Lokomotif DSM 55

Revisi sejak 23 Mei 2023 04.31 oleh Jions1080hd (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Pada tahun 1886-1921, Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) telah berhasil membangun jalur rel dengan panjang total 440km. Semakin meningkatnya volume barang yang akan diangkut dan kesuksesan lokomotif tipe C2 (DSM 31-38), maka DSM mendatangkan 12 unit lokomotif uap dengan jenis dan blueprint yang sama, yaitu C2, namun kali ini pemesanan jatuh kepada pabrik Werkspoor, lokomotif tersebut kemudian diberi nomor DSM 39-44, 50-55 dan 57-59. Sejumlah 12 unit lokomotif tipe...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pada tahun 1886-1921, Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) telah berhasil membangun jalur rel dengan panjang total 440km. Semakin meningkatnya volume barang yang akan diangkut dan kesuksesan lokomotif tipe C2 (DSM 31-38), maka DSM mendatangkan 12 unit lokomotif uap dengan jenis dan blueprint yang sama, yaitu C2, namun kali ini pemesanan jatuh kepada pabrik Werkspoor, lokomotif tersebut kemudian diberi nomor DSM 39-44, 50-55 dan 57-59. Sejumlah 12 unit lokomotif tipe C2 ini didatangkan dari pabrik Werkspoor, Belanda pada tahun 1915 & 1920-1921. Lokomotif C2 digunakan untuk menarik rangkaian kereta campuran yang terdiri dari kereta penumpang dan gerbong barang. Dengan kecepatan maksimal 68 km/jam, maka lokomotif ini dapat mempersingkat waktu tempuh rangkaian kereta api rute Medan - Pematang Siantar (106 km) menjadi sekitar 3 jam.[2] Manfaat nyata dari lokomotif yang baru didatangkan oleh DSM ini adalah aktivitas perekonomian di Sumatera Utara menjadi meningkat