30][31] Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan terjadi di pintu gerbang Polrestabes Surabaya ketika sebuah mobil mini-bus dan dua buah sepeda motor akan diperiksa petugas.[32][33][34]
Pelaku
Seluruh pelaku dari rentetan serangan bom di Surabaya dlakukan oleh satu keluarga beranggotakan enam orang, diantaranya Dita Upriyanto (48), istrinya Puji Kuswati (43) dan mengajak empat anaknya berinisial Yusuf Fadil, Firman Halim (16), Fadilah Sari (12), dan Pamela Rizkita (9).[35] Kapolri Tito Karnavian dalam konferensi persnya menyatakan bahwa keluarga ini baru saja datang dari Suriah dan merupakan simpatisan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).[36]
Dalam pembagian tugasnya, Dita Upriyanto adalah pengemudi mobil Avanza yang menabrak GPPS Jemaat Sawahan. Sebelum melakukan kejahatan, Dita menurunkan istrinya Puji Kuswati dan dua anak perempuannya, FS (12) dan PR (9), di GKI Diponegoro. Ketiga orang ini telah dipasangkan tiga buah bom yang dililitkan dipinggang. Dalam keterangan polisi, jenazah istri dan kedua anaknya rusak di bagian perut.[37]
Sedangkan pelaku di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela diduga merupakan anak laki-laki Dita, yakni Yusuf Fadil (18) dan FH (16). Mereka mengendarai sepeda motor dan memangku bom yang akan diledakkan.
Negara Islam Irak dan Syam melalui kantor beritanya, Amaq News Agency, menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan ini.[38][39]
Reaksi keamanan dan akibat tidak langsung
- Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, membatalkan acara tahunan Festival Rujak Uleg di Jalan Kembang Jepun dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang rencananya digelar pada 13 Mei siang hari. Pembatalan ini merupakan atas pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian.[40]
- Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Irjen Idham Azis, menerbitkan sebuah telegram rahasia (TR) mengenai kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pasca insiden bom Surabaya pada hari yang sama. Dalam telegram rahasia tersebut menyatakan bahwa 13 Mei 2018 pukul 08.00 WIB status kesiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga 1 hingga batas waktu yang belum ditentukan.[41]
- Polda Bali dan jajarannya menyatakan memperketat keamanan di Bali terutama memperketat penjagaan di gereja-gereja yang melaksanakan kebaktian, meski telah mengadakan status siaga satu sejak Jumat, 11 Mei 2018, pasca insiden di Mako Brimob. Polda Bali melakukan penambahan personel dari Ditsabhara dan Brimob serta jadwal patroli.[42]
Tanggapan dan kecaman
Pejabat tinggi negara dan daerah
- Presiden Joko Widodo membatalkan agendanya di Jakarta dan langsung berangkat ke Surabaya untuk meninjau lokasi kejadian dan menjenguk korban. Presiden mengatakan bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang biadab dan di luar batas kemanusiaan dan menyatakan bahwa terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Ia menegaskan bahwa semua ajaran agama menolak ajaran terorisme apa pun alasannya.[43]
Pemuka dan oganisasi agama
- Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Golmar Gultom, berharap seluruh elit politik untuk tidak menggunakan insiden ini sebagai alat politik sesaat dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Ia mengatakan bahwa kekerasan tidak akan mampu menyelesaikan masalah dan hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan yang berakhir pada kehancuran dan meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan ajaran kekerasan maupun pembunuhan.[44][45]
- Pemimpin gereja Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus, turut pula menyampaikan duka atas terjadinya tragedi bom bunuh diri di Surabaya. Ia mengucapkan bela sungkawanya pada saat menjelang doa Regina Caeli atau Ratu Surga di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Paus Fransiskus mendoakan para korban dan orang-orang yang mereka cintai di hadapan ribuan umat yang berkumpul.[46]
- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Islam melarang aksi bom membunuh orang yang tak berdosa dan tidak membenarkan aksi pengeboman. Terorisme juga dikatakan sebagai produk dari kebencian, kesesatan berpikir dan berkeyakitan serta pelampiasan dari kecongkakan orang sombong.[47]
- Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengecam dan mengutuk keras ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dalam pernyataannya PBNU menyatakan bahwa segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam. PBNU juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan mengusut insiden ini.[48]
- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengutuk, mengecam, dan menyesalkan atas terjadinya aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya.
