Memudarnya negara

Revisi sejak 10 Desember 2022 05.51 oleh Gorogoro123 (bicara | kontrib)

Memudarnya negara adalah sebuah konsep Marxisme yang dicetuskan oleh Friedrich Engels yang merujuk pada sebuah gagasan bahwa realisasi terhadap sosialisme akan membuat negara secara bertahap memudar dan menghilang seiring masyarakat menjadi dapat memerintah diri mereka sendiri tanpa adanya sebuah negara atau pemaksaan hukumnya.

Asal usul frasa tersebut

Frasa ini berasal dari Friedrich Engels,[1] yang menulis di bagian 3, bab 2 dari Anti-Dühring (1878):

Campur tangan negara dalam hubungan-hubungan sosial menjadi berlebihan dalam berbagai bidang, dan kemudian berhenti dengan sendirinya. Pemerintahan atas manusia digantikan oleh administrasi benda-benda dan pengarahan proses-proses produksi. Negara bukanlah "dihapuskan", melainkan memudar. (bahasa Jerman: Der Staat wird nicht „abgeschafft“, er stirbt ab.)[2]

Kutipan terkait dari Engels berasal dari Asal-usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi, dan Negara (1884):

Komunitas yang mengorganisir proses manufaktur baru atas dasar perhimpunan produsen yang bebas dan setara, akan menempatkan seluruh mesin negara di tempat yang seharusnya, yakni di dalam museum benda-benda antik, di samping roda pemintal dan kapak perunggu. [1]

Penafsiran-penafsiran

Meskipun Engels pertama kali memperkenalkan gagasan mengenai memudarnya negara, ia mengaitkan konsep yang mendasarinya dengan Karl Marx, dan para teoretikus Marxis lainnya, termasuk Vladimir Lenin, yang kemudian akan memperluasnya.[3] Menurut konsep memudarnya negara ini, pada akhirnya masyarakat komunis tidak lagi membutuhkan paksaan untuk mendorong individu berperilaku dengan cara yang menguntungkan seluruh masyarakat.[2][3] Masyarakat seperti itu akan terjadi setelah periode sementara kediktatoran proletariat.[2]

Gagasan ini berangkat dari konsep transformasi negara dalam tahap yang lebih awal dari masyarakat yang disebut sosialisme. Engels, sebagaimana yang dikemukakan oleh Henri de Saint-Simon sebelumnya, mengemukakan bahwa dalam masyarakat sosialis, organisasi publik akan menjadi lebih mementingkan isu-isu teknis seperti alokasi sumber daya yang optimal dan penentuan produksi, ketimbang penyusunan dan penegakan hukum, yang dengan demikian fungsi-fungsi tradisional negara secara bertahap menjadi tidak relevan dan tidak diperlukan bagi berfungsinya masyarakat. Engels berpendapat bahwa negara mengubah dirinya dari "pemerintahan rakyat" menjadi "administrasi benda-benda" dan dengan demikian akan menjadi bukan negara dalam pengertian tradisional istilah tersebut.

Skenario ini bergantung pada pandangan Marx mengenai kekuasaan koersif sebagai alat dari mereka yang memiliki alat produksi, yaitu kelas sosial tertentu (borjuasi) dan negara kapitalis.[4][5] Dalam masyarakat komunis, kelas-kelas sosial akan hilang dan alat-alat produksi tidak akan memiliki pemilik tunggal, oleh karena itu masyarakat tanpa negara seperti itu tidak lagi membutuhkan hukum dan masyarakat komunis tanpa negara akan berkembang.[6][7][8]

Konsep memudarnya negara membedakan Marxisme tradisional dari sosialisme negara (yang menerima dipertahankannya institusi negara) dan anarkisme anti-statis (yang menuntut penghapusan negara dengan segera tanpa memandang perlunya institusi negara pasca-revolusi yang "sementara").[5]

In the Soviet Marxism of the Soviet Union, Lenin supported the idea of the withering away of the state as seen in his The State and Revolution (1917). Joseph Stalin's government mentioned it occasionally, but did not believe the world was yet in the advanced stage of development where the state could wither away. He believed that at least in the short term the state had to have enough power to strike back against those elements seeking to derail the ultimate victory of communism. Thus, the Stalin-era Soviet Union marginalized the notion of the withering of the state.[9][10]

Dalam Marxisme Soviet-nya Uni Soviet, Lenin mendukung gagasan mengenai memudarnya negara seperti yang terlihat dalam karyanya yang berjudul Negara dan Revolusi (1917). Pemerintahan Joseph Stalin sesekali menyinggung hal ini, tetapi meyakini bahwa dunia masih belum berada dalam tahap perkembangan yang maju di mana negara bisa memudar. Dia percaya bahwa setidaknya dalam jangka pendek, negara harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menyerang balik elemen-elemen yang berusaha menggagalkan kemenangan akhir komunisme. Dengan demikian, Uni Soviet era Stalin memarjinalkan gagasan tentang layu negara.

[11][12]

Referensi

  1. ^ a b Scrutton, Roger, ed. (2007). "Withering away of the state". Palgrave Macmillan Dictionary of Political Thought (edisi ke-3rd). Basingstoke: Palgrave Macmillan. hlm. 736. ISBN 9781849724784. OCLC 857590425. 
  2. ^ a b c Kurian, George Thomas, ed. (2011). "Withering Away of the State". The Encyclopedia of Political Science. Washington, DC: CQ Press. hlm. 1776. doi:10.4135/9781608712434.n1646. ISBN 9781933116440. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Macmillan2
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Macmillan3
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cq2
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Macmillan5
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cq4
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ZhaoDickson20012
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cq3
  10. ^ Memudarnya negara di Encyclopædia Britannica
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cq5
  12. ^ Memudarnya negara di Encyclopædia Britannica
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "ZhaoDickson2001" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.