Jalur kereta api Pulorejo–Ngoro–Kandangan

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Pulorejo–Ngoro–Kandangan adalah jalur kereta api nonaktif di Indonesia yang dibangun dan dikelola oleh perusahaan Kediri Stoomtram Maatschappij, diresmikan pada 7 Desember 1898 dengan panjang lintasan 5,7 km untuk segmen Pulorejo–Ngoro dan 18 Desember 1898 dengan panjang lintasan 7,3 km untuk segmen berikutnya.[1] Jalur tersebut dibangun untuk melayani perkebunan di daerah Kandangan, Kediri juga digunakan untuk menghubungkan dengan layanan kereta api milik OJS di Stasiun Ngoro (Ngoro OJS).

Jalur kereta api Pulorejo–Ngoro–Kandangan
Wilayah bekas Halte Pulorejo
Ikhtisar
JenisLintas cabang
SistemJalur kereta api rel ringan Jalur trem uap
StatusTidak beroperasi
TerminusPulorejo
Ngoro Kandangan, Kediri
Stasiun10
Operasi
Dibangun olehKediri Stoomtram Maatschappij
Dibuka
  • 7 Desember 1898, segmen Pulorejo–Ngoro
  • 19 Desember 1898, segmen Ngoro–Kandangan
Ditutup1943
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset VII Madiun
Karakteristik lintasLintas datar
Data teknis
Panjang rel13 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi20 s.d 40 km/jam

Jalur ini nonaktif dikarenakan mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Tidak terhubung dengan lintas aktif manapun

Lintas nonaktif

Daftar Stasiun dan Halte

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Pulorejo–Ngoro
Segmen Pulorejo–Ngoro
Diresmikan pada tanggal 7 Desember 1898
oleh Kediri Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun
Pulorejo PLR km 13+844 lintas Jombang-Pare-Stasiun Kediri Tidak beroperasi  
Banjarpoh Tidak beroperasi
Bakalan Tidak beroperasi
Badang Tidak beroperasi
Ngoro KSM Tidak beroperasi
Segmen Ngoro–Kandangan
Diresmikan pada tanggal 18 Desember 1898
Ngepeh Tidak beroperasi
Grenggeng Tidak beroperasi
Jerukwangi Tidak beroperasi
Pengkol Tidak beroperasi
Kandangan (Kediri) Tidak beroperasi Berkas:Kandangan KSM Station.jpg

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [2]
  • Stasiun nonaktif: [3][4]
  • Pengidentifikasi stasiun: [5]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [6]:106-124


Referensi

  1. ^ van Dirxland, Baron van der Goes; Martens, C.L.J. (1907). Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Den Haag: Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee. 
  2. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  3. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  4. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  5. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  6. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.