Lema (makanan)
Lema adalah sebuah nama makanan khas Rejang. Komposisinya terdiri dari rebung yang dicincang-cincang, kemudian dicampur ikan mujair atau sepat. Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan tersebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat-rapat. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu minimal selama tiga hari. Setelah itu, baru lema siap untuk dimasak sebagai lauk saat makan nasi.
Lema | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Bengkulu |
Dibuat oleh | Suku Rejang |
Sunting kotak info • L • B |
Cara memasak
Lema dimasak dengan cara yang tidak berbeda dengan tempoyak. Lema beraroma agak tidak sedap baunya. Itu merupakan efek dari fermentasi dari ikan yang dicampur dengan rebung. Meskipun baunya yang tidak sedap, tetapi banyak yang menyukainya. Keunikan dari aroma dan cita rasa yang dihasilkan lema, menjadikan makanan ini bukan sekadar disukai suku bangsa Rejang. Lema lebih nikmat bila dimasak dengan campuran santan dan ditambahkan dengan ikan air tawar maupun ikan laut. Pada umumnya, lema dimasak dengan ditambah ikan mas, tongkol, maupun ikan yang biasa dikonsumsi manusia pada umumnya.
Cita rasa
Mengenai cita rasa yang dihasilkan lema, makanan ini termasuk dari selera khas Sumatra. Lema memiliki rasa asam dan pedas, serta aroma yang unik tetapi gurih setelah dimasak. Setelah masak, lema biasanya dimakan sebagai lauk. Lema lebih nikmat dimakan dengan lalapan seperti kabau, jering, atau petai.
Pranala luar
- "Makanan Khas Rejang, Lemea Kemasan Praktis". pedomanbengkulu.com. 15 September 2019. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.
- Ralie, Zoraya (7 Juli 2017). "Lema, sajian Bengkulu yang populer di Jepang". beritagar.id. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.
- Gardjito, M.; Putri, R.G.; Dewi, S. (2018). Profil Struktur, Bumbu, dan Bahan dalam Kuliner Indonesia. Gadjah Mada University Press. hlm. 76. ISBN 978-602-386-164-4. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.