Paris

ibu kota Prancis

Paris (pengucapan bahasa Prancis: [/pæˈriː/] atau /pəˈriː/ [paʁi] ) adalah ibu kota Prancis. Terletak di sungai Seine, di utara Prancis, di jantung region Île-de-France (juga dikenal sebagai "Region Paris"; Prancis: Région parisienne). Kota Paris pada batas administratifnya (tak berubah sejak 1860) memiliki penduduk 2.167.994 jiwa (Januari 2006).[3] Unité urbaine Paris (atau wilayah urban) memanjang ke luar batas kota administratif dan memiliki perkiraan penduduk 9.93 juta (tahun 2005).[4] Aire urbaine Paris (atau wilayah metropolitan) memiliki penduduk hampir 12 juta jiwa,[5] dan merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di Eropa.[6]

Paris
Dari atas ke bawah, kiri ke kanan: Menara Eiffel di Seine, Arc de Triomphe di Champs-Élysées, Palais Garnier, Louvre
Bendera Paris
Lambang kebesaran Paris
Motto: 
Paris di Prancis
Paris
Paris
Lokasi di Region Île-de-France
Paris di Île-de-France (region)
Paris
Paris
Koordinat: 48°51′24″N 2°21′08″E / 48.856613°N 2.352222°E / 48.856613; 2.352222Koordinat: 48°51′24″N 2°21′08″E / 48.856613°N 2.352222°E / 48.856613; 2.352222
NegaraPrancis
RegionÎle-de-France
DepartemenParis
AntarkomuneMétropole du Grand Paris
Jumlah satuan pemerintahan20 arondisemen
Pemerintahan
 • Wali kota (2020–2026) Anne Hidalgo (PS)
Luas
 • Luas perkotaan
 (2020)
2.853,5 km2 (11,017 sq mi)
 • Luas metropolitan
 (2020)
18.940,7 km2 (73,130 sq mi)
 • Land1105,4 km2 (407 sq mi)
 • Perkotaan
 (Jan. 2017[1])
10.785.092
 • Kepadatan perkotaan380/km2 (980/sq mi)
 • Metropolitan
 (Jan. 2017[2])
13.024.518
 • Kepadatan metropolitan69/km2 (180/sq mi)
 • Populasi2
2.145.906
 • Kepadatan Populasi22,000/km2 (5,300/sq mi)
Kode INSEE/pos
75056 / 75001-75020, 75116
Ketinggian28–131 m (92–430 ft)
(rerata 78 m or 256 ft)
Situs webwww.paris.fr
1 Data Pendaftaran Tanah Prancis, tak termasuk danau, kolam, gletser > 1 km² (0.386 mi² atau 247 ekar) dan muara sungai. 2 Population sans doubles comptes: penghitungan tunggal penduduk di komune lain (e.g. mahasiswa dan personil militer).

Permukiman penting bagi lebih dari dua milenium, Paris hari ini menjadi salah satu pusat bisnis dan budaya terdepan di dunia, dan campuran politik, pendidikan, hiburan, media, fashion, sains dan seni semuanya membantu statusnya sebagai salah satu kota global terbesar di dunia.[7] Region Paris (Île-de-France) adalah ekonomi kota terbesar di Eropa, dan kelima terbesar dalam daftar kota menurut PDB dunia. Dengan €500.8 miliar (US$628.9 miliar), kota ini menghasilkan seperempat produk domestik bruto (PDB) Prancis tahun 2006.[8] Region Paris memiliki 36 dari perusahaan Fortune Global 500[9] di beberapa distrik bisnis, terutama La Défense, distrik bisnis terbesar di Eropa.[10] Paris juga memiliki banyak organisasi internasional seperti UNESCO, OECD, ICC dan Paris Club.

Paris adalah kota tujuan turis paling populer di dunia, dengan 30 juta pengunjung asing per tahun.[11] Terdapat sejumlah markah tanah terkenal di antara berbagai atraksinya, bersama dengan institusi terkenal dan taman terpopuler di dunia.


Etimologi sunting

Paris diucapkan [paʀi] dalam bahasa Prancis. Nama latin Paris adalah Lutetia (/lutetja/), atau Lutetia Parisiorum, (Bahasa Prancis: Lutèce ([lytɛs])), yang kemudian dipotong menjadi hanya Paris. Nama ini berasal dari suku Parisii Galia, yang namanya mungkin berasal dari kata Galia Celt, berarti "ketel besar", tetapi tidak berhubungan. Penulis lainnya menganggap nama Parisii berasal dari kata Galia Celt parisio yang berarti "orang bekerja" atau "pengrajin."[12] Sejak awal abad ke-20, Paris telah dikenal sebagai Paname ([panam]) dalam slang Prancis ( Moi j'suis d'Paname, artinya "Saya dari Paname"), sebuah slang yang telah populer di kalangan remaja dalam beberapa tahun belakangan.

Penduduk Paris dikenal sebagai Parisian [pəˈɹɪzjənz] atau [pəˈɹiː.ʒn̩z] dalam bahasa Inggris dan Parisien ([paʀizjɛ̃] ) dalam bahasa Prancis. Kata Parigot (berarti "warga Paris", diucapkan [paʀigo] ) kadang-kadang digunakan dalam slang Prancis. Sering dianggap merendahkan, Parigot memiliki konotasi baik, seperti dalam lagu terkenal oleh Maurice Chevalier: "C'est un gars d'Ménilmontant, un vrai p'tit Parigot, ..." ("Ia seseorang dari Ménilmontant, seorang warga Paris kecil, ..."). Secara lokal, penghuni pinggiran Paris dikenal sebagai banlieusard [bɑ̃ljøzaʀ] ), berarti penghuni banlieue ("pinggiran kota"). Penduduk région Île-de-France (Region Paris) dikenal secara resmi sebagai Francilien ([fʀɑ̃siljɛ̃] ). Warga Paris menyebut orang dari luar Île-de-France sebagai Provinciaux (dari berbagai provinsi). Penggunaan sebutan ini, seperti menganggap seluruh Prancis sebagai la province, kadang-kadang dianggap merendahkan.

Sejarah sunting

Awal sunting

 
Kamar mandi Romawi di bawah Paris

Tanda-tanda arkeologi awal permukiman permanen di Paris berawal pada tahun 4200 SM.[13] Parisii, sub-suku Senones Kelt, yang dikenal sebagai kaum pedagang[butuh rujukan], menghuni daerah dekat sungai Seine sejak 250 SM[butuh rujukan]. Romawi menguasai rawa Paris tahun 52 SM,[13] dengan permukiman permanen di akhir abad yang sama di Tepi Kiri Bukit Sainte Geneviève dan pulau Île de la Cité. Kota Galia-Romawi ini aslinya bernama Lutetia, tetapi di-Galisiakan menjadi Lutèce. Meluas hebat menjelang abad-abad berikutnya, menjadi kota yang makmur dengan sebuah forum, istana, kolam, kuil, teater dan ampiteater.[14] Kejatuhan kekaisaran Romawi dan serangan Jermanik abad ke-13 membawa kota ini ke dalam era kegelapan. Tahun 400 M Lutèce, yang kemudian ditinggalkan oleh penghuninya, hanya berupa kota garnisun kecil di dalam pulau tengah berbenteng tak beraturan.[13] Kota ini menerima nama "Paris" di akhir pendudukan Romawi.

Abad pertengahan sunting

 
Kastil Louvre dari abad ke-15 Très Riches Heures du Duc de Berry

Sekitar tahun 500 M, Paris adalah pusat bagi raja Frank, Clovis I, yang membangun katedral dan biara pertamanya ditujukan pada keturunannya, yang kemudian menjadi santo pelindung kota, Sainte Geneviève[butuh rujukan]. Setelah wafatnya Clovis, kerajaan Frank terbelah, dan Paris menjadi ibu kota dari negara berdaulat yang lebih kecil[15]. Pada masa dinasti Karolingia (abad ke-9), Paris lebih kecil dari kabupaten feodal[butuh rujukan]. Bangsawan Paris mulai membuka diri dan memegang kekuasaan besar daripada Raja Francia occidentalis, Odo, Bangsawan Paris terpilih menjadi raja yang menggantikan Charles si Gemuk, karena keterkenalannya ia berhasil mempertahankan Paris selama pengepungan Viking (Pengepungan Paris (885-886)). Meskipun pulau Cité selamat dari serangan Viking, sebagian kota Tepi Kiri hancur; daripada dibangun kembali di sana, setelah mengeringkan rawa di utara pulau, Paris mulai memperluas diri ke Tepi Kanan[butuh rujukan]. Tahun 987 M, Hugh Capet, Bangsawan Paris, terpilih menjadi Raja Prancis, mendirikan dinasti Capet yang mengangkat Paris sebagai ibu kota Prancis[butuh rujukan].

Sejak 1190, Raja Philip Augustus menutup Paris dari kedua tepi dengan dinding yang melibatkan Louvre sebagai benteng barat dan tahun 1200 membuka Universitas Paris yang menarik pelajar dari seluruh Eropa[16][15]. Selama periode ini kota membangun aktivitas distribusi luas yang masih terjadi hingga sekarang: pulau tengah memiliki institusi pemerintah dan keagamaan, tepi kiri menjadi pusat pendidikan dengan Universitas dan perguruan tinggi, sementara tepi kanan berkembang sebagai pusat perdagangan di sekitar pasar sentral Les Halles[17].

Paris kehilangan posisinya sebagai ibu kota Prancis ketika diduduki oleh Burgundia sekutu Inggris selama Perang Seratus Tahun, tetapi memperoleh gelarnya kembali ketika Charles VII mengklaim kembali kota ini tahun 1437. Meskipun Paris menjadi ibu kota lagi, Kerajaan ditempatkan di kastil Lembah Loire[butuh rujukan]. Selama Perang Agama Prancis, Paris menjadi basis partai Katolik, mengakibatkan Pembantaian Hari St. Bartholomew (1572)[18][19]. Raja Henry IV mendirikan kembali istana kerajaan di Paris tahun 1594 setelah berpindah agama ke Katolik Roma (dengan kalimat terkenalnya: Paris sangat pantas merayakan Misa). Selama Fronde, warga Paris memberontak dan keluarga kerajaan meninggalkan kota (1648). Raja Louis XIV pindah ke istana kerajaan permanen di Versailles tahun 1682. Seabad kemudian, Paris menjadi pusat Revolusi Prancis, dengan Penyerangan Bastille tahun 1789 dan penjatuhan monarki tahun 1792[butuh rujukan].

Abad ke-19 sunting

 
Gare du Nord, simbol dari Revolusi Industri. - Stasiun kereta api sering dijuluki katedral abad ke-19.

