Bahasa Ogan

bagian dari rumpun bahasa Austronesia

Bahasa Ogan[2] (Surat Ulu: ꤷꥁꤼ ꥆꥋꤱꥐ) (Jawi: بهاس اوڬن ) bahasa yang dituturkan oleh suku Ogan yang banyak mendiami daerah-daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (Baturaja, Pengandonan, Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lubuk Batang, Peninjauan, Sinar Peninjauan, Lubuk Raja, Kedaton Peninjauan Raya), Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muarakuang dan Lubuk Keliat), Ogan Komering Ilir (Desa Muara Baru, Banding Anyar dan Anyar), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Mendah dan Tugu Harum). Selain itu penutur Bahasa Ogan juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di Lampung meliputi Kabupaten Way Kanan (Way Tuba, Banjit dan Kasui), Lampung Utara (Kotabumi, Bukit Kemuning dan Ogan Lima), Pesawaran (Tegineneng), Lampung Barat (Sukau), Lampung Selatan, Kota Metro dan Lampung Timur .

Bahasa Ogan
Base Ugan
ꤷꥁꤼ ꥆꥋꤱꥐ
بهاس اوڬن
Dituturkan di
Wilayah
  •  Sumatra Selatan
  •  Lampung
  • EtnisOgan
    Penutur
    500.000
    Kode bahasa
    ISO 639-3ogn
    Glottologogan1237[1]
    IETF
    Lokasi penuturan
     Portal Bahasa
    L • B • PW   
    Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

    Bahasa Ogan yang dituturkan oleh masyarakat dari Suku Ogan yang sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir atau tepian hulu Sungai Ogan. Sungai Ogan berasal dari beberapa aliran kecil mata air dari Bukit Nanti bersatu menjadi satu aliran besar Sungai Ogan, yang pada akhirnya bermuara di sungai Musi Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Bahasa Ogan yang dituturkan oleh masyarakat di tepian sungai Ogan dikenal sebagai Suku Ogan (Uhang Ugan). Batasan Suku Ogan dikenal adanya istilah, Ulu Ogan (daerah Kelumpang), Ogan Ulu (daerah Kecamatan Pengandonan), Ogan Baturaja (Kota Baturaja), dan Ogan Ulak (daerah Lubuk Batang dan Muara Kuang).

    Bagi orang yang telah mengenal Bahasa Ogan, mereka akan mengatakan bahwa Bahasa Ogan mirip bahasa orang Malaysia walau tidak sama persis karena bahasa Ogan merupakan bahasa dari suku Ogan. Contoh logatnya "Kan nguk mane ngan?", yang artinya "Anda hendak ke mana?".

    Semakin ke hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ogan, maka logat bahasa Ogan Akan terdengar keras, makin ke hilir makin halus dan agak terdengar berlagu. Hal ini senada dengan filosofi "daerah hulu sungai Ogan, tepian sungai Ogan agak kecil arus airnya deras berbatu dan berbukit, sedangkan daerah hilir tepian sungai Ogan lebar dan arus air tenang tidak berbatu.

    Daerah Persebaran

    Bahasa Ogan memiliki daerah persebaran yang sangat luas, Bahasa Ogan sendiri merupakan bahasa utama yang dituturkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, satu-satunya wilayah bermayoritas Suku Ogan di Sumatera Selatan. Di Ogan Komering Ulu, Bahasa Ogan tersebar merata di seluruh kecamatan, kecuali Lengkiti di mana Bahasa Daya dituturkan. Di Kota Baturaja, Bahasa Ogan dituturkan berdampingan dengan Bahasa Melayu Palembang. Selain itu, Bahasa Ogan juga dituturkan di Kabupaten Ogan Ilir antara lain Kecamatan Muara Kuang dan sebagian desa di Lubuk Keliat. Di Ogan Komering Ilir, Bahasa Ogan juga dituturkan di Desa Muara Baru, Anyar dan Banding Anyar yang dekat dengan Kota Kayuagung. Di Ogan Komering Ulu Timur, Bahasa Ogan dituturkan di beberapa kantong populasi di Martapura, Mendah, dan Belitang, karena masa dahulu banyak sekali Suku Ogan mendirikan perdesaan dan perkebunan baru di OKU Timur.

