Pandemi Covid-19 di Indonesia

Tinjauan Umum Covid-19 di Indonesia
Revisi sejak 10 Maret 2020 08.46 oleh 114.122.72.195 (bicara) (Kasus: typo umur kasus 08)

Wabah penyakit koronavirus 2019 di Indonesia pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020. Dua perempuan warga negara Indonesia, masing-masing berumur 64 dan 31 tahun, terjangkit penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) dari kontak dengan seorang warga Jepang saat mengikuti acara di suatu klub dansa.[2] Warga Jepang tersebut terdeteksi mengidap virus penyebab COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia.[3] Kedua pasien dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.[4]

Wabah penyakit koronavirus 2019 di Indonesia
Peta provinsi di Indonesia dengan kasus COVID-19 terkonfirmasi dan terduga (hingga 4 Maret 2020)
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiIndonesia
Tanggal kemunculan2 Maret 2020
(4 tahun, 7 bulan, 1 minggu dan 4 hari)
AsalJepang
Kasus terkonfirmasi19[1]
Kematian
0

Kasus ketiga dan keempat diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020.[2] Kasus ketiga dan keempat merupakan hasil tracing dari 80 orang yang pernah berada dalam acara di klub dansa yang diikuti oleh pasien kasus pertama dan kedua dan diperkirakan berinteraksi dengan kedua pasien tersebut.[2]

Pada tanggal 9 Maret 2020, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengumumkan 13 kasus positif COVID-19 baru di Indonesia.[4]

Sampai tanggal 9 Maret telah terkonfirmasi 19 kasus positif COVID-19 di Indonesia.[1]

Sebelum kasus pertama resmi dikonfirmasi, WHO dan peneliti Universitas Harvard telah menyarankan agar Indonesia meningkatkan usaha pengawasan dan deteksi COVID-19[5]. Sampai tanggal 29 Februari, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan memeriksa 143 spesimen dari 42 rumah sakit di 22 provinsi, dan tidak menemukan kasus positif COVID-19.[6]

Dampak dan reaksi

Reaksi pemerintah

Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah menyiapkan 100 rumah sakit dengan standar WHO untuk menangani COVID-19.[7] Pemerintah juga akan menanggung semua biaya penanganan pengobatan.[8][9]

Kontroversi

Penyebaran data pribadi pasien

Setelah Presiden Joko Widodo mengumumlan dua kasus pertama COVID-19, informasi data pribadi serta foto kedua pasien tersebar lewat aplikasi percakapan.[10] Rumah kedua pasien sempat dipasangi garis polisi sehingga menjadi objek pemberitaan.[10] Penyebaran informasi bahkan dilakukan oleh Wali Kota Depok, Mohamad Idris, yang dalam konferensi persnya ia sempat memberi tahu lokasi kompleks perumahan tempat kedua pasien tinggal.[10] Kritikan menjurus pada Mohamad Idris setelah pembeberan tersebut. Pemerintah menanggapi kasus penyebaran data pribadi pasien dengan mengoordinasikan Kemenkumham dan Kominfo serta akan memberikan saksi bagi penyebar indentitas pasien.[11]

Kasus

Kasus Tanggal Umur Jenis kelamin Kewarnegaraan Tempat karantina Sumber infeksi Lokasi ditemukan Status Catatan Ref.
1 2 Maret 2020 31 Perempuan   Indonesia Rumah sakit infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara Orang ke orang dari warna negara Jepang. Depok Positif COVID-19 Wanita muda yang tinggal di Depok, Indonesia. Memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang (yang akhirnya dinyatakan positif COVID-19 di Malaysia) sekitar akhir Februari. [12]
2 61–64 Orang ke orang dari warna negara Jepang. Ibu dari pasien kasus 1. Memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang (yang akhirnya dinyatakan positif COVID-19 di Malaysia) sekitar akhir Februari. [12]
3 6 Maret 2020 33 Berhubungan dengan klaster kasus 1. Pasien berhubungan dengan klaster kasus 1. memiliki keluhan batuk, flu, dan suhu tubuh 37,6 derajat Celcius. [13]
4 34 Berhubungan dengan klaster kasus 1. Berhubungan dengan klaster kasus 1. [13]
5 8 Maret 2020
55 Laki-laki Berhubungan dengan kasus 1-4. Berhubungan dengan klaster kasus 1. [13]
6 36 Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur Behubungan dengan Kapal Diamond Princess. Pasien pernah bekerja sebagai ABK di kapal Diamond Princess. [13]
7 9 Maret 2020 59 Perempuan Kasus imported case, baru kembali dari luar [13]
8 56 Laki-laki Orang ke orang dari kasus 7. Suami dari pasien kasus 7, memiliki riwayat diare dan diabetes. [13]
9 55 Perempuan Kasus imported case. [13]
10 29 Laki-laki Warga negara asing Berhubungan dengan kasus 1. Bagian dari tracing kasus 1 dengan kondisi sakit ringan-sedang. [13]
11 54 Perempuan Warga negara asing Bagian dari tracing kasus 1 dengan kondisi sakit ringan-sedang. [13]
12 3 Laki-laki Bagian dari tracing kasus 1 dengan kondisi sakit ringan-sedang. [13]
13 16 Perempuan Berhubungan dengan sub klaster kasus 3. Bagian dari tracing sub klaster pasien 3. [13]
14 50 Laki-laki Kasus imported case dengan kondisi sakit ringan-sedang. [13]
15 43 Perempuan Kasus imported case. [13]
16 17 Berhubungan dengan kasus 15. Berhubungan dengan klaster kasus 15. [13]
17 56 Laki-laki Kasus imported case. [13]
18 50 Kasus imported case. [13]
19 40 Kasus imported case. [13]

Referensi

  1. ^ a b Prasetia, Andhika. "Melonjak! Pasien Positif Corona di Wilayah RI Jadi 19 Orang". detiknews. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  2. ^ a b c "Kronologi Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah Jadi Enam". tirto.id. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  3. ^ "BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona". Kompas.com. Diakses tanggal 2 Maret 2020. .
  4. ^ a b "Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Corona di Indonesia". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2 Maret 2020. 
  5. ^ "Di Balik Kekhawatiran WHO & Harvard Indonesia Masih Negatif Corona". Tirto.id. 12 Februari 2020. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  6. ^ "Kemenkes: 143 spesimen negatif COVID-19 adalah akumulasi dari Januari". Antaranews.com. 29 Februari 2020. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  7. ^ "Pemerintah Siapkan 100 Rumah Sakit di Indonesia Tangani Corona". Tirto.id. Diakses tanggal 2 Maret 2020. 
  8. ^ "Biaya Berobat Pasien Virus Corona Ditanggung Pemerintah". Kompas.com. Diakses tanggal 2 Maret 2020. 
  9. ^ "Biaya Pasien Virus Corona Ditanggung Negara". CNN Indonesia. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  10. ^ a b c Sugiharto, Jobpie (2020-03-05). "Polisi Buru Penyebar Data Pribadi 2 Pasien Virus Corona". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-09. 
  11. ^ Media, Kompas Cyber. "Pemerintah Pastikan Penyebar Data Pribadi Pasien Corona Bakal Ditindak". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  12. ^ a b Marchio Irfan Gorbiano (2 March 2020). "BREAKING - Jokowi announces Indonesia's first two confirmed COVID-19 cases". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2 March 2020. 
  13. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Media, Kompas Cyber. "Daftar 19 Pasien Positif Virus Corona di Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-09.