Api

oksidasi zat yang berlangsung secara cepat
Revisi sejak 15 Agustus 2021 13.00 oleh 182.3.5.81 (bicara)
...⁸ì7i7iuhergi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.

Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahayanya yang biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).

Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat sumber cahaya serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak masyarakat zaman sekarang yang primitif menganggap api adalah sumber kehidupan segala makhluk hidup. Api sendiri terbentuk ketika udara terutama oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar yang kemudian mendapat energi panas yang kemudian memicu reaksi kimia antara oksigen, bahan bakar, dan energi panas. Api yang ditemukan di bumi berbeda dengan yang ditemukan di bintang, api di bumi umumnya menghasilkan energi yang kecil dibandingkan energi api dari bintang.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar