Kabupaten Karawang
Karawang (aksara Sunda: ᮊᮛᮝᮀ, Cacarakan: ꦏꦧꦸꦥꦠꦼꦤ꧀ꦏꦫꦮꦁ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Beribu kota dengan nama yang sama, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di Barat, Laut Jawa di Utara, Kabupaten Subang di Timur, Kabupaten Purwakarta di Tenggara, serta Kabupaten Cianjur di Selatan. Karawang memiliki luas wilayah 1.652,00 km2, dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 2.361.019 jiwa, dan kepadatan penduduk 1.429,19 jiwa per km2.[1][3]
Kabupaten Karawang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮊᮛᮝᮀ |
• Cacarakan | ꦏꦧꦸꦥꦠꦼꦤ꧀ꦏꦫꦮꦁ |
Motto: Pangkal perjuangan | |
Koordinat: 6°18′18″S 107°18′01″E / 6.3050853°S 107.3002579°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 14 September 1633 (10 Rabiul Awal 1043 H) |
Ibu kota | Karawang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | dr. Cellica Nurrachadiana |
• Wakil Bupati | H. Aep Syaepuloh, S.E. |
Luas | |
• Total | 1.652,00 km2 (637,84 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.361.019 |
• Kepadatan | 1.429,19/km2 (3,701,6/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 98,04% Kristen 1,68% –Protestan 1,35% –Katolik 0,33% Buddha 0,25% Hindu 0,02% Konghucu 0,01% |
• Bahasa | Sunda Indonesia |
• IPM | 70,66 (2020) 70,86 (2019) ( Tinggi )[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0264 dan 0267 (Khusus Wilayah Eks-Kawedanan Cikampek) |
Pelat kendaraan | T xxxx I*/J*/K*/L*/M*/N* /O*/P*/Q*/R*/S* |
Kode Kemendagri | 32.15 |
DAU | Rp 1.338.368.057.000,00- (2020) |
Semboyan daerah | Interasih (Indah, Tertib, Aman, Bersih) |
Situs web | www |
Pada tahun 2012, kabupaten Karawang memiliki pembangunan proyek-proyek besar yaitu Summarecon, Agung Podomoro, Agung Sedayu, Metland dan lain-lain. Sejarah Monumen Gempol Ngadeupa di Karawang Selatan, dalam catatan sejarah Indonesia, pada tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno beserta beberapa orang merumuskan Kemerdekaan Republik Indonesia di Rengasdengklok.
Etimologi
Kata "karawang" muncul pada Naskah Bujangga Manik dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. Bujangga Manik menuliskan sebagai berikut:
- Leteng karang ti Karawang,
- Leteng susuh ti Malayu,
- Pamuat aki puhawang.
- Dipinangan pinang tiwi,
- Pinang tiwi ngubu cai,
Dalam bahasa Sunda, karawang mempunyai arti "penuh dengan lubang". Bisa jadi pada daerah Karawang zaman dulu banyak ditemui lubang.
Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di pulau Jawa, pada tahun 1596 menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Karawang sebagai berikut:
- Di tengah jalan antara Pamanukan dan Jayakarta, pada sebuah tanjung terletak Karawang.[4]
Meskipun ada sumber sejarah primer yaitu Naskah Bujangga Manik dan catatan dari Cornelis de Houtman yang menyebutkan kata Karawang, sebagian orang menyebutnya Kerawang adapula yang menyebut Krawang seperti yang ditulis dalam buku Miracle sight West Java[butuh rujukan] yang diterbitkan oleh Provinsi Jawa Barat.
R. Tjetjep Soepriadi dalam buku Sejarah Karawang[butuh rujukan] berspekulasi tentang asal-muasal kata karawang, pertama kemungkinan berasal dari kata karawaan yang mengandung arti bahwa daerah ini terdapat "banyak rawa", dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gabus, Rawa Monyet, Rawa Merta dan lain-lain; selain itu berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang; serta istilah serapan yang berasal dari bahasa Belanda seperti caravan dan lainnya.
Sejarah
Pemerintahan mandiri
Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang diduduki oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini dinobatkan menjapada hari jadi Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786. Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC (Belanda).
Menjelang Kemerdekaan Indonesia
Pada masa menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan sejarah. Rengasdengklok merupakan tempat disembunyikannya Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.
Kabupaten Karawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik.
Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang gagah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gaungkan.[butuh rujukan] Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad atau warga sekitar menyebutnya dengan Tugu Peureup/Tugu Bojong, untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.
