Pristina

ibu kota Kosovo

Priština (bahasa Albania: Prishtina/Pristinë, bahasa Serbia: Приштина / Priština) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Kosovo.[a] Pristina berada di dalam Distrik Pristina. Kota ini memiliki populasi etnis Albania terbesar setelah Tirana.

Pristina
Pristina
Prishtina / Prishtinë
Приштина / Priština
Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Pristina; Perpustakaan Nasional Kosovo, Masjid Kekaisaran Ottoman; Katedral Santa Bunda Teresa, dan Monumen Skanderbeg
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Pristina
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Pristina
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Lokasi Pristina di Kosovo dan Eropa
Pristina
Koordinat: 42°39′48″N 21°9′44″E / 42.66333°N 21.16222°E / 42.66333; 21.16222
Negara Kosovo[a]
MunisipalitasPristina
Luas
 • Munisipalitas dan kota523,13 km2 (201,98 sq mi)
Populasi
 (2011)
 • Munisipalitas dan kota198.214
 • Kepadatan380/km2 (980/sq mi)
 • Perkotaan
161.751
 • Metropolitan
465.186 (sensus 2.011)[1]
Zona waktuUTC+1 (CET)
 • Musim panas (DST)UTC+2 (CEST)
Kode area telepon+381 38
Pelat kendaraan01
Situs webkk.rks-gov.net/prishtine/

Pristina telah dihuni sejak zaman dahulu kala. Kawasan ini dihuni oleh orang Iliria. Raja Bardilis dari Dardani mengundang berbagai suku untuk menetap disini pada abad ke-4 SM dan mendirikan Kerajaan Dardania.[2][3][4] Peninggalan budaya pada zaman klasik dapat ditemukan di Ulpiana, yang merupakan salah satu kota Romawi berpengaruh di Semenanjung Balkan. Setelah Kekaisaran Romawi terbelah menjadi dua, bagian barat dan timur, kawasan ini adalah bagian dari Kekaisaran Romawi Timur, pada abad ke-5 hingga ke-9 M. Di pertengahan abad ke-9, kawasan ini jatuh ke kekuasaan Kekaisaran Bulgaria Pertama, sebelum kembali lagi ke kekuasaan Romawi Timur pada awal abad ke-11. Pada akhir abad ke-11, kawasan ini dikuasai oleh Kekaisaran Bulgaria Kedua.

Di akhir abad pertengahan, Pristina menjadi kota penting Serbia dan menjadi kediaman keluarga Kerajaan Serbia.[5] Setelah penaklukan oleh Ottoman di kawasan Balkan, Pristina menjadi kota pertambangan dan pusat perdagangan yang penting karena lokasinya yang strategis di dekat kota pertambangan Novo Brdo. Beberapa komoditas yang terkenal adalah kulit kambing dan bubuk mesiu.[6] Masjid pertama di Pristina dibangun pada akhir abad ke-14 pada masa kekuasaan Serbia.[7]

Pristina adalah pusat ekonomi, politik, dan perdagangan di Kosovo karena lokasinya yang berada di tengah negara. Pemerintah Kosovo juga beraktivitas di kota ini, seperti Presiden Kosovo, Perdana Menteri Kosovo, dan Parlemen Kosovo. Bandar Udara Internasional Pristina, bandara terbesar di Kosovo dan di kawasan sekitarnya berada di kota ini. Jalan bebas hambatan menghubungkan kota ini dengan Albania dan Makedonia Utara.

Sejarah

Perang Kosovo

Setelah pengurangan hak otonom Kosovo oleh Presiden Serbia Slobodan Milošević pada tahun 1989, represi oleh pemerintah Yugoslavia dirasakan oleh etnis Albania seperti pemecatan masal pada perusahaan dan institusi negara. Tentara Pembebasan Kosovo mulai menyerang pasukan Serbia dan Yugoslavia pada tahun 1996, Pristina relatif aman hingga Perang Kosovo pada Maret 1999 dimulai. Pristina merasakan kerusakan kota yang hebat, dibandingkan kota-kota seperti Gjakova atau Peja yang dilakukan oleh pasukan Serbia.

