Timor Barat
Timor Barat adalah wilayah yang mencakup bagian barat Pulau Timor, kecuali distrik Oecussi-Ambeno (sebuah eksklave milik Timor Leste). Secara administratif, Timor Barat merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota sekaligus pelabuhan utamanya ialah Kupang. Selama masa penjajahan, kawasan ini dinamakan Nederlands-Timor dan menjadi pusat pejuang asal Belanda pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia (1945 - 1949). Luas wilayah Timor Barat adalah 15.850 km². Puncak tertinggi adalah Gunung Mutis (2427 meter dpl) dan Gunung Lakaan (1600 meter dpl).
Koordinat | 9°42′00″S 124°20′00″E / 9.70000°S 124.33333°E |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Nusa Tenggara |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Wilayah Tingkat II | Kabupaten: Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka Kota: Kupang |
Luas | 16,264.78 km2 |
Populasi | 1,853,079 (2017) |
Bahasa utama Timor Barat, yakni Dawan, Marae, dan Tetun, dan juga beberapa bahasa datangan lainnya, seperti Kemak, Bunak dan Helong dari grup bahasa Proto dan Melayu Deutero, juga digunakan di Timor Leste. Tiga bahasa lainnya yang hanya digunakan di wilayah setempat dari grup bahasa Austronesia dari cabang Fabron yaitu Ndao, Rote dan Sabu.
Timor Barat adalah tempat penampungan pengungsi pada tahun 1998-2002, karena Konflik Timor Leste yang berkepanjangan. Beberapa kota yang memiliki penduduk paling banyak adalah Kota Kupang dengan penduduk lebih dari 400.000 jiwa, Kota Atambua dengan penduduk lebih dari 86.000 jiwa, Kota Kefamenanu dengan penduduk lebih dari 40.000 jiwa, Kota Soe dengan penduduk lebih dari 40.000 jiwa. Rata-rata penduduk di Kota Atambua memiliki aliran darah Timor Leste.
Geografi
Pulau ini terletak di antara Timor Leste dan Australia, sehingga memiliki padang sabana yang besar dan terlentang luas, serta memiliki suhu udara yang cukup kering, dengan curah hujan minim.
Pulau Timor Barat adalah pulau yang terletak di bagian Tenggara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini menjadikan pulau ini tempat strategis untuk perdagangan Indonesia, karena terletak di antara Australia, dan Timor Leste.
Perhubungan
Wilayah ini dihubungkan oleh 1 jalan utama. Jalan utama di daerah ini adalah Jalan Trans Timor (berawal dari: Jl. Timor Raya (Kupang), berakhir di Jl. Soekarno Hatta (Jl. Timor Raya), Atambua) yang menghubungkan Kupang dengan kota-kota lainnya di pulau ini. Jalan ini membentang sepanjang kurang lebih 275 km, dari Kupang ke Atambua, melewati Soe, dan Kefamenanu.
Di pulau ini terdapat pula 2 bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional El Tari, di Kupang dan Bandar Udara A. A. Bere Talo, di Atambua.
Dan juga, terdapat beberapa pelabuhan di Timor Barat. Pelabuhan umum dan utama adalah Pelabuhan Tenau di Kupang, sedangkan terdapat juga Pelabuhan Atapupu di Atambua, Pelabuhan Wini di Kefamenanu, dan beberapa pelabuhan lainnya.
Kependudukan
Data kependudukan diolah dari: BPS Belu, BPS TTU, BPS TTS, BPS Kabupaten Kupang, dan BPS Kota Kupang.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2013, penduduk seluruh Pulau Timor Barat berjumlah 1,596,723 jiwa, dibagi menjadi 800,311 jiwa laki-laki dan 796,212 jiwa perempuan.[1][2][3][4][5]
Referensi
Pranala luar
- (Inggris)Data di Preventconflict.org