Natsu Dragneel
"Salamander"[JP 1] Natsu Dragneel (Jepang: ナツ・ドラグニル , Hepburn: Natsu Doraguniru) adalah seorang karakter fiksi dan tokoh protagonis pria utama dari seri manga dan anime Fairy Tail yang diciptakan oleh Hiro Mashima. Dalam cerita, dia digambarkan sebagai anggota dari guild penyihir Fairy Tail, yang dikenal di seantero Kerajaan Fiore atas berbagai tindakan seperti menghancurkan properti dengan sihir mereka tanpa disengaja. Dengan menjadi seorang dragon slayer,[JP 2] Natsu menguasai kemampuan yang sama dengan ayah angkatnya—seekor naga bernama Igneel, seperti kemampuan untuk mengonsumsi dan menyelimuti tubuhnya dalam kobaran api. Dalam cerita, Natsu bertujuan untuk bertemu kembali dengan Igneel, yang telah menghilang selama tujuh tahun menurut alur cerita. Sepanjang seri berlangsung, Natsu baru mengetahui hubungan antara dirinya dengan tokoh antagonis yang abadi—Zeref, termasuk statusnya sebagai adik kandung Zeref yang dibangkitkan sebagai iblis bernama "Etherious Natsu Dragneel" (E.N.D.). Natsu muncul dalam berbagai media yang menyangkut Fairy Tail, termasuk dua film, seluruh animasi video orisinal (OVA), novel ringan, dan permainan video. Suaranya diisi oleh Tetsuya Kakihara dalam bahasa Jepang, sedangkan Todd Haberkorn mengisi suaranya dalam versi sulih suara bahasa Inggris.
Natsu Dragneel | |
---|---|
Tokoh Fairy Tail | |
Penampilan perdana | Fairy Tail Bab 1: The Fairy's Tail (2006) |
Pencipta | Hiro Mashima |
Pengisi suara | Jepang Tetsuya Kakihara Mako (masa kecil) Inggris Todd Haberkorn Luci Christian (masa kecil) |
Biodata | |
Alias | Salamander Etherious Natsu Dragneel (E.N.D.) |
Spesies | Manusia/Etherious |
Relasi | Zeref Dragneel (kakak) Igneel (ayah angkat) |
Guild | Fairy Tail |
Sihir | Sihir Pembantai Naga Api |
Mashima menyatakan bahwa dia menciptakan karakter Natsu berdasarkan dari kepribadiannya sendiri dan menyebut Natsu sebagai karakter favoritnya. Karakter Natsu sendiri telah menerima tanggapan positif dari para kritikus, yang memuji adegan pertarungan dan kepribadiannya yang energik sepanjang seri. Penyakit mabuk yang dideritanya juga diterima dengan sangat baik sebagai unsur humor di dalam cerita. Natsu menduduki posisi tinggi dalam berbagai jajak pendapat pemungutan suara untuk menentukan popularitas, dan kebanyakan jenis pernak-pernik yang terkait dengannya—seperti action figure, telah dipasarkan.
Penciptaan dan konsepsi
Natsu Dragneel adalah salah satu karakter yang pertama kali diciptakan oleh Hiro Mashima selama masa pengembangan Fairy Tail. Konsep awal menggambarkan Natsu sebagai anggota pengguna sihir api dari sebuah guild pengantar barang yang menderita penyakit mabuk, sifat yang didasarkan Mashima dari salah satu temannya.[1] Mashima memasukkan penyakit mabuk Natsu pada versi akhir dari konsep karakternya,[2] dan percaya bahwa aspek ini dan rambut merah mudanya akan membuat karakternya menjadi unik.[3] Kepribadian Natsu terinspirasi dari kepribadian Mashima sendiri saat masih menjadi seorang siswa sekolah menengah pertama,[1] dan kematian ayahnya sebagai salah satu pengaruh dalam hubungan antara Natsu dan Igneel.[4] Konsep karakter Natsu berkembang dalam cerita pendek tunggal berjudul Fairy Tale, yang menggambarkannya sebagai sosok roh bertanduk.[2] Natsu umumnya digambarkan dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, yang dipilih Mashima sebagai pengganti warna merah untuk meningkatkan kontras antara kemampuan menggunakan api dan pakaiannya.[5] Mashima menyebut bahwa karakter Natsu telah dirancang untuk melakukan upaya terbaik dalam segala hal. Mashima menganggap perkembangan Natsu sepanjang cerita sebagai hal yang luar biasa dan menyatakan bahwa alur cerita dapat dengan mudah berlanjut karena hal tersebut.[6] Mashima juga berkomentar bahwa Natsu adalah karakter favoritnya.[7]
Mashima menamai Natsu sesuai kata bahasa Jepang untuk "musim panas" demi menghindari penggunaan nama fantasi ala Barat yang akan terdengar kurang familiar dengan khalayak di Jepang,[1] dan demi mengikuti fakta bahwa karakter utama dari karyanya yang sebelumnya—Rave Master, bernama Haru, yang berarti "musim semi".[8] Mashima juga menyebut bahwa nama mereka berdua menyiratkan sifat dan kepribadian mereka, seperti Natsu yang bertingkah layaknya "pria berapi-api".[1][9]
Usia Natsu terkesan ambigu sepanjang seri, dan hanya dituliskan dengan kalimat "tidak diketahui" pada bagian sampul dari bab 23.[10] Ada sebuah adegan pada bab 108 yang menampilkan dirinya terperangkap dalam kurungan sihir yang dirancang untuk menghalangi mereka yang berusia di atas 80 tahun untuk melewatinya;[11] sebagai respons atas berbagai pertanyaan tentang adegan tersebut, yang dikirimkan para pembaca untuk bagian "Emergency Request! Explain the Mysteries of Fairy Tail" dari manga volume 15 versi tankōbon, telah ditegaskan bahwa usia Natsu sebenarnya tidak lebih dari 80 tahun, dan bahwa "memberitahukan [informasi] yang lebih dari itu akan mengungkapkan titik plot cerita yang penting".[12]
Mengenai adaptasi anime untuk Fairy Tail, Mashima berkomentar bahwa bagian favoritnya adalah bisa melihat Natsu dan Happy bergerak, sambil menyebut karakterisasi mereka sesuatu yang "menyenangkan".[15] Mashima menambahkan bahwa dia menyukai suara Natsu dalam versi anime.[6] Ketika anime Fairy Tail mulai dirilis di Amerika Utara, Mashima khawatir dengan suara Todd Haberkorn karena Natsu—karakter yang diperankannya,[13][14] sering berteriak sepanjang cerita berlangsung. Haberkorn mengatakan bahwa salah satu aspek favoritnya ketika mengisi suara Natsu adalah meninggalkan studio rekaman tanpa suara.[13] Tetsuya Kakihara, pengisi suara Natsu versi bahasa Jepang,[16][17] mengatakan bahwa dia pada awalnya tidak ingin mengisi suara Natsu dan justru berharap untuk dapat mengisi suara Gray Fullbuster, tetapi dia kemudian mulai menyukai mengisi suara Natsu dan berpikir bahwa dirinya sudah ditakdirkan untuk mengisi suaranya. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa Natsu adalah karakter favoritnya sekaligus menganggapnya sosok yang "fantastis".[16] Kakihara juga menggambarkan karakter Natsu termasuk sulit karena dia memiliki keistimewaan dibandingkan dengan teman-temannya.[6] Menurutnya, setiap adegan ketika dia mengisi suara Natsu tetap terbayang di benaknya, sambil menambahkan bahwa dirinya menganggap Happy sebagai rekannya karena karena dia juga adalah teman Natsu.[18]
Penampilan
Dalam Fairy Tail
Natsu adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan dan dilatih oleh seekor naga bernama Igneel agar dapat menggunakan Sihir Dragon Slayer Api,[JP 3][19] yang memberikannya kemampuan untuk mengonsumsi dan menciptakan api, serta membuatnya kebal terhadap serangan berbasis api.[20] Dia juga memiliki kemampuan manusia super seperti kekuatan yang luar biasa,[21] indera penciuman dan pendengaran yang tinggi,[22][23] dan daya tahan terhadap serangan yang mematikan.[24] Namun, karena inderanya yang tajam, Natsu menderita penyakit mabuk perjalanan ketika mengendarai segala jenis transportasi.[20][25] Setelah Igneel menghilang pada tanggal 7 Juli X777,[26] Natsu bergabung ke dalam guild penyihir Fairy Tail, tempat dirinya menjadi terkenal karena menyebabkan sebagian besar kerusakan yang kemudian disalahkan pada guild-nya.[19] Tujuh tahun kemudian, Natsu dan Happy—rekannya yang merupakan seekor Exceed—menyelamatkan penyihir roh suci bernama Lucy Heartfilia dari seorang penjahat yang beroperasi menggunakan nama alias Natsu, "Salamander", yang dikira Natsu adalah Igneel, sosok salamander yang sebenarnya.[20] Mereka bertiga membentuk tim untuk melakukan misi bersama,[27][28] kemudian ketambahan dua orang yang merupakan saingan Natsu pada masa kecil, penyihir es bernama Gray Fullbuster dan penyihir sekaligus ksatria wanita bernama Erza Scarlet. Rekan-rekan mereka di guild menganggap sebagai tim ini sebagai tim terkuat Fairy Tail.[29]
