Yus Datuak Parpatiah
Templat:Infobox artis indonesiaYusbir "Yus" Datuak Parpatiah (lahir 7 April 1939) adalah budayawan Indonesia yang beretnis Minangkabau.[1] Ia terkenal dalam upaya pelestarian budaya Minangkabau.[1] Hingga 2015, ia sudah menghasilkan 130 judul karya.[1] Karyanya beredar dalam bentuk kaset pada dekade 80-an hingga 90-an.[1] Saat ini ia mengedarkan rekamannya dalam format video yang tersedia dalam bentuk VCD.[1]
Latar belakang
Masa kecilnya dihabiskan di kampung halaman, menamatkan SD pada 1955 dan SMP pada 1958.[1] Ia mengenyam melanjutkan pendidikan SMA di Tanjung Balai Asahan, ia tamat pada 1961.[1] Yus merantau ke berbagai daerah, hingga akhirnya sampai di Jakarta pada 1976.[1]
Ia menjadi panungkek (wakil pemimpin) dengan gelar adat Datuak Rajo Mangkuto mulai tahun 1965.[1] Setelah menikah, ia diangkat menjadi pangulu (pemimpin suku) suku Caniago dengan gelar Datuak Parpatiah pada tahun 1970.[1]
Karier
Yusbir menulis drama awalnya hanya untuk mengisi waktu luang.[1] Ia mengajak karyawan konveksi miliknya untuk berlatih drama bersama.[1] Para karyawan inilah yang nanti menjadi cikal bakal kelompok seni Grup Balerong yang dipimpinnya hingga saat ini.[1] Kenalan Yus asal Jambi, Haji Jhon, mengajak untuk merekam drama miliknya.[1] Di saat itu, dunia rekaman di Sumatra Barat memang hidup meski banyak diisi pop Minang.[1]
Globe Record di Jakarta menjadi dapur rekaman pertama yang merekam drama miliknya dengan bayaran sebesar Rp 1 juta pada Januari 1980.[1]
Awal 2000-an, ia lebih banyak merekam monolog.[1] Rekamannya membahas berbagai masalah dan solusi dari ketentuan adat.[1] Bahasa sederhana yang dipergunakan tetapi sarat makna disukai banyak orang di Sumatera Barat.[1]
Karya
Dari banyak karyanya, yang terkenal antara lain:
- Di Simpang Duo,
- Maniti Buiah,
- Kasiah tak Sampai (drama),
- Rapek Mancik,
- Bakaruak Arang (karya komedi),
- Pitaruah Ayah,
- Baringin Bonsai,
- Diskusi Adat,
- Panitahan Baralek,
- Kepribadian Minang, serta
- Pitaruah Pangulu (petuah adat).