Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS, adalah birokrat yang lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1961. Saat ini Bima menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara yang dilantik pada tanggal 5 Mei 2015. Bima dikenal karena pertama kali menerapkan sistem CAT (Computer Assisted Test) dalam pendaftaran dan seleksi CPNS.

Bima Haria Wibisana
Kepala Badan Kepegawaian Negara ke-15
Mulai menjabat
15 Mei 2015
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Eko Sutrisno
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 Juli 1961 (umur 63)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Suami/istriSri Yanti Wibisana
AnakAdella Faiqa Ranitria
Edwina Leila Safiranti
Imtinan Nadhim Pinandita
AlmamaterInstitut Teknologi Sepuluh November
De Paul University
University of Pittsburgh
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

Bima putra pertama dari 6 bersaudara. Ayahnya, alm. Drs. Wik Djatmika, SH, MSi, adalah seorang pensiunan polisi dengan jabatan terakhir Irwasum Polri. Ibunya, almh. Dra. Sumarti Tjakrawerdaya, adalah seorang pendidik dan aktivis perempuan, yang juga mantan anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah. Sang Ibu merupakan kakak sulung dari mantan Menteri Koperasi & UKM di era orde baru Dr. Subiakto Tjarakwerdaya.

Masa kecil Bima dihabiskan di Papua hingga lulus dari SD Kristus Raja, Jayapura pada tahun 1972. Kemudian mengikuti orangtuanya yang pindah tugas ke Bojonegoro dan menamatkan SMPnya tahun 1975 di sana. Karena seringnya orangtuanya berpindah tugas, Bima memutuskan melanjutkan SMAnya di Yogyakarta dan lulus pada tahun 1979. Bima menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya pada bulan Agustus,1985.

Pada bulan Februari 1986, Bima meneruskan pendidikan di Chicago, Amerika Serikat. Karena masa perkuliahan S2nya di DePaul University baru akan dimulai pada Fall Quater, Bima mengikuti beberapa kelas pendalaman bahasa Inggris dan kelas penyutradaraan di Concordia Univeristy, di River Forest, Illinois hingga akhir musim panas 1986. Setelah itu, Bima memulai kuliahnya di DePaul University. Tinggal di River Forest di pinggiran kota Chicago, tidaklah mudah karena dinginnya udara Chicago di musim Salju. Menunggu kereta sepulang kuliah di malam hari yang beku merupakan beban berat yang harus dilaluinya. Untuk memperpendek jarak tempuh, Bima kemudian mencari tempat tinggal yang lebih dekat ke kampusnya di daerah Lincoln Park, di pinggir danau Michigan, di Chicago. Bima menyelesaikan S2nya pada tahun 1988 dari Departemen Computer, Information and Telecommunication (CIT) dengan gelar MSIS.

Pada tahun 1991, dengan beasiswa OTO Bappenas, Bima melanjutkan pendidikan S3nya di Graduate School of Public and International Affairs (GSPIA) di University of Pittsburgh. Ditemani istrinya, Dr. Ir. Sri Yanti, MPM, yang saat itu sedang mengambil S2 dalam bidang Public Management di Heinz School of Public Policy and Management, di Carnegie Mellon University. Dua anak perempuannya lahir di kota Pittsburgh, Adella Faiqa Ranitria (1993) dan Edwina Leila Safiranti (1995). Pada awal tahun 1996, Bima menyelesaikan PhDnya dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Publik.

Sekembalinya dari Amerika, Bima meneruskan pekerjaannya di Bappenas serta mengajar bersama Sri Mulyani Indrawati di MPKP, Universitas Indonesia. Pada tahun 1998, di era pemerintahan Presiden Prof. Dr. B.J. Habibie, Bima diberikan amanah dan dilantik oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Boediono sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Pengkajian Ekonomi Makro. Di tahun yang sama, lahir anak bungsu laki-laki yang diberi nama Imtinan Nadhim Pinandita. Tidak lama kemudian Bima ditugaskan sebagai Direktur Investasi Pasar Modal, dan Direktur Aparatur Negara di Bappenas.

