Ciskei
Ciskei (/sɪsˈkeɪ/ atau /sɪsˈkaɪ/) adalah sebuah bantustan yang terletak di wilayah tenggara Afrika Selatan. Bantustan ini mencakup wilayah seluas 7.700 kilometer persegi (3.000 sq mi) yang hampir sepenuhnya dikelilingi oleh Provinsi Tanjung, dengan pesisir kecil di tepi Samudra Hindia.
Republik Ciskei iRiphabliki ye Ciskei | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1981–1994 | |||||||||
Letak Ciskei (merah) di Afrika Selatan (kuning). | |||||||||
Status | Bantustan | ||||||||
Ibu kota | Bisho | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Xhosa | ||||||||
Kepala Menteri | |||||||||
• 1972–1973 | J. T. Mabandla | ||||||||
• 1973–1978a | Lennox Leslie Wongamu Sebe | ||||||||
• 1978–1990b | Lennox Leslie Wongamu Sebe | ||||||||
• 1990–1994 | Brigadir Jenderal Oupa Gqozo | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Pemerintahan sendiri | 1 Agustus 1972 | ||||||||
• Kemerdekaan nominal | 4 Desember 1981 | ||||||||
• Kembali ke Afrika Selatan | 27 April 1994 | ||||||||
Luas | |||||||||
1980[1] | 9.000 km2 (3.500 sq mi) | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1980[1] | 677920 | ||||||||
Mata uang | Rand Afrika Selatan | ||||||||
| |||||||||
Berdasarkan kebijakan apartheid Afrika Selatan, beberapa wilayah dialokasikan untuk orang-orang kulit hitam. Ciskei dijadikan salah satu dari dua bantustan untuk orang-orang kulit hitam yang menuturkan bahasa Xhosa. Orang-orang Ngqika (Rharhabe) Xhosa dimukimkan di Ciskei, sementara Gcaleka Xhosa dimukimkan di Transkei, bantustan Xhosa lainnya.
Ibu kota Ciskei beberapa kali berpindah. Pada awalnya, Zwelitsha dijadikan ibukota dengan harapan bahwa kota Alice suatu saat akan dijadikan ibukota nasional untuk jangka panjang. Namun, pada akhirnya Bisho (kini dieja Bhisho) yang menjadi ibukota hingga Ciskei kembali menjadi bagian dari Afrika Selatan.
Catatan kaki
- ^ Sally Frankental; Owen Sichone (2005-01-01). South Africa's Diverse Peoples: A Reference Sourcebook. ABC-CLIO. hlm. 187. ISBN 978-1-57607-674-3. Diakses tanggal 2013-09-18.