Fregat kelas Martadinata
Fregat kelas Martadinata adalah tipe fregat dari kelas Sigma yang dirancang oleh Belanda dari kapal angkatan laut modular untuk TNI Angkatan Laut. Setiap fregat dibangun dari enam modul atau bagian, empat dibangun di galangan kapal PT PAL di Surabaya, dua kapal lainnya di Damen Schelde Naval Shipbuilding di Belanda.[14]
Fregat kelas Sigma 10514 (KRI R.E. Martadinata)
| |
Tentang kelas | |
---|---|
Pembangun: | Damen Schelde Naval Shipbuilding PT PAL Indonesia |
Operator: | Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) |
Didahului oleh: | Fregat kelas Ahmad Yani |
Digantikan oleh: | Fregat Arrowhead 140 |
Dibangun: | 2014–2017 |
Bertugas: | 2017–sekarang |
Jumlah: | 0 |
Rencana: | 6 |
Selesai: | 2 |
Aktif: | 2 |
Ciri-ciri umum | |
Jenis | Fregat |
Berat benaman | 2.365 ton |
Panjang | 105,11 m (344 ft 10 in) |
Lebar | 14,02 m (46 ft 0 in) |
Sarat air | 3,75 m (12 ft 4 in) |
Pendorong |
|
Kecepatan |
|
Jangkauan |
|
Awak kapal | 122 orang[1] |
Sensor dan sistem pemroses |
|
Peralatan perang elektronik dan tipuan |
|
Senjata |
1 x Oto Melara 76 mm[9] 2 x 20 mm Denel GI-2 1 x Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun[10][11][12] 12 x VL MICA (peluru kendali)[8] 8 x Exocet MM40 Block III[8] 2 x triple Torpedo launching system EuroTorp B515, EuroTorp A244/S Mod.3 Whitehead[8] |
Pelindung | Hull material: Steel grade A / AH36[1] |
Pesawat yang diangkut | Eurocopter AS565 Panther[13] |
Fasilitas penerbangan | maks helikopter 10 ton, Hangar helicopter untuk helikopter <10 ton[1] |
Kapal perang ini dirancang sebagai fregat multi-misi yang mampu menjalani peran peperangan anti-pesawat dengan rudal permukaan-ke-udara, peperangan anti-permukaan dengan rudal Exocet yang kuat, peperangan anti-kapal selam dengan sonar yang dipasang di lambung kapal, torpedo dan helikopter ASW.[15]
Sejarah
Pada tanggal 5 Juni 2012, Kementerian Pertahanan Indonesia secara resmi menandatangani kontrak pengadaan dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) untuk membangun fregat Sigma 10514 pertama untuk Angkatan Laut Indonesia dengan nilai $220 juta. Pengadaan kapal ini bertujuan untuk memperkuat persenjataan TNI Angkatan Laut dan memberikan efek jera bagi pihak manapun yang berniat mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Skema Transfer of Technology (ToT) diterapkan selama pembangunan kapal ini ke PT PAL Indonesia.[16] Pada Februari 2013, kontrak untuk pembangunan fregat Sigma kedua ditandatangani.[17]
KRI Raden Eddy Martadinata (331), kapal pemimpin di kelasnya, ditugaskan pada 7 April 2017 di Tanjung Priok.[18] Kapal kedua, KRI I Gusti Ngurah Rai (332), diluncurkan pada September 2016. I Gusti Ngurah Rai diserahkan pada 30 Oktober 2017. Pada 2 November 2017, dilaporkan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan baik di Belanda dan Indonesia sebelum kapal siap melayani. Diperkirakan juga akan ada periode pelatihan selama tiga bulan untuk kru kapal.[19] Fregat kedua ditugaskan pada 10 Januari 2018.