Revolusi Industri, Kekaisaran Kedua Prancis, dan Belle Époque membawa Paris ke pembangunan terbaiknya sepanjang sejarah. Sejak 1840-an, angkutan rel membolehkan banyak arus migran ke Paris yang tertarik dengan pekerjaan di industri baru di pinggiran kota. Kota ini mengalami renovasi besar-besaran ketika Napoleon III dan préfet-nya Haussmann, yang meratakan seluruh distrik sempit, melebarkan jalan raya untuk membuat jaringan jalan lebar dan façade neo-klasik Paris modern. Program "Haussmannisasi" ini dirancang untuk membuat kota lebih indah dan lebih bersih bagi para penduduknya, meskipun memiliki keuntungan lebih pada pemberontakan atau revolusi yang akan datang, pasukan berkuda dan senapan dapat digunakan untuk meredam pemberontakan setelah taktik pengepungan pemberontak yang sering digunakan selama Revolusi tidak terpakai lagi.[20]

Epidemi cacar tahun 1832 dan 1849 menjangkit penduduk Paris-epidemi 1832 sendiri menewaskan 20.000 orang dari 650.000 penduduk.[21] Paris juga mengalami dampak besar dari pengepungan yang mengakhiri Perang Prancis-Prusia (1870-1871): dalam kekacauan yang diawali kejatuhan pemerintahan Napleon III, Komune Paris (1871) menyebabkan banyak pusat administratif Paris (dan arsip kota) terbakar sementara 20.000 warga Paris tewas setelah pertikaian antara pasukan Komune dan Pemerintah yang kemudian dikenal sebagai semaine sanglante (Minggu Berdarah).[22]

Paris kembali pulih dengan cepat dari peristiwa tersebut untuk menyelenggarakan Pameran Universal pada abad ke-19.[23] Menara Eiffel dibangun sebagai peringatan Revolusi Prancis pada Pameran Universal 1889, sebagai tampilan "sementara" keagungan arsitektur tetapi menjadi menara tertinggi di dunia hingga 1930, dan markah tanah terkenal kota ini, sementara Pameran Universal 1900 merupakan pembukaan jalur Métro de Paris pertama. Pameran Dunia Paris juga menempatkan posisinya pada industri pariwisata dan sebagai kota yang cocok untuk acara pameran teknologi dan dagang internasional.[23]

Abad ke-20 sunting

Selama Perang Dunia I, Paris berada di garis depan perang, telah membendung serangan Jerman atas kemenangan Prancis dan Britania pada Pertempuran Pertama Marne tahun 1914. Pada tahun 1918-1919, terjadi parade kemenangan Sekutu dan perundingan perdamaian. Pada periode antarperang Paris terkenal karena masyarakat yang berbudaya dan berseni dan kehidupan malamnya. Kota ini menjadi tempat berkumpulnya pelukis dari seluruh dunia, dari komposer terusir Rusia Stravinsky dan pelukis Spanyol Picasso dan Dalí hingga penulis Amerika Hemingway.[24] Bulan Juni 1940, lima minggu setelah awal Pertempuran Prancis, Paris jatuh dalam pendudukan pasukan Jerman yang menetap di sana hingga kota ini dibebaskan bulan Agustus 1944, dua bulan setelah serangan Normandia.[25]

Paris Tengah yang terkena dampak Perang Dunia II tidak mengalami kerusakan, karena tidak ada target strategis bagi pengebom Sekutu (stasiun kereta di pusat Paris adalah stasiun terminal; pabrik besar terletak di pinggiran kota), dan juga karena tampilan budayanya. Jenderal von Choltitz dari Jerman tidak menghancurkan semua monumen Paris sebelum Jerman mundur, seperti yang diperintahkan Adolf Hitler, yang mengunjungi kota tahun 1940.[26]

Setelah perang, Paris mengalami pembangunan terbesarnya sejak akhir Belle Époque tahun 1914. Pinggiran kota mulai meluas, dengan pembangunan estat masyarakat besar yang dikenal sebagai cités dan permulaan distrik bisnis La Défense. Sebuah jaringan kereta bawah tanah ekspres canggih, RER, dibangun untuk melengkapi Métro dan melayani pinggiran kota yang jauh, sementara jaringan freeway dibuat di pinggiran kota, terpusat pada expressway Périphérique yang mengitari kota[butuh rujukan].

Sejak 1970-an, banyak pinggiran kota dalam Paris (khususnya utara dan timur) telah mengalami deindustrialisasi, dan cités makmur telah menjadi penampungan imigran dan pengangguran[butuh rujukan]. Di waktu yang sama, kota Paris (dalam lingkaran Périphérique) dan pinggiran barat dan selatan telah berkembang dari ekonomi tradisional ke jasa bernilai tinggi dan produksi peralatan canggih, menghasilkan keuntungan bagi penduduknya yang pendapatan per kapitanya di antara yang tertinggi di Eropa. Perbedaan sosial itu membawa kedua daerah tersebut memberontak sejak pertengahan 1980-an, seperti kerusuhan 2005 yang dipusatkan terutama di pinggiran timur laut.[27]

Abad ke-21 sunting

Untuk meredam ketegangan sosial di pinggiran dalam dan memulihkan ekonomi Paris metropolitan, beberapa rencana sedang dijalankan. Kantor Sekretaris Negara untuk Pembangunan Wilayah Ibu kota dibangun bulan Maret 2008 dalam pemerintah Prancis. Pemiliknya, Christian Blanc, bertugas memeriksa rencana Presiden Nicolas Sarkozy untuk pembentukan wilayah metropolitan (lihat bagian Administrasi di bawah) Grand Paris ("Paris Raya"), juga perpanjangan jaringan kereta bawah tanah untuk mengimbangi pertumbuhan populasi di Paris dan pinggirannya, dan berbagai proyek pembangunan ekonomi untuk mendorong ekonomi metropolitan seperti pembangunan bangunan teknologi dan sains kelas dunia dan kampus universitas di plateau Saclay di pinggiran selatan.

Sama, Presiden Sarkozy juga meluncurkan sebuah kompetisi urban dan arsitektur internasional tahun 2008 untuk pembangunan masa depan Paris metropolitan. Sepuluh tim yang termasuk arsitek, perencana urban, ahli geografi, arsitek lanskap akan memberikan visi mereka membangun metropolis Paris abad ke-21 setelah era setelah Kyoto dan membuat diagnosis perspektif untuk Paris dan pinggirannya yang akan menjelaskan pembangunan masa depan di Paris Raya untuk 40 tahun berikutnya. Tujuannya tidak hanya membangun sebuah metropolis ramah lingkungan tetapi juga mengintegrasikan pinggiran kota dalam dengan pusat Kota Paris melalui operasi perencanaan urban berskala besar dan proyek arsitektur unik.

Sementara itu, dalam usaha mendorong wajah Paris metropolitan pada kompetisi global, beberapa pencakar langit supertinggi (300 m / 1,000 ft dan lebih) telah disetujui sejak 2006 di distrik bisnis La Défense, di barat batas kota, dan dijadwalkan selesai awal 2010-an. Pihak Kota Paris juga mengumumkan mereka merencanakan pembangunan pencakar langit di dalam batas kota dengan memperbarui batas tinggi bangunan untuk pertama kalinya sejak konstruksi Tour Montparnasse pada awal 1970-an.

Geografi sunting

 
Pemandangan Paris dari Menara Eiffel
 
Pemandangan Grand Palais

Paris terletak di belokan Sungai Seine menuju utara dan terdiri dari dua pulau, Île Saint-Louis dan Île de la Cité, yang membentuk bagian tertua kota. Keseluruhan, kota ini datar, dan titik terendahnya 35 meter (114 kaki) di atas permukaan laut. Paris memiliki beberapa bukit, yang tertingi adalah Montmartre pada 130 m (426 kaki).[butuh rujukan]

Paris, tak termasuk taman luar Bois de Boulogne dan Bois de Vincennes, mencakup wilayah berbentuk oval seluas 86,928 kilometer persegi (33,56 mil persegi).[butuh rujukan] Aneksasi besar kota terhadap teritori luar tahun 1860 tidak hanya memberikan bentuk modern-nya, tetapi membentuk dua belas arondisemen searah jarum jam (borough kotamadya). Dari wilayah 1860 seluas 78 km² (30.1 sq mi), batas kota meluas menjadi 86.9 km² (34 sq mi) tahun 1920-an. Tahun 1929 taman hutan Bois de Boulogne dan Bois de Vincennes secara resmi dimasukkan dalam kota, memperluas wilayahnya menjadi 105.397 km² (40.69 sq mi).[butuh rujukan]

Ukuran demografi asli Paris, atau unité urbaine, meluas ke luar batas kota, membentuk oval dengan pertumbuhan urban di sepanjang sungai Seine dan Marne dari tenggara dan timur kota, dan sepanjang sungai Seine dan Oise ke barat laut dan utara kota.[butuh rujukan] Di luar pinggiran utama, kepadatan penduduk menurun tajam; campuran hutan dan pertanian bergabung dengan jaringan éparpillement atau kota sekitar, garis komuter couronne périurbaine ini, bila digabung dengan aglomerasi Paris, melengkapi aire urbaine Paris (atau wilayah urban Paris, sejenis wilayah metropolitan) yang menduduki oval seluas 14,518 km² (5,605.5 sq mi), atau sekitar 138 kali luas Paris itu sendiri.[butuh rujukan]

Iklim sunting

 
Musim gugur di Paris

Paris memiliki iklim laut dan dipengaruhi Arus Atlantik Utara, sehingga kota ini memiliki iklim menengah yang jarang mengalami temperatur tinggi atau rendah. Temperatur tinggi tahunan rata-rata sekitar 15 °C (59 °F), dan temperatur rendah tahunan sekitar 7 °C (45 °F). Temperatur tertinggi, tercatat pada 28 Juli 1948, 40.4 °C (104.7 °F), dan terendah adalah -23.9 °C (-11.0 °F) pada 10 Desember 1879.[28] Wilayah Paris telah mengalami temperatur yang mencapai kedua angka itu, dengan gelombang panas 2003 dan gelombang dingin 2006.

Hujan dapat terjadi kapanpun sepanjang tahun, dan Paris dikenal untuk hujan mendadaknya. Kota ini mengalami hujan tahunan rata-rata 641.6 mm (25.2 inci).[28] Salju agak jarang, kadang-kadang muncul pada bulan terdingin Desember, Januari atau Februari (selambat-lambatnya April), dan hampir tidak pernah cukup untuk membuat lapisan yang bertahan lebih dari sehari.[28]


Data iklim Paris (Parc Montsouris), 1981–2010
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 16.1
(61)
21.4
(70.5)
25.7
(78.3)
30.2
(86.4)
34.8
(94.6)
37.6
(99.7)
40.4
(104.7)
39.5
(103.1)
36.2
(97.2)
28.4
(83.1)
21
(70)
17.1
(62.8)
40.4
(104.7)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 7.2
(45)
8.3
(46.9)
12.2
(54)
15.6
(60.1)
19.6
(67.3)
22.7
(72.9)
25.2
(77.4)
25.0
(77)
21.1
(70)
16.3
(61.3)
10.8
(51.4)
7.5
(45.5)
16.0
(60.8)
Rata-rata harian °C (°F) 5.0
(41)
5.6
(42.1)
8.8
(47.8)
11.5
(52.7)
15.3
(59.5)
18.3
(64.9)
20.6
(69.1)
20.4
(68.7)
16.9
(62.4)
13.0
(55.4)
8.3
(46.9)
5.5
(41.9)
12.5
(54.5)
Rata-rata terendah °C (°F) 2.7
(36.9)
2.8
(37)
5.3
(41.5)
7.3
(45.1)
10.9
(51.6)
13.8
(56.8)
15.8
(60.4)
15.7
(60.3)
12.7
(54.9)
9.6
(49.3)
5.8
(42.4)
3.4
(38.1)
8.5
(47.3)
Rekor terendah °C (°F) −14.6
(5.7)
−14.7
(5.5)
−9.1
(15.6)
−3.5
(25.7)
−0.1
(31.8)
3.1
(37.6)
6
(43)
6.3
(43.3)
1.8
(35.2)
−3.1
(26.4)
−14
(7)
−23.9
(−11)
−23.9
(−11)
Presipitasi mm (inci) 53.7
(2.114)
43.7
(1.72)
48.5
(1.909)
53
(2.09)
65
(2.56)
54.6
(2.15)
63.1
(2.484)
43
(1.69)
54.7
(2.154)
59.7
(2.35)
51.9
(2.043)
58.7
(2.311)
649.6
(25.575)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 10.2 9.3 10.4 9.4 10.3 8.6 8 6.9 8.5 9.5 9.7 10.7 111.5
Rata-rata sinar matahari bulanan 62.5 79.2 128.9 166.0 193.8 202.1 212.2 212.2 167.9 117.8 67.7 51.4 1.661,7
Sumber: Meteo France[29]

Lanskap kota sunting

 
Pemandangan menghadap Paris, pada sore hari, dari atas Tour Montparnasse.

