Jaringan silaturahmi

Revisi sejak 18 Februari 2009 06.16 oleh Dragunova (bicara | kontrib) (mulai mencoba merapikan: hilangkan ref dr wiki, masukkan ref dr media lain, pangkas yg berulang)

Jaringan silaturahmi (bahasa Inggris: hospitality exchange network) adalah sejenis jejaring sosial yang bertujuan untuk memberikan akomodasi gratis kepada wisatawan atau traveler, umumnya di rumah penduduk lokal.[1][2] Konsep memberikan jaringan pertukaran tempat untuk menginap sudah ada sejak tahun 1949 dimulai oleh organisasi bernama Servas yang didirikan oleh Bob Luitweiler,[2] menggunakan buletin dan telepon, dan pada tahun 1990-an organisasi-organisasi jaringan silaturahmi mulai beralih menggunakan Internet. Kini, situs web jejaring sosial jaringan silaturahmi terbesar adalah CouchSurfing and Hospitality Club.[3]

Jaringan Silahturahmi (Hospitality Exchange Network) [4].

Dalam organisasi jaringan silaturahmi, baik sebagai tuan rumah ataupun tamu, anggota yang ingin saling bertukar akomodasi dapat berkomunikasi melalui organisasi ketika mereka ingin saling berkunjung. Organisasi jaringan Silaturahmi menerapkan pola yang sama terhadap sesama anggotanya. Kegiatannya organisasi jaringan silaturahmi juga meliputi berbagai kegiatan untuk berbagi biaya tempat tinggal, makan maupun melakukan perjalanan bersama dalam menjalankan aktivitas berpetualang, (traveling).

Manfaat

  • Keuntungan terbesar Pertukaran Silaturahmi adalah pertukaran kebudayaan. Bagi para petualang pengguna organisasi pertukaran Silaturahmi, setiap perjalanan mengantarkan mereka mengenal lebih jauh dan mengalami langsung cara hidup masyarakat lokal, dan sebaliknya pula dirasakan dampak positif bagi masyarakat lokal itu sendiri.
  • Pertukaran Silaturahmi juga menjadi salah satu cara berpetualang yang sangat membantu secara ekonomi, karena dalam pergerakannya, pertukaran Silaturahmi menjadi popular bagi para petualang untuk menemukan tempat tinggal secara cuma-cuma ditempat yang mereka kunjungi.

Sejarah

Organisasi Pertukaran Silaturahmi pertama yang diakui oleh dunia internasional (terdaftar sebagai salah satu organisasi PBB) adalah Servas, yang didirikan oleh Bob Luitweiler pada tahun 1949.

Tahun 1949, Bob Lutweiler mengenalkan konsep pertukaran Silaturahmi pertama yang terbentuk menjadi Servas International sebagai organisasi non profit antar bangsa yang pada waktu itu hanya bergantung pada pergerakan anggota sukarelawan dengan membawa misi perdamaian dunia melalui Silaturahmi.

Kemudian pada tahun 1965 John Wilcock mulai mengumpulkan banyak data para tuan rumah yang ia inapi dalam perjalanannya. Ia kemudian mengajak para petualang (traveler) lain yang ditemuinya agar kemudian juga membuka tempat bagi sesama petualang sebagai tuan rumah. Pada tahun 1988, Joy Lily membentuk organisasi Silaturahmi resmi yang pertama lewat kelompok tersebut.

Organisasi Jaringan Silaturahmi

Hospitality Club adalah Organisasi Silaturahmi yang pertama kali menggunakan jaringan sosial baik dalam dunia nyata dan dunia maya (Internet). Organisasi ini mulai terbentuk pada tahun 1997 dan mengenalkan Jaringan Silaturahmi kepada masyarakat dunia maya pertama kalinya pada tahun 2002.
Perbedaan dari pendahulunya, Hospitality Club menerima bebas siapapun di seluruh dunia tanpa harus menjadi petualang dan/atau pernah disinggahi oleh salah satu dari petualang atau anggota kelompok organisasi tersebut. Cukup dengan mendaftarkan diri melalui jaringan internet, siapapun dapat menjadi bagian dari organisasi ini. Ini yang membuat Hospitality Club sebagai organisasi dunia pertama yang terbesar dalam mempopulerkan konsep Silaturahmi di seluruh dunia.

Jaringan Silaturahmi dan Jejaring sosial online

Karena penggunaan dunia sebagai wadah mempertemukan dan mengumpulkan anggotanya banyak Organisasi Jaringan Silaturahmi diasumsikan/dianggap/diperlakukan sebagai salah satu Jaringan Sosial Maya (Virtual Social Network) yang banyak beredar di Internet.

