Trinda Farhan Satria

politikus

H. Trinda Farhan Satria, S.T., M.T. gelar Datuak Tumangguang Putiah (lahir 28 September 1969) adalah politikus dari Partai Keadilan Sejahtera, mubalig, dosen, dan akademikus Indonesia. Ia dilantik sebagai Wakil Bupati Agam periode 2016–2021 pada 17 Februari 2016 mendampingi Indra Catri.[2] Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat periode 2009–2014.[3]

Trinda Farhan Satria
Wakil Rektor II Universitas Adzkia
Mulai menjabat
6 Oktober 2021[1]
RektorIrwan Prayitno
Wakil Bupati Agam ke-5
Masa jabatan
17 Februari 2016 – 17 Februari 2021
PresidenJoko Widodo
GubernurIrwan Prayitno
BupatiIndra Catri
Sebelum
Pendahulu
Irwan Fikri
Pengganti
Irwan Fikri
Sebelum
Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat
Masa jabatan
28 Agustus 2009 – 28 Agustus 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurGamawan Fauzi
Marlis Rahman
Irwan Prayitno
Informasi pribadi
Lahir28 September 1969 (umur 55)
Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, Sumatra Barat
Partai politik Partai Keadilan Sejahtera
Suami/istriCandra Gumilarti (istri)
HubunganAbdul Wahab Amrullah (kakek buyut)
Abdul Karim Amrullah (moyang)
AnakAbdurrahman Khalish
Muhammad Azzam Muhyiddin
Muhammad Ihsan Mubarak
Umar Lathif Al-Faruqi
Ahmad Taqiuddin
Orang tuaMuslim Yunus Kari Palindih (ayah)
Fauzah Nur (ibu)
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
X: trindafarhans Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelum menjadi politikus, Trinda merupakan seorang pengajar di Universitas Andalas (Unand). Pada 1996, ia diangkat sebagai dosen Teknik Industri di Unand. Di kampus tersebut, ia pernah menduduki jabatan Ketua Program Studi Teknik Industri Unand dan meraih predikat "Dosen Teladan Fakultas Teknik Unand" 2003.[4] Jabatan terakhirnya yakni Kepala Laboratorium Perencanaan dan Optimasi Sistem Industri. Selain di Unand, ia pernah menjadi dosen tamu untuk Universitas Bung Hatta, Universitas Ekasakti, dan Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang.

Kehidupan awal dan pendidikan

Trinda merupakan putra dari pasangan Muslim Yunus Kari Palindih (ayah) dan Fauzah Nur (ibu). Ia memiliki pertalian darah dengan Buya Hamka. Kakek ibunya, yakni Abdul Wahab Amrullah merupakan paman Buya Hamka.[5][6]

Trinda menempuh pendidikan di SD Negeri 25 Bukittinggi (1976–1982), SMP Negeri 1 Bukittinggi (1982–1985), dan SMA Negeri 2 Bukittinggi (1985–1988).[4] Setelah itu, ia merantau ke Bandung dan berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia meraih gelar Sarjana Teknik pada program studi S-1 Teknik Industri tahun 1995. Selama berkuliah ia aktif berorganisasi di dalam dan luar kampus seperti GAMAIS ITB, Mahasiswa Islam Teknik Industri ITB, Lembaga Teknik dan Manajemen Industri Islam Bandung, Ketua KPM Jami'il Anam Bandung, dan Ketua Persatuan Pelajar Mahasiswa Minang Bandung (P2M2B).[4]

Trinda lalu merampungkan gelar Magister Teknik pada program studi S-2 Teknik dan Manajemen Industri di kampus yang sama pada 2001.[7]

Karier politik

 
Dari kiri depan ke kanan belakang: Anis Matta, Irwan Prayitno, Trinda Farhan Satria, dan Mahyeldi berkampanye di Padang untuk pemilu 2014

Trinda Farhan Satria ikut dalam masa awal pembentukan Partai Keadilan, duduk sebagai salah seorang pengurus daerah di Bandung. Pada saat yang sama, ia sedang menjalani kuliah S-2 di Institut Teknologi Bandung. Namun, pada 1999, ia mengundurkan diri dari keanggotaan partai setelah keluar UU yang melarang keikutsertaan PNS dalam politik praktis.

Meski tidak aktif dalam struktur partai, ia masih aktif mengisi berbagai pelatihan kader PKS sebagai instruktur, termasuk saat pencalonan anggota legislatif. Pada 2005, ia memilih mengakhiri karier sebagai PNS dan bergabung kembali dengan PKS. Dalam struktur partai, ia diamanahi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatra Barat periode 2005–2010 menggantikan Mahyeldi Ansharullah, dan kembali terpilih untuk periode 2010–2015.[3]

Pada Pemilu 2009, Trinda terpilih sebagai Anggota DPRD Sumatera Barat untuk periode 2009-2014.[8] Pada Pemilu 2014, ia kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar untuk periode 2014-2019.[9] Namun, pada 30 Oktober 2015, ia mundur dari kursi dewan untuk maju sebagai calon wakil bupati dalam pemilihan umum Bupati Agam 2015.[10] Posisinya di dewan digantikan oleh Rahayu Purwanti.[11]

Indra Catri menggandeng Trinda Farhan Satria untuk maju dalam pemilihan umum Bupati Agam 2015. Pasangan Indra–Trinda diusung oleh koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya.[12] Pasangan ini berhasil terpilih dan memperoleh 94.196 suara atau 53,50% dari total suara sah. Pasangan ini mengalahkan pasangan wakil bupati petahana Irwan Fikri–Chairunas.[13]

Pada pemilihan umum Bupati Agam 2020, ia maju sebagai calon bupati didampingi Kolonel (Purn.) M. Kasni. Pasangan Trinda–Kasni diusung oleh PKS dan Partai NasDem.[14] Diikuti oleh 4 pasang kandidat, pasangan ini memperoleh hasil suara di urutan ketiga dan gagal dalam kontestasi dengan memperoleh 44.700 suara atau 24,14% dari total suara sah.[15]

Referensi

Galeri

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Irwan Fikri
Wakil Bupati Agam
2016–2021
Diteruskan oleh:
Irwan Fikri
Didahului oleh:
Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat
2009–2014
Diteruskan oleh:
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Mahyeldi Ansharullah, SP
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS
Sumatra Barat

2005–2015
Diteruskan oleh:
Irsyad Syafar, MEd