Nimi (Dewanagari: निमि; ,IASTNimi, निमि) adalah seorang raja dalam mitologi Hindu, putra Ikswaku. Dalam kitab Wisnupurana diceritakan bahwa Nimi akan menyelenggarakan yadnya (upacara keagamaan) yang berlangsung selama seribu tahun. Sebagai pemimpin upacara tersebut, ia memilih seorang resi sakti bernama Wasista. Namun Wasista berkata bahwa ia sudah dipilih sebagai pemimpin upacara yang dilaksanakan Indra, pemimpin para dewa. Upacara tersebut akan dilangsungkan selama 500 tahun, dan ia meminta Nimi untuk menunggunya.

Setelah upacara Indra selesai, Wasista segera menuju lokasi upacara yang diselenggarakan Nimi. Di sana ia mendapati bahwa Resi Gotama menjadi pemimpin upacara tersebut. Hal itu membuat Wasista merasa marah sebab Nimi tidak bersedia menunggunya. Akhirnya Wasista mengutuk Nimi agar sang raja hidup tanpa badan jasmani. Karena merasa mendapat perlakuan yang tidak adil, Nimi juga mengutuk Wasista dengan kutukan yang sama. Atas bantuan Dewa Mitra dan Baruna, Wasista memperoleh tubuhnya kembali.

Setelah upacara selesai, para dewa berencana memberi hadiah kepada penyelenggara upacara tersebut, yaitu Raja Nimi. Raja Nimi tidak meminta tubuhnya kembali, melainkan ia ingin tinggal abadi di kelopak mata manusia. Permintaan itu pun dikabulkan oleh para dewa. Sejak saat itu, kedipan mata manusia disebut nimeṣā.

Karena tidak ada yang menggantikan Nimi, maka para resi menyelenggarakan upacara memohon anak dengan cara menepuk tubuh Nimi. Dari tepukan tersebut, muncullah seorang bayi. Bayi tersebut diberi nama Miti, dan saat dewasa ia mendirikan kerajaan Wideha. Ia menjadi Janaka (Raja Wideha) pertama.

Bacaan lanjutan