Kota Madiun
Kota Madiun (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ Pegon: ماڎييون, translit. Madhiyun) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat Industri kereta api (INKA) dan memiliki sekolah tinggi perkeretaapian, yakni salah satunya Politeknik Perkeretaapian Indonesia. Madiun juga dikenal memiliki Pangkalan Angkatan Udara Iswahjudi, yakni salah satu pangkalan utama TNI-AU—meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan. Kota Madiun mendapat julukan sebagai "Kota Gadis", "Kota Brem", "Kota Pecel", "Kota Budaya", "Kota Industri", "Kota Karismatik", dan "Kota Pendekar".
Kota Madiun
| |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: MADIUN BANGKIT:Bersih, Aman, Nyaman, Gagah, Kuat, Indah, Tenteram | |
Koordinat: 7°37′48″S 111°31′23″E / 7.63000°S 111.52306°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 20 Juni 1918 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Maidi |
• Wakil Wali Kota | Inda Raya |
Luas | |
• Total | 33,23 km2 (1,283 sq mi) |
Peringkat | 67 |
Populasi (2018) | |
• Total | 176.697 |
• Peringkat | 54 |
• Kepadatan | 53/km2 (140/sq mi) |
• Peringkat kepadatan | 26 |
Demografi | |
• Agama | Islam 89,76% Kristen 9,66% — Protestan 6,25% — Katolik 3,41% Buddha 0,45% Hindu 0,11% Konghucu 0,02%[1] |
• Bahasa | Indonesia, Jawa, Tionghoa, Arab, dll |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0351 |
Pelat kendaraan | AE |
Kode Kemendagri | 35.77 |
DAU | Rp. 474.093.362.000.- |
Situs web | www |
Geografi
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan dan Kecamatan Wungu di sebelah timur.[2] Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C.[2] Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.[3]
Sejarah
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata medi (hantu) dan ayun-ayun (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya kota ini tidak dinamakan "Madiun", tetapi Wonoasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh seperti Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.
Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, kebudayaan Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (Mataraman), karena Madiun pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Musso di Kresek, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
Berikut adalah tabel Daftar Wali Kota Madiun sejak tahun 1927.
No | Wali Kota[4] | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wakil Wali Kota | Ket. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | K.A. Schotman | |||||||
2 | Boerstra | |||||||
3 | Van Dijk | |||||||
5 | Mr. dr. R. Ng. Soebroto | 11 Januari 1939 | 17 Maret 1941 | |||||
6 | R. Soesanto Tirtoprodjo | |||||||
7 | Soedibjo | |||||||
8 | R Poerbo Sisworo | |||||||
9 | Soepardi | |||||||
10 | Mochammad | |||||||
11 | M. Soediono | |||||||
12 | Singgih | |||||||
13 | Moetoro | |||||||
14 | Moestadjab | |||||||
15 | Roeslan Wongsokoesoemo | |||||||
16 | Soepardi | |||||||
17 | Soemadi | |||||||
18 | Soebagjo | |||||||
19 | R. Roekito | |||||||
20 | Imam Soenardji | 13 November 1968 | 19 Januari 1974 | |||||
21 | Achmad Dawaki | 19 Januari 1974 | 20 Januari 1979 | |||||
22 | Marsoedi | 20 Januari 1979 | 20 Januari 1989 | |||||
23 | Masdra M. Jasin | 20 Januari 1989 | 20 Januari 1994 | |||||
24 | Bambang Pamoedjo | 20 Januari 1994 | 20 Januari 1999 | |||||
25 | Achmad Ali | 20 Januari 1999 | 29 April 2004 | |||||
26 | Koko Raya | 29 April 2004 | 29 April 2009 | Gandhi Yuninta | ||||
27 | Bambang Irianto | 29 April 2009 | 29 April 2014 | Sugeng Rismiyanto | ||||
29 April 2014 | 2016 | |||||||
28 | Sugeng Rismiyanto | 2017 | 29 April 2019 | Armaya | ||||