Arsitektur sunting

Paris "Modern" adalah hasil dari perancangan ulang urban pertengahan abad ke-19[butuh rujukan]. Berabad-abad kota ini telah menjadi labirin bagi jalan sempit dan rumah setengah-kayu, tetapi berawal tahun 1852, urbanisasi luas Baron Haussmann meratakan seluruh distrik untuk membuat jalan lebar yang dilengkapi denan bangunan batu neo-klasik bourgeoise; kebanyakan Paris 'baru' ini adalah Paris yang kita lihat hari ini. Rencana Kekaisaran Kedua masih terjadi sekarang, sementara kota Paris masih memberlakukan hukum "pelurusan" yang telah diubah (facade bangunan diganti menurut lebar jalan) pada beberapa pembangunan baru. Tinggi bangunan juga ditetapkan menurut lebar jalan yang dilalui, dan kode bangunan Paris telah mengalami berbagai perubahan sejak pertengahan abad ke-19 untuk konstruksi tinggi. Ini menjadi alasan bahwa Paris adalah kota yang "datar"[butuh rujukan].

Perbatasan Paris yang tak berubah, kode bangunan yang dibatasi dan jarangnya tanah kosong telah membantu membuat fenomena yang disebut muséification (atau "museumifikasi"), pada waktu yang sama mereka melestarikan masa lalu bersejarah Paris, hukum yang telah ditetapkan menjadikannya sulit membangun di dalam batas kota bangunan tinggi dan kebutuhan yang dibutuhkan untuk penduduk yang terus meningkat[butuh rujukan]. Banyak institusi dan infrastruktur ekonomi Paris telah dipindahkan, atau direncanakan pindah ke, pinggiran kota[butuh rujukan]. Distrik bisnis keuangan (La Défense), pasar makanan utama (Rungis), sekolah terkenal (École Polytechnique, HEC, ESSEC, INSEAD, dll.), laboratorium penelitian terkenal di dunia (di Saclay atau Évry), stadion olahraga terbesar (Stade de France), dan beberapa kementerian (Kementerian Transportasi) terletak di luat kota Paris. Arsip Nasional Prancis akan dipindahkan ke pinggiran utara sebelum 2010[butuh rujukan]. Kebutuhan untuk Paris yang lebih besar ditanggapi oleh pemerintah Prancis. Pada November 2007, diskusi untuk Paris besar telah dimulai, pinggiran kota mana yang akan dimasukkan dalam Paris besar belum diputuskan. Dalam beberapa hal, seperti perluasan tidak akan terjadi sebelum pemilihan balai kota Prancis, dijadwalkan pada musim semi 2008.

Distrik dan pusat bersejarah sunting

 
Place de la Concorde
 
Paris Bourse di distrik finansial

Kota Paris sunting

  • Avenue des Champs-Elysées (arondisemen 8, tepi kanan) adalah taman abad ke-17 yang diubah menjadi jalan yang menghubungkan Concorde dan Arc de Triomphe. Salah satu atraksi turis dan jalan perbelanjaan besar di Paris. Jalan ini telah dijuluki la plus belle avenue du monde ("jalan terindah di dunia").
  • Avenue Montaigne (arondisemen 8), sebelah Champs-Élysées, adalah rumah bagi label merek terkenal seperti Chanel, Louis Vuitton (LVMH), Dior dan Givenchy.
  • Centre Pompidou terletak di dalam Centre Georges Pompidou ini adalah Musée National d'Art Moderne pameran prestisius koleksi seni yang meliputi Matisse, Miró, Picasso dan Kandinsky dan juga koleksi lainnya termasuk dekoratif seni, sejarah, industri, literatur, mebel, lukisan, fotografi, seni patung dan arsitektur
  • Place de la Bastille (arondisemen 4, 11 dan 12, tepi kanan) adalah distrik bersejarah, tidak hanya untuk Paris, tetapi untuk seluruh Prancis. Karena nilai sejarahnya distrik ini sering digunakan untuk demonstrasi politik, termasuk demonstrasi anti-CPE Maret 2006.
  • Place de la Concorde (arondisemen 8, tepi kanan) terletak di ujung Champs-Élysées, dibangun sebagai "Place Louis XV", situs guillotine yang terkenal. Obelisk Mesir adalah "monumen tertua" Paris. Di tempat ini di sisi lain Rue Royale terdapat dua bangunan batu identik: bagian timur adalah Kementerian Laut Prancis, bagian barat adalah Hôtel de Crillon. Place Vendôme terkenal untuk hotel-hotel bergaya dan mewah (Hotel Ritz dan Hôtel de Vendôme) dan toko berliannya. Banyak perancang busana terkenal memiliki salonnya di daerah ini.
  • Les Halles (arondisemen 1, tepi kanan) sebelumnya pasar produksi dan pusat daging Paris, sejak 1970-an sebuah pusat perbelanjaan besar di sekitar stasiun penghubung metro penting (Châtelet-Les Halles, terbesar di Eropa). Les Halles hancur tahun 1971 dan digantikan oleh Forum des Halles. Pasar sentral Paris, pasar pangan terbesar di dunia, diberikan pada Rungis, di pinggiran selatan.
  • Le Grand Palais et le Petit Palais adalah salah satu bagian tertua dari kota di tepi sebelah kiri yang kuat dengan pendidikan dan sastra masa lalu yang hidup di samping bistros, kafe dan toko di Saint Germain-des-Pres.
  • Le Marais (arondisemen 3 dan 4) adalah distrik Tepi Kanan terkenal. Secara budaya merupakan tempat terbuka.
  • L'Ile de la Cité adalah salah satu dari dua pulau di Sungai Seine, sedang yang lain Ile Saint Louis merupakan lokasi tempat di mana kota Paris didirikan. Ada istana di ujung barat pulau pada abad 10 semasa bangsa Roman. akhir bagian timur dikhususkan untuk agama. Katedral yang telah dibangun yang diawali dengan Notre Dame. selanjutnya lokasi di prefektur kota adalah Prefecture de Police, Palais de Justice, Tribunal de Commerce dan Hôtel-Dieu hospital.
  • L'Orangerie terletak di taman Tuileries museum indah memiliki koleksi lukisan termasuk buah tangan oleh Renoir, Picasso, Matisse, Modigliani dan Cezanne. serta terdapat dua kamar oval Monet yang terkenal sebagai 'waterlily'.
  • Montmartre (arondisemen 18, tepi kanan) adalah wilayah bersejarah Butte, rumah bagi Basilique du Sacré-Cœur. Montmartre selalu memiliki sejarah dengan pelukis dan memiliki banyak studio dan café berbagai pelukis di sana.
  • Montparnasse (arondisemen 14) adalah wilayah Tepi Kiri bersejarah yang terkenal untuk studio pelukis, ruang musik, dan café. Stasiun métro Montparnasse - Bienvenue besar dan pencakar langit Tour Montparnasse terletak di sana.
  • Notre-Dame de Paris kathedral bergaya gothic yang megah ini terletak di jalan Île de la Cité wilayah Paris. Dibangun mulai tahun 1163 namun tidak selesai hingga tahun 1361 kemudian hancur setelah revolusi bangunan ini telah menjadi subjek dari banyak perubahan dan perbaikan selama bertahun-tahun termasuk penambahan yang gargoyles, pilin diri dan patung oleh arsitek Eugene Voillet le-Duc, terkenal dengan novel Victor Hugo yang diterbitkan pada tahu 1831 berjudul Notre-Dame de Paris atau dikenal dengan The Hunchback of Notre Dame
  • L'Opéra (arondisemen 9, tepi kanan) adalah daerah di sekitar Opéra Garnier yang menjadi rumah bagi pusat perbelanjaan dan kantor terpadat di Paris. Beberapa contohnya seperti Printemps dan Galeries Lafayette grands magasins (pusat perbelanjaan), dan kantor perusahaan finansial di Paris seperti Crédit Lyonnais dan American Express.
  • Quartier Latin (arondisemen 5 dan 6, tepi kiri) adalah pusat pendidikan abad ke-12 yang merentang antara Place Maubert di Tepi Kiri dan kampus Sorbonne. Terkenal untuk atmosfer yang damai dan banyak bistro. Dengan pendirian pendidikan tinggi, seperti École Normale Supérieure, ParisTech dan kampus universitas Jussieu menjadikannya pusat pendidikan besar di Paris, yang juga menyumbang pada atmosfernya.
  • Faubourg Saint-Honoré (arondisemen 8, tepi kanan) adalah salah satu distrik fashion besar di Paris, rumah bagi label seperti Hermès dan Christian Lacroix.

Di wilayah Paris sunting

 
Val de Seine

dan komune Issy-les-Moulineaux dan Boulogne-Billancourt hingga barat daya pusat Paris) merupakan hub media baru Paris dan Prancis, memiliki kantor pusat sebagian jaringan TV Prancis (TF1 di Boulogne-Billancourt, France 2 di arondisemen ke-15, Canal+ dan saluran internasional France 24 dan Eurosport di Issy-les-Moulineaux), juga beberapa perusahaan telekomunikasi dan TI seperti Neuf Cegetel di Boulogne-Billancourt atau kantor regional Microsoft untuk Eropa, Afrika & Timur Tengah di Issy-les-Moulineaux.

Monumen dan markah tanah sunting

 
Église de la Madeleine
 
Basilique du Sacré-Cœur
 
Kebun Luksemburg

Tiga dari banyak markah tanah Paris yang terkenal adalah katedral abad ke-20 Notre Dame de Paris di Île de la Cité, Menara Eiffel abad ke-19, dan Arc de Triomphe era Napoleon. Menara Eiffel adalah bangunan "sementara" rancangan Gustave Eiffel untuk Pameran Universal 1889 tetapi menara ini tidak pernah dibongkar dan sekarang menjadi simbol keindahan Paris. Terlihat dari berbagai sudut kota juga pencakar langit Tour Montparnasse dan Basilique du Sacré-Cœur di bukit Montmartre[butuh rujukan].

Garis bersejarah adalah jalur monumen, bangunan dan jalan yang membentang dalam garis lurus dari pusat kota ke barat: jalur monumen ini dimulai dengan Louvre dan berlanjut melalui Kebun Tuileries, Champs-Élysées dan Arc de Triomphe terletak di lingkaran Place de l'Étoile. Sejak 1960-an jalur ini diperpanjang jauh ke barat hingga mencapai distrik bisnis La Défense yang didominasi Grande Arche berbentuk persegi miliknya; distrik ini memiliki banyak pencakar langit tertinggi di wilayah urban Paris. Museum Invalides adalah pemakaman bagi banyak prajurit Prancis, termasuk Napoleon, dan gereja Panthéon adalah tempat di mana banyak pelukis pria dan wanita Prancis dimakamkan. Bekas penjara Conciergerie menahan sejumlah anggota Ancien Régime sebelum kematian mereka selama Revolusi Prancis. Simbol lain Revolusi adalah dua Patung Liberty yang terletak di Île des Cygnes di Seine dan di Kebun Luksemburg. Versi besar patung dikirim sebagai hadiah dari Prancis kepada Amerika tahun 1886 dan sekarang berdiri di pelabuhan New York City.

Palais Garnier dibangun pada masa Kekaisaran Kedua, sementara bekas istana Louvre sekarang menjadi salah satu museum terkenal di dunia. Sorbonne adalah bagian terkenal dari Universitas Paris dan didasarkan di tengah Latin Quarter. Jauh dari Notre Dame de Paris, terdapat beberapa bangunan terkenal alinnya termasuk kapel istana Sainte-Chapelle abad ke-13 dan Église de la Madeleine.

Taman dan kebun sunting

Dua dari kebun tertua dan terkenal di Paris adalah Kebun Tuileries, dibuat sejak abad ke-16 untuk istana di tepi Seine dekat Louvre, dan Tepi Kiri Kebun Luksemburg, kebun pribadi lainnya yang dimiliki oleh sebuah château yang dibangun oleh Marie de' Medici tahun 1612. Jardin des Plantes, dibuat oleh dokter Louis XIII Guy de La Brosse untuk tanaman kesehatan, adalah kebun umum pertama Paris. Beberapa kebun besar Paris lainnya adalah bentukan Kekaisaran Kedua: bekas taman pinggiran Montsouris, Parc des Buttes Chaumont dan Parc Monceau (sebelumnya dikenal sebagai "folie de Chartres"), adalah buatan insinyur Napoleon III Jean-Charles Alphand dan lanskap dan dinikmati oleh semua usia. Proyek lain yang ditetapkan di bawah perintah Baron Haussmann adalah pembangunan kembali taman hutan Bois de Boulogne di barat Paris; Bois de Vincennes, di ujung timur seberang kota, menerima perlakuan yang sama pada tahun-tahun berikutnya. Tambahan baru terhadap lanskap taman Paris adalah Parc de la Villette, dibangun oleh arsitek Bernard Tschumi di tanah bekas rumah jagal Paris, Parc André Citroën dan kebunnya dibuat di lingkaran sepanjang bekas jalur rel sirkuler "Petite Ceinture": Promenade Plantée.

Pemakaman sunting

 
Pemakaman Père Lachaise

Pemakaman Paris terletak di luar kota pada masa Romawi, tetapi berubah dengan berkembangnya Katolik dan pembangunan gereja dan tanah pemakaman sekitarnya di pusat kota. Pertumbuhan kota langsung memenuhi pemakaman hingga terlalu penuh, membuat kondisi yang kadang-kadang tak bersih; dijelaskan sejak 1786, isi semua pemakaman paroki Paris dipindahkan ke sebuah bagian yang diperbarui di bekas tambang batu di pinggiran Paris di luar gerbang kota "Porte d'Enfer" (hari ini Denfert-Rochereau di arondisemen 14e). Sebagai solusi yang lebih jelas daripada pembentukan beberapa pemakaman pinggiran kecil, Napoleon Bonaparte menyetujui pembuatan tiga pemakaman Paris besar di luar batas kota; dibuka sejak 1804, merupakan pemakaman Cimetière du Père Lachaise didirikan oleh Napoleon pada tahun 1804, Cimetière du Pere Lachaise dianggap sebagai pemakaman terbesar di dunia terdapat seniman, penulis dan komposer terkenal yang dikubur di sini. antara lain; Oscar Wilde, Maria Callas, Eugène Delacroix, Camille Pissaro, Jim Morrison dan Édith Piaf. dan pemakaman Montmartre, Montparnasse, dan kemudian Passy.

Ketika Paris menganeksasi bekas komune pinggirannya tahun 1860, kali ini termasuk pemakaman di batas kotanya. Pemakaman pinggiran baru dibuat di awal abad ke-20: yang terbesar adalah Cimetière Parisien de Saint-Ouen, Cimetière Parisien de Bobigny-Pantin, Cimetière Parisien d'Ivry dan Cimetière Parisien de Bagneux.

Budaya sunting

Hiburan sunting

Opera sunting

 
Opéra Garnier

Gedung opera terbesar di Paris adalah Opéra Garnier abad ke-19 (bekas Paris Opéra) dan Opéra Bastille modern; yang lama mengadakan pertunjukan balet dan opera klasik, dan yang baru menyediakan repertoire campuran klasik dan modern.

Di pertengahan abad ke-19 terdapat dua gedung opera yang masih aktif: Opéra-Comique (yang masih berdiri hingga sekarang) dan Thatre Lyrique (pada era modern mengubah profil dan namanya menjadi Théâtre de la Ville).

Teater/Aula konser sunting

Teater umumnya memiliki sebuah ruangan besar dalam budaya Paris. Masih ada hingga hari ini, meskipun, mungkin aneh, banyak aktor populernya sekarang juga menjadi bintang televisi Prancis. Beberapa teater besar Paris adalah Bobino, Théâtre Mogador dan Théâtre de la Gaîté-Montparnasse. Sejumlah teater Paris juga telah berubah menjadi aula konser.

Banyak legenda musik terbaik Prancis, seperti Édith Piaf, Maurice Chevalier, Georges Brassens dan Charles Aznavour, mulai dikenal luas di aula konser Paris: teater yang masih mengadakan konser seperti itu adalah Le Lido, Bobino, l'Olympia, la Cigale dan le Splendid.

Élysées-Montmartre, berkurang dari ukuran aslinya, adalah aula konser hari ini. New Morning adalah salah satu klub di Paris yang masih mengadakan konser jazz, tetapi juga berpengalaman dalam musik 'indie'. Belakangan ini, aula Le Zénith di distrik La Villette Paris dan stadion "parc-omnisports" di Bercy digunakan sebagai aula konser rock berskala besar.

Ruang dansa/Diskotik sunting

Guinguettes dan Bals-concerts adalah tulang punggung hiburan Paris sebelum pertengahan abad ke-20. Contoh awal hingga pertengahan abad ke-19 adalah guinguette Moulin de la Galette dan ruang dansa-kebun Élysées-Montmartre dan Chateau-Rouge. Orkestra populer memberikan jalan bagi pemain akordion Paris yang musiknya menarik penonton faubourg du Temple Apollo dan le Java dan ruang dansa Belleville. Dari klub yang tersisa pada era itu tumbuhlah discothèque modern: Le Palace, meskipun ditutup sekarang, adalah contoh paling legendaris Paris. Hari ini, banyak perkumpulan di Paris dilakukan di klub seperti Le Queen, L'Etoile, Le Cab yang banyak dipilih. Klub bermusik elektronik seperti Le Rex, Le Batofar (sebuah perahu yang diubah menjadi klub) atau The Pulp cukup populer dan sejumlah DJ terbaik dunia bermain di sana. Juga, DJ dari Paris, seperti Daft Punk, Justice, Uffie, dll.

Café, restoran dan hotel sunting

 
Hôtel de Crillon
 
Hôtel Ritz Paris
 
Les Deux Magots

Café dengancepat menjadi bagian integral dari budaya Prancis dari pemunculan pertamanya, berawal dari pembukaan Café Procope di tepi kiri tahun 1689 dan café Régence di Palais Royal setahun kemudian. Café di kebun beberapa distrik menjadi populer pada abad ke-18, dan dapat dianggap sebagai "café teras" pertama di Paris; ini tidak akan terkenal hingga trotoar dan jalan bulevar mulai muncul pada pertengahan abad ke-19. Café adalah perhentian penting dalam perjalanan menuju atau dari kantor bagi banyak warga Paris, dan khususnya saat makan siang. Selain itu, terdapat pula Café de Flore yang terkenal.

Reputasi kuliner Paris memiliki asal usul dari tempat lahir penduduknya. Dengan awal jalur rel abad ke-19 dan revolusi industri menghasilkan banjir migrasi yang membawanya dengan perbedaan gastronomi berbagai region Prancis, dan dipertahankan melalui restoran 'makanan lokal' yang ditujukan pada orang-orang dari semua tempat. "Chez Jenny" merupakan contoh restoran yang berpengalaman dalam masakan region Alsace, dan "Aux Lyonnais" adalah contoh lain dengan makanan tradisional dari region asal kota tersebut. Tentunya migrasi dari tempat yang lebih jauh berarti perbedaan kuliner yang lebih hebat, dan hari ini, sebagai tambahan terhadap jumlah besar permukiman Afrika Utara dan Asia, di Paris seseorang dapat menemukan restoran kualitas tinggi dari seluruh dunia.

Hotel adalah hasil lain dari perjalanan jauh dan pariwisata, khususnya Expositions Universelles abad ke-19 (Pameran Dunia). Salah satu yang termewah, Hôtel Ritz berdiri di Place Vendôme sejak 1898, dan Hôtel de Crillon dibuka di sisi utara Place de la Concorde sejak 1909.

Sinema sunting

Warga Paris bertujuan berbagi tren film yang sama dengan kota-kota di dunia, untuk mengimbangi dominasi hiburan film buatan Hollywood. Sinema Prancis mulai muncul, dengan sutradara besar (réalisateurs) seperti Claude Lelouch, François Truffaut, Jean-Luc Godard, Claude Chabrol dan Luc Besson, dan genre populer lainnya dengan sutradara Claude Zidi contohnya. Film Eropa dan Asia juga tersebar dan disambut luas. Keunikan Paris adalah jaringan bioskop kecilnya yang besar: dalam seminggu penggemar film memiliki pilihan di antara sekitar 300 film lama atau baru dari seluruh dunia.

Banyak aula konser/dansa diubah menjadi bioskop ketika media mulai terkenal sejak 1930-an. Kemudian banyak bioskop besar dibagi menjadi banyak, ruangan kecil: bioskop terbesar di Paris hari ini adalah teater le Grand Rex dengan 2.800 kursi, sementara bioskop lain memiliki kurang dari 1.000 kursi. Sekarang terjadi musim multiplex yang memiliki lebih dari 10 atau 20 layar.

Pariwisata sunting

 
Notre Dame de Paris
 
Musée du Louvre

Paris telah menjadi kota tujuan pedagang, pelajar dan peziarah, tetapi 'industri pariwisata'-nya dimulai hanya dalam skala besar dengan munculnya perjalanan rel, berasal dari organisasi negara jaringan rel Prancis tahun 1848. Di antara atraksi massal pertamanya yang menarik pihak internasional, adalah Expositions Universelles 1855 yang mengeluarkan bangunan-bangunan baru Paris, terutama Menara Eiffel tahun 1889. Sebagai tambahan pada pembaruan ibu kota Kekaisaran Kedua ini, telah menjadikan kota ini sebuah atraksi pada hari ini.

Museum dan monumen Paris adalah atraksi kelas tinggi; pariwisata telah memotivasi kedua kota dan pemerintah nasional untuk membuat yang baru. Museum kebanggaan kota, Louvre, dikunjungi 8 juta orang per tahun, menjadi museum seni yang paling sering dikunjungi di dunia. Katedral kota adalah atraksi utama lainnya: Notre Dame de Paris dan Basilique du Sacré-Coeur menerima 12 juta dan delapan juta pengunjung. Menara Eiffel, sejauh ini monumen terkenal di Paris, menarik sekitar enam juta pengunjung per tahun dan lebih dari 200 juta sejak pembangunannya. Disneyland Resort Paris adalah atraksi turis utama tidak hanya bagi pengunjung yang ke Paris, tetapi juga Eropa, dengan 14.5 juta pengunjung tahun 2007.

Louvre merupakan salah satu museum terbesar dan terkenal, memiliki berbagai karya seni, termasuk Mona Lisa (La Joconde) dan patung Venus de Milo. Karya Pablo Picasso dan Auguste Rodin ditemukan di Musée Picasso dan Musée Rodin, sementara komunitas seni Montparnasse memiliki Musée du Montparnasse. Berbeda dengan eksterior pipanya, Centre Georges Pompidou, juga dikenal sebagai Beaubourg, merumahkan Musée National d'Art Moderne. Seni dan artefak dari Abad Pertengahan dan era Impresionis disimpan di Musée Cluny dan Musée d'Orsay, bekas bangunan dengan hiasan The Lady and the Unicorn. Museum terbaru Paris (dan terbesar ketiga), Musée du quai Branly, dibuka bulan Juni 2006 dan memiliki karya seni dari Afrika, Asia, Oseania, dan Amerika.

Banyak pendirian lokal populer Paris telah menarik turis, daripada patron lokal. Le Lido, ruang dansa-kabaret Moulin Rouge, contohnya, adalah teater restoran berpanggung, sebuah tampilan dansa tetapi dengan suasana kabaret. Semua bekas elemen sosial atau budaya bangunan, seperti ballroom dan kebun, hilang hari ini. Banyak hotel, restoran dan perdagangan hiburan malam Paris telah tergantung pada pariwisata, dengan hasil yang tidak selalu positif terhadap budaya Paris.

Olahraga sunting

Klub olahraga terpopuler Paris adalah klub sepak bola Paris Saint-Germain F, tim basket Paris Basket Racing, dan klub persatuan rugby Stade Français. Stade de France berkursi 80.000 dibangun untuk Piala Dunia FIFA 1998 dan digunakan untuk sepak bola dan persatuan rugby, dan dipakai tahunan untuk pertandingan tim rugby Prancis pada Kejuaraan Enam Negara dan kadang-kadang untuk pertandingan besar bagi tim rugby Stade Français.

Sebagai tambahan terhadap Paris Saint-Germain FC, kota ini memiliki sejumlah klub sepak bola amatir lainnya: Paris FC, Maccabi Paris, RCF Paris dan Stade Français Paris. Terakhir adalah bagian sepak bola dari klub omnisport dengan nama yang sama, terkenal untuk tim rugby-nya.

Tim rugby terbesar di kota ini adalah Stade Français. Racing Métro 92 Paris (sekarang bermain di Rugby Pro D2) adalah tim rugby lainnya, yang melakukan pertandigan final pertama melawan Stade Français tahun 1892.[butuh rujukan] Paris juga menjadi tuan rumah olimpiade musim panas sebanyak dua kali, yaitu Olimpiade Musim Panas 1900 dan Olimpiade Musim Panas 1924.[30] Selain itu, Paris menjadi tempat diadakannya Piala Dunia FIFA 1938 dan Piala Dunia FIFA 1998.[butuh rujukan]

Meskipun titik awal dan rute Tour de France berubah setiap tahun, selalu saja berakhir di Paris dan sejak 1975, lomba ini berakhir di Champs-Elysées. Tenis adalah olahraga populer lainnya di Paris dan seluruh Prancis. Prancis Terbuka, yang diadakan setiap tahun di Pusat Tenis Nasional Roland Garros dekat Bois de Boulogne, adalah satu dari empat tur tenis profesional dunia Grand Slam. Final Liga Champions UEFA 2006 antara Arsenal dan FC Barcelona dilaksanakan di Stade de France. Paris mengadakan final Piala Dunia Rugby 2007 di Stade de France tanggal 20 Oktober 2007.

Ekonomi sunting

 
La Défense

Dengan PDB €478.7 miliar[31] (US$595.3 miliar),[32] region Paris memiliki PDB tertinggi di Eropa, menjadikannya penggerak ekonomi dunia: sementara negaranya, menempati peringkat ke-14 di dunia.[33] Region Paris adalah pusat utama aktivitas ekonomi Prancis: sementara penduduknya 18.7% dari jumlah penduduk Prancis Metropolitan tahun 2005,[34] PDB-nya 28.5% dari PDB seluruh Prancis.[31] Aktivitas di wilayah urban Paris, meskipun berbeda, tidak memiliki industri berpengalaman terdepan (seperti Los Angeles dengan industri hiburan atau London dan New York dengan industri finansial sebagai tambahan dari aktivitas lainnya). Baru-baru ini ekonomi Paris telah maju ke industri jasa bernilai tinggi (keuangan, layanan TI, dll.) dan produksi peralatan canggih (elektronik, optik, pesawat terbang, dll).

Aktivitas ekonomi terpadat di region Paris melalui pusat département hauts-de-Seine dan pinggiran distrik bisnis La Défense menempatkan pusat ekonomi Paris di barat kota, dalam sebuah segitiga antara Opéra Garnier, La Défense dan Val de Seine. Perbatasan administratif Paris memiliki kemungkinan kecil pada batas aktivitas ekonominya: meskipun kebanyakan pekerja dari pinggiran bekerja di kota, banyak orang berpindah dari kota untuk bekerja di pinggiran. Pada sensus 1999, 47.5% dari 5.089.170 pekerja di wilayah urban Paris bekerja di kota paris dan département Hauts-de-Seine, sementara hanya 31.5% yang bekerja di Paris[35].

Meskipun ekonomi Paris didominasi besar oleh jasa, kota ini menjadi pusat produksi terpenting di Eropa, khususnya dalam sektor industri seperti kendaraan, pesawat terbang, dan elektronik. Dalam beberapa dasawarsa, ekonomi lokal telah berpindah ke aktivitas bernilai tinggi, dari layanan bisnis.

Sensus 1999 menunjukkan bahwa 5.089.170 orang bekerja di wilayah urban Paris, 16.5% bekerja pada layanan bisnis, 13.0% pada perdagangan (ritel dan dagang grosir), 12.3% pada produksi, 10.0% pada administrasi umum dan pertahanan, 8.7% pada layanan kesehatan, 8.2% pada transportasi dan komunikasi, 6.6% pada pendidikan, dan sisa 24.7% pada sektor ekonomi lainnya. Di antara sektor manufaktur, lowongan kerja terbesar adalah pada industri elektronik dan listrik (17.9% dari total tenaga kerja manufaktur tahun 1999) dan industri penerbitan dan percetakan (14.0% dari total tenaga kerja manufaktur), dengan sisa 68.1% tenaga kerja manufaktur tersebar di industri-industri lain. Jasa yang berkaitan dengan pariwisata dan turis mempekerjakan 6.2% tenaga kerja Paris, dan 3.6% semua pekerja berada di Region Paris.[36]

Demografi sunting

Demografi di Region Paris
(menurut perkiraan 2005 INSEE)
 
Département Ile-de-France
Wilayah Populasi
perkiraan 2005
Luas
Kepadatan
Pertumbuhan
1999-2005
Kota Paris
(département 75)
2,153,600 105 km2 (41 sq mi) 20.433/km² (52.921/sq mi) +1.33%
Lingkaran dalam
(Petite Couronne)
(Dept. 92, 93, 94)
4,254,600 657 km2 (254 sq mi) 6.477/km² (16.775/sq mi) +5.34%
Lingkaran luar
(Grande Couronne)
(Dept. 77, 78, 91, 95)
4,991,100 11.249 km2 (4.343 sq mi) 426/km² (1.103/sq mi) +4.25%
Ile-de-France
(keseluruhan région)
11,399,300 12.011 km2 (4.637 sq mi) 949/km² (2.458/sq mi) +4.08%
Pertumbuhan Statistik (sensus 1999 INSEE)
Wilayah Populasi
sensus 1999
Luas
(km²)
Kepadatan
Pertumbuhan
1990-1999
Wilayah urban
(aglomerasi Paris)
9,644,507 2.723 km2 (1.051 sq mi) 3.542/km² (9.174/sq mi) +1.85%
Wilayah metro
(Paris aire urbaine)
11,174,743 14.518 km2 (5.605 sq mi) 770/km² (1.994/sq mi) +2.90%

Populasi kota Paris adalah 2.125.246 jiwa pada sensus 1999, lebih rendah dari puncak bersejarahnya 2.9 juta tahun 1921. Populasi kota kehilangan pengalamannya seperti kota-kota besar di dunia berkembang yang tidak memperluas batasannya. Faktor utama dalam proses ini adalah penurunan besar dalam ukuran rumah tangga, dan migrasi besar ke pinggiran kota antara 1962 dan 1975. Faktor migrasi ini meliputi de-industrialisasi, harga sewa tinggi, gentrifikasi distrik-dsitrik dalam, perubahan lapangan penghunian menjadi perkantoran dan campuran keluarga pekerja. Kejatuhan populasi kota adalah salah satu masalah sedang di antara kotamadya dunia dan masalh besar bagi kota yang pernah mencapai 2.000.000 jiwa. Kejatuhan ini terlihat negatif bagi kota ini; administrasi kota berusaha mencegahnya dengan beberapa kesuksesan, sementara perkiraan populasi Juli 2004 memperlihatkan peningkatan penduduk untuk pertama kalinya sejak 1954, mencapai 2.144.700 jiwa.

Kepadatan sunting

Paris adalah kota terpadat lebih dari 1.000.000 jiwa di dunia barat[butuh rujukan]. Kepadatannya, tak termasuk taman berkayu Boulogne dan Vincennes, berjumlah 24.448 jiwa per km persegi (63,320/sq mi) pada sensus resmi 1999. Bahkan bila meliputi dua taman berkayu itu kepadatannya mencapai 20.164 jiwa per km persegi (52,224.5/sq mi), komune terpadat keluma di Prancis setelah Le Pré-Saint-Gervais, Vincennes, Levallois-Perret, dan Saint-Mandé, kesemuanya berbatasan dengan Paris. Distrik terjarang adalah arrondissement perkantoran dan administrasi di barat dan tengah. Populasi kota lebih padat arondisemen di utara dan timur; arondisemen ke-11 memiliki kepadatan 40.672 jiwa per km persegi (105,340/sq mi) tahun 1999, dan beberapa distrik timur arondisemen itu memiliki kepadatan mendekati 100,000/km² (260,000/sq mi) pada tahun yang sama.

Aglomerasi Paris sunting

Batas administratif kota Paris mencakup wilayah yang lebih kecil dari seluruh wilayah urbannya. Hari ini, hasil nyata dari urbanisasi padat di mana Paris hanya sebagai inti, ditetapkan oleh wilayah statistik pôle urbain (wilayah urban), mencakup 2,723 km² (1,051.4 sq mi),[37] untuk sebuah daerah 26 kali lebih besar dari kota itu sendiri. Mengelilingi pôle urbain Paris adalah wilayah keliling komuter couronne peri-urbaine yang melengkapi aire urbaine Paris (sebuah unit yang sama dengan wilayah metropolitan Amerika Utara) mencakup 14,518 km² (5,605.5 sq mi)[butuh rujukan], atau daerah sekitar 138 kali lebih besar dari Paris.

Administrasi pertumbuhan urban Paris terbagi antara kota itu dan département sekitarnya: lingkaran terdekat Paris yang berisi tiga departemen bersebelahan, atau petite couronne ("lingkaran kecil") dipengaruhi pertumbuhan urban, dan lingkaran berisi empat departemen di luarnya, département grande couronne, hanya mencakup region dalamnya oleh urbanisasi Paris. Delapan département itu membentuk région administratif besar Île-de-France; kebanyakan region ini berpenduduk, dan terlalu diperluas di beberapa tempat, pada aire urbaine Paris.

Aglomerasi Paris telah memperlihatkan pertumbuhan seimbang sejak akhir Perang Agama Prancis abad ke-16, masih menggunakan penetapan dasar selama Revolusi Prancis dan Perang Dunia II[butuh rujukan]. Pembangunan pinggiran kota telah maju dalam beberapa tahun terakhir: dengan jumlah 11.4 juta jiwa tahun 2005, région Île-de-France memperlihatkan pertumbuhan dua kali lipat sejak 1990-an.[38][39]

Imigrasi sunting

Menurut hukum, sensus Prancis tidak menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan etnis atau agama, tetapi mengumpulkan informasi mengenai negara kelahiran. Sejak itu masih mungkin untuk menyatakan bahwa Paris dan aire urbaine-nya (wilayah metropolitan) merupakan daerah yang banyak terjadi percampuran budaya di Eropa: pada sensus 1999, 19.4% penduduknya lahir di luar Prancis Metropolitan.[40] Menurut sensus yang sama, 4.2% penduduk aire urbaine Paris adalah imigran (maksudnya orang yang pindah ke Prancis antara sensus 1990 dan 1999),[41] kebanyakan dari daratan Cina dan Afrika.[42]

Gelombang pertama migrasi internasional ke Paris dimulai tahun 1820 dengan tibanya petani Jerman yang berusaha keluar dari krisis pertanian di Jerman. Beberapa gelombang imigrasi terus berlanjut hingga sekarang: Yahudi Italia dan Eropa tengah selama abad ke-19; Rusia setelah revolusi 1917; warga negara kolonial selama Perang Dunia I dan kemudian; Polandia antara kedua perang dunia; Spanyol, Portugal dan Afrika Utara mulai 1950-an hingga 1970-an; Yahudi Afrika Utara setelah kemerdekaan negara-negaranya; Afrika dan Asia mengikuti.[43] Kebanyakan imigran tersebut dianggap Prancis tanpa perbedaan apapun, karena prinsip kesamaan di antara warga negara Prancis.

Administrasi sunting

Paris, batas administratifnya tak berubah sejak 1860, adalah salah satu kota yang tidak berubah secara politik dengan pertumbuhan demografi yang nyata; hal ini didiskusikan dalam rencana untuk "Grand Paris" (Paris Raya) yang akan memperluas batas administratif Paris untuk memperbanyak wilayah urbannya.[44]

Ibu kota Prancis sunting

Paris adalah ibu kota Prancis, dan pusat pemerintah nasional Prancis.

Untuk pihak eksekutif, dua pimpinan masing-masing memiliki kediaman resminya, yang juga merupakan kantornya. Presiden Prancis menetap di Istana Élysée di arondisemen ke-8, sementara Perdana Menteri di Hôtel Matignon di arondisemen ke-7. Kementerian pemerintah terletak di berbagai bagian kota - kebanyakan di arondisemen ke-7, dekat Matignon.

Kedua gedung Parlemen Prancis terletak di Tepi Kiri. Tingkat di atasnya, Senat, berada di Palais du Luxembourg di arondisemen ke-6, sementara tingkat di bawahnya, Assemblée Nationale, berada di Palais Bourbon di arr. ke-7. Presiden Senat, pimpinan tertinggi kedua di Prancis setelah Presiden Republik, menetap di "Petit Luxembourg", sebuah istana kecil yang sudah termasuk termasuk Palais du Luxembourg.

Pengadilan tertinggi Prancis terletak di Paris. Pengadilan Kasasi, pengadilan tertinggi dalam pihak yudisial, yang mengurus kasus-kasus kriminal dan sipil, terletak di Palais de Justice di Île de la Cité, sementara Conseil d'État, yang menyediakan saran hukum kepada pihak eksekutif dan berperan sebagai pengadilan tertinggi dalam pihak administratif, memproses pengadilan terhadap badan umum, terletak di Palais Royal di arondisemen ke-1.

Dewan Konstitusional, yang adalah badan penasehat yang merupakan pihak berwenang pada hukum konstitusional dan keputusan pemerintah, juga berada di Palais Royal.

Pemerintah kota sunting

 
Arondisemen di Paris

Paris telah menjadi komune (kotamadya) sejak 1834 (dan juga antara 1790 dan 1795). Pada pembagian Prancis menjadi komune 1790 (selama Revolusi Prancis), dan tahun 1834, Paris adalah kota setengah dari ukurannya sekarang, tetapi tahun 1860 kota ini menganeksasi komune sekitarnya, beberapa di antaranya membentuk peta administratif baru berupa dua puluh arondisemen kotamadya setingkat kabupaten yang masih berdiri hingga sekarang. Sub-pembagian kotamadya ini membentuk spiral searah jarum jam dari tengah, arondisemen ke-1. Tahun 1790, Paris menjadi préfecture (ibu kota) département Seine, yang mencakup banyak region Paris. Tahun 1968, terpecah menjadi empat bagian: kota Paris menjadi département terpisah dari keseluruhan, meletakkan nomor departemental 75 untuk Seine (berasal dari posisi département Seine dalam daftar alfabetis Prancis), sementara tiga département baru Hauts-de-Seine, Seine-Saint-Denis dan Val-de-Marne dibentuk dan diberi nomor 92, 93 dan 94. Hasil pembagian ini adalah batas Paris sekarang sebagai département juga batasnya sebagai commune, sebuah peristiwa unik di Prancis.

Kantor kotamadya sunting

 
Istana Luksemburg
 
Balai Kota Paris

Masing-masing dari 20 arondisemen Paris memiliki seorang dewan terpilih langsung (conseil d'arrondissement), yang memilih seorang wali kota arondisemen. Pilihan anggota dari setiap dewan arondisemen membentuk Dewan Paris (conseil de Paris), yang kemudian memilih wali kota Paris.

Di era pertengahan Paris dipimpin oleh sebuah kotamadya pilihan pedagang yang kepalanya adalah wali pedagang: sebagai tambahan terhadap perdagangan kota, wali pedagang bertanggung jawab untuk beberapa tugas sipil seperti menjaga dinding kota dan kebersihan jalan kota. Penetapan wali kota Paris sejak abad ke-13 mengurangi tanggung jawab dan kekuasaan perwalian pedagang: perwakilan langsung raja, dalam peran membentuk préfet tahun berikutnya, Wali kota Paris telah melakukan aplikasi dan eksekusi hukum dan peraturan di kota dan prévôté (kabupaten) sekitarnya. Banyak tugas kedua kantor wali kota dipindahkan ke kantor letnan jenderal polisi pilihan raja setelah pembentukannya tahun 1667.

Prévôt des marchands terakhir Paris dibunuh pada pemberontakan sore 14 Juli 1789 yang merupakan bagian dari Penyerangan Bastille Revolusi Prancis. Paris menjadi "komune" tak resmi sejak pembentukan pembagian administratif tanggal 14 Desember pada tahun yang sama, dan kotamadya revolusioner "komune Paris" digantikan dengan konstitusi dan pemerintah kotamadya pertama kota tanggal 9 Oktober 1790.[45] Melalui kerusuhan Reaksi Thermidorian 1794, menjadi mungkin bahwa kebebasan politik Paris yang revolusioner adalah ancaman bagi kekuasaan memerintah apapun: wali kota dihapuskan pada tahun itu, dan dewan kotamadya setahun kemudian.

Meskipun dewan kotamadya dibentuk kembali tahun 1834, Paris menghabiskan abad ke-19 dan ke-20, sepanjang département Seine besar yang menjadi pusatnya, dibawah aturan langsung préfet Seine pilihan negara, bertugas sebagai badan urusan umum; Prefek Polisi pilihan negara bertugas sebagai polisi pada yurisdiksi yang sama. Paris, diselamatkan untuk beberapa alasan, tidak memiliki wali kota hingga 1977, dan Prefektur Polisi Paris masih dalam kontrol negara hingga sekarang.

Bertentangan dengan pendiriannya sebagai commune dan département, Paris memiliki sebuah dewan tunggal untuk memerintah keduanya; Dewan Paris, dipimpin wali kota Paris, berperan sebagai dewan kotamadya (conseil municipal) atau dewan departement (conseil général) tergantung isu yang diperdebatkan.

Organisasi administratif modern Paris masih memiliki jejak-jejak bekas yurisdiksi département Seine. Prefektur Polisi (juga mengatur pemadam kebakaran Paris), contohnya, masih memiliki yurisdiksi terhadap petite couronne Paris di tiga département untuk beberapa operasi seperti pemadaman kebakaran atau penyelamatan, dan diatur oleh pemerintah nasional Prancis. Paris tidak memiliki pasukan polisi apapun, meskipun memiliki polisi lalu lintas.

 
Departments of Île-de-France

Ibu kota région Île-de-France sunting

Sebagai bagian dari usaha administratif nasional 1961 untuk mengkonsolidasikan ekonomi regional, Paris sebagai département menjadi ibu kota région Distrik Paris, berganti nama menjadi région Île-de-France tahun 1976. Mencakup département Paris dan tujuh département terdekat. Anggota dewan regionalnya, sejak 1986, telah dipilih dengan pemilihan langsung. Prefek département Paris (yang berperan sebagai prefek département Seine sebelum 1968) juga menjadi prefek région Île-de-France, meskipun kehilangan banyak kekuasaan setelah pembentukan wali kota Paris tahun 1977.

