"Marga Pohan" dialihkan kesini. Untuk kegunaan lain dari Pohan, lihat Pohan (disambiguasi)

Pohan
Tugu Raja Sibagot Nipohan di Onan Raja, Balige, Toba Samosir; tersemat nama keempat anak Raja Sibagot Ni Pohan.
Aksara Batakᯘᯪᯅᯎᯬᯖ᯲ ᯉᯪ ᯇᯬᯂᯉ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama margaPohan
Nama/
penulisan
alternatif
PHN
Sibagot Nipohan
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Siraja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sorimangaraja
4Tuan Sorbadibanua
(Nai Suanon)
5Raja Sibagot Ni Pohan
Nama lengkap
tokoh
Raja Sibagot Ni Pohan
Nama istribr. Pasaribu
Nama anak1. Tuan Sihubil
2. Tuan Somanimbil
3. Tuan Dibangarna
4. Sonak Malela
Kekerabatan
Induk margaTuan Sorbadibanua (Nai Suanon)
Persatuan
marga
Sibagot Ni Pohan
Kerabat
marga
Sipaettua (Adik)
Raja Oloan (Adik)
Silahisabungan (Adik)
Raja Hutalima (Adik)
Raja Sobu (Adik)
Raja Sumba (Adik)
Raja Naipospos (Adik)
Matani ari
binsar
Pasaribu
Asal
SukuToba
Angkola
Daerah asalKec. Balige
Kawasan
dengan
populasi
signifikan
Kec. Balige
Kec. Habinsaran
Kec. Laguboti
Kec. Nassau
Kec. Pintu Pohan Meranti
Kec. Porsea
Kec. Siborongborong
Kec. Sigumpar
Kec. Sipahutar
Kec. Tampahan

Raja Sibagot Ni Pohan adalah seorang tokoh dalam marga Batak dari sub-suku Toba. Keturunan Sibagot Ni Pohan tersebar kedalam 15 marga, sedang marga Pohan adalah merupakan marga persatuan bagi seluruh keturunan Sibagot Ni Pohan. Keturunan Sibagot Ni Pohan berasal dari daerah Balige, Kabupaten Toba.

Tarombo

Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Sibagot Ni Pohan:

Templat:Tarombo Sibagot Ni Pohan

Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Sibagot Ni Pohan adalah generasi kelima dari Siraja Batak dan anak pertama (sulung) dari Tuan Sorbadibanua (Nai Suanon).

Sibagot Ni Pohan memiliki empat putra, dan dalam perkembangannya sebagian besar keturunan Sibagot Ni Pohan mengklasifikasikan diri ke dalam 15 marga yaitu:

  1. keturunan Tuan Sihubil menggunakan marga Baringbing, Silaen, dan Tampubolon
  2. keturunan Tuan Somanimbil menggunakan marga Siahaan, Simanjuntak, dan Hutagaol
  3. keturunan Tuan Dibangarna menggunakan marga Panjaitan, Silitonga, Siagian, dan Sianipar
  4. keturunan Sonak Malela menggunakan marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede

Terdapat juga keturunan Sibagot Ni Pohan yang tidak menggunakan sub-marga, namun tetap memakai marga persatuan yaitu marga Pohan. Beberapa faktor yang menyebabkan sebagian keturunan Sibagot Ni Pohan memakai marga persatuan adalah:

  • Tidak mengetahui persis identitas dari kelompok keturunannya,
  • Mempererat hubungan di perantauan; hal ini lazim dilakukan oleh keturunan Sibagot Ni Pohan (terlebih zaman dahulu) yang ketika keluar dari kampung halaman dan merantau tidak menggunakan sub-marga, melainkan marga persatuan Pohan guna mempererat hubungan kekeluargaan. Contoh nyata adalah seperti di kawasan Tapanuli bagian selatan dan Tapanuli Tengah di mana intensitas pengguna marga Pohan jauh lebih banyak dibandingkan di kampung halaman Toba,
  • Konflik internal marga; faktor ini terkhusus bagi sebagian keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak) yang memiliki konflik internal antar sesama marga Simanjuntak, oleh sebab itu sebagian marga Simanjuntak beralih menggunakan marga persatuan Pohan guna menghindari masalah tersebut.

Kekerabatan

Dewasa ini keturunan Sibagot Ni Pohan sudah lazim menikah antar satu dengan dengan yang lain, namun yang berasal dari keturunan yang berbeda. Misal marga yang berasal dari kelompok Tuan Somanimbil dapat menikah dengan seorang yang berasal dari kelompok Tuan Dibangarna atau dua kelompok lainnya, tetapi tetap tidak diperbolehkan menikah dengan sesama marga dari kelompok Tuan Somanimbil.

Sibagot Ni Pohan menikah dengan br. Pasaribu, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga keturunan Sibagot Ni Pohan adalah marga Pasaribu.

Tokoh Marga Pohan

Beberapa tokoh keturunan Sibagot Ni Pohan yang menggunakan marga Pohan:

Beberapa tokoh keturunan Sibagot Ni Pohan yang menggunakan cabang marga dapat dilihat di laman marga masing-masing.

Galeri


Sumber

  • Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 222–244 
  • Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak 

Pranala luar