29 | Maidi | 29 April 2019 | 29 April 2024 | Inda Raya A.M. | ||||
30 | Eddy Supriyanto (Pj) | 29 April 2024 | sekarang | Lowong |
Dewan Perwakilan
DPRD Kota Madiun hasil Pemilu 2019 tersusun dari 11 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi |
---|---|
Lambang PDI-P PDI-P | 6 |
Partai Demokrat | 4 |
Partai Perindo | 4 |
PKB | 4 |
Partai Gerindra | 3 |
Lambang Partai Golkar Partai Golkar | 2 |
Lambang PKS PKS | 2 |
PSI | 2 |
PPP | 1 |
PAN | 1 |
Partai NasDem | 1 |
Total | 30 |
Kecamatan
Kota Madiun terdiri dari 3 kecamatan dan 27 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduk Kota Madiun mencapai 204.462 jiwa dengan luas wilayah 33,92 km² dan sebaran penduduk 6.027 jiwa/km².[5][6]
Kota Madiun memiliki luas 33,23 km² dengan luas masing-masing kecamatan: Manguharjo seluas 12,54 Km², Taman seluas 13,46 Km², dan Kartoharjo seluas 11,73 Km². Masing-masing kecamatan tersebut terdiri atas 9 kelurahan sehingga semuanya terdapat 27 kelurahan di Kota Madiun.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Madiun, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
35.77.01 | Kartoharjo | 9 | |
35.77.02 | Manguharjo | 9 | |
35.77.03 | Taman | 9 | |
Jumlah | 27 |
Transportasi
Letak Kota Madiun dinilai strategis karena ia dilintasi oleh jalan raya Yogyakarta-Surabaya, yaitu Jalan Nasional Rute 20 yang menghubungkan Caruban dan Maospati. Jalan tol yang terhubung dengan Madiun adalah ruas Ngawi-Kertosono yang menghubungkan Madiun dengan kota-kota lain seperti Surakarta dan Surabaya. Kota ini memiliki Terminal Bus Purboyo yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Madiun.
Stasiun Madiun yang terletak di lintas selatan merupakan stasiun kereta api terbesar di wilayah Karesidenan Madiun, sekaligus menjadi stasiun induk dari pengelolaan Daerah Operasi VII Madiun, yang juga meliputi wilayah Nganjuk, Magetan, Ngawi, Kediri, Tulungagung, dan sebagian Blitar.
Ekonomi
Pada tahun 2004, terjadi penurunan persentase penduduk miskin di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp937 miliar sedangkan atas harga sebesar Rp 1,687 triliun[7][8]. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas harga berlaku. Pada tahun 2007, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di kota ini mencapai Rp854 miliar—dengan besaran belanja publik sebesar Rp87 miliar.
Pariwisata
Kota Madiun memiliki berbagai pusat perbelanjaan, di antaranya sebagai berikut:
- Plaza Madiun, Jl. Pahlawan
- Plaza Lawu (sebelumnya bernama Pasaraya Sri Ratu), Jl. Pahlawan
- Timbul Jaya Plaza, Jl. Pahlawan
- Presiden Plaza, Jl. Aloon-Aloon Timur, Jl. Jenderal Sudirman
- Carrefour Madiun, Jl. S. Parman
- Suncity Mall Madiun, Jl. S. Parman
- Samudra Supermarket & Department Store, Jl. Pahlawan
- Madiun Royal Square (MARS), Jl. Biliton
- Pusat Gadget, Smartphone dan Accessories, Sepanjang Jl. Dr. Soetomo
- Pusat Laptop, Gadget & Komputer (Maju Hardware), Jl. Pahlawan
- Pasar Besar Kota Madiun, Jl. Jenderal Sudirman
- Pasar Besi Joyo, Jl. Slamet Riyadi
- Pasar Sleko, Jl. Trunojoyo
- Pasar Logam Jaya, Jl. Imam Bonjol
- Pasar Ikan Putra, Jl. Pelita Tama
- Pasar Kotak Srijaya, Jl. Diponegoro
- Pasar Burung Srijaya, Jl. Pelita Tama
- Pasar Sukoasri, Jl. Mangun Karya
- Pasar Kawak, Jl. Kutai
- Pasar Kojo, Jl. Setia Budi Timur
- Pasar Spoor, Jl. Pahlawan
- Pasar Mojorejo, Jl. Mastrip
- Pasar Puntuk (Pasar Barang Bekas), Jl. Puntuk
- Pasar Manisrejo, Jl. Tanjung Raya
- Pasar Manguharjo, Jl. Urip Sumoharjo
- Pasar Patihan, Jl. Candi Boko IV
- Pasar Winongo, Jl. Minak Kuncar
- Pasar Bunga Madiun, Jl. Larasati (Belakang GOR Wilis)
- Pasar Sonokeling, Jl. Mayjen Sungkono
- Pasar Josenan, Jl. Cokrobasonto
- Pasar Telon, Jl. Kemuning
Selain itu, Kota Madiun memiliki wisata sejarah dan beberapa taman dan ruang terbuka hijau (RTH), antara lain:
- Makam & Masjid Kuno Taman
- Makam & Masjid Kuno Kuncen
- Suncity Water & Theme Park
- Dumilah Waterpark
- Alun - Alun Kota Madiun
- Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun
- Taman Monumen Lokomotif C2606
- Taman Hijau Demangan
- Taman Manisrejo
- Taman Olahraga Gulun
- Taman Bantaran Kali Madiun
- Taman Trembesi Madiun
- Taman Tawangrejo
- Taman Kelun
- Taman Mojorejo
- Taman Obor
- Taman Hero
- Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kartini
- Taman Hutan Kota Madiun
- Ruang Terbuka Publik (RTP) Taman Hutan Kota Ngegong
- Monumen Patung Moeljadi (Mastrip)
- Monumen Patung Kolonel Marhadi
- Monumen Kolonel Marhadi
- Monumen TGP (Tentara Genie Pelajar)
- Monumen Perjuangan PETA Madiun
- Monumen Gembok Kejujuran
- Patung Gajah Demangan
- Monumen Keris
- Kompleks Bosbow Madiun
- Rumah Kapitan Cina
- Tugu Pendekar Proliman
- Kolam Renang Indoor Pasar Besar Madiun
- PeceLand
Industri
Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki industri sebagai berikut:
Kesehatan
Kota Madiun memiliki beberapa rumah sakit milik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota, antara lain :
- Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono
- Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono Paviliun Merpati
- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun
- Rumah Sakit Santa Clara
- Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
- Rumah Sakit Griya Husada
- Rumah Sakit Paru Manguharjo
- Rumah Sakit DKT Madiun
- Rumah Sakit Ibu dan Anak Al-Hasanah
Demografi
Pada 2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5 persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki.
Dalam periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32 tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.
Agama
Agama mayoritas di Kota Madiun adalah Islam 89,76%, diikuti dengan Kristen Protestan 6,25%, Katolik 3,41%, Buddha 0,45%, Hindu 0,11% dan Kong Hu Cu 0,02%.[1] Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman dahulu antara lain Masjid Agung Baitul Hakim, Gereja Katolik Santo Cornelius, dan Klenteng Hwie Ing Kiong.
Suku dan bahasa
Suku Jawa adalah suku bangsa asli yang menjadi mayoritas di Kota Madiun. Meski berada di wilayah Jawa Timur, kebudayaan di Kota Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (budaya Mataraman), karena Madiun pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Meskipun suku Jawa merupakan suku mayoritas, Madiun juga menjadi tempat tinggal berbagai etnis, seperti Tionghoa, Arab, India, Sunda, Minangkabau, dan Bugis.
Mayoritas penduduk kota Madiun berbicara menggunakan bahasa Jawa dialek Madiun sebagai bahasa ibu, namun seluruh penduduk Kota Madiun menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional di dalam acara resmi, kegiatan, maupun komunikasi formal.
Kebudayaan
Olahraga
Cabang olahraga yang berkembang pesat di Madiun adalah sepak bola, basket, bulu tangkis, tennis, voli, renang, dan lain sebagainya. Kota Madiun memiliki dua klub sepak bola yang terkenal, PSM Madiun dan Madiun Putra FC, yang bermarkas di Stadion Wilis.
Selain itu, Kota Madiun merupakan pelestari olahraga pencak silat, di mana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Persaudaraan Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut mendirikan IPSI (termasuk sepuluh perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi - Semarang), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri, dan Persati.
