Katana (刀) atau dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai pedang[1] samurai menurut kamus (kbbs) KBBI mencatat dan merekam kata yang digunakan oleh masyarakat. Seringkali, masyarakat memang mengggunakan kata yang tak sesuai makna aslinya, penggunaan kata samurai adalah salah satunya. Di masyarakat Indonesia, kata samurai sering digunakan untuk menyebut pedang Jepang. Maka KBBI memasukkan pengertian seperti itu sebagai definisi kedua dari kata 'samurai'jadi dalam bahas jepang arti samurai merujuk pada orang yang memakai katana https://news.detik.com/berita/d-4025110/yang-benar-katana-atau-samurai katana adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pedang melengkung berukuran lebih dari 2 shaku dan kurang dari 3 shaku, 1 shaku kira-kira 33 cm(. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō atau ken. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.

Katana ()

Samurai katana.
Jenis Pedang
Negara asal Jepang
Sejarah produksi
Diproduksi Zaman Muromachi (1392–1573) sampai sekarang
Spesifikasi
Panjang Bilah Sekitar 60–73 cm (23.6–28.7 inci)

Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tetapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai oleh anggota kelas kesatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri yang menggunakan pedang pendek yang disebut tanto).

Pedang yang lebih pendek seperti tanto tidak hanya digunakan oleh laki-laki, tetapi juga digunakan oleh perempuan sebagai alat pertahanan yang dapat digunakan untuk menikam musuh saat dalam keadaan terdesak.

Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan aktivitasnya, termasuk sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoreskan ibu jari pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern.

Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana "Type 98" juga langka. Di Indonesia katana biasa disebut samurai.

  1. ^ https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pedang%20samurai