Kekerasan secara masif terjadi di Pristina. Pasukan Serbia dan Yugoslavia membombardir distrik-distrik dan kelompok paramiliter melakukan penjarahan dan pengrusakan berbagai properti etnis Albania. Etnis Albania diungsikan menggunakan kereta api melalui stasiun utama Pristina untuk menuju ke Makedonia Utara.[8]

Mayoritas populasi Albania meninggalkan Pristina untuk kabur dari kebijakan Serbia dan kelompok paramiliter. Pasukan Forsvarets Spesialkommando dan pasukan Inggris Special Air Service 22 S.A.S di bawah bendara NATO,[9][10] pertama kali tiba di Pristina pada awal Juni 1999, meskipun menurut sumber lain, pasukan Rusia yang pertama kali tiba di Pristina. Beberapa target diserang oleh NATO dan pasukan Yugoslavia selama perang. Serangan-serangan tersebut mengakibatkan banyak pemukiman hancur. Di akhir perang, orang-orang Serbia menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Albania Kosovo. Pada beberapa kasus, orang Serbia dibunuh oleh ekstremis karena menggunakan bahasa Serbia di area publik dan teridentifikasi sebagai orang Serbia.[11] Kekerasan mencapai puncaknya pada 2004 ketika ekstremis Albania Kosovo menjarah penduduk dari apartemen ke apartemen.[12] Penduduk beretnis Serbia sebanyak 45.000 orang meninggalkan Kosovo.[13]

Sebagai ibu kota dan pusat administrasi PBB (UNMIK), Pristina mendapatkan perhatian internasional yang besar dengan mendapatkan bantuan dari berbagai organisasi internasional. Pendanaan rekronstruksi dari pendonor mengakibatkan ledakan ekonomi dalam waktu singkat. Berbagai restoran dan sektor swasta dapat memenuhi kebutuhan di Pristina dan menandai era baru di kota.[butuh rujukan]

Abad ke-21

Pada Oktober 2013, Bandar Udara Internasional Pristina membuka terminal baru untuk memenuhi kebutuhan perjalanan udara di Kosovo.[14] Pada bulan November di tahun yang sama, jalur bebas hambatan R7 dibuka untuk menghubungkan Pristina dengan kota di Albania, Durrës.[15] Pada tahun 2019, jalur bebas hambatan R6 dibuka untuk menghubungkan Pristina dengan Skopje, Makedonia Utara.[16]

Geografi

Pristina berlokasi di dataran aluvial di kawasan Llap dan dataran Kosovo di dekatn perbukitan Gollak di Kosovo Tengah dan Timur.[17] Danau Badovac dan Batlava dan Sungai Llap, Pristevka, dan Vellusha adalah wilayah perairan yang ada di Munisipalitas Pristina.[17]

Kawasan pemukiman Pristina memiliki masalah air yang paling rumit di Kosovo.[18] Masyarakat di kota ini mengantisipasi kekurangan air dengan mengumpulkan air dari hujan dan salju, yang menggambarkan kondisi memilukan tentang suplai air di kota.[18] Danau Batlava dan Badovac adalah sumber suplai air bagi 92% populasi Pristina.[19] Meskipun begitu, pemerintah telah meningkatkan situasi yang ada dan mengurangi dampak krisis air di kota.[20]

Iklim

Menurut klasifikasi Köppen, Pristina termasuk zona iklim lautan (Cfb) dengan temperatur rata-rata tahunan 10,6 °C (51,1 °F).[21] Bulan paling hangat di Pristina terjadi pada Agustus dengan suhu rata-rata 218 °C (424 °F) dan bulan paling dingin pada Januari dengan suhu rata-rata −0,6 °C (30,9 °F).[21] Bulan Juli adalah bulan dengan sinar matahari terlama dengan 11,5 jam per hari dan yang paling singkat adalah 4,5 jam per hari pada bulan Januari.[21]

Demografi

Menurut Badan Statistik Kosovo (KAS) pada sensus 2011, 198.897 orang menghuni Munisipalitas Pristina, menjadi kota dengan penduduk terbanyak di Kosovo.[1] Kawasan metropolitan diperkirakan dihuni oleh 160.000 penduduk dan kawasan pedesaan 37.000 penduduk.[1][23]

97,77% penduduk beretnis Albania, 1,08% Turki, 0,20% Ashkali, 0,22% Serbia, 0,2% Bosnia, 0,1 Goran, dan 0,03% Rom.[24] 98,09% menggunakan bahasa Albania, yang menjadi bahasa utama.[24] Islam adalah agama mayoritas di Pristina dengan 193.474 (97,27%) penduduk, 1.170 (0,59%) penduduk adalah Katolik Roma, 480 (0,24%) penduduk adalah Kristen Ortodoks, 344 (0,17%) penduduk beragama lain, dan 660 (0,33%) diidentifikasi tidak beragama.[24][25]

Catatan

  1. ^ a b Kosovo adalah subjek sengketa teritorial antara Republik Serbia dengan Republik Kosovo yang memproklamirkan kemerdekaannya secara sepihak. Majelis Kosovo menyatakan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008, sementara Serbia mengklaimnya sebagai wilayahnya yang berdaulat. Kemerdekaan Kosovo diakui oleh 114 negara-negara anggota PBB.

