Kusuriya no Hitorigoto

seri novel ringan Jepang

Kusuriya no Hitorigoto (Jepang: 薬屋のひとりごと) adalah seri novel ringan Jepang yang ditulis oleh Natsu Hyūga dan diilustrasikan oleh Touko Shino. Novel ini diserialisasikan secara daring sejak 2011 di situs penerbitan novel Shōsetsuka ni Narō. Pada tahun berikutnya, novel ini diakuisisi oleh Shufunotomo, yang awalnya menerbitkan seri sebagai novel dengan volume tunggal pada tahun 2012, dan kemudian pada tahun 2014 mulai diterbitkan lagi sebagai novel ringan. Novel ini telah menerima dua adaptasi manga pada tahun 2017, dengan satu diterbitkan oleh Square Enix di Monthly Big Gangan, dan satu lagi diterbitkan oleh Shogakukan dalam Monthly Sunday Gene-X.

Sinopsis

Kala abad pertengahan di Tiongkok, pelacuran adalah bisnis legal yang dilindungi pemerintah dan undang-undang. Maomao dan ayahnya membuka toko obat di dalam wilayah wokalisasi. Pelanggan mereka tentu saja para pekerja seks dan para hidung belang. Maomao giat belajar toksikologi karena sejak kecil ia melihat banyak pekerja seks meninggal keracunan.

Walau mendapat pertentangan dari bapaknya, Maomao selalu menjadikan tubuhnya sendiri sebagai media ujicoba racun. Maomao rajin mengigitkan ular-ular di tangannya agar dia dapat meneliti kekuatan bisanya. Maomao bahkan suka makan ikan buntal hanya untuk mencoba kandungan racunnya,. Akibatnya Maomao hampir kebal akan semua jenis racun.

Besar di Lokalisasi seperti itu membuat Maomao tak pernah merasa aman pada laki-laki. Maomao yang semakin tumbuh besar menyadari bahwa banyak pria yang akan menculik wanita mana saja untuk bercumbu. Maomao pun mulai mentato wajahnya agar terlihat jelek dan tidak menutupi luka-lukanya agar pria jijik kepadanya.

Naas, Maomao akhirnya diculik juga oleh para pria kurang ajar. Beruntung, yang "membeli" Maomao adalah kasim istana yang sedang butuh pelayan di dalam kawasan selir. Kerja di istana juga tak bisa dikatakan sepenuhnya bagus. Sekali saja seorang pelayan berbuat kesalahan, riwayat mereka akan tamat. Ada yang dijual ke rumah bordil, ada yang dipulangkan, dan tak sedikit yang dipenggal.

Maomao juga tidak pernah merasa bahagia kerja di istana. Maomao melihat kawasan selir tak ada bedanya dengan kawasan lokalisasi. Raja akan merampas siapa saja wanita yang dia suka untuk dijadikan selir. Tak peduli wanita itu milik orang lain atau anak kecil sekalipun. Dan begitu raja bosan, para wanita akan dibuang layaknya sampah.

Pranala luar