Bahasa Hurri adalah salah satu bahasa punah yang pernah dipakai oleh bangsa Hurri, orang-orang yang masuk Mesopotamia utara sekitar 2300 SM dan sebagian besar telah lenyap menjelang tahun 1000 SM. Hurri merupakan salah satu bahasa yang membentuk rumpun Hurri-Urartu. Bahasa Hurria adalah bahasa kerajaan Mitanni di Mesopotamia utara, dan kemungkinan diucapkan setidaknya pada awalnya di permukiman orang Hurria di Suriah. Umumnya diyakini bahwa penutur bahasa ini awalnya berasal dari Dataran tinggi Armenia dan tersebar di tenggara Anatolia dan Mesopotamia utara pada awal milenium ke-2 SM.[4]

Bahasa Hurri
Dituturkan diMitanni
WilayahMesopotamia
Eraattested 2300–1000 BC
Kode bahasa
ISO 639-3xhu
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
xhu
Glottologhurr1240[1]
IETFxhu
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Bahasa Hurri diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 40°44′N 43°19′E / 40.733°N 43.317°E / 40.733; 43.317 Sunting ini di Wikidata
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Sejarah

 
Louvre lion, "singa Louvre", yaitu sebuah pasak fondasi Hurri, dan prasasti batu yang menyertainya memuat teks bahasa Hurri tertua yang terlestarikan sampai sekarang.

Fragmen teks bahasa Hurri tertua memuat daftar nama dan tempat dari akhir milenium ke-3 SM. Teks lengkap pertama bertarikh masa pemerintahan raja Tish-atal dari Urkesh dan diketemukan pada sebuah prasasti batu yang menyertai suatu pasak fondasi Hurri (Hurrian foundation pegs) yang dikenal sebagai "Urkish lions" ("singa-singa Urkish" atau "Louvre lions", "singa-singa Louvre", yaitu museum tempat penyimpanannya saat ini).[5] Para arkeolog telah menemukan teks dari awal milenium ke-2 SM yang memuat banyak mantra, inkantasi, nubuat dan surat pada berbagai situs termasuk Hattusha, Mari, Tuttul, Babel, Ugarit dan lain-lain. Studi awal bahasa ini seluruhnya didasarkan pada surat-surat dari Mitanni, yang diketemukan pada tahun 1887 di Amarna, Mesir, berisi tulisan raja Hurri, Tushratta, kepada firaun Amenhotep III. Hubungan Hurro-Urarti dikenali sejak tahun 1890 oleh Sayce (ZA 5, 1890, 260-274) dan Jensen (ZA 6, 1891, 34-72).

Pada abad ke-13 SM, serangan dari barat oleh orang Het dan dari selatan oleh Asyur mengakhiri keberadaan kekaisaran Mitanni, yang terbagi di antara dua kekuasaan yang merebutnya itu. Pada abad berikutnya, serangan dari "orang-orang Laut" membawa akhir yang cepat terhadap pemukiman terakhir yang menggunakan bahasa Hurri. Sekitar waktu itu, bahasa-bahasa lain, seperti bahasa Het dan bahasa Ugarit juga punah, dan ini dikenal sebagai keruntuhan Zaman Perunggu. Dalam berbagai teks bahasa-bahasa ini, juga dalam bahasa Akkadia atau Urarti, didapati banyak nama dan tempat dalam bahasa Hurri.

Minat yang baru terhadap bahasa Hurri dibangkitkan oleh teks-teks yang diketemukan di Boğazköy pada tahun 1910-an dan Ugarit pada tahun 1930-an. Speiser (1941) mempublikasi gramatika komprehensif pertama dari bahasa Hurri. Sejak tahun 1980-an, korpus Nuzi dari arsip Silwa-tessup telah disunting oleh G. Wilhelm. Sejak akhir tahun 1980-an, kemajuan berarti telah dicapai berkat penemuan suatu teks dwibahasa Hurri-Het, yang disunting oleh E. Neu (StBoT 32).

