Elektroensefalografi
Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak.[1] Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektrode yang dipasang di kulit kepala.
EEG | |
---|---|
Intervensi | |
ICD-9-CM | 89.14 |
MeSH | D004569 |
Kode OPS-301 | 1-207 |
Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas.[2] Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsy.[2] Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.[3]
Cara kerja EEG
Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektrode perak yang dipasang oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala.[2] Elektrode ini dihubungkan secara berpasangan di atas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu elektrode, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektrode pasangannya, perbedaan voltase ini akan menggerakkan pena.[2] Jika pada bagian otak bermuatan negative dan satunya lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak ke bawah. Jika situasinya terbalik, pena akan bergerak ke atas.[2] Jika tidak ada arus dari kedua bagian otak di bawah elektrode mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis datar.[2] Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur baik kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi.[2] Pemeriksaan ini berlangsung selama 45-47 menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit.[2] Jika seseorang tegang, EEG akan menunjukkan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan bervoltase rendah.[2] meski demikian, pola ini mirip dengan pola pada orang yang tenang, yang melakukan tugas mental seperti menghitung.[2] Dengan demikikian bila seseorang tegang ketika melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukkan otak terangsang tetapi tidak menunjukkan apa yang merangsangnya.[2]
Kegunaan EEG
EEG digunakan terutama untuk meneliti epilepsy dan penyakit Alzheimer, juga mengidentifikasi individu yang harus dirujuk untuk melayani pemeriksaan lebih lanjut jika penyakit otak adalah penyebab dari epilepsinya.[2] EEG biasa digunakan dalam menentukan diagnosis penyakit epilepsi dengan mengidentifikasi setiap keabnormalan pada otak seperti lesi yang memicu serangan epilepsi.[2] Dokter dapat menentukan diagnosis dengan mengamati pola kejang pada EEG.[2] Meskipun EEG digunakan untuk meneliti penyakit epilepsy dan Alzheimer, EEG tidak dapat mendiagnosis penyakit mental Schizofrenia, alasannya EEG dari orang yang terganggu mentalnya biasanya normal.[2] Tes EEG juga tidak mungkin dapat membedakan EEG dari orang genius dengan orang yang tidak pintar karena EEG tes yang relative sederhana tentang distribusi dan kuantitas aktivitas listrik dari otak.[2]
Rujukan
- ^ Niedermeyer E. and da Silva F.L. (2004). Electroencephalography: Basic Principles, Clinical Applications, and Related Fields. Lippincot Williams & Wilkins. ISBN 0-7817-5126-8.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Tim Penyusun (2009). Pustaka Kesehatan Populer Menghindari Penyakit Jantung, Terjemahan Bahasa Indonesia. PT Bhuana Ilmu Populer Jakarta. hlm. 2-3.
- ^ "EEG". Diakses tanggal 16 Juni 2014.