Setelah Kemerdekaan Indonesia
Pada tanggal 9 Desember 1947, terjadi peristiwa pembantaian penduduk Kampung Rawagede (sekarang terletak di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang), di antara Karawang dan Bekasi, oleh tentara Belanda sewaktu melancarkan agresi militer pertama. Sejumlah 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini.
Wilayah Karawang pada masa lalu (hasil pembagian oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke 15) kemudian dipecah menjadi dua bagian pada masa perang kemerdekaan sekitar tahun 1948 dengan sungai Citarum dan sungai Cilamaya menjadi pembatasnya, wilayah Kabupaten Karawang Barat meliputi wilayah Kabupaten Karawang sekarang ditambah desa-desa di sebelah barat Citarum yaitu desa-desa Sukasari dan Kertamanah dengan ibu kota di kecamatan Karawang, sementara Kabupaten Karawang Timur meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta dikurangi desa-desa di kecamatan Sukasari (yang dahulu masih bagian dari Kabupaten Karawang) dan Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang.[5]
lalu kemudian pada tahun 1950 nama Kabupaten Karawang Timur diubah menjadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Kecamatan Subang dan Kabupaten Karawang Barat menjadi Krawang dengan ibu kota di kecamatan Karawang. Selanjutnya, tahun 1958 daerah sekitar Gunung Sanggabuana atau Loji yaitu Kecamatan Pangkalan yang sebelumnya menjadi bagian dari Kawedanan Jonggol, Bogor digabungkan kedalam wilayah Kabupaten Krawang.[6]
Pada tahun 1968 terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Purwakarta yang sebelumnya bernama Kabupaten Karawang Timur menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang dan Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di kecamatan Purwakarta, karena pada tahun yang sama berlangsung proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau yang dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur maka pemerintah pusat pada masa itu merasa perlu untuk menyatukan wilayah waduk Jatiluhur ke dalam satu wilayah kerja yang akhirnya diputuskan dimasukan ke dalam wilayah Kabupaten Purwakarta sehingga pada tahun 1968 wilayah Kabupaten Krawang harus melepaskan desa-desa yang berada disebelah barat sungai Citarum yang masuk dalam proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau Bendungan Jatiluhur, desa-desa tersebut adalah desa-desa Sukasari dan Kertamanah yang sekarang masuk dalam kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sehingga dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 maka wilayah Kabupaten Krawang menjadi berkurang dan wilayah inilah yang dikemudian hari disebut sebagai Kabupaten Karawang[7]
-
Candi Jiwa di Situs Percandian Batujaya
Geografi
Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar dataran pantai yang luas, terhampar di bagian pantai Utara dan merupakan endapan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Sedangkan di bagian tengah kawasan perbukitan yang sebagian besar terbentuk oleh batuan sedimen, sedang di bagian Selatan yang merupakan wilayah limpahan dari Kawedanan Jonggol merupakan daerah perbukitan yang sejuk terdapat Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 Mdpl. Wilayah selatan ini secara iklim dan kondisi geografis berbeda dengan sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang yang didominasi oleh dataran rendah, datar dan beriklim panas, wilayah selatan secara geografis dan iklim, bahkan kultur lebih mirip dengan wilayah Jonggol, Bogor.
Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan berupa dataran tinggi.
Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang terdiri dari dataran rendah yang mempunyai temperatur udara rata-rata 27 °C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban nisbi 80 persen. Iklim di wilayah Kabupaten Karawang adalah iklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan yang disebabkan oleh angin muson baratan yang bersifat basah & lembab dan musim kemarau yang disebabkan oleh angin muson timuran yang bersifat kering. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin muson barat dan sekitar bulan Juni bertiup angin muson timur–tenggara. Kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam.
