RCTI

Jaringan televisi di Indonesia
Revisi sejak 15 Juni 2019 00.08 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

RCTI (singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia pertama. Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%).[1] RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tetapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki GTV dan MNCTV. Pada tahun 2004, RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. RCTI telah memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Eropa, Euro 2008 bersama GTV dan MNCTV.

RCTI
Logo RCTI sejak 20 Mei 2015
Kantor pusatMNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia
SloganMenghadirkan Pentas Dunia Di Rumah Anda (13 November 1988-24 Agustus 1991)
Saluran Hiburan & Informasi (24 Agustus 1991-24 Agustus 1993, bersama SCTV)
Kebanggaan Bersama Milik Bangsa (24 Agustus 1993-sekarang)
RCTI Oke (24 Agustus 1994-sekarang)
RCTI 2000 Oke (24 Agustus 1999-24 Agustus 2000, versi menuju tahun 2000)
RCTI Semakin Oke (24 Agustus 2004, versi 15 tahun RCTI)
PemilikBimantara Citra (1989-2003)
Rajawali Corpora (1989-2000)
Media Nusantara Citra (2003-sekarang)

Pada tahun 2010, RCTI memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, bersama GTV. Pada tahun 2016, RCTI memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Inggris bersama MNCTV hingga 2019.

Sejarah

Izin siaran

RCTI menerima izin siaran pada 1 Januari 1987 di Jakarta dan sekitarnya dengan dekoder. RCTI berdiri pada 21 Agustus 1987 di Jakarta dan dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar. Pada 13 November 1988, RCTI melakukan siaran percobaan pertama kali, selama 4 jam sehari dengan dekoder.

Televisi berlangganan

 
Logo pertama RCTI (versi non-korporat atau komersil) (1988-24 Agustus 2000)
Berkas:Rcti (2).png
Logo pertama RCTI (versi korporat) (1991-24 Agustus 2000)

Bermula dari Jl. Raya Pejuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, RCTI memulai siarannya secara komersial pada 24 Agustus 1989 yang mencakup wilayah Jabodetabek, di mana pada saat itu siaran RCTI diterima secara terbatas untuk pelanggan yang memiliki dekoder di wilayah Jabodetabek. Meskipun bersiaran lokal di Jakarta, tetapi ternyata status RCTI pada saat itu adalah televisi berlangganan, bukan televisi lokal. Meski pada saat itu RCTI masih berstatus televisi berlangganan di Jakarta, RCTI sempat menayangkan iklan-iklan bermerek. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, RCTI melakukan siaran terestrial ke seluruh Indonesia. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal.

Televisi terestrial

 
Versi lain dari logo pertama RCTI, digunakan di layar kaca televisi serta station ID (1993-24 Agustus 2000)

Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek dan pemasang iklan menjadi lebih banyak, maka Menteri Penerangan Harmoko kala itu mengumumkan pencabutan penggunaan dekoder dan mengizinkan RCTI untuk mengudara secara terrestrial. Pencabutan dekoder ini dianggap jauh lebih menguntungkan karena permintaan pemasangan iklan menjadi lebih banyak dan daya pancar lebih luas[2]. Lalu bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, pemerintah mengizinkan RCTI beroperasi secara terestrial sebagai siaran gratis dan pada saat bersamaan, perusahaan patungan dan PT Bimantara Citra Tbk mendirikan SCTV sebagai stasiun televisi swasta kedua di Indonesia yang pada saat itu berstatus televisi lokal di Surabaya untuk merelay acara-acara RCTI di Surabaya. Dan pada tahun 1991, RCTI merealisasikan perluasan siarannya setelah RCTI mengudara ke Bandung pada 1 Mei 1991.

 
Versi lain dari logo kedua RCTI, digunakan di layar kaca televisi (24 Agustus 2000-2005) serta station ID (24 Agustus 2000-24 Agustus 2004)
 
Logo kedua RCTI (24 Agustus 2000-19 Mei 2015)

Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus 1993, RCTI melakukan siarannya secara nasional. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 24 Agustus 2000, RCTI resmi berganti logo baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru serta penempatan logo diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas. Hingga awal tahun 2001, RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Sejak 1 Januari 2003, RCTI mengudara selama 24 jam nonstop.

Penyiar

Pengacakan di Waktu Primetime

Sejak 27 April 2019 RCTI, MNCTV, GTV Di acak setiap pukul 17.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB lewat satelit Palapa D.

Hadir di K-Vision

Mulai 1 Mei 2019 RCTI, MNCTV, GTV, dan INews kini bisa di saksikan lewat TV Berbayar K-Vision.

Acara

Mengenai tayangan azan magrib

Sejak 2000an, tayangan Adzan Maghrib di RCTI hanya dapat disaksikan melalui antena UHF di beberapa kota menurut waktu sholat di wilayah setempat/daerah stasiun relay yang bersangkutan (khususnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Semarang) seperti halnya yang terjadi di MNCTV dan GTV. Tayangan Adzan Maghrib di RCTI juga dapat disaksikan melalui TV berlangganan MNC Vision dan MNC Play, serta melalui Live Streaming di situs Okezone.com. Namun untuk tayangan RCTI melalui satelit Palapa D, tayangan Adzan Maghrib tidak dapat disaksikan/diacak dan ditutup dengan iklan komersial.

Di Bali, RCTI tidak menyiarkan Adzan Maghrib sama sekali, tetapi RCTI menyiarkan tayangan Puja Tri Sandya bersama MNCTV dan GTV.

Direksi dan Komisaris

Daftar direktur utama

No. Nama Masa jabatan
1
Peter F. Gontha
1988–1989
2
Joni P. Soebandono
1989–1991
3
Budhy G. W. Budhyarto
1991-1991
4
M. S. Rallie Siregar
1991–1999
5
Harry Kuntoro
1999–2001
6
Wisnu Hadi
2001–2003
7
Hary Tanoesoedibjo
2003–2008
8
Sutanto Hartono
2008–2010
9
Hary Tanoesoedibjo
2010–2018
10
Kanti Mirdiati Imansyah
2018-

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Anak Perusahaan PT. Bimantara Citra
  2. ^ Arsip Digital Majalah Tempo Edisi 25 Agustus 1990: Pentas Dunia Tanpa Dekoder
  3. ^ "Dewan Direksi RCTI". Rajawali Citra Televisi Indonesia. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. 2012. Diakses tanggal 30 Januari 2016. 
  4. ^ "Dewan Komisaris RCTI". Rajawali Citra Televisi Indonesia. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. 2012. Diakses tanggal 30 Januari 2016. 

Pranala luar