Natsu mengembangkan keterampilannya sebagai seorang dragon slayer dengan mendapatkan kemampuan Dragon Force[JP 4] yang dapat meningkatkan kekuatan untuk sementara.[30] Dia akhirnya dipilih untuk berpartisipasi dalam ujian promosi penyihir kelas S Fairy Tail yang diadakan di Pulau Tenrō, pulau suci milik guild mereka.[31] Ujian tersebut terganggu ketika Natsu dan teman-temannya bertemu Zeref, seorang penyihir hitam abadi yang ingin dibunuh oleh Natsu tetapi tidak dikenali olehnya.[32] Zeref diburu oleh guild kegelapan Grimoire Heart[33] yang dipimpin oleh mantan master guild Fairy Tail bernama Hades.[34] Natsu berhasil mengalahkannya setelah mendapatkan Mode Naga Petir-Api[JP 5] dari Laxus Dreyar yang juga seorang dragon slayer.[35] Mode baru Natsu tersebut menggabungkan sihir api dan petir.[36] Tak lama setelah itu, naga hitam Acnologia menyerang para penyihir Fairy Tail,[37] yang dibuat mati suri dalam waktu yang ditangguhkan selama tujuh tahun oleh roh Mavis Vermillion—pendahulu Hades—demi melindungi mereka menggunakan sihir Fairy Sphere.[38]
Returning to find that the other wizard guilds in the kingdom of Fiore have far surpassed his own,[39] Natsu participates in the Grand Magic Games tournament with his friends,[40] receiving a power upgrade from the vigilante guild Crime Sorcière,[41][42] which allows him to defeat the reigning champions, dragon slayers Sting Eucliffe and Rogue Cheney.[43] Following Fairy Tail's victory in the tournament,[44] Natsu becomes embroiled in a war between his guild and Tartaros,[45] a dark guild of Etherious demons created by Zeref that seek to summon E.N.D., Zeref's ultimate creation.[46] When Acnologia appears and threatens both guilds,[47] Igneel emerges from Natsu's body,[48] revealed to have sealed himself within Natsu at the time of their apparent separation in order to inoculate him against dragonification, a dragon slayer affliction that transforms them into dragons similar to Acnologia.[49] After his strength proves inefficient to prevent Acnologia from killing Igneel,[50] Natsu embarks on training journey with Happy to avenge Igneel.[51]
Catatan
Referensi
- ^ a b c d Aoki, Deb (20 Juni 2017). "Interview With Manga Artist Hiro Mashima". ThoughtCo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ a b Mashima, Hiro (2006). Fairy Tail, Volume 1 (Afterword). Kodansha. ISBN 978-4-06-363771-7.
- ^ Kelly, Rai (25 Oktober 2017). "Interview: Hiro Mashima". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Agustus 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ Cha, Kai-ming (5 Agustus 2008). "Everyday Hiro: Fairy Tail's Mashima at Comic-Con". Publishers Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 22 Maret 2018.
- ^ Mashima, Hiro (17 Juli 2007). 超おまけ フェアリーテイル Fairy Tail Super Supplement (dalam bahasa Jepang). Kodansha.
- ^ a b c "Interview de l'auteur" [Interview with the author]. Manga News (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ Alverson, Brigid (19 Oktober 2011). "Fairy Tail's Hiro Mashima Told No Secrets at NYCC's Kodansha Panel". MTV News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ Mashima, Hiro (2007). Fairy Tail, Volume 2 (Afterword). Kodansha. ISBN 978-4-06-363782-3.
- ^ Kido, Misaki C. (16 Februari 2016). "Creator Interview: Hiro Mashima on Fairy Tail". Kodansha Comics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ Mashima, Hiro (2007). "Bab 23". Fairy Tail, Volume 4. Kodansha. ISBN 978-4-06-363832-5.
- ^ Mashima, Hiro (2008). "Bab 108". Fairy Tail, Volume 13. Kodansha. ISBN 978-4-06-384075-9.
- ^ Mashima, Hiro (2009). Fairy Tail, Volume 15. Kodansha. ISBN 978-4-06-384136-7.
- ^ a b c Hodgkins, Crystalyn (15 Oktober 2011). "New York Comic-Con 2011 - Fairy Tail Panel". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ a b "Todd Haberkorn Coming to Chicago Anime Con in December". Anime News Network. 9 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2018. Diakses tanggal 28 April 2018.
- ^ Hodgkins, Crystalyn (8 November 2011). "Interview: Hiro Mashima". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ a b Manry, Gia (27 Juli 2012). "Tetsuya Kakihara Q&A with ANN". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2018. Diakses tanggal 13 Februari 2018.
- ^ Pineda, Rafael Antonio (13 Juni 2016). "Anime Expo to Host Voice Actor Tetsuya Kakihara". Anime News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2018. Diakses tanggal 13 Februari 2018.
