Lokomotif uap
Kereta api uap adalah kereta api yang digerakkan dengan uap air yang dibangkitkan/dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batubara ataupun minyak bakar, oleh karena itu kendaraan ini dikatakan sebagai kereta api dan terbawa sampai sekarang. Sejak pertama kereta api dibangun di Indonesia tahun 1876 di Semarang memakai kereta api uap, pada umumnya dengan lokomotif buatan Inggris dan Belanda.
Penemuan mesin uap
James Watt, dilahirkan 19 Januari 1736 di Greenock Skotlandia menemukan penyempurnaan mesin uap pada tahun 1769. Permulaan kereta api uap bermula dengan penemuan penyempurnaan mesin uap ini.
Cara kerja menggerakkan roda
Untuk menggerakkan roda kereta api uap air dari ketel uap dialirkan ke ruang dimana piston diletakkan, uap air masuk akan menekan piston untuk bergerak dan disisi lain diruang piston uap air yang berada diruang tersebut didorong keluar demikian seterusnya. Uap air diatur masuk kedalam ruang piston oleh suatu mekanime langsung seperti ditunjukkan dalam gambar. Selanjutnya piston akan menggerakkan roda mealui mekanisme gerakan maju mundur menjadi gerak putar.
Lokomotif uap terkenal
Lokomotif yang pernah ada dan sangat besar adalah yang ada Amerika Serikat, di mana akibat medan jelajah yang berat. Lokomotif tersebut antara lain adalah:
Big Boy 4-8-8-4
Pada tahun 1941 Alco Locomotive Work di Amerika membuat 25 lokomotif uap yang super besar dan bertenaga hebat yang bernama Big Boy, konon lokomotif ini yang terbesar yang pernah ada di dunia. Loko ini dioperasikan oleh Union Pacific Amerika Serikat dalam mengarungi medan yang berat berpegunungan.
Pada tahun 1930 Union Pacific mempunyai pengalaman harus melakukan pertolongan pada jalur Ogden ke Wasatch (Amerika Serikat), di mana rangkaian kereta adalah seberat 3.600 ton dan dengan elevasi 1,14%. Oleh sebab itu Union Pacific menghendaki lokomotif yang super kuat. Big Boy dapat menarik rangkaian 3.600 ton, traksi 270,000 kg, sehingga diputuskan dengan konfigurasi 4-8-8-4 (artinga 8+8 roda penggerak, atau seri DD), dan kecepatan 150 km/jam, serta tekanan uap 300 psi.
Konon data terakhir tercatat bahwa Big Boy telah mengarungi rata-rata 1.000.000 mil perjalanan, yang terbesar adalah loko 4006 dengan posisi 1.064.625 mil, sedangkan yang terkecil adalah loko 4024 dengan posisi 811.956 mil. Kode 40 artinya buatan tahun 40-an, dua angka terakhir adalah nomor urut. [1].
Challenger 4-6-6-4
Union Pacific pernah pula memiliki 105 Lokomotif Challenger (Union Pacific 3985), yang dibuat pada tahun 1936 hingga 1943, dengan panjang 30 meter dan berat 500 ton, dan susunan konfigurasi roda 4-6-6-4 (artinya 6+6 roda penggerak, atau seri CC) dengan kecepatan 150 km/jam, jadi lebih kecil dari Big Boy. Loko ini terutama untuk barang, namun juga untuk penumpang pada jalur pegunungan di wilayah California dan Oregon.
Lokomotif UP 3985 dirancang oleh insinyur mesin kepala Otto Jabelmann pada 1941, dan merupakan bagian dari pesanan kedua dari versi kedua Challenger. Rancangan ini sangat mengandalkan pengalaman mutakhir dengan lokomotif 4-8-8-4 Big Boy, dan menghasilkan sebuah lokomotif dengan berat sekitar 287.577,5 kg dan disertai dengan 2/3 load tender yang beratnya mencapai 157.850,2 kg.
Tujuan mula-mula dalam menciptakan kelas Challenger adalah mempercepat operasi angkutan dari barat ke timur di Wasatch yang curam di Utah dan Wyoming barat. Wasatch sendiri ditaklukkan oleh Lokomotif Big Boy tanpa bantuan. Challenger dan Big Boy muncul tepat ketika lalu lintas meningkat dalam persiapan bagi keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II. [2].