Interkomunalitas sunting

Beberapa perubahan di atas telah membawa ketetapan Paris sebagai sebuah aglomerasi. Tidak seperti wilayah urban besar Prancis lainnya seperti Lille dan Lyon, tidak terdapat entitas antarkomune di wilayah urban Paris, tanpa dewan antarkomune yang menangani masalah kepadatan inti urban region secara keseluruhan; pengasingan pinggiran kota Paris telah menjadi masalah hari ini, dan dianggap banyak orang menjadi penyebab utama kerusuhan sipil seperti kerusuhan pinggiran kota tahun 2005. Hasil langsung peristiwa itu adalah janji untuk membuat struktur metropolitan efisien yang mencakup kota Paris dan beberapa pinggirannya, dari ide sosialis "konferensi metropolitan" (conférence métropolitaine) hingga ide sayap kanan mengenai Grand Paris ("Paris Raya") yang lebih terintegrasi.

Pendidikan sunting

Di awal abad ke-9, kaisar Charlemagne meminta semua gereja memberi pelajaran membaca, menulis dan aritmetika dasar di paroki-parokinya, dan katedral memberi pendidikan lebih tinggi terhadap seni bahasa, fisika, musik dan teologi. Paris telah menjadi salah satu kota katedral besar Prancis dan mulai terkenal sebagai pusat pendidikan. Pada awal abad ke-13 sekolah katedral Notre-Dame Île de la Cité memiliki banyak guru terkenal, dan pengajaran kontroversial yang menyebabkan pendirian Universitas Sainte-Genevieve Tepi Kiri yang kemudian menjadi pusat pendidikan terbaik di Distrik Latin Paris yang diwakili oleh universitas Sorbonne.

Dua puluh tahun kemudian, pendidikan di Paris dan region Paris (région Île-de-France) mempekerjakan sekitar 330.000 orang, 170.000 di antaranya guru dan profesor yang mengajar 2.9 juta anak dan mahasiswa di sekitar 9.000 sekolah dan institusi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.[46]

Pendidikan dasar dan menengah sunting

 
Siswa multi-etnis di sebuah Sekolah Dasar di Paris

Paris adalah rumah bagi beberapa SMA terkenal seperti Lycée Louis-le-Grand dan Lycée Henri-IV. SMA lain yang terkenal secara internasional di Paris adalah Lycée International de Saint Germain-en-Laye dan École Active Bilingue Jeannine Manuel.

Pendidikan tingkat tinggi sunting

 
Universitas Paris
 
Lycée Louis-le-Grand

Pada tahun ajaran 2004-2005, 27 universitas umum Region Paris, dengan 359.749 mahasiswa terdaftar,[47] adalah konsentrasi mahasiswa universitas terbesar di Eropa.[48] Grandes écoles dan sekolah pribadi dan umum independen universitas memiliki 240.778 siswa tambahan, yang kemudian dengan mahasiswa universitas membuat jumlah 600.527 siswa pada pendidikan tingkat tinggi tahun itu.[47]

Universitas sunting

Katedral Notre-Dame adalah pusat pendidikan tingkat tinggi pertama sebelum pendirian Universitas Paris. Universitas dibuat oleh Raja Philip Augustus tahun 1200, sebagai bentuk pemberian terhadap guru (dan muridnya) hak mengatur diri sendiri terbebas dari hukum dan pajak kerajaan. Pada waktu itu, banyak kelas terbuka. Siswa dan guru non-Paris dapat menetap di hostel, atau "perguruan tinggi" yang didirikan untuk boursiers datang dari jauh. Telah terkenal sejak abad ke-13, Universitas Paris memiliki siswa dari seluruh Eropa. pusat pendidikan Rive Gauche Paris, disebut "Distrik Latin" ketika kelas diajarkan dalam bahasa Latin, berkumpul kembali di sebuah perguruan tinggi yang didirikan oleh Robert de Sorbon tahun 1257, Collège de Sorbonne. Universitas Paris pada abad ke-19 memiliki enam fakultas: hukum, sains, kesehatan, farmaseutikal, literatur dan teologi.

Setelah kerusuhan siswa 1968, terdapat pembentukan ulang Universitas Paris, dalam usaha memecahkan badan siswa terpusat itu. Tahun berikutnya, Universitas Paris terpecah menjadi tiga belas universitas otonomi ("Paris I" hingga "Paris XIII") tersebar di Kota Paris dan pinggirannya. Setiap universitas mewarisi beberapa departemen Universitas Paris, dan bukan universitas umum. Paris I, II, IV, dan X, mewarisi Sekolah Hukum; Paris V mewarisi Sekolah Kesehatan; Paris VI dan VII mewarisi departemen ilmiah; dll.

Tahun 1991, empat universitas lain didirikan di pinggiran Paris, mencapai total tujuh belas universitas umum untuk région (Île-de-France). Universitas baru tersebut diberikan nama (berdasarkan nama pinggiran kota tempat mereka berdiri) dan bukan nomor seperti tiga belas universitas sebelumnya: Universitas Cergy-Pontoise, Universitas Évry Val d'Essonne, Unviersitas Marne-la-Vallée dan Universitas Versailles Saint-Quentin-en-Yvelines. Institusi lainnya meliputi Pusat Pembelajaran Internasional Universitas Westminster, Universitas Amerika Paris, dan Sekolah Bisnis Amerika Paris.

Juga terdapat Institut Universitas London di Paris (ULIP) yang memberikan derajat di bawah lulus dan telah lulus dalam Pembelajaran Prancis yang diratifikasi Universitas London.

Grandes écoles sunting

Region Paris memiliki konsentrasi grandes écoles tertinggi di Prancis, yang berpengalaman pada pendidikan tingkat tinggi di luar struktur universitas umum. Universitas umum sering dianggap grands établissements. Banyak grandes écoles dipindahkan ke pinggiran Paris tahun 1960-an dan 1970-an, di kampus baru yang lebih besar dari kampus lama di kota Paris, meskipun École Normale Supérieure telah berada di rue d'Ulm di arondisemen ke-5. Wilayah Paris memiliki banyak sekolah teknik, dipimpin oleh Institut Teknologi Paris (ParisTech) yang terdiri dari beberapa perguruan tinggi seperti École Polytechnique, École des Mines, Arts et Métiers, Télécom Paris, École spéciale des travaux publics dan École des Ponts et Chaussées. Juga terdapat banyak sekolah bisnis, seperti HEC, ESSEC, INSEAD, dan Sekolah Manajemen ESCP Business School. Meskipun sekolah administratif elit ENA telah dipindah ke Strasbourg, sekolah sains politik Sciences-Po masih terletak di arondisemen ke-7 Tepi kiri Paris.

Sistem grandes écoles didukung oleh sejumlah sekolah persiapan yang menawarkan kelas selama dua hingga tiga tahun yang disebut Classes Préparatoires, juga dikenal sebagai classes prépas atau hanya prépas. Kelas tersebut menyediakan pintu masuk ke grandes écoles. Banyak prépas terbaik berada di Paris, termasuk Lycée Louis-le-Grand, Lycée Henri-IV, Lycée Saint-Louis, Lycée Janson-de-Sailly dan Lycée Carnot. Dua prépas tingkat atas lainnya (Lycée Hoche dan Lycée privé Sainte-Geneviève) terletak di Versailles, dekat Paris. Pemilihan siswa didasarkan pada tingkatan sekolah dan guru. Prépas menarik banyak siswa terbaik di Prancis dan terkenal sangat menuntut dalam pekerjaan dan fisik.

Infrastruktur sunting

 
Thalys dengan tujuan ke Belgia, Jerman dan Belanda
 
T3 Tramway

Angkutan sunting

Peran Paris sebagai sebuah pusat perdagangan internasional telah menyebabkan sistem pengangkutannya berkembang cepat sepanjang sejarahnya, dan terus tumbuh cepat hingga sekarang. Hanya dalam beberapa dasawarsa[butuh rujukan], Paris telah menjadi pusat sistem motorway dan jalan tol, sebuah jaringan kereta berkecepatan tinggi dan, dua bandara besarnya, sebuah hub perjalanan udara internasional.

Jaringan angkutan umum di Region Paris diatur oleh Syndicat des transports d'Île-de-France[49] (STIF), sebelumnya Syndicat des transports parisiens (STIP). Anggota sindikat ini adalah region Ile-de-France dan delapan departemen di region ini. Sindikat mengatur angkutan umum dan memberikannya pada RATP (mengoperasikan 654 jalur bus, Métro, tiga jalur trem, dan bagian dari RER), SNCF (mengoperasikan rel pinggiran kota, sebuah jalur trem dan bagian RER lainnya) dan konsorsium operator pribadi Optile yang mengelola 1.070 jalur bus kecil.

Métro adalah sistem transportasi terpenting di Paris. Sistem ini, dengan 300 stasiun (384 perhentian) terhubung oleh 214 km (133.0 mil) rel, terbagi menjadi 16 jalur, ditandai nomor dari 1 hingga 14, dengan dua jalur kecil, 3bis dan 7bis, diberi nomor karena mereka pernah menjadi cabang jalur aslinya, dan kemudian dibebaskan. Bulan Oktober 1998, jalur 14 baru diresmikan setelah rencana 70 tahun meresmikan jalur Métro baru. Karena jarak pendek antar stasiun pada jaringan Métro, jalur terlalu lambat diperpanjang ke pinggiran kota seperti di kota-kota lainnya. Sebuah jaringan ekspres tambahan, RER, telah dibuat sejak 1960-an untuk menghubungkan bagian terjauh dari wilayah urban. RER terdiri dari integrasi kereta bawah tanah pusat kota modern dan rel pinggiran yang telah dibuat. Hari ini, jaringan RER memiliki 5 jalur, 257 perhentian, dan 587 km (365 mil) rel.

Tambahannya, Paris dilayani oleh jaringan rel ringan dengan 4 jalur, trem: Jalur T1 dari Saint-Denis ke Noisy-le-Sec, Jalur T2 dari La Défense ke Issy, Jalur T3 dari Pont de Garigliano ke Porte d'Ivry, Jalur T4 dari Bondy ke Aulnay-sous-Bois.

Paris adalah hub sentral jaringan rel nasional. Enam stasiun kereta besar, Gare du Nord, Gare Montparnasse, Gare de l'Est, Gare de Lyon, Gare d'Austerlitz, dan Gare Saint-Lazare, terhubung ke tiga jaringan: TGV melayani 4 jalur rel berkecepatan tinggi, kereta Corail berkecepatan normal, dan rel pinggiran (Transilien).

Paris menawarkan sistem penyewaan sepeda yang disebut Vélib' dengan lebih dari 10.000 sepeda umum yang tersebar di 750 stasiun parkir yang dapat disewa untuk jarak pendek dan menengah termasuk perjalanan satu arah.