Partai dan tokoh politik
- Dalam siaran persnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban terorisme yang terjadi di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) dan Bom Surabaya. PDI-P mengatakan bahwa negara berkewajiban melindungi rakyat dan berhak menggunakan seluruh instrumen negara untuk melawan terorisme.[49]
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) melalui akun twitter-nya mengutuk aksi Bom Gereja di Surabaya dan semua bentuk teror yang terjadi di manapun. Partai Gerindra meminta aparat keamanan dan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror dan kekerasan yang terjadi sehingga kejadian seperti ini dapat dicegah dan tidak terjadi lagi.[50][51]
- Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, melalui rilis resminya mengecam keras terhadap kebiadaban pemboman yang terjadi di gereja-gereja Surabaya dan mengucapkan duka mendalam, ikut bersedih atas timbulnya korban tak berdosa.[52]
- Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Reni Marlinawati, mengatakan bahwa evakuasi dan penyelamatan terhadap para korban menjadi prioritas utama aparat dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.[53]
Perwakilan negara sahabat
- Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia melalui pernyataan di situs resminya mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya dan menganggap insiden tersebut telah mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia.[54]
- Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Moazzam Malik, menyatakan duka cita terhadap korban dan mengutuk terorisme di manapun. Ia menyatakan serangan tersebut tidak dapat dibenarkan.[55][56]
Referensi
- ^ Rinanda, Hilda M. (13 May 2018). "Ini Waktu Tiga Ledakan Bom di Surabaya". Detik.com. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Polisi: Pelaku Pakai Bom Mobil di Gereja Pantekosta Surabaya". CNN Indonesia. 13 Mei 2018. Diakses tanggal 13 Mei 2018.
- ^ "Polda Jatim: Jumlah Korban Bom di Surabaya dan Sidoarjo 17 Orang". KOMPAS.com. 14 May 2018. Diakses tanggal 14 May 2018.
- ^ "Bertambah Lagi Korban Tewas Bom Surabaya, Kini 14 Orang". viva.co.id. 14 May 2018. Diakses tanggal 14 May 2018.
- ^ Faizal, Achmad (13 May 2018). "Minggu Malam, 43 Korban Luka Bom Surabaya Masih Dirawat di 8 RS". Kompas.com. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ Habibi, Ikhwanul (13 Mei 2018). "Total 3 Gereja di Surabaya Dibom". kumparan. Diakses tanggal 13 Mei 2018.
- ^ Lavinda (13 Mei 2018). "Ledakan Surabaya di Tiga Gereja, Pelaku Diduga Menyamar". CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 Mei 2018.
- ^ a b Agus, Feri. "Ledakan Terjadi di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo". nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ a b Media, Kompas Cyber (2018-05-14). "Bom di Mapolrestabes Surabaya Berasal dari Mobil Avanza - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Topsfield, Jewel (21 September 2017). "Terror in Indonesia: the threat posed by returning Islamic State fighters". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "BNPT: WNI Kembali dari Suriah Ikuti Program Deradikalisasi". Republika Online. 4 July 2017. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ Harvey, Adam (15 February 2018). "Indonesian terrorist inspired deadly attacks from prison, court hears". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Presiden Jokowi ajak lembaga negara revisi UU terorisme". BBC Indonesia. 19 January 2016. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ Padden, Brian. "Indonesian Terrorism Law Reform Still Faces Opposition". VOA. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Pegiat HAM tolak 'pelibatan langsung TNI' dalam menindak terorisme". BBC News Indonesia. 1 June 2017. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Revisions to Indonesia's anti-terror law put on hold while government considers legal definition of terrorism". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 1 March 2018. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "BREAKING: Mako Brimob standoff ends, all inmates surrender: Chief security minister". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 10 May 2018. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Two more terrorist suspects shot dead after Mako Brimob riot". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 11 May 2018. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "ISIS Claims Responsibility for Riot at Prison Housing Former Jakarta Governor Ahok". Vice. 9 May 2018. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ http://medan.tribunnews.com/2018/05/13/rekaman-cctv-saat-ledakkan-gereja-di-surabaya-puing-puing-bangunan-langsung-berserakkan
- ^ https://nasional.tempo.co/read/1088320/masih-ada-bom-aktif-di-gki-surabaya-saksi-sebut-3-perempuan
- ^ https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/10545991/cerita-juru-parkir-gki-surabaya-lihat-wanita-dan-2-anak-pakai-rompi-sebelum.
