Ligue 1

Divisi Tertinggi di Liga Prancis

Ligue 1,[a] disebut juga Ligue 1 Uber Eats untuk keperluan sponsor,[1] adalah divisi teratas dalam liga sepak bola Prancis. Ligue 1 terdiri dari 20 tim sejak musim 2002–03 (sebelumnya 18). Tiga tim terbawah didegradasikan ke Ligue 2, dan digantikan oleh tiga tim teratas dari divisi tersebut. Ligue 1, dalam bentuknya seperti saat ini, dimulai sejak tahun 1932. Klub yang paling berhasil adalah AS Saint-Étienne yang juara 10 kali, diikuti Olympique de Marseille (9), dan FC Nantes (8).

Ligue 1
Badan yang mengaturLigue de Football
Professionnel
(LFP)
Negara Prancis
Klub lain dari  Monako (1 tim)
KonfederasiUEFA
Dibentuk1930; 94 tahun lalu (1930) (secara resmi)
2002 (sebagai Ligue 1)
Jumlah tim20
Tingkat pada piramida1
Degradasi keLigue 2
Piala domestikPiala Prancis
Piala Super Prancis
Piala ligaPiala Liga Prancis
Piala internasionalLiga Champions UEFA
Liga Eropa UEFA
Juara bertahan ligaParis Saint-Germain (gelar ke-10)
(2021–22)
Klub tersuksesSaint-Étienne dan Paris Saint-Germain (10 gelar)
Penampilan terbanyakMickaël Landreau (618)
Pencetak gol terbanyakDelio Onnis (299)
Televisi penyiarCanal+
beIN Sports
Situs webligue1.com
Ligue 1 2020-21

Sejarah

Jasa pelaut Inggris

Beruntung pada masa lampau orang sudah mengenal musyawarah untuk mufakat. Tanpa itu, mungkin sepak bola Prancis tidak akan semodern saat ini. Bisa jadi Ligue 1 (Le Championnat de France de D1) juga terlambat lahir.

Seperti halnya di benua Amerika serta mayoritas negara-negara Eropa daratan, sepak bola masuk ke Prancis berkat jasa Englishmen. Klub pertama yang berdiri di negeri itu adalah Le Havre Athletic Club (tahun 1872), tim yang kini bermukim di divisi dua alias Ligue 2.

Hal ini tak mengejutkan mengingat Le Havre adalah kota pelabuhan yang terletak persis di tepian English Channel (selat yang memisahkan Britania dengan Eropa). Jadi, penduduk lokal mulai mengenal permainan ini dari para pelaut Inggris.

Tapi, setidaknya hingga 1890-an, ada tiga macam aturan sepak bola yang dimainkan di Prancis: association football, rugby football, dan hybrid football (gabungan dua jenis pertama).

Karena berlainan, perkembangan tiap jenis menjadi tak lancar. Karena itu orang-orang pun bermusyawarah dan sepakat untuk membuatnya lebih sederhana di bawah satu aturan, yakni association football, mirip dengan aturan yang kita kenal sekarang. Alhasil, lebih banyak orang yang tertarik dan sepak bola pun merambah hingga ke seluruh pelosok Prancis.

Banyaknya peminat serta klub-klub baru memicu digelarnya turnamen sepak bola regional. Paris menggelarnya pertama kali pada 1892 dan kemudian diikuti daerah-daerah lain.

Namun, lantaran perbedaan etnis dan agama, belum ada sebuah kompetisi khusus yang menggelar secara rutin pertandingan antarklub secara nasional. Hingga 1903, sedikitnya ada tujuh turnamen regional yang digelar di Prancis.

Pembentukan Federasi sepak bola Prancis juga berjalan lambat kendati tim Les Bleus sudah melakukan pertandingan antarnegara untuk pertama kali pada 1 Mei 1904 melawan Belgia (skornya 3-3).

Musim perdana (1932)

 
Logo lama.

Pecahnya Perang Dunia I menambah lambat proses integrasi dan baru pada tahun 1917 turnamen nasional Piala Prancis (Charles-Simon Cup) dilangsungkan. Tanggal 7 April 1919, Fédération Française de Football (FFF) akhirnya berdiri.