Kuliner
Kota Madiun memiliki beberapa makanan dan khas, tetapi nasi pecel madiun merupakan makanan khas yang paling terkenal dari kota ini. Selain itu, makanan dan minuman khas dari kota ini antara lain nasi jotos, brem, pentol corah, kue manco, kue satu, madu mongso, lempeng puli, sambel pecel, dan roti bluder. Sedangkan minuman khas dari kota ini antara lain cemoe, wedang tomat, dan tape kembang.
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Kota Madiun memiliki sejumlah perguruan tinggi, antara lain :
- Universitas PGRI Madiun
- Universitas Katolik Widya Mandala Madiun
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun
- Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun
- Universitas Muhammadiyah Madiun
- Universitas Merdeka Madiun
- Universitas Terbuka
- Politeknik Negeri Madiun
- Politeknik Perkeretaapian Indonesia (sebelumnya bernama "Akademi Perkeretaapian Indonesia")
- Akademi Keperawatan Dr.Soedhono
- Akademi Kebidanan Global Medika
- Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun
- Akademi Sekretari Widya Mandala Madiun
- Akademi Manajemen Koperasi Tantular Madiun
- STIKES Bhakti Husada Mulia
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Muhammadiyah Madiun
- STKIP Widya Yuwana
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Iswara Madiun
- Sekolah Perhotelan dan Kapal Pesiar NCL Madiun
- STT Dharma Iswara Madiun
- Pusdiklat Perum Perhutani
- Wearnes Education Center Madiun
- Madcoms Madiun
- Magistra Utama Cabang Madiun
Sekolah Menengah
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas, antara lain :
Sekolah Menengah Atas
- SMA Negeri 1 Madiun
- SMA Negeri 2 Madiun
- SMA Negeri 3 Taruna Angkasa Madiun (Sebelumnya bernama "SMA Negeri 3 Madiun")
- SMA Negeri 4 Madiun
- SMA Negeri 5 Madiun
- SMA Negeri 6 Madiun
- SMA Cokroaminoto Madiun
- SMA Muhammadiyah 1 Madiun
- SMA Santo Bonaventura
- SMA PSM Madiun
- SMA Taman Bakti
- SMA Taman Madya
- SMALB Budi Asih
Sekolah Menengah Kejuruan
- SMK Negeri 1 Madiun
- SMK Negeri 2 Madiun
- SMK Negeri 3 Madiun
- SMK Negeri 4 Madiun
- SMK Negeri 5 Madiun
- SMK Cokroaminoto 1 Madiun
- SMK Cokroaminoto 2 Madiun
- SMK Farmasi Bina Farma Madiun
- SMK Bonaventura Madiun
- SMK Vic-Toriqot Madiun
- SMK Sore Madiun
- SMK Penerbangan Antariksa
- SMK Gamaliel 1 Madiun
- SMK Gamaliel 2 Madiun
- SMK PGRI 1 Madiun
- SMK PGRI 2 Madiun
- SMK PGRI 3 Madiun
- SMK PGRI 4 Madiun
- SMK YP 17-1 Madiun
- SMK YP 17-2 Madiun
- SMK Kusuma Terate
- SMK Taman Siswa 1
- SMK Cendekia Madiun
- SMK Taman Siswa 2
- SMK Gula Rajawali
- SMK Industri Madiun
- SMK Kimia Mudda
- SMK Kesehatan Aditapa
- SMK Kesehatan Reksa Husada
Madrasah Aliyah
- MA Negeri 1 Madiun
- MA Negeri 2 Madiun
- MA Al-Mujaddadiyyah
Sekolah Menegah Pertama
Sekolah Menengah Pertama Negeri
- SMP Negeri 1 Madiun
- SMP Negeri 2 Madiun
- SMP Negeri 3 Madiun
- SMP Negeri 4 Madiun
- SMP Negeri 5 Madiun
- SMP Negeri 6 Madiun
- SMP Negeri 7 Madiun
- SMP Negeri 8 Madiun
- SMP Negeri 9 Madiun
- SMP Negeri 10 Madiun
- SMP Negeri 11 Madiun
- SMP Negeri 12 Madiun
- SMP Negeri 13 Madiun
- SMP Negeri 14 Madiun
Madrasah Tsanawiyah
- MTs Negeri Kota Madiun
- MTs Al-Mujaddadiyyah
- MTs Pertanian
- MTs Siti Hajar
Sekolah Menengah Pertama Swasta
- SMP Muhammadiyah 1 Madiun
- SMP Santo Yusuf Madiun
- SMP Santo Bernadus Madiun
- SMP Bina Jaya Sari Madiun
- SMPIT Bakti Ibu Madiun
- SMP Taman Bakti Madiun
- SMP PSM Madiun
- SMP Darul Madinah
- SMP Mitra Harapan Madiun
Sekolah Dasar
Sekolah Dasar Negeri
- SD Negeri 1 Nambangan Lor
- SD Negeri 2 Nambangan Lor
- SD Negeri 1 Nambangan Kidul
- SD Negeri 2 Nambangan Kidul
- SD Negeri 3 Nambangan Kidul
- SD Negeri 4 Nambangan Kidul
- SD Negeri 1 Madiun Lor
- SD Negeri 2 Madiun Lor
- SD Negeri 3 Madiun Lor
- SD Negeri 4 Madiun Lor
- SD Negeri 5 Madiun Lor
- SD Negeri 1 Kartoharjo
- SD Negeri 2 Kartoharjo
- SD Negeri 3 Kartoharjo
- SD Negeri 1 Klegen
- SD Negeri 2 Klegen
- SD Negeri 3 Klegen
- SD Negeri 4 Klegen
- SD Negeri 1 Manisrejo
- SD Negeri 2 Manisrejo
- SD Negeri 3 Manisrejo
- SD Negeri 4 Manisrejo
- SD Negeri Banjarejo
- SD Negeri Kejuron
- SD Negeri Patihan
- SD Negeri Kelun
- SD Negeri Kuncen
- SD Negeri Oro-Oro Ombo
- SD Negeri Sogaten
- SD Negeri Ngegong
- SD Negeri Pilangbango
- SD Negeri Sukosari
- SD Negeri 1 Pangongangan
- SD Negeri 2 Pangongangan
- SD Negeri 1 Demangan
- SD Negeri 2 Demangan
- SD Negeri 1 Josenan
- SD Negeri 2 Josenan
- SD Negeri 3 Josenan
- SD Negeri 1 Taman
- SD Negeri 2 Taman
- SD Negeri 3 Taman
- SD Negeri 1 Rejomulyo
- SD Negeri 2 Rejomulyo
- SD Negeri 1 Kanigoro
- SD Negeri 2 Kanigoro
- SD Negeri 3 Kanigoro
- SD Negeri 1 Winongo
- SD Negeri 2 Winongo
- SD Negeri 1 Mojorejo
- SD Negeri 2 Mojorejo
- SD Negeri 1 Pandean
- SD Negeri 2 Pandean
- SD Negeri 1 Tawangrejo
- SD Negeri 2 Tawangrejo
- SDLB Negeri Manisrejo
Sekolah Dasar Swasta
- SD Muhammadiyah Kota Madiun
- SDK Santo Bernardus
- SDK Santo Yusuf
- SDK Santa Maria
- SD Advent Imanuel
- SD Al Husna Islamic Full Day School
- SD Islam Siti Hajar
- SD Kartika IV-2
- SD Aisyiyah Kartoharjo
- SD Islam Hudan Linnas
- SD Kristen Petra
- SDLB Siwi Mulia
Madrasah Ibtidaiyah
- MI Negeri Demangan
- MI Negeri Manisrejo
- MI Al-Irsyad Al-Islamiyyah
- MI Islamiyah
- MI Islamiyah Rejomulyo
- MI Muhammadiyah
- MI PSM Madiun
- MI Siti Hajar
- MI Terpadu Bakti Ibu
- MI Al-Hidayah
- MI Al-Islam
- MI Darul Ulum
Media
Televisi
Di Madiun, terdapat stasiun televisi lokal dan nasional yang tersedia di kota ini adalah :
Televisi nasional
Televisi lokal
- TVRI Jawa Timur (31 UHF)
- Sakti TV Madiun (d/h Madiun TV) (33 UHF) [10]
- JTV Madiun (42 UHF)
- BBS TV Madiun (27 UHF)
- Kompas TV Madiun (22 UHF)
- ATV Madiun (sudah tidak beroperasi)
Media cetak
Radio
Kota Madiun juga memiliki beberapa stasiun radio yang tersebar di kota ini diantaranya:
Sinyal | Frekuensi | Nama | Pemilik |
---|---|---|---|
AM | 1008 KHz | RRI Madiun Pro 1 | RRI |
FM | 93,0 MHz | LPPL Radio Suara Madiun | Pemerintah Kota Madiun |
93,8 MHz | Radio Ge Gabriel | ||