Fonologi

Konsonan

Fonem konsonan bahasa Hurri
  Labial Alveolar Palatal Velar
Nasal m n
Plosif p t k
Affricate (ts)
Fricative f s x
Approximant w j
Rhotic r
Lateral l

Vokal

Depan Tengah Belakang
Tertutup i u
Setengah e o
Terbuka a

Kata sandang

Kasus Singular Plural
Absolutif -na
Kasus-kasus lain -ne

Bilangan

Selain kata bilangan iregular šui ("setiap"), semua bilangan kardinal dari 1 sampai 10 serta beberapa yang lebih tinggi telah dapat dipastikan. Bilangan ordinal dibentuk dengan akhiran -(š)še atau ši, yang menjadi -ze atau -zi setelah /n/. Tabel berikut menyajikan suatu ikhtisar sistem bilangan bahasa Hurri:

  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 13 atau 30 17 atau 70 18 atau 80 10000 30000
Bilangan
kardinal
šukko,
šuki
šini kike tumni nariya šeše šinti kiri,
kira
tamri ēmani kikmani šintimani kirmani nupi kike nupi
Bilangan
ordinal
belum dapat dipastikan šinzi kiški tumnušše narišše belum dapat dipastikan šintišše belum dapat dipastikan belum dapat dipastikan ēmanze belum dapat dipastikan belum dapat dipastikan kirmanze belum dapat dipastikan belum dapat dipastikan

Bilangan distributif memuat akhiran -ate, misalnya kikate (bertiga-tiga), tumnate (berempat-empat). Akhiran -āmha menunjukkan perkalian/kelipatan/multiplikatif, misalnya šināmha (dua kali), ēmanāmha (tiga kali). Semua bilangan kardinal berakhir dengan huruf hidup atau vokal, yang dihilangkan jika suatu enclitic dilekatkan padanya.

Contoh teks

Untomān iyallēnīn tiwēna šūallamān šēniffuš katōšāššena ūriāššena, antillān ēmanāmḫa tānōšau. (aus dem Mitanni-Brief, Kolumne IV, Zeilen 30-32)

Kata dalam morfem Analisis gramatika
unto=mān sekarang = maka
iya=llē=nīn relative.pronoun = 3.plural.absolutive = sesungguhnya
tiwē-na-Ø hal-article.plural-absolutif
šū-a=lla=mān setiap-locative=3.plural.absolutive=tetapi
šēn-iffu-š saudara laki-laki-ku-ergative.singular
kat-ōš-ā-šše-na-Ø berkata-preterite.transitive-3.singular.subject-nominaliser-article.plural-absolutif
ūr-i-ā-šše-na-Ø ingin-transitive-3.singular.subject-nominaliser-article.plural-absolutif
anti=lla=an itu=plural.absolutive=and
ēman-āmḫa sepuluh-multiplikatif
tān-ōš-au melakukan-preterite.transitive-1.singular.subject

Terjemahan: "Hal-hal itu, yang sungguh-sungguh diucapkan oleh saudara laki-lakiku dan diinginkannya sepenuhnya, sekarang aku telah melakukannya, tetapi sepuluh kali lipat."

Kesusastraan Hurri

Teks-teks dalam bahasa Hurri sendiri telah ditemukan di Hattusa, Ugarit (Ras Shamra), dan Sapinuwa (tetapi belum dipublikasikan). Juga, salah satu surat Amarna terpanjang ditulis dalam bahasa Hurri; dikirimkan oleh Raja Tushratta dari Mitanni kepada Firaun Amenhotep III. Teks ini merupakan satu-satunya tulisan panjang yang dikenal sampai kemudian diketemukan suatu koleksi berbagai prasasti berisi sastra bahasa Hurri dengan suatu terjemahan bahasa Het pada tahun 1983 di Hattusa.

Banyak penemuan penting terjadi di Ortaköy (Sapinuwa) pada tahun 1990-an, termasuk sejumlah teks dwibahasa. Sampai tahun 2007 sebagian besar masih belum disunting.

Tidak ada teks bahasa Hurri yang dapat dipastikan pada milenium ke-1 SM (kecuali jika bahasa Urarti dianggap dialek muda bahasa Hurri), tetapi banyak kata pinjaman terus tersebar dalam bahasa Asyur, seperti dewi Savuska yang disebutkan oleh Sargon II.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Hurrian". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ Hurrian language – Britannica Online Encyclopedia
  5. ^ Iselin, Claire; André-Salvini, Béatrice. "A Hurrian foundation deposit known as the "Urkish Lion"". Musée du Louvre. Diakses tanggal 2 December 2012. 
  6. ^ Wegner (2000:25)

Pustaka tambahan

  • Speiser, E. A. (1941). Introduction to Hurrian. New Haven: Pub. by the American schools of Oriental research under the Jane Dows Nies publication fund.
  • Wegner, I., Hurritisch, eine Einführung, Harassowitz (2000), ISBN 3-447-04262-1.

Pranala luar