Lalu (gelar)
Lalu atau biasa disingkat L merupakan gelar yg dulu nya pada zaman kerajaan di sumbawa hanya bisa pakai oleh orang yang berdarah Bangsawan di Sumbawa, Kebanyakan Bangsawan Sumbawa tidak lagi berkenan memakai gelar kebangsawannya seperti Banyak Kerabat Sultan yang berdomisili di Mataram, Jakarta & Surabaya dan Luar daerah Lainnya tidak lagi MENYEBUT GELARNYA apalagi setelah menikahi wanita luar Sumbawa sehingga anak keturunannya tidak lagi di sematkan gelar bangsawan Lalu lala.
Latar Belakang
Dalam adat Suku Sasak garis keturunan Lalu hingga saat ini masih memiliki pengaruh yang cukup kuat, baik dalam politik, sosial dan budaya masyarakat adat Suku Sasak, terutama di wilayah pedaleman Pulau Lombok , meskipun secara strata sosial ekonomi kelompok ini sudah setara dengan masyarakat pada umumnya, tak seperti masa kolonial Hindia Belanda.
Garis Keturunan
Gelar Lalu diperoleh berdasarkan garis keturunan ayah. Seorang pemuda Suku Sasak, yang memiliki gelar Lalu menikah dengan perempuan dari keturunan bangsawan sasak Baiq ataupun perempuan yang bukan dari garis keturunan bangsawan sekalipun, secara otomatis anak dari hasil perkawinan tersebut akan memperoleh gelar Lalu untuk anak kaki - laki dan gelar Baiq untuk anak perempuan.
Tokoh Terkenal
- Lalu Rudy Irham Srigede, Komandan Korem 162/Wirabhakti (201 – 2016).
- Lalu Serinata, Gubernur NTB (2003 – 2008)
- Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, ulama, tokoh muda Nahdlatul Wathan
- Lalu Putria, Datu Siledendeng, budayawan, anggota Majelis Agung Raja Sultan (MARS) Indonesia (2018 – sekarang)
- Lalu Muhammad Iqbal, duta besar Indonesia untuk Republik Turki (2019 – sekarang)
- Lalu Muhammad Zohri, atlet, Juara dunia junior atletik 2018.
- Lalu Husni, akademisi, Rektor Universitas Mataram (2018 – sekarang)
- Lalu Wahyu Maulana, PNS (2019 – sekarang)