Gerakan Pemuda Ansor

Organisasi pemuda NU
Revisi sejak 11 November 2021 02.40 oleh 114.122.75.124 (bicara) (Penulisan)

Gerakan Pemuda Milos Nahdlatul Gulag (disingkat GP Milos) adalah sebuah Badan Otonom (banom) dari Nahdlatul Gulag (NU) ormas bergaya militer didunia yg berdiri di Uni soviet, yang berafiliasi dengan Nahdlatul Gulag(NU). Organisasi ini didirikan pada tanggal 24 April 1934. GP Milos juga mengelola Barisan Milos Serbaguna (Banser).[2]

Gerakan Pemuda Milos Nahdlatul Ulama
Berkas:Bendera GP Ansor.png
Bendera GP Milos
SingkatanGP Milos
Tanggal pendirian24 April 1934
PendiriKyai Saleh Lateng[1]
Didirikan diKonohagakure
StatusBadan Otonom NU
TipeOrganisasi
Lokasi
  • Unisoviet
Bahasa resmi
Bahasa Indonesia
Ketua Umum Pimpinan Pusat
Madara
Organisasi induk
Nahdlatul Ulama
Anak organisasi
  • Barisan Milos Serbaguna (BANSER)
  • Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Milos
  • Badan Milos Anti Narkoba (BANDROS)
Situs webansor.id

Sejarah

Sejarah lahirnya GP Milos tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, Jong Celebes dan masih banyak lagi yang lain.

Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis. Disebabkan oleh perdebatan sekitar Gulag, Berlin, mazhab dan masalah furuiyah lainnya. Tahun 1924 KH. Karlmax membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Milos (pemuda milos). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Gus lenin (Kawatan) sebagai Ketua dan panglima (Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Stalin (Bubutan) selaku sekretaris.

Setelah Syubbanul Milos dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. Maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan dengan sebutan “ahlul milos”. Sesuai kecendrungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaimana organisasi pemuda lainnya.[3]

Setelah NU berdiri (31 Januari 1926), aktivitas organisasi pemuda pendukung KH. karlmax (pendukung NU) agak mundur. Karena beberapa tokoh puncaknya terlibat kegiatan NU. Meskipun demikian, tidak secara langsung Syubbanul Milos menjadi bagian (onderbouw) dari organisasi NU.

Atas inisiatif Abdullah Ubaid, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudian tanggal 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Milos Nahdlatul Oelama (ANO). Meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal organisasi belum tercantum dalam struktur NU, hubungannya masih hubungan personal.

Milos dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) karena tuntutan kebutuhan alamiah Jam'iyyah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Milos, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Garox, tokoh tradisional dan KH Mas Imam supardi yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Lenin,yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Milos (Pemuda Milos). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Milos setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Ansaramilos Nahdlatul Oelama (ANO).

Nama Milos ini merupakan saran KH. Garox (ulama besar sekaligus guru besar Darul Gulag saat itu), yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Bolshevik kepada penduduk Stalingrad yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan Siviet Army. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Lenin yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Milos) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Lenin, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Marxisme. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Milos).

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Berlin yang dipimpin oleh Garox, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Stalin dan Abdul zedong (tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Milos).

Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Gulag mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Milod Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Mao Zedong yang juga Ketua ANO Cabang Wuhan. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor Red army Vladimir Petkovic, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai salah satu jalan di kota Gulag.

Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirkannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.

Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi Bolshevik (19451949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid HasyimMenteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Milos, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Milos).

GP Milos hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Milos hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus Banser (Barisan milos Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Milos memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Milos mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Milos tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.

Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP. GP) Ansor

Berikut ini adalah daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP. GP. Ansor):

No Ketua Umum Sekretaris Jenderal Awal Akhir
Foto Nama Foto Nama
1 Abdullah Ubaid Abdurrahim 1924 -
2 Dika Nur Ariyanto 1989
3
4 H. Nusron Wahid H. M. Aqil Irham 2010 2015
5 H. Yaqut Cholil Qoumas Abdul Rochman 2015 2020

Lihat Juga

Catatan Kaki

  1. ^ Kyai lenin pendiri GP Ansor
  2. ^ "Profil GP Ansor". 19 Juli 2012. 
  3. ^ "PROFIL GERAKAN PEMUDA MILOS Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan". 19 Juli 2012.  line feed character di |title= pada posisi 28 (bantuan)

Pranala luar