Stasiun Cikampek

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Cikampek (CKP) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Cikampek Kota, Cikampek, Karawang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +46 meter ini merupakan stasiun yang lokasinya paling timur dari Daerah Operasi I Jakarta dan Kabupaten Karawang, serta merupakan stasiun kereta api terbesar di kabupaten tersebut.

Stasiun Cikampek
Kereta Api Indonesia
LW08

Tampak luar kanopi, dan papan nama stasiun di latar depan, 2019
Lokasi
Koordinat6°24′14″S 107°27′17″E / 6.40389°S 107.45472°E / -6.40389; 107.45472
Ketinggian+46 m
Operator
Letak
km 84+007 lintas JakartaJatinegara–Cikampek[1]
Jumlah peronLima peron pulau yang rendah. Bangunan utama berada di antara jalur 3 dan 4.
Jumlah jalur8 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananTaksaka Tambahan (Arah Jakarta), Singasari, Jayabaya, Harina, Ciremai, Baturraden Ekspres, Jayakarta (Arah Jakarta), Fajar Utama YK (Arah Yogyakarta), Serayu (Kecuali jadwal pagi arah Jakarta), Airlangga, Jatiluhur/Lokal Cikampek, Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta, serta Parcel Utara dan Tengah
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka27 Desember 1902
Nama sebelumnyaStation Tjikampek
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini menjadi salah satu stasiun penghubung utama antara jalur kereta api lintas utara dan jalur lintas selatan Pulau Jawa di daerah Purwasuka. Di sebelah timur stasiun, jalur bercabang dua: jalur sebelah utara menuju Cirebon, sedangkan jalur sebelah selatan menuju Bandung melalui jalur percabangan dari lintas selatan Jawa. Dahulu, sebelum beroperasinya jalur ganda petak Cikampek-Cirebon, hampir semua KA yang berangkat dari Jakarta berhenti di stasiun ini. Tujuannya ialah untuk memastikan petak jalur di depannya sudah aman untuk dilewati KA-KA berikutnya dan sering kali untuk menunggu persilangan KA dari arah Cirebon, terutama pada pagi dan sore hari. Dahulu ada jalur yang menuju ke Cilamaya yang sudah dinonaktifkan pada tahun 1970-an.

Sejarah

 
Bangunan Stasiun Cikampek yang sempat dihancurkan pada masa Perang Kemerdekaan, 23 Juli 1947

Setelah Staatsspoorwegen (SS) membeli jalur kereta api Batavia–Karawang dari Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada tahun 1898, jalur tersebut kemudian dikembangkan. Salah satunya adalah dengan melakukan perpanjangan dari Kedunggedeh menuju Cikampek.[3] Perpanjangan menuju Stasiun Cikampek ini diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902.[4]

Pada saat itu, SS telah merencanakan akan membangun jalur kereta api baru Cikampek–Padalarang sebagai alternatif rute Jakarta–Bandung. Keinginan SS pada saat itu dikarenakan tingginya permintaan kereta api yang lebih cepat sampai. Jalurnya sendiri berhasil dibuka pada tanggal 2 Mei 1906. Dari Stasiun Cikampek, pembangunan juga diarahkan menuju Cirebon, yang dibuka pada tanggal 3 Juni 1912.[4]

Bangunan stasiun ini sempat dihancurkan pada masa Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947 (gambar). Hanya atap stasiun yang masih asli; ruangannya sudah direnovasi pada era Djawatan Kereta Api tahun 1950-an.[5]

Bangunan dan tata letak

 
Bagian dalam kompleks stasiun Cikampek

Bangunan Stasiun Cikampek merupakan stasiun pulau. Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api. Jalur 3 merupakan sepur lurus yang biasanya digunakan untuk KA yang berjalan langsung ke arah Jakarta, sedangkan jalur 4 merupakan sepur lurus untuk KA yang berjalan langsung ke arah Cirebon. Jalur 6 merupakan sepur lurus arah Purwakarta–Padalarang.

Di sebelah selatan stasiun terdapat pemutar rel yang difungsikan untuk membalik arah lokomotif.

Stasiun ini pun menjadi "tempat peristirahatan terakhir" bagi lokomotif diesel hidraulis yang dialokasikan di Depo Lokomotif Tanah Abang.[6]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lokal

Barang

Jalur lintas utara Jawa

Jalur lintas selatan Jawa

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Reitsma, Steven Anne (1920). Indische Spoorweg-Politik. Landsdrukkerij. 
  4. ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Sejarah perkeretaapian Indonesia. Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. 1997-. ISBN 979-665-168-8. OCLC 38139980. 
  6. ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Pemindahan Lokomotif C300 dari Tanah Abang ke Cikampek

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".

6°24′26″S 107°27′24″E / 6.407212°S 107.45671°E / -6.407212; 107.45671{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman