Psikoterapi

terapan psikologi untuk mengubah perilaku menjadi yang diinginkan
Revisi sejak 1 Maret 2022 00.14 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (menambahkan isi artikel)

Psikoterapi adalah serangkaian prosedur penanganan gangguan psikologis atau mental tanpa menggunakan obat-obatan. Meskipun begitu, tidak jarang psikoterapi digunakan bersamaan dengan terapi obat-obatan.[1]

Psikoterapi memiliki beberapa tujuan, yaitu:[2]

  1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
  2. mengurangi tekanan emosional
  3. mengembangkan potensi klien
  4. mengubah kebiasaan
  5. memodifikasi struktur kognisi
  6. memperoleh pengetahuan tentang diri
  7. mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
  8. meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
  9. mengubah kondisi fisik
  10. mengubah kesadaran diri.
  11. mengubah lingkungan sosial.

Pengertian

Istilah psikoterapi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, yaitu psyche (jiwa) dan therapeia (merawat, mengobati, menyembuhkan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, psikoterapi diartikan sebagai "cara pengobatan dengan mempergunakan pengaruh (kekuatan batin) dokter atas jiwa (rohani) penderita, dengan cara tidak mempergunakan obat-obatan, tetapi dengan metode sugesti, nasihat, hiburan, hipnosis, dan sebagainya".[3]

Sejarah Psikoterapi

Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa - berabad-abad yang lalu orientasi mistik - upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul) - Philipe Pinel Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi kasih sayang. - mendirikan asylum - Anton Mesmer Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot - Paul Dubois Merumuskan & menekankan peranan penting teknik berbicara yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest” - Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) & Sigmund Freud - menggunakan teknik hypnosis & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien2 histeria - Pada Breuer  talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis

Kaitan dengan agama

Psikoterapi selalu berkaitan dengan makna hidup, nilai dan perilaku. Ketiga hal ini secara teori maupun praktis telah dimiliki oleh agama. Penghubungan antara agama dengan psikoterapi adalah pada keyakinan. Tanpa adanya sebuah keyakinan yang dimiliki oleh pasien, psikoterapi tidak akan berpengaruh terhadap pasien.[4]

Referensi

  1. ^ "Psikoterapi: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Manfaat". www.doktersehat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-14. Diakses tanggal 2020-07-14. 
  2. ^ Slamet, S & Sumarmo M. (2003). Pengantar psikologi klinis. Jakarta: Universitas Indonesia
  3. ^ Setiawan, Ebta. "Arti kata psikoterapi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2018-04-03. 
  4. ^ Rusydi, Ahmad (2015). Yaqin, Maulana Aenul, ed. Kecemasan dan Psikoterapi Spiritual Islam (PDF). Yogyakarta: Istana Publishing. hlm. 20.