Pembicaraan:Peraturan perang Islam


Komentar terbaru: 2 tahun yang lalu oleh M Farouq Abbas pada topik Pengembalian revisi

Untuk saudara GuerraSucia

Halo saudara/i GuerraSucia,
Sebelum melakukan revert, mohon bandingkan sitasi-sitasi yang saya bawakan dengan sitasi-sitasi dari edit yang anda revert. Jelas versi saya lebih kredibel dengan link-link ke sumbernya, ntah itu ke situs hadits-hadits, buku-buku tafsir, ataupun pendapat ulama-ulama.
Sedangkan pada edit yg anda revert, sitasi yang digunakan untuk merujuk banyak point bahkan sama sekali tidak terdapat kalimat yang dikutip, seperti sitasi ini[1]. Dan sitasi-sitasi lain hanya menuliskan nama bukunya tanpa memberikan detail volume ke berapa, nomor ke berapa, dll.
Yang bertentangan dengan template yang anda bawa bahwa: Bila ingin memperbarui artikel, jangan sembarangan melakukannya, harus ditulis dengan sudut pandang netral, sertakan kutipan, dan hapus pernyataan tanpa referensi.
Kalau saudara/i dalam 24 jam tidak memberikan respons, persilakan saya untuk mengembalikan editan yang saya buat.
Terima Kasih. -M Farouq Abbas (bicara) 29 April 2022 11.30 (UTC)Balas

Kepada Saudara M Farouq Abbas,
Saya mengembalikan suntingan Anda karena Anda menggunakan sumber primer dan menafsirkan sendiri sumber primer tersebut untuk mencapai kesimpulan tertentu. Ini merupakan bentuk riset asli yang tidak diperbolehkan di Wikipedia. Untuk mengembangkan artikel ini, Anda harus menggunakan sumber sekunder, tetapi proporsinya harus berimbang apabila terdapat perbedaan pendapat.
Versi awal yang saya kembalikan juga menggunakan sumber primer dan ini juga tidak sesuai untuk standar Wikipedia, jadi kalau tidak ada yang menentang, bagian yang memakai sumber primer ini bisa disembunyikan. Saya mengembalikan artikel ini ke status quo sebelum penyuntingan Anda supaya Anda bisa membahas kontennya dengan pengguna anon yang tidak setuju dengan penyuntingan Anda. Pada saat yang sama, perubahan yang Anda lakukan mengubah konten artikel ini 180 derajat. Ini semakin menunjukkan pentingnya menggunakan sumber sekunder karena sumber sekunder sudah mengolah sumber primer, dan Wikipedia selaku sumber tersier hanya mengulas apa yang dikatakan sumber sekunder.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. GuerraSucia 29 April 2022 12.06 (UTC)Balas
Halo. :)
  • Pertama, mungkin saudara/i kurang teliti ketika mengecek sitasi-sitasi yg saya jadikan rujukan, yang saya bawakan bukan hanya sumber primer (hadits & quran), melainkan juga sumber sekunder (tafsir & pendapat ulama2). Pada editan yang anda bawakan, sebenarnya juga banyak yang hanya bersandar pada sumber primer (quran & hadits), yang diperparah dengan beberapanya tidak sesuai dgn informasi yg dirujuk, seperti nomor 11 pada artikel yg anda balikkan, atau ini[1] sama sekali tidak memuat kalimat dari informasi yg dituliskan di artikel wikipedia ini. Yang mana ini tidak sesuai dengan peraturan wikipedia bahwa "Bila ingin memperbarui artikel, jangan sembarangan melakukannya, harus ditulis dengan sudut pandang netral, sertakan kutipan, dan hapus pernyataan tanpa referensi."
  • Kedua, mungkin saudara/i di bawah impresi kalau setiap artikel harus menggunakan sumber sekunder, dan sumber primer adalah buruk. Maaf, tapi dari yang saya baca di sini sepertinya tidak demikian.
https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Wikipedia:Identifying_and_using_primary_sources
Sekian, terima kasih. :) -M Farouq Abbas (bicara) 29 April 2022 12.32 (UTC) M Farouq Abbas (bicara) 29 April 2022 12.32 (UTC)Balas

Pengembalian revisi

Maaf, bagi yang tidak suka dengan editan saya dan membalikkan revisi, bila dalam 1x24 jam tidak merespons dan memberikan rujukan yg lebih baik, reliable, yg dapat diperiksa ataupun argumen dgn dalil yang kredibel yang membantah revisi yang saya buat, maka mohon maaf bila setelah rentang waktu tersebut saya akan kembalikan ke revisi yang saya buat. Terima kasih. -M Farouq Abbas (bicara) 29 April 2022 13.09 (UTC)Balas

  1. ^ a b "Dengarkan, wahai orang-orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat musuh. Jangan membunuh anak-anak, ataupun perempuan, ataupun orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya, terutama pepohonan yang subur. Jangan membunuh hewan ternak musuh, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka." "The Rightly Guided Khalifas" Islamic Web.
Kembali ke halaman "Peraturan perang Islam".