Supermi

merek mi instan di Indonesia

Supermi adalah merek mi instan pertama di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Diluncurkan pada tahun 1968 oleh PT Limasatu Sankyo Industri Pangan sebagai mi instan serbaguna, lalu pada tahun 1976 Supermi hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Di Indonesia, sebutan "Supermi" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Pada tahun 2008, diluncurkanlah Supermi Go, hadir dengan tiga rasa, yaitu GoBang, GoSo dan GoKar. Pada tahun 2010-2011, Supermi dipilih sebagai sponsor dalam ajang Indonesia Mencari Bakat di Trans TV. Pada tahun 2013, Supermi meluncurkan rasa baru yaitu Supermi Rasa Ayam Spesial dengan kaldu ayamnya lebih mantap lengkap dengan bawang goreng dan saus cabe. Setelah Supermi Go dihentikan, diluncurkan varian baru Indomie Mi Goreng Rasa Soto dan Mi Goreng Rasa Ayam Bawang.

Supermi
Jenis produkMi instan
PemilikSalim Group (Indofood CBP Sukses Makmur) (1986-sekarang)
Sjarif Adil Sagala, Eka Widjaja Moeis dan Sankyo Shokuhin (1968-1986)
Negara Indonesia
Diluncurkan1969
Pemilik sebelumnyaPT Lambang Insan Makmur (1968-1994)
Dahulu bernama:
PT Limasatu Sankyo Industri Pangan (1968-akhir 1970an)
PT Super Mi Indonesia (akhir 1970an-akhir 1980an)
PT Lambang Insan Makmur (akhir 1980an-1994)
Situs webwww.supermi.co.id

Sejarah

Supermi pertama kali muncul di Indonesia, diproduksi oleh PT Limasatu Sankyo Industri Pangan, yang merupakan perusahaan patungan Jepang-Indonesia. PT Limasatu dimiliki awalnya 90% oleh Sankyo Shokuhin KK dengan 10% dipegang oleh dua orang Indonesia: Eka Wijaya Muis dan Sjarif Adil Sagala (lewat PT Limasatu Djakarta).[1][2] Modalnya adalah US$ 401.274 ribu, dan perusahaan ini mendapatkan izin untuk berdiri pada 28 Desember 1968. Selama setahun, dilakukan persiapan dengan pembangunan pabrik, impor mesin dari Jepang, dan perekrutan tenaga kerja berupa 70 orang Indonesia dan 3 dari Jepang. Pabrik yang kapasitas produksinya ini 50.000 bungkus/hari ini akhirnya diresmikan pada 16 Juli 1969 oleh pihak Departemen Perindustrian di Cijantung, Jakarta Timur. Produknya menggunakan nama Supermi (ditulis Super Mie di iklan),[3] sesuai dengan produk mi instan impor Jepang yang pada saat itu memang dikenal dengan nama yang sama. Sejak 1970, PT Lima Satu mulai mengekspor produknya ke luar negeri, dan kemudian pada 1972 mendapat saingan dari Indomie yang dihadirkan tahun itu. Kantor pusatnya awalnya ada di Toko Tiga No. 51, Jakarta.[4][5]

Seiring waktu, dari pabriknya yang hanya di Cijantung, kemudian juga dibangun pabrik baru di Tangerang. Kepemilikan sahamnya sudah berubah, menjadi 65% Sjarif Adil, 25% Eka Wijaya, dan 15% Sankyo Shokuhin. Seiring perubahan ini, nama perusahaan juga berubah menjadi PT Super Mi Indonesia sejak akhir 1970-an.[6][7] Pada saat itu, PT Super Mi Indonesia selain memproduksi Supermi, juga memproduksi merek Sakura Mi dan Mi Sukiyaki ke pasaran di era 1980-an.[8] Pada tahun 1986, perusahaan ini mengalami masalah internal sehingga akhirnya diambil alih oleh PT Indofood Interna, patungan antara Salim Group dan Djajadi Djaja.[9] Seiring waktu, kendali atas PT Indofood Interna beralih sepenuhnya ke tangan Salim. Setelah akuisisi, PT Super Mi Indonesia berganti nama menjadi PT Lambang Insan Makmur.[10][11] Pabriknya di Cijantung dijadikan pabrik Sarimi dan Supermi, sedangkan di Tangerang untuk Indomie. Keadaan ini tetap bertahan hingga 1994, ketika PT Lambang Insan digabungkan dengan sejumlah bisnis Salim lain (termasuk pabrik Indomie, PT Sanmaru dan pabrik Sarimi, PT Sarimi Asli Jaya) ke PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Di bawah Indofood, Supermi kemudian memperluas pemasaran Supermi, bahkan sampai ekspor. Supermi pun mulai mengeluarkan banyak varian, baik kuah maupun goreng, bahkan menjadi alat untuk menghadang Mie Sedaap pada 2004 dengan meluncurkan produk Supermi Sedaaap. Sementara itu, pemilik lama Supermi, Sjarif dan Eka kemudian terjun ke bisnis mie lagi dengan mendirikan PT Asia Intiselera, dengan merek Hahamie dan Mikita. Sempat mencatatkan saham mereka di Bursa Efek Jakarta, bisnis mereka berdua baru benar-benar berakhir setelah PT Asia diambil alih oleh PT Tiga Pilar Sejahtera.[12]

Promosi dan pemasaran

Pada tahun 1976, Supermi hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Pada tahun 1980-1990an, Supermi mengklaim menjadi nomor dua di Indonesia waktu itu, menempatkan Sarimi pada urutan ketiga. Mulailah pada 1996, Supermi menggandeng Ira Maya Sopha kembali menjadi bintang iklan Supermi, setelah sukses pada 1976. Pemasaran ini terbukti berhasil, iklan Supermi menampilkan Ira Maya Sopha selama 20 tahun ternyata benar-benar memastikan Supermi berada pada urutan kedua di antara Indomie dan Sarimi.

Era 2000-an, Supermi turun peringkat. Luncurnya Mie Sedaap keluaran Wings hingga menggeser Supermi di peringkat 3 dan Mie Sedaap peringkat kedua.

Era 2010-an, Supermi yang sedang bersaing dengan Mie Sedaap, mulai menempatkan produknya pada tingkat yang lebih tinggi. Supermi mensponsori ajang Indonesia Mencari Bakat. Brandon De Angelo, salah satu peserta IMB Season 1, menjadi bintang iklan Supermi GoBang.

Jenis rasa

  • Supermi Rasa Ayam Bawang
  • Supermi Rasa Ayam Spesial
  • Supermi Rasa Baso Sapi
  • Supermi Rasa Kaldu Ayam
  • Supermi Rasa Opor Ayam
  • Supermi Rasa Semur Ayam
  • Supermi Rasa Semur Ayam Pedas
  • Supermi Rasa Sop Buntut
  • Supermi Rasa Sup Sayuran
  • Supermi Mi Goreng Rasa Ayam
  • Supermi Mi Goreng
  • Supermi "Sedaaap" Rasa Soto
  • Supermi "Sedaaap" Rasa Kari Ayam
  • Supermi Extra Mi Goreng Rasa Ayam Pangsit
  • Supermi Extra Rasa Soto Daging
  • Supermi Nutrimi Rasa Steak Ayam

Jenis rasa yang pernah diproduksi hingga 2013-2015

  • Supermi GoBang (Goreng Rasa Ayam Bawang) (sekarang menjadi varian rasa Indomie Mie Goreng Rasa Kuah sejak tahun 2016)
  • Supermi GoSo (Goreng Rasa Soto) (sekarang menjadi varian rasa Indomie Mie Goreng Rasa Kuah sejak tahun 2016)
  • Supermi GoKar (Goreng Rasa Kari)
  • Supermi Super Rasa Ayam Bawang
  • Supermi Keriting Rasa Ayam Bawang
  • Supermi Goreng Keriting Rasa Ayam
  • Supermi "Sedaaap" Mi Goreng (sejak tahun 2015 berganti nama menjadi Supermi Mi Goreng)

Lihat pula

Rujukan

Pranala luar