Data iklim Karawang, Jawa Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.2 (86.4) |
31.2 (88.2) |
32 (90) |
32.8 (91) |
33.1 (91.6) |
32.3 (90.1) |
32.2 (90) |
32.7 (90.9) |
33.3 (91.9) |
34.3 (93.7) |
32.7 (90.9) |
31.2 (88.2) |
32.33 (90.24) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.5 (79.7) |
27.4 (81.3) |
27.9 (82.2) |
27.4 (81.3) |
26.5 (79.7) |
26.2 (79.2) |
26.1 (79) |
27.2 (81) |
27.8 (82) |
28 (82) |
27.4 (81.3) |
27 (81) |
27.12 (80.81) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.8 (73) |
23.7 (74.7) |
23.8 (74.8) |
24 (75) |
23.2 (73.8) |
22.2 (72) |
21.9 (71.4) |
22.8 (73) |
23.5 (74.3) |
24 (75) |
23.8 (74.8) |
23.2 (73.8) |
23.24 (73.8) |
Presipitasi mm (inci) | 345 (13.58) |
312 (12.28) |
184 (7.24) |
149 (5.87) |
91 (3.58) |
56 (2.2) |
43 (1.69) |
29 (1.14) |
46 (1.81) |
100 (3.94) |
144 (5.67) |
203 (7.99) |
1.702 (66,99) |
Rata-rata hari hujan | 23 | 21 | 17 | 15 | 9 | 5 | 4 | 2 | 4 | 10 | 14 | 18 | 142 |
% kelembapan | 84 | 83 | 81 | 80 | 79 | 77 | 75 | 73 | 74 | 76 | 78 | 80 | 78.3 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 149 | 172 | 215 | 244 | 258 | 251 | 285 | 301 | 269 | 257 | 209 | 184 | 2.794 |
Sumber #1: Climate-Data.org[8] | |||||||||||||
Sumber #2: BMKG[9] & Weatherbase[10] |
Hidrografi
Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke arah utara: Cibe'et yang mengalir dari selatan karawang menuju sungai citarum yang juga menjadi batas antara Kabupaten Karawang dan Bekasi, Citarum, yang merupakan pemisah Kabupaten Karawang dari Kabupaten Bekasi, dan Cilamaya, yang merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat juga tiga buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak, dan pembangkit tenaga listrik.
Pemerintahan
Kabupaten Karawang terdiri atas 30 kecamatan, yang dibagi lagi atas 297 desa dan 12 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Karawang Timur, tepatnya di kelurahan Karawang Wetan.
Daftar Bupati
No | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wakil Bupati | Ket. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Raden Djuarsa | |||||||||
Raden Ateng Surya Satjakusumah | |||||||||
Raden Hasan Surya Satjakusumah | |||||||||
Raden H. Rubaya Suryanatamihardja | |||||||||
Moh. Tohir Mangkudijoyo | |||||||||
Letkol Inf. Husni Hamid |
|||||||||
Letkol Inf. Setia Syamsi |
|||||||||
Kol. Inf. Tata Suwanta Hadisaputra |
|||||||||
Kol. Cpl. H. Opon Supandji |
|||||||||
Kol. Czi. H. Sumarno Suradi |
|||||||||
Kol. Inf. Drs. H. Dadang S. Muchtar |
|||||||||
R. H. Daud Priatna S.H. |
|||||||||
Letkol. Inf. Achmad Dadang |
Drs. H. D. Shalahudin Muftie M.Si. |
[11][12][13] | |||||||
Drs. H. D. Shalahudin Muftie M.Si. |
|||||||||
Drs. H. Dadang S. Muchtar |
Hj. Eli Amalia Priyatna |
||||||||
Ir. H. Iman Sumantri |
|||||||||
Drs. H. Ade Swara M.H. |
dr. Cellica Nurrachadiana |
||||||||
dr. Cellica Nurrachadiana |
|||||||||
Ir. Deddi Mulyadi (Penjabat) |
[Ket. 1] | ||||||||
dr. Cellica Nurrachadiana |
H. Ahmad Zamakhsyari, S.Ag. | ||||||||
Drs. H. Acep Jamhuri (Pelaksana Harian) |
[Ket. 2] | ||||||||
dr. Cellica Nurrachadiana |
H. Aep Syaepuloh S.E. |
[Ket. 3] | |||||||
H. Aep Syaepuloh S.E. |
[Ket. 4] | ||||||||
Drs. H. Teppy Wawan Dharmawan S.H., M.K.M. (Penjabat Sementara) |
[Ket. 5] |
- Catatan
- ^ Penjabat bupati
- ^ Pelaksana Harian bupati
- ^ Mengundurkan diri sebagai bupati karena menjadi calon anggota legilatif
- ^ Menjabat Plt. karena bupati mengundurkan diri lalu dilantik menjadi Bupati definitif sisa masa jabatan sejak 4 Desember 2023
- ^ Menjadi Penjabat sementara (Pjs.) karena Bupati cuti untuk kampanye Pilbup hingga 23 November 2024[14]
