Reproduksi ikan

Revisi sejak 9 Juni 2023 03.38 oleh Type 14 Za (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)

Reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan, ada yang berlangsung setiap musim dan ada juga yang tergantung pada kondisi tertentu setiap tahunnya. Dalam keadaan normal, ikan melangsungkan pemijahan minimum satu kali dalam satu daur hidupnya. Hampir semua jenis ikan pemijahannya berdasarkan reproduksi seksual yaitu terjadinya penyatuan sel reproduksi organ berupa telur dari ikan betina dan spermatozoa dari ikan jantan (Effendie, 2002).

Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam melakukannya ikan jantan dan ikan betina akan saling mendekat, lalu ikan betina akan mengeluarkan telur. Kemudian, ikan jantan akan mengeluarkan spermanya, sperma dan telur akan bercampur di dalam air (yang disebut dengan oviparus). Apabila dalam suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang memiliki perbedaan seksualitasnya, maka disebut dengan populasi.

Macam seksualitas ikan

a. Hermaproditisme

Ikan kermaprodit mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak pada gonad yang terdapat pada [individu] normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hermaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. Terdapat 3 macam hermaprodit pada ikan:

     1. Hermaprodit Sinkron

Hermaprodit sinkroni adalah sijfat pematangan sel kelamin jantan dan betina pada waktu yang bersamaan. Contohnya pada ikan berfamili Serranidae.Ikan yang tidak mengadakan pembuahan sendiri, dalam satu kali pemijahan ikan tersebut dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat pula sebagai ikan betina.

     2. Hermaprodit Protandri

Hermaprodit protandi adalah perubahan kelamin dari jantan ke betina. Contohnya pada ikan kakap putih (Lates calcariver). Dimana kakap jantan akan mengalami perbuhan kelamin menjadi betina, pada berat 2–4 kg. hasil penelitan menunjukkan populasi ikan kakap jantan menurun seiring bertambahnya berat badan.

     3. Hermaprodit Protagini

Hermaprodit protagini adalah sifat perubahan kelamin dari betina menjadi jantan. Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian ikan betina berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa interseks, dan masa terakhir yaitu masa jantan berfungsi.

b. Gonokhorisme

Ikan gonokhorisme mempunyai kondisi seksual yang berganda. Gonokhorisme tak berdiferensiasi pada ikan tahap juvenile gonad ikan tidak memiliki jaringan yang jelas mengenai statusnya apakah jantan atau betina. Kemudian gonad tersebut berkembang seperti ovarium. Setengah dari individu-individu ikan gonadnya menjadi ovarium (ikan betina), setengah individu lain gonadnya menjadi testis (ikan jantan) sehingga terjadi interseks. Sedangkan gonokhorisme berdiferensiasi yaitu sejak muda ikan tersebut sudah memiliki perbedaan antara jantan dan betina,sehingga tidak terjadi spesies interseks.

Referensi

  • Yudasmara, Ari. (2014). Biologi Perikanan . Yogyakarta: Plantaxia.
  • Yudha, Sona. (2015). Seksualitas Ikan (academia.edu/11001015/SEKSUALITAS.IKAN)
  • Effendi M.I. (2002). ''Biologi Perikanan'' . Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.