Gen Halilintar
Gen Halilintar adalah julukan untuk keluarga Indonesia pasangan Halilintar Anofial Asmid (ayah) dan Lenggogeni Faruk (ibu) dengan sebelas orang anak mereka. Keluarga berdarah Minangkabau ini menjadi terkenal setelah sang ibu menulis buku yang berjudul Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team pada awal 2015. Buku yang banyak diminati publik ini bercerita tentang pasangan orang tua yang berprofesi sebagai pengusaha dan melakukan perjalanan bisnis keliling dunia ke 120 negara dengan memboyong anak-anak mereka tanpa didampingi asisten atau pembantu.[1][2][3]
Profil
Ayah Gen, Halilintar lahir di Dumai pada 13 Oktober 1968 dari pasangan Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo (ayah) dan Nurdini binti Zainuddin, keluarga perantau Minang asal Agam, Sumatra Barat. Asmid berasal dari Padang Tarok dan bekerja di Accounting Department Caltex, sementara Nurdini berasal dari Ampek Angkek lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas. Setelah menikah di Padang, pasangan ini merantau ke Dumai dan melahirkan Halilintar sebagai anak pertama dari enam bersaudara.[4]
Ibu Gen, Lenggogeni lahir di Pekanbaru pada 29 Oktober 1972 dari pasangan Umar Faruk bin Haji Muhd Zein dan Yulfia binti Azhari bin Abbas. Kedua orang tua Lenggogeni berasal dari Payakumbuh, Sumatra Barat. Umar merupakan tamatan Farmasi ITB dan menikahi Yulfia di Bandung. Setelah menikah, pasangan ini sempat tinggal di Palembang sebelum pindah ke Dumai. Di Dumai, Umar bekerja di Medical Department Caltex, sementara istrinya melahirkan Lenggogeni sebagai anak ketiga dari lima bersaudara.[4]
Pasangan Halilintar dan Lenggogeni menikah pada Januari 1993 di Jakarta. Mereka bertemu sebagai sesama mahasiswa Universitas Indonesia. Halilintar merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UI, sementara Lenggogeni merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi UI. Saat menikah, Halilintar berusia 24 tahun, sedangkan Lenggogeni berusia 20 tahun.[5][6] Menjelang dua tahun pernikahan, pasangan ini melahirkan anak pertama mereka, Muhammad Attamimi Halilintar pada 20 November 1994.
Anggota keluarga
- Halilintar Anofial Asmid (ayah, kelahiran 13 Oktober 1968)
- Lenggogeni Faruk (ibu, 29 Oktober 1972)
- Muhammad Attamimi Halilintar (Atta, 20 November 1994)
- Sohwa Mutamimah Halilintar (Sohwa, 25 April 1996)
- Sajidah Mutamimah Halilintar (Sajidah, 17 Juli 1997)
- Muhammad Thariq Halilintar (Thariq, 29 Januari 1999)
- Abqariyyah Mutammimah Halilintar (Abqariyyah, 13 Juli 2000)
- Muhammad Saaih Halilintar (Saaih, 16 Maret 2002)
- Siti Fatimah Halilintar (Fatim, 26 September 2003)
- Muhammad Al-Fateh Halilintar (Fateh, 25 Februari 2006)
- Muhammad Muntazar Halilintar (Muntaz, 20 Mei 2008)
- Siti Saleha Halilintar (Saleha, 1 Oktober 2010)
- Muhammad Shalaheddien El-Qathan Halilintar (Qahtan, 12 Agustus 2012)
Referensi
- ^ "Inspirasi - Lenggogeni Faruk, Ibu 'Generasi Halilintar'" Republika, 19-05-2015. Diakses 31-05-2015.
- ^ "Kesebelasan Gen Halilintar Bukan Generasi Biasa" Wanita Indonesia, 06-04-2015. Diakses 31-05-2015.
- ^ https://www.pikiran-rakyat.com/showbiz/2015/05/31/halilintar-bangga-punya-11-anak-yang-mandiri
- ^ a b Lenggogeni, Faruk (2018). Kesebelasan Gen Halilintar: My Brother My Builder, Malaysia My Second Home. Gen Halilintar Media. ISBN 978-602-72143-2-3.
- ^ https://travel.kompas.com/read/2016/01/23/162100427/Terkuak.Kunci.Sukses.Pasutri.Keliling.Dunia.Bersama.11.Anak?page=2
- ^ https://nova.grid.id/read/07582157/gen-halilintar-bahagia-dilamar-sang-idola-2?page=all