Ada banyak contoh Jaringan Sosial Maya yang cukup populer di dunia maya. Terdapat perbedaan antara konsep jaringan silaturahmi berbanding dengan jaringan sosial maya lainnya; seperti Friendster, Facebook, MySpace, Suku, Orkut dan LiveJournal.

Pada hakikatnya, penggunaan dunia maya yang paling terutama pada Organisasi Jaringan Silaturahmi hanyalah alat pencari anggota.Dalam setiap misinya; semua Organisasi Jaringan Silaturahmi, sangat menitik beratkan kepada mekanisme keamanan terbaik untuk meninjau keterlibatkan setiap anggotanya dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya. Pada Jaringan Silaturahmi,hubungan antar setiap anggota harus jelas dalam dunia nyata, setiap anggota yang berhubungan dengan yang lainnya harus dapat di periksa keabsahannya, baik melalui sistem yang ada maupun oleh orang lain (sukarelawan).

  • Perbedaan pertemanan / hubungan

Dalam Jejaring sosial online dan Jaringan Silaturahmi terdapat perbedaan hubungan pertemanan (friendlist). Salah satu contoh jaringan sosial maya yang sangat popular di Indonesia ialah Friendster. Disaat jaringan sosial lainnya mengandalkan identitas yang tak dapat dibuktikan kebenarannya, Organisasi Jaringan Silaturahmi sangat menolak konsep pertemanan secara maya virtual saja.

  • Konfirmasi kedua belah pihak dalam hubungan / pertemanan.

Bagian inilah yang sangat terpenting dan sangat membedakan jaringan sosial maya lainnya dengan Organisasai Jaringan Silaturahmi. Hubungan salah satu anggota dengan anggota lainnya dalam organisasi Jaringan Silaturahmi ditampilkan sebagai daftar teman; yang disertai komentar yang diberikan, kapan dan dimana mereka telah melakukan aktifitas berSilaturahmi. Tampilan kaitan pertemanan dalam fitur yang ditampilkan Jaringan Silaturahmi menandakan struktur hubungan: siapa mengenal siapa dan seberapa baik individu tersebut mengenal anggota lain.Setiap anggota yang telah memberikan rekomendasi terhadap anggota lainya harus dapat diperiksa bahwa hubungan tersebut terjadi setelah kedua belah pihak telah bertemu dan melaksanakan pertukaran Silaturahmi.

  • Penyisihan Pendaftaran.

Meskipun organisasi ini menggunakan jaringan maya (internet) untuk menjaring anggota, pada prinsipnya setiap jaringan Silaturahmi sangat menjaga keabsahan hubungan satu anggota dengan yang lainnya, baik melalui sistem yang ada maupun oleh orang lain. Dengan secara maya, sukarelawan organisasi ini menggunakan banyak cara untuk memastikan satu keanggotaan dalam jaringan tersebut adalah milik satu orang, yang hidup didunia nyata.

  • Keamanan dalam Jaringan Silaturahmi

Jaringan Silaturahmi dan Biro Jodoh. Isu yang paling dihindari dalam organisasi Jaringan Silaturahmi untuk menjaga keamanan anggotanya adalah pelecehan seksual baik terhadap laki-laki yang berusaha mencoba tindakan tindak senonoh kepada pihak petualang perempuan, maupun pihak perempuan yang menggoda tamu petualang laki-laki, dan sebaliknya. Kebanyakan organisasi Jaringan Silaturahmi menentang keras niat/tindakan asusila yang tujukan kepada siapapun anggota Jaringan Silaturahmi diseluruh dunia. Hampir seluruh Organisasi Jaringan Silaturahmi antar bangsa menggerakkan sukarelawannya untuk berperan aktif didaerah mereka berada agar isu keamanan tersebut tetap terjaga.

Catatan kaki

  1. ^ Sayre, Carolyn (20 Maret 2008). "Where the Hospitality Is Priceless". Time. 
  2. ^ a b Howard, Sally (8 April 2007). "The Top 5 couchsurfing websites". Times Online. 
  3. ^ Baker, Vicky (11 April 2008). "Going local". Guardian News. 
  4. ^ Jalin Persaudaraan dengan Traveller, [1],"Jaringan Silaturahmi (JS) Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hospitality Exchange Network.", Koran Jakarta, 17 Febuari 2009