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Karawang dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[15] | 2019–2024[16] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 7 | 6 | |
Gerindra | 6 | 8 | 8 | |
PDI-P | 9 | 6 | 6 | |
Golkar | 8 | 7 | 6 | |
NasDem | 3 | 2 | 7 | |
PKS | 3 | 6 | 7 | |
Hanura | 2 | 1 | 0 | |
PAN | 3 | 1 | 2 | |
PBB | 3 | 2 | 0 | |
Demokrat | 6 | 9 | 8 | |
PPP | 2 | 1 | 0 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 8 |
Kecamatan
Kabupaten Karawang terdiri dari 30 kecamatan, 12 kelurahan, dan 297 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.110.476 jiwa dengan luas wilayah 1.652,20 km² dan sebaran penduduk 1.277 jiwa/km².[17][18]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Karawang, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[19] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
32.15.24 | Banyusari | 12 | 41375 | Desa | ||
32.15.08 | Batujaya | 10 | 41354 | Desa | ||
32.15.04 | Ciampel | 7 | 41363 | Desa | ||
32.15.11 | Cibuaya | 11 | 41356 | Desa | ||
32.15.13 | Cikampek | 10 | 41373 | Desa | ||
32.15.23 | Cilamaya Kulon | 12 | 41386 | Desa | ||
32.15.15 | Cilamaya Wetan | 12 | 41384 | Desa | ||
32.15.30 | Cilebar | 10 | 41387 | Desa | ||
32.15.14 | Jatisari | 14 | 41374 | Desa | ||
32.15.22 | Jayakerta | 8 | 41359 | Desa | ||
32.15.01 | Karawang Barat | 8 | 41311-41319 | Kelurahan | ||
32.15.26 | Karawang Timur | 4 | 4 | 41321-41328 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.15.05 | Klari | 13 | 41371 | Desa | ||
32.15.25 | Kotabaru | 9 | 41377 | Desa | ||
32.15.07 | Kutawaluya | 12 | 41358 | Desa | ||
32.15.19 | Lemahabang | 11 | 41383 | Desa | ||
32.15.21 | Majalaya | 7 | 41388 | Desa | ||
32.15.12 | Pakisjaya | 8 | 41355 | Desa | ||
32.15.02 | Pangkalan | 8 | 41362 | Desa | ||
32.15.10 | Pedes | 12 | 41353 | Desa | ||
32.15.29 | Purwasari | 8 | 41376 | Desa | ||
32.15.18 | Rawamerta | 13 | 41382 | Desa | ||
32.15.06 | Rengasdengklok | 9 | 41352 | Desa | ||
32.15.28 | Tegalwaru | 9 | 41364 | Desa | ||
32.15.17 | Talagasari | 14 | 41381 | Desa | ||
32.15.27 | Telukjambe Barat | 10 | 41341-41349 | Desa | ||
32.15.03 | Telukjambe Timur | 9 | 41331-41339 | Desa | ||
32.15.20 | Tempuran | 14 | 41385 | Desa | ||
32.15.09 | Tirtajaya | 11 | 41357 | Desa | ||
32.15.16 | Tirtamulya | 10 | 41372 | Desa | ||
TOTAL | 12 | 297 |
Pemekaran Daerah
Karawang merupakan ibu kota Kabupaten Karawang yang direncanakan akan dimekarkan dari Kabupaten Karawang yang terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Karawang Barat, kecamatan Karawang Timur, kecamatan Telukjambe Timur dan kecamatan Telukjambe Barat dan nantinya ibu kota Kabupaten Karawang akan dipindahkan ke Cikampek.[20]
Namun jika Cikampek juga dimekarkan menjadi kota juga seperti Karawang, maka ibu kota Kabupaten Karawang akan dipindahkan ke kecamatan Talagasari karena selain terletak ditengah - tengah Kabupaten Karawang, juga dekat dengan Pelabuhan Cilamaya yang akan dibangun dan akan menjadi pusat perekonomian yang baru.[21]
Demografi
Penduduk Karawang asli adalah suku Sunda yang menggunakan Bahasa Sunda. Pendatang di pesisir pantai bagian utara-timur mulai dari Cilamaya Wetan hingga ke Pedes, minoritas masyarakat menggunakan Bahasa Cirebon dialek Cilamaya. Sedangkan pendatang di pesisir bagian utara-barat seperti di daerah Batujaya dan Pakisjaya minoritas menggunakan Bahasa Betawi.
Penduduk Kabupaten Karawang mempunyai mata pencaharian yang beragam, tetapi di sejumlah kecamatan, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani atau pembajak sawah karena Kabupaten Karawang adalah daerah penghasil padi.
-
Pusat Pertokoan Jalan Tuparev
-
Mall Karawang
-
Bagian dalam Stasiun Besar Cikampek
Penduduk menurut jenis kelamin
Tahun/ Jenis Kelamin |
2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Laki-laki | - | 916.554 | 935.634 | 972.174 | 968.511 | 985.727 | - | - | - |
Perempuan | - | 872.971 | 927.205 | 931.337 | 965.761 | 985.736 | - | - | - |
Total | - | 1.799.525 | 1.862.839 | 1.903.511 | 1.934.272 | 1.971.463 | - | - | - |
Sumber: Buku DDA: BPS Kabupaten Karawang[22] |
Jumlah penduduk, rumah tangga, dan rata-rata penduduk per rumah tangga
Tahun/ Rincian |
2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penduduk | - | - | - | - | 1.934.272 | 1.971.463 | - | - | - |
Rumahtangga | - | - | - | - | 475.251 | 490.414 | - | - | - |
Penduduk/Rumahtangga | - | - | - | - | 4,07 | 4,02 | - | - | - |
Sumber: Buku DDA: BPS Kabupaten Karawang[22] |
Ekonomi
Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (http://www.peruri.co.id/) yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, meterai dan lain sebagainya.
Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.
Media Massa
Stasiun Radio
- Suara Kita 88,2 MHz
- Sturada (Studio Radio Daerah) Pangkal Perjuangan 89,4 FM – milik Pemerintah Daerah
- Duta Suara Karawang (DSK FM) 103.2 FM
Transportasi
- KA Cikuray
- KA Walahar Jatiluhur
- KA Haurgeulis
- High Speed Train Indonesia
- Angkutan Kota wilayah Kabupaten Karawang dan beberapa rute menghubungkan wilayah Kabupaten Bekasi menuju Terminal Cikarang.
Stasiun
Kabupaten Karawang memiliki 5 stasiun KA Cikuray, KA Walahar Jatiluhur maupun 1 stasiun High Speed Train Indonesia yang masih beroperasi, diantaranya:
Selain itu, Kabupaten Karawang juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Vandalisme, yaitu:
Pariwisata
Objek Wisata
Olahraga
- Karawang adalah tuan rumah PORPROV Jabar X tahun 2006.
- Klub olahraga yang berbasis di kabupaten Karawang di antaranya adalah Persika Karawang (sepak bola), Persika Karawang menggunakan Stadion Singaperbangsa.
- Salah satu Komunitas Bola Basket yang ada di Karawang adalah KP Ballers, komunitas ini dibentuk karena seringnya para penghobi olahraga bola basket berkumpul dan berlatih di lapangan Karangpawitan, karena sifat kekeluargaannya yang kental maka walaupun lapangan Karangpawitan tersebut sudah tidak ada (karena dirubah fungsinya menjadi area nongkrong) komunitas ini tetap hidup.
Lihat Pula
Referensi
- ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ Gatra[pranala nonaktif permanen]
- ^ Sumber-sumber Asli Sejarah Jakarta Jilid II, Adolf Heuken SJ, Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2000
- ^ Surat Keputusan DPRD Kabupaten Subang - DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977
- ^ Undang-Undang No. 14 tahun 1950 - Tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat
- ^ Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 - Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang Dengan Mengubah Undang-Undang NO.14 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
- ^ "Karawang, Jawa Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ "Curah Hujan Kabupaten Karawang – ZOM 60, 64, 65, 66, dan 76" (PDF). BMKG. hlm. 57. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ "Karawang, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Sutisna, Nanang (18 Juni 2001). "Akibat Kenaikan Bahan Bakar Minyak: Hingga Minggu Petang, Purwakarta Masih Lumpuh". Tempo Interaktif. Purwakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-12. Diakses tanggal 4 Maret 2016.
- ^ "Bunyamin Dudih Jabat Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bale Bandung". Pikiran-Rakyat.com. Soreang. 4 Juli 2011. Diakses tanggal 4 Maret 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ YAN (18 Februari 2003). "Tugas Bupati Bunyamin Dudih Diperpanjang, Pelantikan Pejabat Baru Ditunda". Pelita. Diakses tanggal 4 Maret 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Anindyadevi Aurellia (24 September 2024). "5 Pjs Bupati di Jawa Barat Resmi Dilantik, Ini Daftarnya". Detik.com. Diakses tanggal 26 September 2024.
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. KARAWANG 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kab. Karawang 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Karawang
- ^ Wacana Pemekaran Kabupaten Karawang Kembali Santer Diarsipkan 2014-08-19 di Wayback Machine. pikiran-rakyat.com
- ^ Cikampek Layak Pisahkan Diri Dari Karawang Diarsipkan 2014-08-19 di Wayback Machine. inilah.com
- ^ a b Buku DDA: BPS Kabupaten Karawang
- ^ "Kutayu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal 2015-12-02.
- ^ "Blog - Rolling Hills, Perumahan Baru di Karawang". www.rolling-hills.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-05. Diakses tanggal 2020-10-04.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi