Bahasa Uab Meto
Bahasa Uab Meto atau Bahasa Dawan atau juga disebut Bahasa Atoni adalah salah satu bahasa anak cabang Austronesia, yang jumlah penuturnya mencapai ±600.000 penutur, yang utamanya dituturkan oleh suku Atoni dan Suku Boti di Pulau Timor. Penutur bahasa Uab Meto dikenal sebagai "suku Dawan" atau "Atoni Pah Meto" yang berarti orang dari tanah kering. Bahasa Uab Meto / Dawan di Oecussi-Ambeno (Timor Leste) banyak dipengaruhi kosakata bahasa Portugis, sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur, kerap bercampur dengan Bahasa Indonesia.[6]
Bahasa ini mayoritas dipakai oleh masyarakat Timor bagian barat, khususnya di wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan (sub-suku Amanuban, Amanatun dan Mollo), Timor Tengah Utara (sub-suku Naibenu, Miomafo, Biboki dan Insana) dan sebagian Kota dan Kabupaten Kupang (sub-suku Kopas, Timaus, Amfoan, Sonba'i dan Nairasis). Bahasa ini juga dipakai oleh masyarakat wilayah kantong Oecussi-Ambeno, dengan sebutan Baikenu atau Baikeno.
Sebuah daftar akan 200 kosakata dasar tersedia di Database Kosakata Dasar Austronesia.[7]Nama-Nama Kerajaan (Sonaf) Suku Dawan Timor Barat:
- Sonaf Naimeko oleh Usi Sila Meko
- Sonaf Biboki oleh Usboko
- Sonaf Insana oleh Usfinit
- Bikomi oleh Usi Bana
- Sanak oleh Usi Lake dan Usi Ato
- Amnatun dan Amnuban
Fonologi
suntingTerdapat tujuh vokal dalam bahasa Uab Meto, yakni /a/, /e/, /ɛ/, /i/, /o/, /ɔ/, /u/. Letak vokoid bahasa Uab Meto dalam artikulator manusia seperti tampak dalam denah berikut.
depan | pusat | belakang | |
---|---|---|---|
atas meninggi | i | u | |
tengah meninggi | e | o | |
tengah merendah | ɛ | ɔ | |
bawah merendah | a |
Bahasa Uab Meto hanya memiliki satu diftong yaitu, /ai/. Diftong ini pun hanya terdapat pada dialek Molo. Dalam dialek lain cenderung diucapkan /e/. Diftong /ai/ merupakan satu kesatuan bunyi luncuran yang menghasilkan satu fonem.
Hanya terdapat sebelas konsonan asli Bahasa Uab Meto. Juga dapat ditemui adanya deretan konsonan dalam bahasa Uab Meto, seperti /kl/, /kt/, /ms/, /tn/, dan /ts/.
Bibir | Bibir-Gigi | Ujung Lidah | Belakang Lidah | Celah Suara | |
---|---|---|---|---|---|
Sengau | m | n | |||
Hentian | b | ||||
p | t | k | ʔ | ||
Frikatif | f | s | h | ||
Hamparan Sisi | l |
Suku kata bahasa Uab Meto pada umumnya bersuku kata dua. Namun terdapat juga kata-kata yang bersuku kata lebih. Dan suku kata ini biasanya berupa suku kata terbuka tetapi karena metatesis, banyak ditemukan pula kata-kata bersuku kata tertutup.
Kelas Kata
suntingKata-kata bahasa Uab Meto dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu kata utama dan kata tugas. Kata utama adalah kata-kata yang dapat menduduki fungsi utama kalimat yakni fungsi subjek, predikat, objek, atau/dan keterangan. Secara semantik, kata-kata ini memiliki makna konseptual, konsepsi artinya dapat diungkapkan secara jelas.
Kata-kata utama ini dapat digolong-golongkan lagi menjadi enam, yaitu nomina, pronomina, verba, adjektiva, numeralia, dan adverbia.
Nomina
suntingNomina adalah kata-kata utama yang dalam kalimat verbal dapat menduduki posisi sebagai subjek, objek, dan pelengkap. Secara semantik, nomina adalah kategori kata yang mengacu kepada manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda tak bernyawa, dan konsep atau pengertian.