Kapal-kapal ini dibangun tanpa dilengkapi beberapa sistem dan peralatan utama, yaitu rudal permukaan-ke-udara VL-MICA, rudal anti-kapal MM40 Exocet blok III, sistem senjata jarak dekat Rheinmetall Millennium dan sistem peperangan elektronik utama (ECM/ ESM). Mereka direncanakan untuk dipasang nanti (FFBNW) selama masa pakainya.[20] Kelas tersebut akhirnya menerima kelengkapan sistem dan perlengkapan FFBNW pada Desember 2019 untuk KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan pada Maret 2020 untuk KRI I Gusti Ngurah Rai (332).[21]
Karakteristik
Fregat kelas Martadinata memiliki panjang 105,11 m, lebar 14,2 m, kecepatan maksimum hingga 28 knot (51.86 km/jam), berlayar hingga 5.000 mil laut (9,260.00 km; 5,753.90 mil) dengan kecepatan 14 knot (25.93 km/jam) dan memiliki daya tahan layar sampai dengan 20 hari. Kapal-kapal ini dilengkapi dengan peralatan persenjataan modern yang terintegrasi dengan combat management system (CMS). Selain itu, dia juga memiliki desain siluman seperti penampang radar rendah, tanda inframerah rendah, tanda kebisingan rendah, membuatnya lebih sulit dideteksi oleh radar kapal lain. Dia juga mampu melakukan perang permukaan, udara, bawah air, dan elektronik.[22]
Daftar kapal
Nama kapal | Galangan Kapal | Nomor lambung | Dibangun | Diluncurkan | Ditugaskan |
---|---|---|---|---|---|
R.E Martadinata | Damen Schelde Naval Shipbuilding | 331 | 16 April 2014 | 18 Januari 2016 | 7 April 2017, di Tanjung Priok. |
I Gusti Ngurah Rai | Damen Schelde Naval Shipbuilding | 332 | 18 Januari 2016 | 29 September 2016[23] | 10 Januari 2018 |
Referensi
- ^ Lompat ke: a b c d e f g h i j k "Product Sheet Damen Sigma Frigate 10514 02 2017.pdf" (PDF). damen.com. February 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 June 2017. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "Indonesian Navy receives first Sigma-10514 guided missile frigate". navaltoday.com. 27 January 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2019. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "Thales to supply key systems for new corvettes Indonesian Navy worth 60m euro". Thales Nederland. defense-aerospace.com. 2004-10-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2017-11-30.
- ^ Lompat ke: a b c d e f g h i "Platform 1880". thales7seas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 August 2018. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "DSEI 2013: Indonesia signs for Thales TACTICOS system". shephardmedia.com. 10 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2019. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "25 years of Thales TACTICOS Combat Management System". navyrecognition.com. 6 May 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2019. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "Imtech Naval Projects Reference List" (PDF). Marine.imtech.nl. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2016-01-19.
- ^ Lompat ke: a b c d "Indonesian Navy commissions second SIGMA frigate KRI I Gusti Ngurah Rai". navaltoday.com. 12 January 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2019. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "35mm CIWS ordered for Indonesian frigates". defencetechnologyreview.realviewdigital.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 August 2017. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-13. Diakses tanggal 2019-01-13.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-16. Diakses tanggal 2019-01-16.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-19. Diakses tanggal 2019-01-16.
- ^ "Airbus Helicopters delivers first three AS565 MBe Panther to Indonesia". helicopters.airbus.com. 22 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2019. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ Rahmat, Ridzwan. "Indonesian Navy receives first SIGMA 10514 guided missile frigate". www.janes.com. IHS Jane's 360. Diakses tanggal 10 April 2017.
- ^ "Sigma Class Frigate 10514 "Raden Eddy Martadinata"". products.damen.com. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "SIGMA 10514 PKR Guided-Missile Frigates". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "SIGMA 10514 PKR Guided-Missile Frigates". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ antaranews.com (2017-04-07). "Kecanggihan KRI Raden Eddy Martadinata". Antara News. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "PT Pal Delivers 2nd SIGMA 10514 PKR Frigate to Indonesia (TNI AL) KRI I Gusti Ngurah Rai". navyrecognition.com. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "Negotiations under way on additional equipment package for Indonesia's PKR frigate | IHS Jane's 360". web.archive.org. 2016-11-18. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "Damen completes combat systems installation and trials on second Indonesian guided missile frigate". archive.damen.com. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ "SUKSES LAKUKAN ALIH TEKNOLOGI PEMBANGUNAN PKR 10514" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ Rahmat, Ridzwan. "Indonesia commissions first Martadinata-class guided-missile frigate". www.janes.com. IHS Jane's 360. Diakses tanggal 10 April 2017.