Referensi

  1. ^ a b c "Regjistrimi i Popullsisë, Ekonomive Familjare dhe Banesave në Kosovë 2011 – Rezultatet Përfundimtare: Të Dhënat Demografike sipas Komunave" (PDF) (dalam bahasa Albania). Kosovo Agency of Statistics. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 
  2. ^ The Cambridge Ancient History: The fourth century B.C. Volume 6 of The Cambridge Ancient History, Iorwerth Eiddon Stephen Edwards, ISBN 0-521-85073-8, ISBN 978-0-521-85073-5, Authors: D. M. Lewis, John Boardman, Editors: D. M. Lewis, John Boardman, Second Edition, Cambridge University Press, 1994 ISBN 0-521-23348-8, ISBN 978-0-521-23348-4.
  3. ^ Adams, Douglas Q. (1997). James P. Mallory, ed. Encyclopedia of Indo-European Culture. Fitzroy Dearborn. ISBN 978-1-884964-98-5. 
  4. ^ Wilson, Nigel Guy (2006). Encyclopedia Of Ancient Greece. Taylor & Francis Group. ISBN 978-0-415-97334-2. 
  5. ^ Zadruga, Srpska Književna (1913). Izdanja. hlm. 265. 
  6. ^ Warrander, Gail; Verena Knaus (2010). Kosovo. Bradt Travel Guides Ltd, UK. hlm. 85. ISBN 978-1-84162-331-3. 
  7. ^ Warrander, Gail; Verena Knaus (2010). Kosovo. Bradt Travel Guides Ltd, UK. hlm. 86. ISBN 978-1-84162-331-3. 
  8. ^ "Kosovo Albanians 'driven into history'". British Broadcasting Corporation (BBC). 1 April 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Maret 2021. Diakses tanggal 1 Februari 2013. 
  9. ^ "Krigere og diplomater". Norli. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2016. Diakses tanggal 17 November 2015. 
  10. ^ "Tittel". Norli. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2014. Diakses tanggal 17 November 2015. 
  11. ^ Bird, Chris (30 November 1999). "Serbs shot in mob attack". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2020. Diakses tanggal 17 Agustus 2018. 
  12. ^ "The Violence: Ethnic Albanian Attacks on Serbs and Roma". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2021. Diakses tanggal 17 Agustus 2018. 
  13. ^ "Serbs in Kosovo vote in Gracanica and Mitrovica". Euronews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2020. Diakses tanggal 4 Juli 2010. 
  14. ^ "New Terminal of Prishtina International Airport Adem Jashari Inaugurated". Limak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2021. Diakses tanggal 18 January 2022. 
  15. ^ "Albania – Kosovo Highway Project". Road Traffic Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2021. Diakses tanggal 18 January 2022. 
  16. ^ Begisholli, Blerta (29 Mei 2019). "Kosovo – North Macedonia Highway Opened With Fanfare". Balkan Insight. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2021. Diakses tanggal 18 Januari 2022. 
  17. ^ a b "Plani Zhvillimor Komunal i Prishtinës 2012–2022" (PDF) (dalam bahasa Albania). Komuna e Prishtinës. hlm. 10–18. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 30 Agustus 2021. Diakses tanggal 2 October 2021. 
  18. ^ a b "Winter Drought Threatens Kosovo Capital's Water". Balkan Insight. 21 Februari 2014. Diakses tanggal 2 Maret 2014. 
  19. ^ "ANNUAL PERFORMANCE REPORT OF WATER SERVICE PROVIDERS IN KOSOVO,IN 2012" (PDF). Water and Waste Regulatory Office. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 6 March 2014. Diakses tanggal 2 March 2014. 
  20. ^ Zogjani, Nektar (2014-01-08). "Uji Për Prishtinën Në Dorë Të Zotit". Gazeta Jeta në Kosovë. Diakses tanggal 2 Maret 2014. 
  21. ^ a b c "Climate: Pristina". Climate-Data. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2021. Diakses tanggal 2 October 2021. 
  22. ^ "Pristina: Monthly and annual means, maximum and minimum values of meteorological elements for the period 1961–1990". Republic Hydrometeorological Service of Serbia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juli 2020. Diakses tanggal 9 September 2020. 
  23. ^ "Kosovo Census Atlas" (PDF). Kosovo Agency of Statistics (KAS). hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 Mei 2021. Diakses tanggal 7 Oktober 2021. 
  24. ^ a b c "Regjistrimi i Popullsisë, Ekonomive Familjare dhe Banesave në Kosovë 2011–Rezultatet përfundimtare" (PDF) (dalam bahasa Albania). Kosovo Agency of Statistics (KAS). hlm. 143–149. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 Januari 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  25. ^ "Religious composition of Kosovo 2011". pop-stat.mashke.org (dalam bahasa Albania). 

Pranala luar