    Bahasa Ogan juga tersebar dengan sangat pesat di Provinsi Lampung, asal mula tersebarnya Bahasa Ogan di Lampung ditarik ulur kembali dari kedatangan Suku Ogan ke Lampung yang umumnya membuka lahan atau mengungsi (mburut) karena ketidakstabilan politik dan keamanan di daerah asalnya Ogan Ulu pada awal tahun 1930-an. Bahasa ini tersebar sangat banyak penuturnya di Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara. Selain di kedua kabupaten itu, terdapat jumlah penutur yang signifikan pada desa-desa di Lampung Barat, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Tengah, Metro, dan Lampung Selatan.

    Bahasa Ogan umumnya dituturkan baik pada kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga dan bermasyarakat sebagai bahasa penghubung (lingua franca) di Ogan Komering Ulu, dalam acara-acara adat Ogan, urusan perdagangan dan dakwah agama. Selain itu, Bahasa Ogan terkadang digunakan pada acara-acara resmi sebagai bahasa utama atau selingan.

    Kalimat

    Contoh Kalimat

    Berikut ini merupakan contoh kalimat dalam Bahasa Ogan:

    Dialek Ulu :

    1. Adeng, Kakang, Kance! Ndalah lupe pagisuk tubuh legale kan nggaduhi mbetil khumah, pilah tubuh bebiye rembak kele bedak tu pacak tubuh mbakhak.
    2. Ide sengaje tubuh ndie agat begerewe, Ide ngetik kinginan ngecekkan ati ngan. Mintak maaf tubuh nguk ngan.
    3. Kenan tuni kelike ngukhak ulahan ide mbatang suru, kebile kelah ne kenan tu jekhe.

    Dialek Ulak :

    1. Adeng, Kakang, Kance! Hala lupe gisok dihi legalenye kan ngijekan ngilok'i huma, mpeh dihi bebiye hempak kele tampun tu pacak dihi makan.
    2. Dekde sengaje aku ni leman bewawe, dek ngadoh ihakan ngecekkan ati ngan. Mintak maaf aku gok ngan.
    3. Kenan tu like nginggut gawian ide beluhun kian, kebile-bilenye kenan tu jehe.
    Bahasa Ogan (Dialek Ulu) Bahasa Ogan (Dialek Ulak) Bahasa Melayu Bahasa Indonesia
    Pengakukan Sejagad Ngenei Rat Asasi Jeleme Pengakukan Sejagad Ngenei Rat Asasi Jeleme Perisytiharan Hak Asasi Manusia Sejagat Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia
    Pasal 1 Pasal 1 Perkara 1 Pasal 1
    Legele ukhang tu dikhanakkan merdike nguk uman pi'il nguk rat-rat ye seragi. Die ukhang disuluhkan utak nguk ati temah ne becanggikh nguk ye lain delam khase ngensanakan Uhang sedakdenye dilaherkan bibas awan uman pengade gok rat-rat ye seragi. Die uhang dienjukkan utak gok ati kendaknye bekance awan ye lain dalam hase besanak dulur Semua manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka mempunyai pemikiran dan hati nurani dan hendaklah bergaul antara satu sama lain dengan semangat persaudaraan. Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan

    Kosakata Bahasa Ogan

    Bahasa Ogan sendiri memiliki dua dialek utama, yaitu Dialek Uluan dan Dialek Ulakan. Dialek Uluan memiliki pengaruh besar dari Bahasa Semende dan Besemah yang bertetangga, namun memiliki kekayaan bahasa yang lebih banyak dan masih asli sementara Dialek Ulakan memiliki pengaruh besar dari Bahasa Melayu Palembang dan Komering. Namun, kedua dialek masih sama-sama dapat dipahami di antara para penutur Bahasa Ogan dengan mudah.

    Berikut ini daftar[3] kosakata dasar Bahasa Ogan yang umum dijumpai pada kedua dialek yang disusun berdasarkan kaidah Swadesh :

    No. Bahasa Indonesia Bahasa Ogan (Umum)
    1 saya tubuh, aku
    2 kamu ngan, kamu
    3 dia die, kenan, khaitu, khaini
    4 kami/kita tubuh, kami, kite
    5 kalian kamu ukhang
    6 mereka die ukhang
    7 ini ndie, ini, tini
    8 itu tudie, itu, titu
    9 sini sini
    10 situ/sana situ, sane
    11 siapa sape
    12 apa pedame, ape
    13 di mana di mane
    14 kapan kebile
    15 bagaimana bakmane, makmane
    16 bukan/tidak kanye/dikde,ide
    17 semua gale, sedakde
    18 banyak banye, banyak, katah
    19 berapa bekhape
    20 sedikit diket
    21 lain laen
    22 satu sijat, sikuk
    23 dua due
    24 tiga tige
    25 empat empat
    26 lima lime
    27 besar besak, sabal
    28 panjang panjang, jarai
    29 lebar libakh, awang
    30 tebal kandal
    31 berat bekhat, abut
    32 kecil kecek
    33 pendek pandak, endap
    34 sempit sempit, kupit
    35 tipis tipes
    36 perempuan/betina betine, bai
    37 laki-laki/pria jantan, karai
    38 manusia, orang manusie, jeleme, jeme
    39 anak anak, budak
    40 istri bini
    41 suami laki
    42 ibu umak, endung
    43 ayah abah, bapang
    44 binatang binatang
    45 ikan ikan
    46 burung bukhung
    47 anjing anjing
    48 kutu sekhuat, tume, tungau, kemeti
    49 ular ulakh
    50 cacing cakcing
    51 pohon batang
    52 hutan utan, khimbe
    53 ranting dahan, khanteng
    54 buah buwah
    55 biji ijat
    56 daun daun
    57 akar akakh
    58 kulit kayu bawak kayu
    59 bunga bunge
    60 rumput khumput, lalang
    61 tali kahut, tali
    62 kulit bawak
    63 daging daging
    64 darah dakha
    65 tulang tulang, belulang
    66 gemuk bungok
    67 telur telukh
    68 tanduk tanduk
    69 ekor ikok
    70 bulu bulu
    71 rambut gumbak
    72 kepala kepale
    73 telinga cuping
    74 mata mate
    75 hidung idung
    76 mulut mulut
    77 gigi gigi
    78 lidah lidah
    79 kuku kekhat, kuku
    80 kaki keting
    81 telapak kaki tapak keting
    82 lutut lentuat
    83 tangan tangan, kalayan
    84 sayap sayap
    85 perut busung, pekhut
    86 usus usus, pekhut
    87 leher liakh
    88 punggung punggung, belekang
    89 payudara tetek, kipak
    90 jantung jantung
    91 hati ati
    92 minum (meminum) minum, cunguk, cangup
    93 makan (memakan) makan, majuh, mbakhak, puluk, anggit
    94 gigit (menggigit) sengam, khetup, gugut
    95 isap (menghisap) cupcup, isap
    96 ludah (meludah) meliukh
    97 muntah mutah, dugal, jeluwak
    98 tiup (meniup) pespus
    99 nafas (benafas) napas
    100 tawa (tertawa) tawe, gerigik, lakhai
    101 lihat (melihat) kinak, kelik, kelilkh
    102 dengar (mendengar) aning
    103 tahu (mengetahui) karuh, keluroh, pacak, keruan
    104 pikir (berpikir) piker, rike, rupok
    105 cium (mencium) ngembau
    106 takut khegak
    107 tidur tidukh, ngacup, metun
    108 hidup idup, terai
    109 mati mati, muneh, pejakh
    110 bunuh (membunuh) mbunuh
    111 kelahi (berkelahi) sakat, belage
    112 buru (berburu) buru
    113 pukul (memukul) bagal, bugal, bukbuk
    114 potong (memotong) tetak
    115 belah (membelah) piak
    116 tusuk (menusuk) culak, cucuk
    117 coret (mencoret) curing
    118 gali (menggali) keduk
    119 renang (berenang) denang
    120 terbang mehebang
    121 jalan (berjalan) bejalan
    122 datang ngandun, tandang, jenguk, nemuni
    123 baring (berbaring) mulik, mulih, unukh
    124 duduk cugok, caguk, nyumpuk
    125 diri (berdiri) cagak, tegak, cedih, cencang
    126 belok (berbelok) biluk
    127 jatuh titek, khabang
    128 beri (memberi) enjuk, suloh
    129 pegang (memegang) kecak, inggut, kukhak
    130 peras (memeras) pekhah, khamas
    131 gosok (menggosok) kusuk, kasak
    132 cuci (mencuci) basuh, bancuh, sesah, gasah, sahsah
    133 hapus (menghapus) ngapus
    134 tarik (menarik) takhek, khantut, khukhut
    135 dorong (mendorong) undu, tulak, surung
    136 lempar (melempar) umbai, humbi, gutuk, untal
    137 ikat (mengikat) kakhut, kujut
    138 jahit (menjahit) jaet, cikhat
    139 hitung (menghitung) rikin
    140 kata (berkata) kate, umung, uji, reganan
    141 nyanyi (bernyanyi) nembang
    142 main (bermain) khusik
    143 apung (mengapung) ambang, khapung
    144 alir (mengalir) melalu
    145 beku (mbeku) ngekhas, mbatu
    146 bengkak (membengkak) bengur, bengukh, bintat
    147 matahari mateakhi
    148 bulan bulan
    149 bintang bintang
    150 air ayakh
    151 hujan ujan
    152 sungai ayakh
    153 danau danau, tebat
    154 laut laut
    155 garam gakham
    156 batu batu
    157 pasir bungin
    158 debu debu
    159 bumi bumi, jagat, tanah
    160 awan aban
    161 kabut embun
    162 langit langet, awang awang
    163 angin angen
    164 salju salju
    165 es es
    166 asap asap
    167 api api
    168 abu abu
    169 bakar tunu
    170 jalan bakal, babatan
    171 gunung gunung
    172 merah mikha, abang
    173 hijau ijau
    174 kuning kuneng
    175 putih puteh
    176 hitam ulung, itam
    177 malam malam, kelam
    178 hari akhi
    179 tahun taun
    180 hangat angat
    181 dingin dingen
    182 penuh luyap, lumpih, mulu
    183 baru anyar, empai
    184 lama/tua lame, bakhi, manggau, tue
    185 baik ilok, cinde, alap, ringkih
    186 buruk bukhuk, karut
    187 busuk sengak, dengas, busuk
    188 kotor kamah
    189 lurus lukhus, luncung
    190 bulat bulat
    191 tajam landap, rancing
    192 tumpul pudal, tumpul
    193 licin liut, kinyak
    194 basah belam, basah
    195 kering kekhing
    196 betul benakh, nangun, ngucup
    197 dekat parak, kandas
    198 jauh jauh, tune
    199 kanan kanan
    200 kiri kiri
    201 di di, mbang
    202 dalam delam
    203 dengan ngguk, nguk, awan, ngan
    204 dan ngguk, nguk, awan, ngan
    205 kalau amun, amen, kalu
    206 karena ulih, nulah, barang
    207 nama name

    Referensi

    1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ogan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
    2. ^ Densiusman (Rabu, 23 Mei 2012). "densiusman: PENGGUNA BAHASA OGAN". densiusman. Diakses tanggal 2021-09-18. 
    3. ^ Kompasiana.com (2020-01-20). "Kosa Kata Bahasa Ogan". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2021-09-18.