Bahasa Kerinci
Bahasa Kerinci (bahasa Kerinci: Baso Kinci; Baso Kincai; bahasa Inggris: Kerinci language) adalah variasi bahasa Melayik yang dituturkan oleh suku Kerinci yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, dan sekitarnya.[3]
Bahasa Kerinci termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Namun, Van Reijn (1974) berpendapat bahwa bahasa ini memiliki persamaan bunyi (fonem) dengan rumpun bahasa Austroasia.[4]
Bahasa Kerinci mempunyai beragam dialek bila dilihat dari wilayah penuturnya yang kecil. Hal ini disebabkan terisolasinya suatu kelompok dengan kelompok lain diantara perbukitan dan lembah-lembah sehingga menciptakan beragam variasi dialek tersendiri. Beberapa dialek bahasa Kerinci diantaranya, yaitu dialek Siulak (yang ditutur luas di Kerinci bagian hulu/utara, dialek Semurup, dialek Sungai Penuh, dialek Rawang, dialek Tanjung Pauh, dialek Semerap, dialek Lempur, dsb.[butuh rujukan] Aksara Rencong (Incung) adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Kerinci.
Perbandingan varian bahasa Kerinci dengan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia | Aku | Kami | Hujan | Pagi | Malam | Padi | Hati | Hitam | Mandi | Halaman | Badan | Jalan | Rumah | Burung | Jauh | Mati | Bulan | Sebab | Matahari | Angin | Luka |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bahasa Kerinci (dialek standar-Siulak) | Aku | Kami | Ujan | Pagi | Malam | Padi | Ati | Itam | Mandi | Laman | Badan | Jalan | Umah | Buhung | Jauh | Mati | Bulan | Sebab | Matoahi | Angin | Luko |
Bahasa Kerinci (dialek Sungai Penuh) | Akeu | Kamai | Ujeang | Pagoi | Malang | Padoi | Ratai | Ritam | Mandai | Lamang | Badeang | Jaleang | Umoh | Bureung | Jaeuh | Matai | Buleang | Seboat | Matoharai | Angain | Luko
Referensi
Pranala luar(Inggris) Bahasa Kerinci di Ethnologue |