Sekjen FFF, Jules Rimet, terpilih menjadi Presiden Fédération Internationale de Football Association (FIFA) pada 1921 dan berkat visinya Piala Dunia digelar pada 1930. Namun, liga profesional di Prancis baru bergulir dua tahun kemudian. Pesertanya berjumlah 20 klub dan terbagi menjadi dua grup.

Pada musim perdana (1932-1933), Lille (l'Olympique Lillois) tampil sebagai juara. Kompetisi liga dengan pakem modern baru dilangsungkan pada tahun berikut via pembentukan Championnat de France.

Badan ini punya tiga divisi berjenjang, yakni Ligue 1 (yang tertinggi), kemudian Ligue 2, dan Amateur French Championship (CFA), sebagaimana yang dikenal hingga saat ini.

Klub

Sebanyak 73 klub telah bermain di Ligue 1 mulai dari pendiriannya pada musim 1932–1933 hingga awal musim 2011–2012.[2] Saat ini, Marseille, Montpellier, Nice, dan Rennes adalah satu-satunya anggota pendiri liga yang bermain di Ligue 1. Paris Saint-Germain adalah satu-satunya klub yang belum pernah mengalami degradasi poin. Mereka mendapat promosi ke divisi pertama untuk musim 1974–1975 dan belum tersendat sejak itu. Paris Saint-Germain secara administratif terdegradasi oleh liga setelah perpisahannya dari Paris FC pada tahun 1972, tetapi kembali ke papan atas dua musim kemudian.

Secara internasional, klub Ligue 1 yang paling terkenal termasuk Paris Saint-Germain, Olympique Lyonnais, Olympique Marseille, AS Monaco, AS Saint-Etienne, Lille OSC dan Girondins de Bordeaux.

Anggota 2019–2020

20 klub berikut akan bersaing di musim 2019–2020 Ligue 1.

Per mulai musim 2019–2020.
klub
Posisi
di 2018–2019
Musim pertama di
divisi atas
Jumlah musim di
Ligue 1
Musim pertama
saat ini menggantikan
divisi utama
Gelar
Ligue 1
Gelar
Ligue 1 terakhir
Amiens 010ke-15 2017–18 3 2017–18 0
Angers 010ke-13 1956–57 28 2015–16 0
Bordeaux 004ke-14 1945–46 67 1992–93 6 2008–09
Brest 010L2: ke-2 1979–80 14 2019–20 0
Dijon 010ke-18 2011–12 5 2016–17 0
Lille 004ke-2 1945–46 60 2000–01 3 2010–11
Lyon 004ke-3 1951–52 61 1989–90 7 2007–08
Marseillea 004ke-5 1932–33 70 1996–97 9 2009–10
Metza 010L2: ke-1 1932–33 61 2019–20 0
Monaco 004ke-17 1953–54 61 2013–14 8 2016–17
Montpelliera 010ke-6 1932–33 28 2009–10 1 2011–12
Nantes 010ke-12 1963–64 52 2013–14 8 2000–01
Nicea 010ke-7 1932–33 61 2002–03 4 1958–59
Nîmesa 010ke-9 1950–51 35 2018–19 0
Paris Saint-Germain 010ke-1 1971–72 46 1974–75 9 2019–20
Reims 010ke-8 1945–46 35 2018–19 6 1961–62
Rennesa 010ke-10 1932–33 63 1994–95 0
Saint-Étienne 010ke-4 1938–39 67 2004–05 10 1980–81
Strasbourga 010ke-11 1934–35 57 2017–18 1 1978–79
Toulouse 010ke-16 1982–83 32 2003–04 0

a: Anggota pendiri Ligue 1

Penampilan menurut klub

Tebal menunjukkan klub bermain di Ligue 1 2021–2022

Klub Juara Tahun juara
Saint-Étienne 
10
1956–57, 1963–64, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1969–70, 1973–74, 1974–75, 1975–76, 1980–81
Paris Saint-Germain
10
1985–86, 1993–94, 2012–13, 2013–14, 2014–15, 2015–16, 2017–18, 2018–19, 2019–20, 2021–22,
Marseille
9
1936–37, 1947–48, 1970–71, 1971–72, 1988–89, 1989–90, 1990–91, 1991–92, 2009–10
Monaco
8
1960–61, 1962–63, 1977–78, 1981–82, 1987–88, 1996–97, 1999–2000 2016–17
Nantes
8
1964–65, 1965–66, 1972–73, 1976–77, 1979–80, 1982–83, 1994–95, 2000–01
Lyon
7
2001–02, 2002–03, 2003–04, 2004–05, 2005–06, 2006–07, 2007–08
Bordeaux
6
1949–50, 1983–84, 1984–85, 1986–87, 1998–99, 2008–09
Reims
6
1948–49, 1952–53, 1954–55, 1957–58, 1959–60, 1961–62
Nice
4
1950–51, 1951–52, 1955–56, 1958–59
Lille
4
1945–46, 1953–54, 2010–11, 2020–21
Sochaux
2
1934–35, 1937–38
Sète
2
1933–34, 1938–39
RC Lens
1
1997–98
RCF Paris
1
1935–36
Strasbourg
1
1978–79
Olympique Lillois
1
1932–33
Roubaix-Tourcoing
1
1946–47
Auxerre
1
1995–96
Montpellier
1
2011–12

Rekor-rekor Ligue 1

  • Gelar terbanyak: Saint-Etienne dan Paris Saint-Germain (10 gelar)
  • Titel berurutan terbanyak: Lyon (7 kali, 2002-2008)
  • Paling lama tak terkalahkan dalam satu musim: Nantes, 32 partai (1994-1995)
  • Tak terkalahkan di kandang: Nantes, 92 partai (15 Mei 1976 hingga 7 April 1981)
  • Kemenangan terbanyak dalam satu musim: 26 kali, dicapai oleh Reims (1959-60), Monaco (1960-61), Nantes (1965-66, 1979-80) untuk liga yang diikuti 20 tim; 25 kali, dicapai Saint-Etienne (1969-70) untuk liga yang diikuti 18 tim
  • Kemenangan kandang terbanyak dalam satu musim: 19, Saint-Etienne (1974-75)
  • Kemenangan tandang terbanyak dalam satu musim: 12, dicapai oleh Saint-Etienne (1969-70), Lyon (2005-2006), dan Marseille (1971-1972 dan 2008-2009)
  • Kekalahan paling sedikit: 1, Nantes (1994-95)
  • Paling sering menempati divisi utama: Sochaux, 57 musim
  • Tanpa putus menempat divisi utama: Nantes, 44 musim, sejak 1963-2007)
  • Musim dengan jumlah gol terbanyak: 1946-47 (1.344 gol, rata-rata 3,51 per partai)
  • Tim paling produktif: RC Paris, musim 1959-60 (118 gol)
  • Pertahanan terbaik: Marseille, musim 1991-92, kemasukan 21 gol
  • Selisih gol terbaik: Reims, musim 1959-60 (+63)
  • Kemenangan terbesar: 12-1, Sochaux vs Valenciennes, musim 1935-36
  • Jumlah kartu kuning terbanyak: 1.654, musim 2002-03
  • Jumlah kartu merah terbanyak: 131, musim 2002-03
  • Klub penerima kartu merah terbanyak dalam satu musim: 1998-99 Bastia, 2002-03 PSG, 2003-04 Lens (13 kartu)
  • Pelatih dengan partai terbanyak: Guy Roux, Auxerre (1961-2000, 2001-2005), 890 partai
  • Total penonton terbanyak: 8.086.774, musim 2004-05
  • Penonton terbanyak dalam satu pertandingan: 77.840, Lille vs Lyon, musim 2007-2008.

Catatan

  1. ^ bahasa Prancis: [liɡ œ̃]; "Liga 1"

Referensi

  1. ^ "Conforama signs €10m title sponsorship with France's Ligue 1". InsideWorldFootball. 21 April 2017. Diakses tanggal 21 April 2017. 
  2. ^ "Bilan des clubs". Ligue de Football Professionnel (dalam bahasa French). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Oktober 2010. Diakses tanggal 19 Maret 2010. 

Pranala luar

Situs Siaran Resmi Ligue 1