Hidāyat al-Shibyān

Hidāyat al-Shibyān adalah kitab penjelasan (syarh) atas kitab ilmu bayan dari Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan. Kitab ini disusun oleh Syekh Ibrahim Musa, seorang ulama Minangkabau asal Parabek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Judul lengkapnya yakni Hidāyat al-Shibyān ʿalā Risālat Syaikh Syuyūkhinā al-Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān fī Fann al-Bayān (bahasa Indonesia: Pengantar Ilmu Bayān untuk Pemula Berdasarkan Risalah dari Guru dari Guru-guru Kami Sayyid Ahmad ibn Zainī Dahlan).[1]

Kitab ini diterbitkan oleh kantor percetakan Drukkerij Baroe di Fort de Kock. Tahun terbit pertamanya tidak diketahui. Kitab ini pernah diajarkan di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek beberapa periode, sebelum diganti dengan kitab-kitab lain yang lebih ringkas dan lebih mudah dipelajari

Latar belakang

Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan marupakan salah seorang pengajar utama mazhab Syafiʿī di Makkah. Banyak pelajar-pelajar dari Nusantara yang datang ke Mekkah dan berguru kepadanya. Salah seorangnya adalah Ahmad Khatīb al-Minangkabawi, guru dari Syaikh Ibrahim Musa dan sejumlah tokoh dari Indonesia lainnya.[2]

Syaikh Ibrahim Musa juga menuliskan sejumlah karangan al-Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān dalam berbagai disiplin ilmu, seperti fiqh, sīrah Nabawiy dan al-Khulfāʾ al-Rāsyidūn, ilmu bayan, tawḥīd dan ʿaqīdah, naḥwu (salah satunya berjudul cukup unik: risālah mutaʿallaqah bi-jāʾa zayd), dsb, termasuk ilmu-ilmu umum seperti ilmu hitung, logika dan mabniyāt (arsitektur?).

Isi

Pada bagian pembuka kitab, Syekh Ibrahim Musa menerangkan biografi Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan secara ringkas.

Kitab ini diterbitkan oleh kantor percetakan Drukkerij Baroe, sebuah penerbit yang aktif menerbitkan karya berhubungan dengan agama Islam di Fort de Kock.[3] Namun, tidak disebutkan tahun terbitnya. Dalam pengantar buku, Syekh Ibrahim Musa menyebut bahwa Hidāyat al-Shibyān selesai ditulis pada tanggal 15 Zulhijjah 1348 H atau lebih kurang bertepatan dengan 14 Mei 1930. Ia menyebut bahwa buku ini dibiayai secara pribadi oleh dirinya dan semua keuntungan penjualan buku diperuntukkan bagi pembangunan Masjid Jamik Parabek.

Referensi

  1. ^ Apria Putra dan Chairullah Ahmad. 2011. Bibliografi Karya Ulama Minangkabau Awal Abad XX: Dinamika Intelektual Kaum Tua dan Kaum Muda. Padang. hlm. 162.
  2. ^ Hidāyat al-Shibyān #1: Pengantar https://surauparabek.or.id/fadhli-lukman/hidayat-al-shibyan-1/
  3. ^ Fadila, Zikri. Penerbitan Minangkabau Masa Kolonial: Sejarah Penerbitan Buku di Fort de Kock (Bukittinggi) 1901-1942. hlm. 107. ISBN 978-602-7677-59-3. OCLC 1090634131.