Ketika Tsunami menerpa Aceh pada tahun 2004, Bima diberikan amanah sebagai Deputi Bidang Kelembagaan BRR Aceh-Nias. Bima dilantik di Istana Negara bersama dengan Kuntoro Mangkusubroto sebagai Kepala BRR Aceh-Nias, dan para Deputi yang lain seperti, Sudirman Said dan Ahmad Fuad Rahmany oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu, Bima kemudian ditugaskan menjadi Staf Ahli Bidang Pengembangan Kebijakan. Tugas pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh ini diembannya hingga berakhir pada tahun 2009. Pada tahun 2010, bersama Agus Rahardjo, Bima ditugaskan membantu LKPP dan dilantik oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida Alisjahbana sebagai Deputi Bidang Pengembangan SDM, dan kemudian menjadi Deputi Pengembangan Sistem Informasi dan Monev. Dalam kapasitas ini Bima memimpin sebuah tim untuk membangun Electronic Procurement dan e-Catalog. Pada tahun 2012, E-Proc dan e-Catalog ini meraih penghargaan tertinggi FutureGov Award di Chiang Mai, Thailand dalam kategori Technology Leadership.[1]

Pada awal tahun 2013, Bima dipromosikan dan dilantik oleh Menpan-RB Dr. Azwar Abubakar menjadi Wakil Kepala BKN, dan pada bulan Mei, 2015, Bima dilantik oleh Menpan-RB Prof Dr. Yuddy Chrisnandi untuk menjalankan amanah sebagai Kepala BKN. Tugas yang penuh dengan tantangan dan masih diembannya hingga saat ini. Di BKN inilah, pada tahun 2014 Bima memperkenalkan penggunaan CAT sebagai intrumen dalam seleksi CPNS. Inovasi CAT ini tidak luput dari perhatian dunia. Pada tahun yang sama, di Kuala Lumpur, Malaysia, Bima kembali mendapatkan penghargaan FutureGov Award lainnya dalam kategori Public Sector Organization of The Year.[2] Dalam Pertemuan Tahunan WB dan IMF di Bali pada tahun 2018, Inovasi CAT ini berhasil masuk dalam 15 besar World Public Sector Performance Innovations, dan mendapat penghargaan terbaik dalam kategori Civil Service Management.

Riwayat Pendidikan

  • SMPN 1 Bojonegoro (1975)
  • SMAN 3 Yogyakarta (1979)
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Ir. Teknik Mesin (1985)
  • De Paul University, Chicago, USA. CIT, Master in Management of Information Systems (1988)
  • University of Pittsburgh, Pittsburgh, USA. GSPIA, Doctor in Public Policy and Administration (1996)

Riwayat Pendidikan Tambahan

  • Monash University, School of Government, Executive Education, Development Administration (1997)
  • Harvard University, Kennedy School of Government, Executive Education, Economic Policy and Management (1999)
  • University of Melbourne, Mt. Eliza Business School, Executive Education, Change Management (2014)
  • University of Melbourne, Mt. Eliza Business School, Executive Education, Talent Management and Succession Planning (2015)
  • University of Southern California, Sol Price School of Public Policy, Executive Education, Public Policy Analysis in HR (2017)

Riwayat Pekerjaan

  • Staf di Bappenas (1988–1997)
  • Dosen di Universitas Indonesia (1997–)
  • Kepala Biro Perencanaan dan Pengkajian Ekonomi Makro Bappenas (1998-1999)
  • Kepala Biro Investasi dan Pasar Modal Bappenas (1999-2000)
  • Direktur Investasi dan Pasar Modal Bappenas (2000-2002)
  • Direktur Aparatur Negara Bappenas (2002-2005)
  • Deputi Pemberdayaan Kelembagaan BRR Aceh Nias (2005–2006)
  • Deputi Kelembagaan Pemerintah, Kesehatan dan Pendidikan BRR Aceh Nias (2006-2007)
  • Staf Ahli Pengembangan Kebijakan BRR Aceh Nias (2007-2009)
  • Deputi Pemberdayaan SDM, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - LKPP (2010–2011)
  • Deputi Monev dan Pengembangan TI, LKPP (2011-2013)
  • Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (2013–2015)
  • Kepala Badan Kepegawaian Negara (2015–)[3][4]

Referensi

  1. ^ "FutureGov Awards Celebrate Government ICT Achievements -UNPAN - United Nations Public Administration Network". www.unpan.org. Diakses tanggal 2019-04-29. 
  2. ^ 53788620694 (2014-10-10). "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2019-06-03. 
  3. ^ Ronald (15 Mei 2015). "Aria Wibisana resmi jadi Kepala BKN". Merdeka. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  4. ^ "Bima Haria Wibisana Dilantik Menjadi Kepala BKN". Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatra Barat. 15 Mei 2015. Diakses tanggal 15 Maret 2019.