Datu
Datu adalah gelar yang digunakan di berbagai tempat di Asia Tenggara:
- Datu yang berarti penguasa/pemimpin/raja, istilah ini dipakai di Kalimantan Timur bagian utara, misalnya Raja Tidung dan Raja Bulungan bergelar Datu. Di lain tempat gelar datu mengalami perubahan menjadi Datuk, Dato', Ratu, Latu dan sering kali sudah memiliki makna atau pengertian yang khusus pula, misalnya di Malaysia ada Datuk Siti Nurhaliza (bukan Dato').
- Datu yang berarti buyut, dipakai dalam bahasa Banjar dan bahasa Brunei. Dalam bahasa Brunei nenek moyang disebut datu nini, sedangkan dalam bahasa Banjar disebut nini datu. Di Kalimantan Selatan para alim ulama (sunan) yang sudah lama meninggal pada zaman lampau, oleh generasi sekarang sering pula disebut dengan tambahan Datu di depan namanya, misalnya Datu Kalampaian, Datu Landak, Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Ingsat dan sebagainya.
- Datu adalah salah satu gelar yang umum dipakai oleh para pemimpin, pangeran, atau raja yang berdaulat[1] di wilayah Filipina selatan.
Lihat pula
- Datuk, variasi penulisan gelar ini yang umum digunakan di Sumatra dan Semenanjung Malaysia
Referensi
- ^ For more information about the social system of the Indigenous Philippine society before the Spanish colonization see Barangay in Enciclopedia Universal Ilustrada Europea-Americana, Madrid: Espasa-Calpe, S. A., 1991, Vol. VII, p.624: Los nobles de un barangay eran los más ricos ó los más fuertes, formándose por este sistema los dattos ó maguinoos, principes á quienes heredaban los hijos mayores, las hijas á falta de éstos, ó los parientes más próximos si no tenían descendencia directa; pero siempre teniendo en cuenta las condiciones de fuerza ó de dinero.