- ^ https://news.detik.com/berita/4018006/saksi-bom-gki-surabaya-pelaku-peluk-satpam-dan-meledak
- ^ https://www.viva.co.id/berita/nasional/1035684-kesaksian-satpam-ibu-bawa-2-anak-memeluk-lalu-meledak
- ^ http://beritajatim.com/peristiwa/328435/mobil_pengebom_merangsek_masuk_dan_lemparkan_bom.html
- ^ "Diungkap Polisi, Ini Kronologi Bom Mobil Meledak di Halaman Gereja Pantekosta Pusat Surabaya - Tribun Timur". Tribun Timur. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-13). "Ledakan di Gereja Pantekosta Diduga Bom Mobil - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "BREAKING NEWS - Terjadi Ledakan di Dekat Rusunawa Wonocolo Sepanjang Sidoarjo - Surya". Surya. Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-14). "Bom di Rusunawa Wonocolo, 3 Orang Tewas - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ https://news.detik.com/berita/4019160/polrestabes-surabaya-dibom
- ^ "Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya Terjadi Pukul 08.50 WIB - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ "Polrestabes Surabaya Dibom, Ada Polisi jadi Korban - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ "The Jakarta Globe on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-14). "Rekaman CCTV: Motor Paksa Masuk ke Mapolrestabes Surabaya lalu Meledak di Depan Polisi - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Widarti, Peni (13 May 2018). "BOM SURABAYA, Begini Profil Pelaku dan Hubungan dengan ISIS". bisnis.com. Diakses tanggal 13 May 2018.
- ^ "Terduga Pelaku Bom Surabaya Suami-Istri dengan 4 Anak & Pendukung ISIS - Katadata News". Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ "Terduga Pelaku Bom Surabaya Suami-Istri dengan 4 Anak & Pendukung ISIS - Katadata News". Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ "Terduga Pelaku Bom Surabaya Suami-Istri dengan 4 Anak & Pendukung ISIS - Katadata News". Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ CNN, Masrur Jamaluddin, Eliott C. McLaughlin and Susannah Cullinane,. "Family of suicide bombers attacks 3 churches in Indonesia, killing 7, police say". CNN. Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Agustina, Widiarsi (2018-05-13). "Bom Bunuh Diri di Surabaya, Risma Batalkan Festival Rujak Uleg". Tempo. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-13). "Pascaledakan Bom di Surabaya, Kapolda Metro Tetapkan Jakarta dan Sekitarnya Siaga 1 - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Post, Redaksi Portal Bali (2018-05-13). "Bali Perketat Pengamanan, Masyarakat Diminta Waspada | BALIPOST.com". BALIPOST.com. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Presiden Joko Widodo Tinjau Lokasi Ledakan Bom Bunuh Diri". KOMPAS.com: Images (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ Kurniawati, Endri (2018-05-13). "Bom di Gereja Surabaya, KPI Ingatkan TV Tak Ekspos Gambar Korban". Tempo. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "PGI on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-13). "Paus Fransiskus Doakan Korban Tragedi Ledakan Bom di Surabaya - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-14.
- ^ "MUI: Islam Tak Mengajarkan Bom Bunuh Diri". kumparan. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ Mazrieva, Eva. "PBNU dan PGI Kecam Keras Ledakan Bom di Tiga Gereja di Surabaya". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Teror di Mako Brimob dan Bom Surabaya: Tidak Ada Toleransi bagi Terorisme, Negara Tidak Boleh Kalah". BUNG KARNO. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Partai Gerindra on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Partai Gerindra on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Demokrat Kecam Keras Kebiadaban Pemboman di Gereja-gereja Surabaya – Situs Resmi Partai Demokrat – Peduli & Beri Solusi". www.demokrat.or.id. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "PPP Kecam Keras Aksi Terorisme di Surabaya - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Amerika Serikat Mengutuk Serangan Gereja-gereja di Surabaya | Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia". Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia. 2018-05-13. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Moazzam Malik on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Moazzam Malik on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13.