Nomina bahasa Uab Meto pada umumnya berupa kata asal (ekamorfemik). Contoh: nasi 'hutan', fane 'mangkuk', tais 'sarung', ai 'api', niti 'gelang' dan ane 'padi'. Di samping nomina ekamorfemik, bahasa Uab Meto juga mengenal nomina polimorfemik sebagai nomina turunan. Nomina turunan ini dibentuk dari bentuk dasar verba, adjektiva, dan nomina itu sendiri dengan afiksasi. Afiks penominal adalah prefiks a-, sufiks -t, sufiks -s, kombinasi antara a-...-t, a-...-s, a-ma-...-s, a-ma-...-t-n, dan a-ma-...-s-in.
Contoh: | |||||||
sen | 'menanam' | => | asen | 'yang menanam' | |||
tonis | 'bicara' | => | atonis | 'pembicara' | |||
taʼ | 'diam' | => | ataʼ | 'pendiam | |||
tufu | 'pukul' | => | tufus | 'hal memukul' | |||
tui | 'tulis' | => | tuis | 'tulisan' | |||
mnaha | 'makan' | => | mnahat | 'makanan' | |||
susa | 'susah' | => | susat | 'kesusahan' | |||
tufu | 'pukul' | => | atufus | 'pelaku yang memukul' | |||
tufu | 'pukul' | => | atufusin | 'pemukul-pemukul'
'mereka yang memukul' |
Aturan penulisan frasa nomina bahasa Uab Meto adalah sebagai berikut, jika nomina sebagai inti frasa nomina = pronomina + nomina + adjektiva.
Pronomina
suntingPronomina adalah kata-kata yang menggantikan nomina. Pronomina ini dibedakan menjadi tiga, yaitu pronomina persona, penunjuk, dan penanya.
Pronomina Persona
suntingPronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada nomina insani. Dalam peran komunikasi, pronomina ini dibedakan atas pihak pertama sebagai pembicara, pihak kedua sebagai orang yang diajak berbicara, dan pihak ketiga sebagai orang di luar pihak pertama dan pihak kedua atau sebagai pihak yang dibicarakan. Demikianlah, pronomina persona dibedakan atas orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga, masing-masing dalam jumlah tunggal atau jamak. Pronomina pertama jamak ada yang bersifat inklusif dan eksklusif. Disebut inklusif karena pihak pertama sebagai pembicara terhitung yang diajak berbicara, sedangkan eksklusif artinya pihak pertama tidak termasuk yang diajak berbicara.
Pronomina Persona | Fungsi | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
subjek | objek | pelengkap | pemilik | proklitik | enklitik | refleksif | |||
I | tunggal | au | kau | kau | au | ʼ-, u- | -ʼ, -k | kuk | |
jamak | eksklusif | hai | kai | kai | hai | m-, mi- | -min, -kai | kim | |
inklusif | hit | kit | kit | hit | t-, at-, ta- | -kit -kin | kuk | ||
II | tunggal | ho | ko | ko | ho | m-, mu- | -m -ko | kum | |
jamak | hi | ki | ki | hi | m-, mi- | -min | kim | ||
III | tunggal | in | in, neki | in, neki | in | n-, an-, na- | -n, -na | kun | |
jamak | sin | sin, nekin | sin, nekin | sin |
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pronomina persona bahasa Uab Meto mempunyai kelas bentuk, yaitu memiliki perubahan bentuk karena perbedaan fungsi. Pronomina persona yang berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan pemilik memiliki makna konseptualnya, yaitu mengacu dan menggantikan nomina insani. Akan tetapi, pronomina persona dalam bentuk klitik tidak mendukung kedaulatan makna konseptual, tetapi hanya sebagai pemarkah pengacu subjek, objek, atau pemilik.
Pronomina persona dalam bentuk klitik tetap mengacu kepada orang, tetapi tidak menggantikan orang. Proklitik pada verba, adjektiva, dan preposisi hanya berfungsi sebagai pemarkah subjek yang tidak memiliki kedaulatan arti tersendiri.
Pronomina persona proklitik terdapat pada frasa nominal posesif. Ia tidak memiliki makna konseptual tersendiri, tetapi semata-mata hanya berfungsi sebagai pemarkah pemilik yang bisa berkategori pronomina persona atau nomina.
Pronomina persaona refleksif adalah pronomina persona yang selalu berkonstruksi dengan verba dan merupakan pasangan yang mengacu kepada pronomina persona sebagai subjek (pelaku). Disebut pronomina persona refleksif karena pronomina persona ini menjadi objek atau sasaran tindakan atas dirinya sendiri. Dengan kata lain tindakan yang dikenakan pada dirinya sendiri.
Pronomina Penanya
suntingPronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan dalam kalimat tanya. Pronomina penanya ini tidak begitu banyak jumlahnya, yaitu sekau 'siapa', sa 'apa', onme 'bagaimana', me 'mana', es me 'di mana', ko me 'dari mana', eu me 'ke mana', nak onme 'mengapa', dan leka 'bilamana, kapan'. Pronomina penanya tempat merupakan paduan me 'mana' dengan preposisi sehingga dalam pemakaiannya disesuaikan dengan subjeknya. Jika subjeknya pronomina persona pertama tunggal, preposisi pembentuk kata tanya itu disertai proklitik persona pertama tunggal. Begitu seterusnya sehingga didapatkan pronomina penanya tempat antara lain keo me, neo me, teo me, dan meo me semuanya sebagai penanya terhadap tempat yang dituju (kemana).
Pronomina Penunjuk
suntingPronomina ini disebut pronomina penunjuk karena pronomina ini bersifat menggantikan sesuatu yang ditunjuk. Pronomina ini dibedakan menjadi dua, yaitu penunjuk ke arah yang jauh, dinyatakan dengan kata leʼna 'itu' dan ke arah yang dekat leʼi 'ini' sering beralomorf i saja.
Numeralia
suntingNumeralia adalah kata-kata yang biasa berkonstruksi dengan nomina yang menyatakan jumlah atau banyaknya maujud nomina itu.
1 | mese | 6 | neʼ | ||||
2 | nua | 7 | hitu, hiut | ||||
3 | tenu, teun | 8 | fan, faon | ||||
4 | ha | 9 | sioʼ | ||||
5 | nim | 0 | luman |
Di atas adalah bilangan satuan, untuk bilangan belasan dan puluhan di bawah ini.
11 | boʼes-am-mese | 10 | boʼ, boʼes | ||||
12 | boʼes-am-nua | 20 | boʼnua | ||||
13 | boʼes-am-tenu | 30 | boʼtenu, bo teun | ||||
14 | boʼes-am-ha | 40 | boʼha | ||||
15 | boʼes-am-nim | 50 | boʼnim | ||||
16 | boʼes-am-neʼ | 60 | boʼneʼ | ||||
17 | boʼes-am-hitu, bo'es-am hiut | 70 | boʼhitu | ||||
18 | boʼes-am-fan, bo'es-am faun | 80 | boʼfan, bo faun | ||||
19 | boʼes-am-sioʼ | 90 | boʼsioʼ |
Numeralia bahasa Uab Meto memiliki variasi bentuk yang terjadi dengan penghilangan unsur, misalnya mese beralomorf menjadi es dan natun mese beralomorf menjadi nautmes.
Referensi
sunting- ^ Uab Meto di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
Baikeno di Ethnologue (ed. ke-18, 2015) - ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Uab Meto". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Endangered Languages Project data for Baikeno.
- ^ "Bahasa Uab Meto". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Edwards, Owen (2020). Metathesis and Unmetathesis in Amarasi. Berlin: Language Science Press. doi:10.5281/zenodo.3700413 . ISBN 978-3-96110-223-5.
- ^ Dawan (Uab Meto)
- ^ "Uab Meto Wordlist at the Austronesian Basic Vocabulary Database". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-29. Diakses tanggal 2013-10-26.
Pranala luar
sunting- Situs Uab Meto
- Sumber Bahasa Uab Meto
- Kamus Indonesia – Inggris – Uab Meto Diarsipkan 2011-07-27 di Wayback Machine.