Yamato Takeru
Yamato Takeru (ヤマトタケルノミコト , Yamato Takeru no Mikoto) (ヤマトタケルノミコト Yamato Takeru no Mikoto), awalnya disebut sebagai Prince Ōsu (小碓命 , Ōsu no Mikoto) (小碓命 Ōsu no Mikoto), adalah seorang pangeran legendaris Jepang dari dinasti Yamato, yaitu putra Kaisar Keikō, yang secara tradisional dianggap sebagai Kaisar Jepang ke-12. Penulisan namanya dalam kanji dapat berbeda-beda, dalam buku Nihon Shoki ditulis 日本武尊 sedangkan dalam buku Kojiki ditulis 倭建命.
Kisah tentang kehidupannya paling banyak terdapat pada dalam buku sejarah Jepang Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720), selain dalam 2 buku tersebut juga terdapat dalam Kogo Shūi (807) dan buku sejarah seperti Hitachi no Kuni Fudoki (常陸国風土記 ) (常陸国風土記) (721). Salah satu putranya menjadi Kaisar Chūai, yaitu Kaisar Jepang ke-14.
Masa hidupnya tidak pasti, namun dapat diperkirakan berdasarkan sejarah dan persitiwa di sekitarnya.[butuh rujukan] Ia lahir sekitar tahun 72 M dan meninggal di tahun 114 M. Terdapat beberapa rincian yang berbeda antara dua buku sumber utama sejarah hidupnya, dan versi yang terdapat dalam Kojiki dianggap lebih akurat mengikuti legendanya yang terdahulu.
Narasi legenda
Pangeran Ōsu membunuh kakaknya Ōsu (大碓命 , Ōsu no Mikoto) (大碓命 Ōsu no Mikoto). Ayahnya, kaisar Keikō, khawatir dengan temperamennya yang brutal. Sang ayah kemudian mengirimnya untuk ikut berperang ke Provinsi Izumo, yaitu bagian timur Prefektur Shimane hari ini, kemudian dikirim ke daerah Kumaso, atau Prefektur Kumamoto hari ini. Namun, Ōsu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, pada perang terakhirnya Osu berlintas-busana sebagai pembantu perempuan di sebuah pesta minum. Salah satu musuh yang dia dikalahkan memujinya dan memberinya julukan Yamato Takeru, yang berarti Sang Pemberani dari Yamato. Meski begitu, pendirian Kaisar Keikō dalam memperlakukannya tidak berubah.
Kaisar Keikō mengirim Yamato Takeru ke daerah timur yang penduduknya tidak menuruti hakim dan aturan kerajaan. Di sana, Yamato Takeru bertemu bibinya Putri Yamato-hime, yaitu pendeta Amaterasu tertinggi di Ise Grand Shrine (di Provinsi Ise) dan mengadu kepadanya, "Apa ayah menginginkan saya mati?" Putri Yamatohime-no-mikoto menunjukkan kasih sayang padanya dan meminjamkan pedang suci bernama Ame no Murakumo no tsurugi (Kusanagi no tsurugi), yang Susanoo, saudara dewa Amaterasu, temukan dari dalam tubuh ular besar berkepala delapan, Yamata no Orochi. Yamato Takeru kemudian pergi ke daerah timur. Dia kehilangan istrinya Oto tachibana-hime ketika suatu saat terdapat badai, dan dia mengorbankan dirinya untuk menenangkan kemarahan dewa laut. Yamato Takeru mengalahkan banyak musuh di daerah timur, legenda mengatakan bahwa ia dan seorang penduduk lokal yang tua lah yang membuat sedōka pertama di Provinsi Kai dengan Gunung Tsukuba (sekarang Prefektur Ibaraki) sebagai temanya. Sekembalinya dari daerah timur, ia mencaci dan menghujat dewa lokal Gunung Ibuki, yang terletak di perbatasan Provinsi Ōmi dan Provinsi Mino. Dewa tersebut pun mengutuknya dengan penyakit dan dia jatuh sakit.
Cerita di atas adalah versi yang terdapat dalam buku Kojiki. Dalam versi Nihonshoki, Yamato Takeru dana ayahnya, Kasiar Keiko menjaga hubungan baik.
Menurut sumber-sumber tradisional, Yamato Takeru meninggal pada tahun ke-43 dari pemerintahan Kaisar Keiko (景行天皇43年).[1] Harta peniggalannya dikumpulkan bersama dengan pedang Kusanagi; dan istrinya menghormatinya dengan membuat sebuah kuil di rumahnya. Beberapa waktu kemudian, relik-relik peninggalannya dan pedang suci Kusanagi-nya dipindahkan ke lokasi saat ini, yaitu di Kuil Atsuta.[2]
Yamato Takeru diyakini telah meninggal di suatu tempat di Provinsi Ise. Menurut legenda, nama Prefektur Mie berasal dari kata-kata terakhirnya. Setelah kematian, jiwanya berubah menjadi burung besar putih dan terbang menjauh. Makamnya di Ise dikenal sebagai Makam Burung Plover Putih. Patung Yamato Takeru berdiri di Kenroku-en di Kanazawa, Ishikawa.
Mitologi komparatif
Antropolog C. Scott Littleton mendeskripsikan legenda Yamato Takeru sebagai "Arthurian"[3] karena beberapa kesamaan struktural dengan legenda Raja Arthur. Poin umum dari kedua legenda tersebut di antaranya penggunaan dua pedang sihir, dari mengesahkan otoritas pahlawan; peran kepemimpinan dalam pasukan perang; kematian di tangan musuh setelah menyerahkan pedang kepada sosok perempuan; perjalanan ke akhirat; dan lain-lain.[4] Littleton mengusulkan teori bahwa kedua legenda tersebut berasal dari nenek moyang yang sama dari daerah timur laut Iran.[5]
Lihat juga
Catatan
Referensi
- Morris, Ivan. Kaum Bangsawan yang Gagal: Pahlawan-pahlawan Tragis dalam Sejarah Jepang, Secker & Warburg, London, 1975 (hal. 1-14, Bab 1 Yamato Takeru)
- Ponsonby-Fane, Richard Arthur Brabazon. (1953). Studi dalam agama Shinto dan kuil-Kuil. Kyoto: Ponsonby Memorial Society. OCLC 470294859
- Littleton, C. S. Beberapa Kemungkinan Tema Arthurian dalam Mitologi dan cerita Rakyat Jepang. 1983.
- Littleton, C. S. Yamato-takeru: Pahlawan "Arthurian" dalam Tradisi Jepang. 1995.
Pranala luar
- Wikisource Inggris memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini: The Story of Prince Yamato Take
- Pangeran Yamato Takeru pada uang pecahan 1000 yen dari Bank Jepang tahun 1945