Lebih jauh, Paris dilayani oleh dua bandara besar: Bandar Udara Orly, di selatan Paris, dan Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle, dekat Roissy-en-France, salah satu bandara tersibuk di dunia. Bandara ketiga dan lebih kecil, di kota Beauvais, 70 km (45 mil) utara kota, digunakan oleh maskapai sewaan dan bertarif rendah. Bandara keempat, Le Bourget sekarang hanya melayani jet bisnis, pameran dirgantara dan museum penerbangan.

Kota ini juga merupakan hub penting jaringan motorway Prancis, dan dikelilingi oleh tiga jalan tol: Périphérique yang mengikuti jalur benteng abad ke-19 di Paris, motorway A86 di pinggiran kota dalam, dan akhirnya motorway Francilienne di pinggiran kota luat. Paris memiliki jaringan jalan dengan 2000 kilometer jalan tol dan motorway. Dengan perjalanan darat Brussels dapat ditempuh dalam tiga jam, Frankfurt 6 jam dan Barcelona 12 jam.

Air dan sanitasi sunting

 
Canal Saint-Martin
 
Seine

Paris pada awalnya hanya menggunakan sungai Seine dan Bièvre sebagai asal air. Sebab pembuatan irigasi kemudian adalah: bendungan Romawi abad ke-1 dari Wissous di selatan (kemudian dibiarkan hancur); dumber dari bukit Tepi Kanan abad ke-11; sejak abad ke-15 sebuah bendungan dibangun di sepanjang jalur bendungan Wissous yang ditinggalkan; akhirnya, tahun 1809, canal de l'Ourcq menyediakan Paris dengan air dari sungai kurang berpolusi di timur laut ibu kota. Paris memiliki sumber air minum sejak abad ke-19: tahun 1857, insinyur sipil Eugène Belgrand, di bawah Préfet Napoleon III Haussmann, membangun berbagai bendungan baru yang membawa sumber dari semua lokasi di sekitar kota ke beberapa penampung yang dibangun di atas puncak tertinggi Ibu kota. Sejak itu sistem sumber/penampung baru menjadi sumber utama air minum Paris, dan sisa sistem tua, dipompa ke tingkat rendah penampung yang sama, dan digunakan untuk pembersihan jalan-jalan di Paris. Sistem ini masih menjadi bagian dari jaringan penyediaan air modern Paris.

Paris memiliki 2.400 km selokan bawah tanah[50] untuk pembuangan limbah cair Paris. Sebagian berasal dari abad ke-19, hasil dari rencana gabungan Préfet Baron Haussmann dan insinyur sipil Eugène Belgrand untuk memperbaiki kondisi tak bersih Ibu kota. Dikelola oleh layanan 24 jam sejak pembangunannya, hanya sejumlah kecil réseau bawah tanah Paris telah selesai direnovasi. Keseluruhan jaringan selokan bawah tanah Paris telah dikelola sejak abad ke-20 oleh sebuah sistem jaringan terkomputerisasi, dikenal dengan akronim "G.A.AS.PAR", yang mengatur semua distribusi air Paris, bahkan arus sungai Seine melalui ibu kota.

Hubungan internasional sunting

Paris, Tepi Seine
Situs Warisan Dunia UNESCO
KriteriaBudaya: i, ii, iv
Nomor identifikasi600
Pengukuhan1991 (Sesi ke-15)

Paris memiliki sebuah kota kembar dan sejumlah kota rekan.[51][52]

Kota kembar sunting

  •   Roma, Italia, sejak 1956 (Seule Paris est digne de Rome; seule Rome est digne de Paris / Solo Parigi è degna di Roma; Solo Roma è degna di Parigi / "Hanya Paris sama berharga seperti Roma; Hanya Roma sama berharga seperti Paris").

Kota rekan sunting

.

Lihat pula sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Comparateur de territoire: Unité urbaine 2020 de Paris (00851)" (dalam bahasa French). INSEE. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 10 February 2021. 
  2. ^ "Comparateur de territoire: Aire d'attraction des villes 2020 de Paris (001)". INSEE. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-20. Diakses tanggal 10 February 2021. 
  3. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. "" Estimation de population par département, sexe et grande classe d'âge – Années 1990 à 2006"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-28. Diakses tanggal 2008-02-16. 
  4. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Population des villes et unités urbaines de plus de 1 million d'habitants de l'Union Européenne"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-06. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  5. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Aire Urbaine '99 – pop totale par sexe et âge"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-27. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  6. ^ Stefan Helders, World Gazetteer. ""Wilayah Metropolitan Dunia"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-01. Diakses tanggal 2007-01-18. 
  7. ^ Grup dan Jaringan Belajar Globalisasi dan Kota Dunia (GaWC), Universitas Loughborough. ""Daftar Kota Dunia"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-14. Diakses tanggal 2007-10-04. 
  8. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. "Produits Intérieurs Bruts Régionaux (PIBR) en valeur en millions d'euros" (XLS). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-19. Diakses tanggal 2007-09-01. 
  9. ^ Fortune. "Global Fortune 500 menurut negara: Prancis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-21. Diakses tanggal 2007-11-03. 
  10. ^ Logistics-in-Europe.com, Vertical Mail. ""Paris Ile-de-France, sebuah permulaan di Eropa"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-02. Diakses tanggal 2007-10-04. 
  11. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. "Le tourisme se porte mieux en 2004" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2007-06-27. Diakses tanggal 2007-01-16. 
  12. ^ (Prancis) Georges Dottin (1920). La Langue Gauloise : Grammaire, Textes et Glossaire. Paris: C. Klincksieck. ISBN : 2051002088. 
  13. ^ a b c Mairie de Paris. "Paris, Kota Romawi - Kronologi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-19. Diakses tanggal 2006-07-16. 
  14. ^ Mairie de Paris. "Paris, Kota Romai - Kota". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-14. Diakses tanggal 2006-07-16. 
  15. ^ a b Lawrence & Gondrand 2010, hlm. 27.
  16. ^ Sarmant 2012, hlm. 28-9.
  17. ^ Sarmant 2012, hlm. 36-40.
  18. ^ "Massacre of Saint Bartholomew's Day". Encyclopedia Britannica Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-04. Diakses tanggal 23 November 2014. 
  19. ^ Bayrou 1994, hlm. 121-130.
  20. ^ Jones, Colin (2005) Paris: The Biography of a City (New York, NY: Penguin Viking), hal. 318–319.
  21. ^ (Prancis) Amicale Genealogie, La Petite Gazette Généalogique. ""Le Cholera"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-23. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  22. ^ Jones, Colin (2005) Paris: The Biography of a City (New York, NY: Penguin Viking), hal. 324–325.
  23. ^ a b Jones, Colin (2005) Paris: The Biography of a City (New York, NY: Penguin Viking), hal. 334.
  24. ^ Jones, Colin (2005) Paris: The Biography of a City (New York, NY: Penguin Viking), hal. 388–391
  25. ^ Richard Overy (2006). Why the Allies Won. Pimlico. hlm. hal. 215–216. ISBN 1845950658. 
  26. ^ Kelly Bell. "Dietrich von Choltitz: Menyelamatkan Paris Dari Kehancuran Selama Perang Dunia II". www.TheHistoryNet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-27. Diakses tanggal 2007-11-17. 
  27. ^ BBC News. "Laporan Khusus: Kerusuhan di Prancis". British Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-02. Diakses tanggal 2007-11-17. 
  28. ^ a b c (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Géographie de la capitale - Le climat"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-03. Diakses tanggal 2006-05-24. 
  29. ^ "Climatological Information for Paris, France". Meteo France. Agustus 2011. 
  30. ^ Gold, J. R., dan Gold, M. M. (Januari 2012). "From A to B: The Summer Olympics, 1896–2008: Chapter taken from Olympic Cities". Routledge Online Studies on the Olympic and Paralympic Games Volume 1 Nomor 36. hlm. 20. doi:10.4324/9780203840740_chapter_2. ISBN 978-0-203-84074-0. 
  31. ^ a b (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Produits intérieurs bruts régionaux en valeur de 1990 à 2005"" (XLS). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-19. Diakses tanggal 2006-09-12. 
  32. ^ Dalam nilai tukar asli, bukan PPP
  33. ^ World Bank. ""Jumlah PDB 2005"" (PDF). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-20. Diakses tanggal 2006-09-12. 
  34. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Estimations de la population des régions au 1er janvier "". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-02. Diakses tanggal 2006-09-12. 
  35. ^ "France Archives". FocusEconomics (dalam bahasa Inggris). 2024-01-10. Diakses tanggal 2024-01-16. 
  36. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Les emplois dans les activités liées au tourisme: un sur quatre en Ile-de-France"" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2006-03-24. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  37. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Chiffres-Clefs – Unité Urbaine – Paris"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-21. Diakses tanggal 2006-05-28. 
  38. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Enquêtes annuelles de recensement 2004 et 2005"" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-06-24. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  39. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Enquêtes annuelles de recensement: premiers résultats de la collecte 2004"" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-06-24. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  40. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Aire urbaine 99 : Paris - Migrations (caractère socio-économique selon le lieu de naissance)"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-04. Diakses tanggal 2006-07-06. 
  41. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Aire urbaine 99 : Paris - Migrations (caractère démographique selon le lieu de résidence au 01/01/90)"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-04. Diakses tanggal 2006-07-06. 
  42. ^ (Prancis) Institut National de la Statistique et des Études Économiques. ""Flux d'immigration permanente par motif en 2003"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-02. Diakses tanggal 2006-06-25. 
  43. ^ (Prancis) Cité Nationale de l'Histoire de l'Immigration. ""Histoire de l'immigration en France"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-16. Diakses tanggal 2006-06-25. 
  44. ^ (Prancis) 20mins.fr. ""Sarkozy relance le projet d'un Grand Paris"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-11. Diakses tanggal 2008-04-13. 
  45. ^ JSTOR Journal Archive. ""Memperbaiki Pemerintahan di Paris pada Juli 1789"". Diakses tanggal 2006-09-14. 
  46. ^ (Prancis) La Préfecture de la Région d'Ile-de-France. "L'enseignement". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-24. Diakses tanggal 2007-10-09. 
  47. ^ a b Regional Chamber of Commerce and Industry, Paris – Île-de-France (2006). "Region Paris : figur kunci 2006" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-07-22. Diakses tanggal 2006-07-04. 
  48. ^ (Prancis) Céline Rozenblat, Patricia Cicille, Delegasi untuk Perencanaan Spasial dan Aksi Regional (Datar) (2006). "Les villes européennes – Analyse comparative (page 42)" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-12-01. Diakses tanggal 2006-07-04. 
  49. ^ (Prancis) Syndicat des Transports d'Ile-de-France (STIF). ""Le web des voyageurs franciliens"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-17. Diakses tanggal 2006-04-10. 
  50. ^ (Prancis) Mairie de Paris. ""Les égouts parisiens"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-03. Diakses tanggal 2006-05-15. 
  51. ^ Mairie de Paris. "Les pactes d'amitié et de coopération". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-22. Diakses tanggal 2007-10-14. 
  52. ^ Mairie de Paris. "Relasi internasional : rekan khusus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-25. Diakses tanggal 2007-10-14. 

Bacaan sunting

Pranala luar sunting