Northern 4-8-4
Lokomotif Northern mempunyai susunan roda 4-8-4 (artinya hanya dengan 8 roda penggerak, seri D), dioperasikan oleh Union Pacific sebanyak 45, dibuat pada tahun 1937 hingga 1944. Kecepatannya adalah 150 km/jam. Loko ini untuk penumpang dan barang, misalnya Overland Pacific, Portland Rose, dan Pacific Limited. Hampir semua jaringan Union Pacific memakai lokomotif ini.
Sebenarnya lokomotif ini ada 3 model. Model yang kedua mempunyai panjang 29 meter, dan berat 450 ton. Lokomotif ini dilengkapi deflektor asap (elephan ears) pada bagian depan pemanas air. Ini dimaksudkan untuk agar asap dibuang ke atas agar masinis dapat melihat ke depan dengan baik.
Lokomotif Northern No. 844 hingga tahun 1960 untuk penggunaan eskursi dan pelayanan umum. Lokomotif lainnya adalah No. 814 di Iowa dan No. 833 di Ogden. Dua model terakhir dari lokomotif ini adalah No. 814 di Council Bluffs, Iowa dan No. 833 di Ogden, Utah. Model ketiga adalah No. 838 yang disimpan di Cheyenne. [3].
Sejarah kereta api uap di Indonesia
Kereta Api Pertama di Indonesia tahun 1876
Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1876 di Semarang (Kemijen-Tanggung yang berjarak 26 km), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.
Berbagai Lokomotif Uap di Indonesia
Di Indonesia pernah ada lokomotif uap dari berbagai jenis, antara lain:
- Lokomotif Uap Tahun 1898: Seri B Bristol
- Lokomotif Uap Tahun 1905: Seri C Birmingham
- Lokomotif Uap Tahun 1920: Seri BB Manchester
- Lokomotif Uap Tahun 1930: Seri CC Manchester
- Lokomotif Uap Tahun 1954: Seri D54 Krupp Liepzig
Di Indonesia tidak ada lokomotif super besar sepert Big Boy, Challenger, atau Northern. Namun ada lokomotif bergigi di Ambarawa dan Sumatera Barat,
Kereta Api pada Rel Bergigi di Sumatera Barat dan Ambarawa
Di Indonesia pernah beroperasi kereta api pada rel bergigi di Sumatera Barat dan Ambarawa, yatiu beroperasi di daerah pegunungan dengan kemiringan lintas rel sebesar 6% (lintas kereta umumnya hanya sampai 1% saja). Kini kereta api tersebut masih dioperasikan untuk kepentingan pariwisata di Sumatera Barat dan Ambarawa.
Depo Lokomotif Uap di Madiun
Pada mulanya depo lokomotif uap ada di beberapa stasiun seperti Manggarai Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kutoarjo, Pengok (Yogyakarta), Madiun, dan Gubeng (Surabaya), namun sejak pemerintah mengimpor lokomotif diesel, maka Madiun telah ditetapkan menjadi depo lokomotif uap. Sekarang lokasi di Madiun dipakai untuk PT. Industri Kereta Api (PT. Inka).
Kereta Api Uap terakhir di Indonesia
Pada tahun 1955 Indonesia mengimpor lokomotif uap yang terakhir yaitu model D dari pabrik Krupp Jerman. Lokomotif ini sangat kuat dan dipakai di berbagai kebutuhan untuk penumpang, barang maupun batu bara. Setelah beroperasi 40 tahun, maka berakhirlah pada tahun 1995 pengoperasian lokomotif uap ini.
Museum Kereta Api
Bagi para penggemar kereta api uap dapat melihat di museum kereta api di seluruh dunia, dan di Indonesia dapat dilihat di Taman Mini atau Museum Kereta Api Ambarawa.
Lihat pula
Referensi
- ^ Uraian tentang Big Boy lihat pada web: http://www.steamlocomotive.com/bigboy/
- ^ Uraian tentang Big Boy lihat pada web: http://www.steamlocomotive.com/challenger/
- ^ Uraian tentang Lokomotif Northern lihat pada web: http://www.steamlocomotive/northern/