- ^ "冥府の門(タルタロス)編もついにクライマックス!九鬼門との戦いもますます熱く燃え上がる中、激闘を熱演するキャストの皆さんにインタビューを決行!" [The Tartaros chapter finally comes to a climax! While the fight is getting more and more intense, we interviewed everyone involved in the fierce confrontation!]. Fairy Tail-TV (dalam bahasa Jepang). 19 Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2018. Diakses tanggal 24 April 2018.
- ^ a b Mashima, Hiro (2006). "Chapter 2". Fairy Tail, Volume 1. Kodansha. ISBN 978-4-06-363771-7.
- ^ a b c Mashima, Hiro (2006). "Chapter 1". Fairy Tail, Volume 1. Kodansha. ISBN 978-4-06-363771-7.
- ^ Mashima, Hiro (2013). "Chapter 329". Fairy Tail, Volume 39. Kodansha. ISBN 978-4-06-394908-7.
- ^ Mashima, Hiro (2007). "Chapter 9". Fairy Tail, Volume 2. Kodansha. ISBN 978-4-06-363782-3.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 441". Fairy Tail, Volume 52. Kodansha. ISBN 978-4-06-395538-5.
- ^ Mashima, Hiro (2008). "Chapter 77". Fairy Tail, Volume 10. Kodansha. ISBN 978-4-06-363986-5.
- ^ Mashima, Hiro (2017). "Chapter 514". Fairy Tail, Volume 60. Kodansha. ISBN 978-4-06-395897-3.
- ^ Mashima, Hiro (2008). "Chapter 66". Fairy Tail, Volume 9. Kodansha. ISBN 978-4-06-363965-0.
- ^ Mashima, Hiro (2006). "Chapter 4". Fairy Tail, Volume 1. Kodansha. ISBN 978-4-06-363771-7.
- ^ Mashima, Hiro (2007). "Chapter 10". Fairy Tail, Volume 2. Kodansha. ISBN 978-4-06-363782-3.
- ^ Mashima, Hiro (2008). "Chapter 69". Fairy Tail, Volume 9. Kodansha. ISBN 978-4-06-363965-0.
- ^ Mashima, Hiro (2008). "Chapter 98". Fairy Tail, Volume 12. Kodansha. ISBN 978-4-06-384050-6.
- ^ Mashima, Hiro (2010). "Chapter 202". Fairy Tail, Volume 24. Kodansha. ISBN 978-4-06-384416-0.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 209". Fairy Tail, Volume 25. Kodansha. ISBN 978-4-06-384442-9.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 221". Fairy Tail, Volume 26. Kodansha. ISBN 978-4-06-384473-3.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 214". Fairy Tail, Volume 26. Kodansha. ISBN 978-4-06-384473-3.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 248". Fairy Tail, Volume 29. Kodansha. ISBN 978-4-06-384563-1.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 245". Fairy Tail, Volume 29. Kodansha. ISBN 978-4-06-384563-1.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 252". Fairy Tail, Volume 30. Kodansha. ISBN 978-4-06-384597-6.
- ^ Mashima, Hiro (2011). "Chapter 253". Fairy Tail, Volume 30. Kodansha. ISBN 978-4-06-384597-6.
- ^ Mashima, Hiro (2012). "Chapter 258". Fairy Tail, Volume 31. Kodansha. ISBN 978-4-06-384628-7.
- ^ Mashima, Hiro (2012). "Chapter 266". Fairy Tail, Volume 31. Kodansha. ISBN 978-4-06-384628-7.
- ^ Mashima, Hiro (2012). "Chapter 263". Fairy Tail, Volume 31. Kodansha. ISBN 978-4-06-384628-7.
- ^ Mashima, Hiro (2012). "Chapter 264". Fairy Tail, Volume 31. Kodansha. ISBN 978-4-06-384628-7.
- ^ Mashima, Hiro (2012). "Chapter 296". Fairy Tail, Volume 35. Kodansha. ISBN 978-4-06-384765-9.
- ^ Mashima, Hiro (2013). "Chapter 322". Fairy Tail, Volume 38. Kodansha. ISBN 978-4-06-384876-2.
- ^ Mashima, Hiro (2014). "Chapter 359". Fairy Tail, Volume 42. Kodansha. ISBN 978-4-06-395009-0.
- ^ Mashima, Hiro (2014). "Chapter 356". Fairy Tail, Volume 42. Kodansha. ISBN 978-4-06-395009-0.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 399". Fairy Tail, Volume 47. Kodansha. ISBN 978-40-6395-287-2.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 400". Fairy Tail, Volume 47. Kodansha. ISBN 978-40-6395-287-2.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 414". Fairy Tail, Volume 49. Kodansha. ISBN 978-4-06-395406-7.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 415". Fairy Tail, Volume 49. Kodansha. ISBN 978-4-06-395406-7.
- ^ Mashima, Hiro (2015). "Chapter 416". Fairy Tail, Volume 49. Kodansha. ISBN 978-4-06-395406-7.