Imago

Tahap terakhir dalam metamorfosis serangga
Revisi sejak 5 Juli 2021 08.17 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (+{{Authority control}})

Imago berasal dari kata dalam bahasa Latin yang artinya tiruan.[1][2] Imago juga memiliki banyak pengertian yang dapat dibagi menjadi keempat pengertian.[1] Pertama, imago kadang sering dipakai untuk menerjemahkan kata dalam bahasa Yunani eidolon, sebagimana istilah yang digunakan oleh Demokritos dan Epikuros yang menyebut kerangka-kerangka yang dikirim oleh objek-objek kepada panca indra dalam persepsi.[1] Kedua, istilah dalam bahasa Yunani phantasma diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi phantasm atau image.[1] Aristoteles menyebut ide-ide potensial sebagai phantasmata dan dalam tradisi Aristotelian hingga Thomistik umumnya intelek aktif mempengaruhi phantasmata untuk menghasilkan kodrat universal.[1] Ketiga, Berkeley dengan menggunakan istilah idea dari David Hume sebagai pengganti images menyatakan bahwa semua ide pasti bersifat partikular.[1] Keempat, Francis Galton mengintrodusir istilah generic image sebagai jembatan antara data sensasi konkret dan konsep umum.[1] Imaji generik atau generic image disajikan sebagai semacam foto kombinasi, produk dari macam-macam sensasi individual yang berjenis partikular.[1]

Demokritos, tokoh yang menggunakan istilah imago

Dalam Perjanjian Lama, kata ini muncul untuk dilekatkan pada manusia. Manusia tercipta dari Imago Dei (rupa Allah). Kejadian 1: 27 secara jelas menyatakan keterciptaan manusia sebagai ciptaan satu-satunya yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Gambar pada Kejadian 1: 26 diterjemahkan dari kata Tselem dan rupa dari kata Demuth. Pada dasarnya, kedua kata ini merujuk kepada hal yang sama: Untuk menegaskan manusia yang diciptakan seperti Allah atau yang dikatakan oleh Mazmur 8: 6 bahwa Allah telah menciptakan manusia hampir sama seperti-Nya.

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 316. 
  2. ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997. hlm. 372.