Stasiun Muaro Kalaban

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Muarakalaban (atau Stasiun Muarokalaban Pupuk Indonesia sebagai pemegang hak penamaan, MKB) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Muaro Kalaban, Silungkang, Sawahlunto. Stasiun yang terletak pada ketinggian +223 m ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatra Barat. Pada saat masih aktif, stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Jalur 2 merupakan sepur lurus arah Solok dan Sawahlunto, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus arah Muaro.

Stasiun Muarakalaban
Muarakalaban
+223 m
Stasiun Muarakalaban
Lokasi
Koordinat0°42′43.690″S 100°47′16.174″E / 0.71213611°S 100.78782611°E / -0.71213611; 100.78782611
Ketinggian+223 m
Operator
Letak
km 151+442 lintas Teluk BayurPadangLubuk AlungSawahlunto[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama rendah)
Jumlah jalur4
  • jalur 2: sepur lurus arah Solok–Padang Panjang dan Sawahlunto
  • jalur 3: sepur lurus arah Muaro
LayananMak Itam
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Ditutup2014
Tanggal penting
Dibuka kembaliTBA
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Muaro Kalaban
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20200601.02.001909
Tanggal SK2007
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Jarak Stasiun Muara Kalaban sampai Sawahlunto adalah 7 km. Di antara kedua stasiun tersebut, terdapat terowongan sepanjang 1 km yang lazim disebut sebagai Lubang Kalam Sawahlunto.[3][4] Sementara jalur menuju Padang Sibusuk juga terdapat terowongan yang bernama Kupitan, tetapi jalur terowongan ini berstatus nonaktif.[5]

Stasiun Muarakalaban dahulu difungsikan untuk pelayanan persilangan dan penyusulan antarkereta api batu bara dari pertambangan batu bara Ombilin di Sawahlunto yang hendak menuju Pelabuhan Teluk Bayur, yang sudah tidak aktif karena habisnya batu bara.[6][7]

Kereta api terakhir yang melewati stasiun ini adalah kereta api wisata Danau Singkarak, yang sudah nonaktif secara reguler sejak 2014. Perjalanannya berhenti di stasiun ini.[8] Saat ini stasiun ini hanya dibuka pada saat operasional kereta api Mak Itam.

Layanan kereta api

Mak Itam (hanya melayani langsiran balik ke Sawahlunto)

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Lubang Kalam Antara Sumbar dan Riau, Saksi Sejarah yang Jadi Objek Wisata Popular". Sportourism.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Asdhiana, I Made, ed. (2012-02-18). "Masuk Lubang Kalam Bersama "Mak Itam"". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11. 
  5. ^ TravelerBase.com. "HOROR! TEMBUS TEROWONGAN KERETA API TEBING CADAS KUPITAN | Sawahlunto - Muaro Sijunjung". TravelerBase (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11. 
  6. ^ Asdhiana, I Made, ed. (2016-01-05). "Yang Tersisa dari Kejayaan Kereta Api di Sumbar". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11. 
  7. ^ Sumbar, Antara. "Sejarah Kereta Api Sumbar dan Mimpi "Shinkansen"". ANTARA News. Diakses tanggal 2018-06-11. 
  8. ^ Kompasiana.com. "Hilangnya Lengkingan Peluit Kereta Api di Singkarak oleh Dizzman - Kompasiana.com". www.kompasiana.com. Diakses tanggal 2018-06-11. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Muarakalaban–Muaro–Pekanbaru".

0°42′44″S 100°47′16″E / 0.712125°S 100.787913°E / -0.712125; 100.787913{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman