Hutauruk
Hutauruk adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Naipospos.
Rumpun Keturunan Naipospos
Dalam silsilah Batak, marga Hutauruk masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera kedua Toga Sipoholon yang bernama Donda Ujung. Hutauruk masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor,Marbun Lumbangaol, Sibagariang, Simanungkalit, dan Situmeang
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera Raja Martuasame atau Toga Sipoholon, yang pertama lahir adalah Donda Hopol (Sibagariang), selanjutnya tiga putera lagi lahir yakni Donda Ujung (Hutauruk), Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah Jamita Mangaraja (Situmeang).
Sejarah Raja Naipospos
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah Dolok Imun, Hutaraja, dan Sipoholon sebagai sentral Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu.
Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.
Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Marbun
Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar Toga Sipoholon.
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu:
Putra Tertua yakni Toga Marbun, yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:
- Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga Lumbanbatu
- Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga Banjarnahor
- Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga Lumban Gaol
Putra Kedua adalah Martuasame atau Toga Sipoholon, yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni :
- Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang
- Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk
- Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
- Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang
Kisah Donda Ujung dan Keturunannya
Sejarah Donda Ujung
Donda Ujung merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Hutauruk. Donda Ujung sendiri adalah putera kedua dari empat bersaudara anak anak dari Toga Sipoholon. Menurut legenda, nama Donda Ujung mengandung makna sahala habeguon dengan harapan masioloan atau seia-sekata dengan saudara-saudaranya. Sahala habeguon berarti jiwa ksatria pemberani yang ditakuti para lawan, hal ini tercermin dari lokasi perkampungan marga Hutauruk sebagai benteng yang berbatasan langsung dengan tanah ulayat keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran).
Pada zaman dahulu, antar perkampungan yang berbeda marga kadang kala terjadi persoalan yang bahkan dapat berujung pada peperangan perebutan lahan. Secara geografis, lokasi perkampungan keturunan Naipospos diapit oleh perkampungan keturunan Toga Sihombing di sebelah utara dan Guru Mangaloksa di sebelah selatan. Konon, setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Donda Ujung pergi membuka perkampungan pertama di daerah yang berbatasan langsung dengan perkampungan keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran). Lokasi tersebut dikenal sekarang sebagai Desa Hutauruk di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Jiwa pemberani Donda Ujung tersebut membuat para lawannya takut sehingga menggelarinya parhuta na muruk, yang artinya penguasa daerah yang garang. Gelar parhuta na muruk, kemudian diperhalus menjadi Hutauruk.
Hutauruk kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Donda Ujung, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos.[1]
Keturunan Donda Ujung
Donda Ujung memiliki 4 (empat) orang putera, yang secara berurutan, yakni:
- Raja Sumonggop, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Soit, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbansoit
- Janjang Barani, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Sundul, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbansundul
- Ompu Nasumurung, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Baringin, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbanbaringin
- Ompu Hapal Tua, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Rihit, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbanrihit
Nama empat perkampungan tersebut menjadi tanah ulayat marga Hutauruk yang kini secara administratif menjadi bagian dalam wilayah Desa Hutauruk dan Desa Hutauruk Hasundutan di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Diperkirakan marga Hutauruk sudah mencapai delapan belas generasi. Donda Ujung dihitung sebagai generasi pertama marga Hutauruk, dilanjutkan empat orang puteranya sebagai generasi kedua, lalu keturunan berikutnya sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya. Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Hutauruk yang dirunut dari garis keturunan Raja Sumonggop (Lumban Soit).[2]
1Donda Ujung (Hutauruk) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2Raja Sumonggop (Lumban Soit) | Jangjang Barani (Lumban Sundol) | Ompu Nasumurung (Lumban Baringin) | Ompu Hapal Tua (Lumban Rihit) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3Raja Simodommodom | Donda Ujung II | Sipaettua | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4Ama Antar Sabungan | Namora Sobiasan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5Antar Sabungan (Guru Sotartulak) | Namora Tinungkun | Ompu Parbunga | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6Ompu Batu Ramot | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ompu Batu Raja | 7Ompu Batu Jahal | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pallogam | 8Ama Batu Jahal | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Batu Raja (Ompu Marjurangga) | 9Batu Jahal (Ompu Pusaha) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Bona hilang saat Perang Padri | 10Raja Ela Muda (Raja Naopat) | Ompu Limbong | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bakko Raja (Datu Itak) | Frederick | 11Ramot (Sintua Casfard) br. Parapat dan br. Sihombing | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Chrisman br. Samosir | 12Raja Muda br. Samosir | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13Maridup Pangihutan br. Punjab dan br. Tambunan | Rovel Partomuan | Roycel Panusunan br. Napitupulu | Bobby br. Butarbutar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
14Martin Ihutan | Mirakel Ihutan | Moralis Ihutan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tokoh Bermarga Hutauruk
- Berlian Hutauruk, Penyanyi
- Dr. Rufinus Hotmaulana Hutauruk S.H., M.M., M.H, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Drs. H. Syarfi Hutauruk, Wali Kota Sibolga dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- J.H. Hutauruk, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatra Utara Periode 1966-1971
- J.R. Hutauruk (Pdt. Dr. Jubil Raplan Hutauruk), Ephorus HKBP Periode 1998-2004
- Timbang Hutauruk, SH, Kepala Kejaksaan tinggi Sulawesi Utara
- Gajal Hutauruk, DPRD Kabupaten Tapanuli Utara
- Khairansyah Hutauruk, DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah
- Dr. Jeanny HV Hutauruk, S.E., S.H., M.M., Ak., C.A, Akademisi
- Amos Hutauruk, Ketua Umum Koalisi Peduli Jakarta (KPJ)
Referensi
- ^ "Forum Dialog Tarombo Naipospos".
- ^ "Tarombo Donda Ujung (Hutauruk)". tulisan Maridup Hutauruk.