Iwan Syahril

Revisi sejak 10 Mei 2022 08.42 oleh Klrfl (bicara | kontrib) (deleted external link)

Iwan Syahril, Ph.D. (lahir 26 Oktober 1976) adalah seorang praktisi pendidikan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan [1][2] membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Iwan Syahril
Ph.D.
Dirjen GTK Kemdikbud RI
Mulai menjabat
2020
Informasi pribadi
Lahir26 Oktober 1976 (umur 48)
Indonesia Padang
Kebangsaan Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriXanty Dwi Putri
AlmamaterUniversitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Columbia University, Michigan State University
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidik yang lahir dari keluarga guru dari kota Padang, Sumatra Barat. Ia adalah putra sulung dari pasangan Syahril Kasim dan Syafrida yang merupakan keturunan Minangkabau. Ayahnya seorang guru bahasa Inggris yang sangat populer di kota Padang pada tahun 1960an-1990an. Sedangkan ibunya adalah keturunan keluarga petani dari Batusangkar. Selain Ayahnya, banyak keluarga Iwan yang berprofesi menjadi guru, baik guru PNS maupun guru honorer, mulai dari Om, Tante, sepupu, hingga iparnya[3]. Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuatnya memilih menjadi guru dan mendalami bidang ilmu pendidikan guru[4]. Selain berkarier sebagai dosen di Universitas Sampoerna[5], lulusan master dari Teachers College, Columbia University dan doktor dari Michigan State University[6] ini juga merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK)[7]. Saat ini, Ayah dua anak ini mendapatkan amanah menjadi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan [8][9] membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Pendidikan

Iwan menempuh pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas (SMA) di Padang, Sumatra Barat. Ia menamatkan pendidikan sarjana di jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1998. Sempat mengambil program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia, mantan dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sampoerna itu[10] melanjutkan studi program master di Teachers College, Columbia University di New York City dan mendapatkan dua gelar, yaitu Master of Arts di bidang Pendidikan Menengah (Secondary Education, ESL/ Literacy) dan Master of Education di bidang Kurikulum dan Pengajaran (Curriculum and Teaching). Iwan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Michigan State University dari dua program doktoral: Kebijakan Pendidikan (Education Policy) dan Pendidikan Guru (Teacher Education).[8] Ia juga pernah mendapat pelatihan tentang Multiple Intelligences dan Cooperative Learning dari Kagan Academy, Florida, Amerika Serikat. Selain itu Iwan adalah alumnus dari Best Practice Institute 2005, East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.[11]

Keluarga

Iwan menikah dengan Xanty Dwi Putri, ST pada tahun 2001 dan memiliki dua anak, yaitu Shakila Aliyahputri Syahril dan Iqra Hatta Syahril.

Karier

Iwan mengajar Bahasa Inggris mulai tahun 1995 hingga tahun 2005. Ia mengawali karirnya sebagai guru honorer di pendidikan non formal dan mengajar Bahasa Inggris di berbagai lembaga pendidikan pada sebagian besar karirnya sebagai guru.[12]. Ia juga pernah menjadi guru bantu di WL McLeod Elementary School di Vanderhoof, British Columbia di Kanada sebagai bagian dari program Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada (PPIK) pada tahun 1996. Sesudah menamatkan program pascasarjana di Teachers College, Columbia University, Iwan mendapat tawaran mengajar di Scarsdale Public Schools, New York, salah satu distrik sekolah terbaik di Amerika Serikat. Ia mengajar berbagai kelas di 5 sekolah dasar, 1 sekolah menengah pertama, dan 1 sekolah menengah atas di Scarsdale, New York.[11]

Semasa menjalani pendidikan S3 di Michigan State University, Iwan mengajar beberapa kelas pasca sarjana dan menjadi administrator di Program Pendidikan Guru Pendidikan Menengah di College of Education. Pendidikan Guru di Michigan State University merupakan pendidikan guru terbaik di Amerika Serikat yang menduduki ranking teratas selama 26 tahun berturut-turut sejak tahun 1995 berdasarkan U.S. News & World Report.[13] Rilis baru masih menempatkan program pendidikan guru Michigan State University menjadi yang terbaik untuk elementary dan secondary education.

Iwan berkarier sebagai dosen di Universitas Siswa Bangsa Internasional atau sekarang dikenal sebagai Universitas Sampoerna. Iwan juga ikut terlibat dalam beberapa program pelatihan guru yang dilakukan Putera Sampoerna Foundation di berbagai daerah di Indonesia. Iwan pernah menjabat sebagai Koordinator Ilmu-Ilmu Pendidikan, Koordinator Pusat Pembelajaran, Pengajaran dan Pengembangan Kurikulum, Direktur Penelitian Kelembagaan dan Penjaminan Mutu, dan Dekan Fakultas Pendidikan. Bersama beberapa rekan dosen di kampusnya, ia pernah menulis buku Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21.[14]

Sebagai peneliti, Iwan memiliki pengalaman sebagai konsultan untuk Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2016, dengan proyek penelitian terkait Teaching and Learning International Survey (TALIS) Video Study, sebuah riset berskala internasional kolaborasi antara RAND, DIPF, and ETS. Riset ini memiliki fokus pada penggunaan video-video observasi kelas, dan dibiayai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Iwan merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), sebuah lembaga riset dan advokasi nonprofit yang bersifat independen yang bergerak di bidang kebijakan pendidikan di Jakarta. Iwan pernah menjadi presenter di konferensi-konferensi pendidikan terkemuka seperti American Educational Research Association (AERA) Annual Meeting, dan Comparative and International Education Society (CIES) Annual Conference. Diantara publikasi ilmiah yang pernah ditulis Iwan adalah Teacher Training and Preparation yang diterbitkan di the Encyclopedia of Education Economics[15] and Finance, dan Globalization and Teacher Education, yang ditulis di International Handbook of Research on Teacher Education[16].[11]

Iwan adalah satu anggota dari tim yang merancang pelatihan guru kompetensi sosial dan kepribadian untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2017[17]. Pada tahun 2019, Iwan anggota tim ahli di Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Iwan juga pernah menjadi konsultan United Nations Development Programme (UNDP), Jakarta, merancang kurikulum SDGs Leadership Academy dan menjadi anggota Dewan Penasehat Teknis, Tanoto Foundation, Jakarta. Pada 8 Mei 2020, Iwan dilantik menjadi Direktor Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan[18] membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Walaupun Iwan menjalani banyak peran dalam karirnya, termasuk menjadi Dirjen GTK saat ini, identitas utamanya adalah sebagai guru.[19]

Referensi

  1. ^ "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia". www.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  2. ^ "Iwan Syahril Dilantik Mendikbud Jadi Dirjen GTK, Ini Rekam Jejaknya". kompas. 09 Mei 2021. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  3. ^ "Menjadi guru yang baik, itu saja!". id.linkedin.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2021-02-05. 
  4. ^ "Majalah Cobra". majalahcobra.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  5. ^ "Faculty of Education". Sampoerna University (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  6. ^ "Educational Policy > Current Students > Student Roster". ed-web3.educ.msu.edu. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  7. ^ "Tentang Kami – Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan". Diakses tanggal 2020-04-11. 
  8. ^ a b "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia". www.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  9. ^ "Iwan Syahril Dilantik Mendikbud Jadi Dirjen GTK, Ini Rekam Jejaknya". kompas. 09 Mei 2021. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  10. ^ Media, Kompas Cyber. "Menghadirkan Kembali Matematika Bernalar di Kelas Matematika". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  11. ^ a b c Network, 0 People in; Followers, 0; Advisors, 0; Advisees, 0; Co-Authors, 0; Message, Send; Follow; Profile. "ChronicleVitae". ChronicleVitae for higher ed jobs, career tools and advice (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  12. ^ "Menjadi guru yang baik, itu saja!". id.linkedin.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2021-02-05. 
  13. ^ "25 years, and still No. 1! – News". edwp.educ.msu.edu. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  14. ^ Johanna, Rosalina, dkk (2012). Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21. Jakarta: STKIP Kebangkitan Nasional-Sampoerna School of Education. hlm. 113. ISBN 9786021831908. 
  15. ^ Youngs, Peter; Syahril, Iwan (2014). Encyclopedia of Education Economics & Finance. Thousand Oaks,: SAGE Publications, Inc. hlm. 768–770. 
  16. ^ Clandinin, D. Jean; Husu, Jukka (2017-06-14). The SAGE Handbook of Research on Teacher Education (dalam bahasa Inggris). SAGE. ISBN 978-1-5264-1548-6. 
  17. ^ Jakarta, Disdik (26 April 2017). "Disdik DKI Jakarta". Uji Publik Pelatihan Kompetensi Kepribadian dan Sosial. Diakses tanggal 11 April 2020. 
  18. ^ "Mendikbud Lantik Iwan Syahril sebagai Dirjen GTK". PG Dikdas Kemdikbud. 2020-05-08. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  19. ^ "Menjadi guru yang baik, itu saja!". id.linkedin.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2021-02-05.