97,7 MHz | RRI Madiun Pro 1 | RRI | |
95,2 MHz | RRI Madiun Pro 2 | ||
104,0 MHz | RRI Madiun Pro 3 (Programa 3) | ||
100,5 MHz | Radio DCS | ||
101,9 MHz | LPPL Radio Purboyo | ||
102,6 MHz | Radio Cemara | ||
103,1 MHz | Radio Jozz | ||
106,4 MHz | Radio Madya | ||
107,2 MHz | Radio Moderato | ||
107,7 MHz | Radio Arrozifm Madiun |
Tokoh
- Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur periode 2009-2018)
- Ki Hadjar Hardjo Oetomo (pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia)
- Anie Carera (penyanyi Indonesia di tahun 1990an)
- Sartono (guru) (pencipta lagu "Hymne Guru", "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa")
- Pamela Bowie (aktris)
- Sisca Dewi (penyanyi dangdut)
- Anindika Widya (aktris)
- Shirley Margaretha (aktris)
- Kirun (pelawak)
- Agus Pramono (pengusaha)
- Hatna Danarda (penyanyi Naff)
- Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2016-2019; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 2019-2024)
- Tien Santoso (penghias pengantin terkenal)
- Setyadjit Soegondo (politikus)
- Topenk (pelawak tunggal)
- Nopek (pelawak tunggal)
- Ari Lasso (penyanyi)
- Sunario Sastrowardoyo (tokoh pergerakan nasional)
- Subagio Sastrowardoyo (penyair)
- Ratna Listy (penyanyi, presenter, aktris)
- Endra Prasetya (kiper sepak bola)
- Soeripto (mantan Gubernur Riau periode 1988-1998)
- Bambang Raya Saputra (pengusaha)
- Bambang Subianto (mantan Menteri Keuangan RI Kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998-1999)
- Sukiman (bupati Rokan Hulu)
- Elmayana Sabrenia (aktris)
- Hans Maier (pemain polo air Belanda)
- Moekijat (Panglima KKO-AL (Korps Marinir) periode 1968-1971)
- Muhtarom (mantan Bupati Madiun periode 2008-2013 dan 2013-2018)
- Karsiman Hady (pengusaha)
- Rasiyo (Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur periode 2009-2013)
- Hardisoesilo (politisi)
- Rein Edzard de Vries (aktor belanda)
- Joan George Erardus Gijsbertus Voûte (astronom Belanda)
- Lil Dagover (aktris Jerman)
- Arthur Briët (pelukis Belanda)
- Hendrik Wamsteker (pemain sepak bola dan dokter Belanda)
- Enrico Kubbe (tokoh militer Belanda)
- Beata van Helsdingen-Schoevers (wartawati Belanda)
- Johannes Carl Gottlob Ottow (mikrobiolog Jerman-Belanda)
Catatan kaki
- ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Madiun". www.madiunkota.bps.go.id. Diakses tanggal 27 Januari 2020.
- ^ a b http://statistik.madiunkota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=191&Itemid=26
- ^ http://statistik.madiunkota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=194&Itemid=26
- ^ "Sejarah Kota Madiun". Pemerintah Kota Madiun. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Madiun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-05. Diakses tanggal 30 Desember 2017.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Statistik kota Madiun
- ^ Statistik kota Madiun
- ^ "PT. INKA Madiun". Diakses tanggal 2011-04-18.
- ^ Situs web Sakti Madiun
Pranala luar
- (Indonesia) Berita Madiun