Ventilasi hidrotermal

Revisi sejak 28 Oktober 2021 03.51 oleh NunoLuminari (bicara | kontrib) (menambah templat {{ventilasi hidrotermal}} karena halaman ini bertopik habitat samudera)

Ventilasi hidrotermal (bahasa Inggris: hydrothermal vents) adalah retakan di permukaan planet yang secara geotermal memanaskan perairan. Ventilasi hidrotermal biasa ditemukan di dekat daerah yang aktif secara vulkanik, area di mana Lempeng tektonik bergerak. Fitur ini ditemukan di punggung tengah samudera (kedalaman 3000 meter) namun ada juga yang berada di laut dangkal. Rentang suhu lubang berkisar 5-100 °C, Pancaran asap hitam panasnya berkisar 250-400 °C, sedang suhu sekitar lubang berkisar 8-35 °C. Ekosistem ventilasi hidrotermal memiliki produktivitas yang cukup tinggi karena adanya aktivitas kemosintesis bakteri yang hidup bersimbiosis dengan cacing tabung Riftia pachyptila. Karbohidrat yang dihasilkan bakteri berfungsi bagi hewan agar dapat hidup di lingkungan yang ekstrem suhunya, Kemosintesis yang dilakukan memanfaatkan H2S yang tersedia melimpah dari lubang dengan persamaan kimia:[1]

CO2 + 2H2S —> (CH2O) + H2O + 2S

Ventilasi hidrotermal biasa ditemukan di bumi karena bumi secara geologis cukup aktif dan perairan berada di atasnya. Di daratan, Ventilasi hidrotermal dapat berupa fumarol, mata air panas, dan geiser. Di bawah laut, ventilasi hidrotermal biasa disebut asap hitam. Di sebagian besar laut dalam, area sekitar ventilasi hidrotermal secara biologis sangatlah subur bagi kehidupan sekitarnya dan menjadi tuan rumah bagi berbagai makhluk hidup yang memanfaatkan bahan kimia terlarut dari ventilasi ini. Archaea kemosintesis membentuk dasar rantai makanan, mendukung berbagai organisme seperti cacing (tabung) raksasa, udang, dan juga kerang.

Referensi

  1. ^ http://blogs.unpad.ac.id/ronasandro/2012/10/31/hydrothermal-vents-deep-oceanic-hotsprings/