Napitupulu
Napitupulu (Surat Batak: ᯉᯇᯪᯖᯮᯇᯮᯞᯮ) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari daerah Balige, Toba.
Napitupulu | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak | ᯉᯇᯪᯖᯮᯇᯮᯞᯮ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||||
Nama marga | Napitupulu | ||||||||||||||
Arti | na + pitupulu (yang ketujuh puluh) | ||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Raja Napitupulu | ||||||||||||||
Nama istri | boru Pasaribu | ||||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||
Persatuan marga | Sonak Malela | ||||||||||||||
Kerabat marga | |||||||||||||||
Turunan |
| ||||||||||||||
Matani ari binsar | Pasaribu | ||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||||
Etnis | Batak Toba | ||||||||||||||
Daerah asal | Balige, Toba | ||||||||||||||
Kawasan dengan populasi signifikan |
Etimologi
Nama Napitupulu dalam Bahasa Batak Toba secara harfiah merujuk kepada kata na dan pitupulu yang memiliki arti (yang) ketujuh puluh. Hal tersebut mengacu kepada:
- Kata na dalam Bahasa Batak Toba merupakan kata penghubung yang memiliki arti; yang atau bahwa,
- Kata pitupulu dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti tujuh puluh.
Tarombo
Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Raja Napitupulu:
Sonak Malela Boru Borbor | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Simangunsong Boru Naipospos | Paungmangaraja (Raja Marpaung) 1. Boru Sihotang 2. Boru Pasaribu | Raja Napitupulu Boru Pasaribu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Salim Babiat (Sangkar Nihuta) Boru Pasaribu | Ulubalang Raja (Parjanggut Huting) Boru Pasaribu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Mandalom Boru Harianja | Raja Siongkal Barita (Sibegu Laos) Boru Siburian | Raja Bona Ni Onan (Pardede) Boru Sirait | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Guru Sodumpangon Boru Harianja | Raja Sipangko 1. Boru Siburian 2. Boru Sirait 3. Boru Sirait 4. Boru Hutagaol 5. Boru Sianipar | Raja Sieang Boru Sitorus | Mulia Raja 1. Boru Hutajulu 2. Boru Hutajulu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Mambirbulang Boru Aritonang | Raja Marpaho Boru Siburian | Ginda Raja Boru Tarihoran | Pun Tumondol Boru Butarbutar | Raja Partahi Sumurung | Raja Panalibung | Ompu Jumorong Boru Hutagaol | Raja Songgalla Boru Sianipar | Ujung Manibal Boru Sitorus | Ulaon Gondang Boru Sitorus | Mangambit 1. Boru Sitorus 2. Boru Batubara | Manaor Boru Sibarani | Sahala Raja Boru Sitompul | Toga Nabolon Boru Pasaribu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Parsiroan | Raja Pamulha | Raja Parsirandos | Raja Puntapiloan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Raja Napitupulu adalah generasi ketujuh dari Siraja Batak dan anak ketiga (bungsu) dari Sonak Malela.
Dalam perkembangannya, Keturunan Raja Napitupulu mengklasifikasikan diri ke dalam empat kelompok:
- Salim Babiat (Sangkar Nihuta)
- Raja Sipangko
- Raja Sieang
- Mulia Raja
Salim Babiat (Sangkar Nihuta)
Salim Babiat (Sangkar Nihuta) memperoleh satu cicit, yaitu:
- Mambirbulang
Ulubalang Raja (Parjanggut Huting)
Ulubalang Raja (Parjanggut Huting) menikah dengan br. Pasaribu dan memperoleh dua orang anak, yaitu:
- Raja Siongkal Barita (Sibegu Laos)
- Raja Bona Ni Onan (Pardede)
Raja Siongkal Barita (Sibegu Laos)
Raja Siongkal Barita (Sibegu Laos) menikah dengan br. Siburian dan memperoleh tiga orang anak, yaitu:
- Raja Sipangko
- Raja Sieang
- Mulia Raja
Raja Sipangko
Raja Sipangko menikah dengan lima orang istri, yaitu: br. Siburian, br. Sirait, br. Sirait, br. Hutagaol, dan br. Sianipar dan memperoleh tujuh orang anak, yaitu:
- Raja Marpaho
- Ginda Raja
- Pun Tumondol
- Raja Partahi Sumurung
- Raja Panalibung
- Jonggi Nihuta (Ompu Jumorong)
- Raja Songgalla
Raja Sieang
Raja Sieang (Sanggul Baringin) menikah dengan Tama br. Sitorus dan memperoleh empat orang anak, yaitu:
- Ujung Manibal
- Ulaon Gondang
- Mangambit
- Manaor
Mulia Raja
Mulia Raja menikah dengan dua orang istri, keduanya adalah br. Hutajulu dan memperoleh dua orang anak, yaitu:
- Raja Sahala Raja
- Raja Toganabolon
Raja Bona Ni Onan (Pardede)
Raja Bona ni Onan menikah dengan br. Sirait dan keturunannya cenderung menggunakan marga Pardede. Pada dekade 1970-an, marga Pardede direstui oleh semua keturunan Sonak Malela dan resmi diangkat (dihorjahon) menjadi marga keempat dalam kelompok Sonak Malela. Oleh sebab itu juga marga Pardede sering dianggap sebagai adik dari Napitupulu.
Kekerabatan
Keturunan Raja Napitupulu memiliki hubungan erat dengan marga-marga keturunan Sonak Malela lainnya; keempat marga tersebut (Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede) memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Dikarenakan Raja Napitupulu merupakan anak ketiga (bungsu) dari Sonak Malela, maka seluruh marga Napitupulu dianggap lebih muda oleh marga Simangunsong dan Marpaung. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Napitupulu harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Simangunsong dan Marpaung dan memanggil adik ketika bertemu dengan marga Pardede tanpa memperhatikan usia.
Raja Napitupulu menikah dengan br. Pasaribu, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga Napitupulu adalah marga Pasaribu.
Tokoh
Beberapa tokoh bermarga Napitupulu, di antaranya:
Galeri
Sumber
- Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 243
- Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak