Liga 1 (Indonesia)
Liga 1 juga dikenal sebagai BRI Liga 1 karena alasan sponsor oleh Bank Rakyat Indonesia,[1] adalah liga profesional tingkat pertama dalam sistem liga sepak bola Indonesia. Liga 1 diikuti oleh 18 klub dan menggunakan sistem promosi dan degradasi, dengan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator resmi liga.
Berkas:Poster Terbaru BRI Liga 1.png | |
Badan yang mengatur | PT Liga Indonesia Baru |
---|---|
Negara | Indonesia |
Dibentuk |
|
Musim perdana | 2008–09 |
Jumlah tim | 18 |
Tingkat pada piramida | 1 |
Degradasi ke | Liga 2 |
Piala domestik | Piala Indonesia Piala Presiden |
Piala internasional | Liga Champions AFC Piala AFC |
Juara bertahan liga | PSM Makassar (gelar ke-1) |
Klub tersukses | Persipura Jayapura (3 gelar) |
Televisi penyiar | |
Situs web | ligaindonesiabaru |
Musim 2023–2024 |
Kasta teratas liga sepak bola profesional di Indonesia dimulai sejak musim 2008-09, awalnya dibentuk dengan nama Indonesia Super League (Liga Super Indonesia) hingga tahun 2015.[2] Sebelum reformasi pada tahun 2008, kompetisi nasional menggunakan format turnamen. Liga 1 dimulai pada tahun 2017 sebagai perubahan merek pertama dari liga.[2] Liga Indonesia akan dimulai pada tahun 2023 sebagai perubahan merek kedua.[3]
Sebanyak empat puluh klub telah berkompetisi di kasta teratas sepak bola Indonesia sejak dimulainya era modern pada tahun 2008 sebagai Indonesia Super League. Delapan tim telah dinobatkan sebagai juara, dengan Persipura Jayapura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar, yaitu tiga kali pada musim 2009, 2011 dan 2013.
Sejarah
Awal Mula
Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan tim-tim dari Perserikatan, sebuah liga populer bagi klub amatir yang mewakili asosiasi sepakbola regional, dan Galatama, sebuah liga yang kurang populer yang terdiri dari tim semi-profesional, untuk membentuk Liga Indonesia. Upaya ini mengintegrasikan fanatisme di Perserikatan dan profesionalisme di Galatama dengan tujuan meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. Langkah ini membawa sistem bertingkat dalam kompetisi sepakbola Indonesia. Format babak grup, yang digunakan di Perserikatan, digabungkan dengan sistem kompetisi penuh yang diikuti dengan babak semifinal dan final seperti di Galatama.[4]
Pembentukan
Era kompetisi modern dimulai pada tahun 2008 dengan Indonesia Super League musim 2008-2009. Musim pertama dimulai dengan 18 klub. Gol pertama Indonesia Super League dicetak oleh Ernest Jeremiah dari Persipura dalam hasil imbang 2-2 melawan Sriwijaya FC. 18 anggota pertama dari Indonesia Super League yang baru adalah Persipura, Persiwa Wamena, Persib Bandung, Persik Kediri, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Persija Jakarta, PSM Makassar, Pelita Jaya, Arema Malang, Persijap Jepara, Persiba Balikpapan, PKT Bontang, Persitara Jakarta Utara, PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang, dan PSIS Semarang.[5] Awalnya, Persiter Ternate dan Persmin Minahasa memenuhi syarat untuk mendaftar tetapi mereka gagal memenuhi persyaratan verifikasi untuk menjadi anggota pendiri Indonesia Super League.[5]
Dualisme
Karena sepak bola di Indonesia sangat dipolitisasi dengan faksi-faksi saingan yang saling menggulingkan, konflik menjadi hal yang biasa sebelum tahun 2017. Konflik terburuk terjadi pada tahun 2011.[6] Setelah pelantikan dewan PSSI baru pada tahun 2011, seorang anggota Komite Eksekutif PSSI dan ketua Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, menunjuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai operator liga baru yang menggantikan PT Liga Indonesia karena yang terakhir gagal menyediakan laporan pertanggungjawaban kepada PSSI.[7] Sitorus, salah satu politisi di PSSI, mengumumkan Liga Premier Indonesia sebagai kompetisi tingkat atas baru di Indonesia. Setelah munculnya Liga Primer Indonesia (LPI), PSSI tidak mengakui keabsahan ISL.[8] Tim-tim ISL seperti PSM Makassar, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro, yang telah memboikot operator ISL karena keputusan wasit dan manajemen, dengan senang hati beralih ke LPI bersama-sama dengan pecahan dari tim ISL yang ada. Namun, musim LPI tahun 2011 dihentikan di tengah musim, karena terus terjadi perpecahan di dalam PSSI; liga baru, Liga Prima Indonesia (Indonesian Premier League) menggantikannya pada akhir tahun 2011 untuk musim 2011-2012.
Sebelum terjadinya perpecahan di PSSI, Sitorus memicu kontroversi lebih lanjut ketika ia mengatakan bahwa kompetisi baru akan dibagi menjadi dua wilayah dan akan ada penambahan enam klub di divisi teratas, yang membuat banyak anggota asosiasi marah.[9] Sebanyak 14 tim yang seharusnya menjadi peserta Indonesia Premier League memilih untuk mendukung Liga Super Indonesia yang terus berjalan di bawah dukungan faksi pro-IPL, meskipun dianggap sebagai kompetisi ilegal.[10] PSSI resmi, yang didukung oleh FIFA dan AFC, tidak mengakui ISL selama dua musim. Sementara itu, Liga Premier Indonesia menjadi liga kasta teratas dari tahun 2011 hingga 2013 dengan hanya 11 tim.[11]
Dalam sebuah rapat luar biasa PSSI pada tanggal 17 Maret 2013, anggota asosiasi mengecam Sitorus dan memutuskan bahwa Liga Super Indonesia akan kembali menjadi kompetisi tingkat atas, menyusul pembubaran Liga Primer Indonesia.[12] Sitorus dan lima anggota dewan PSSI lainnya diberhentikan dari dunia sepak bola karena peran mereka dalam pemisahan (dikenal secara lokal sebagai dualisme) yang mengganggu sepak bola Indonesia.[13]
Dewan PSSI yang baru juga memutuskan bahwa tujuh tim terbaik dari Liga Primer Indonesia 2013 akan bergabung dengan liga yang bersatu setelah dilakukan verifikasi. Semen Padang, Persiba Bantul, Persijap Jepara, dan PSM Makassar lulus verifikasi, sedangkan Perseman Manokwari, Persepar Palangkaraya, dan Pro Duta tidak lulus, sehingga musim 2014 diikuti oleh 22 tim.[14][15]
Intervensi Pemerintah dan Suspensi FIFA
Dampak dari perpecahan tersebut menghantui sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun setelah penggabungan kembali. Pada tanggal 18 April 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi secara resmi melarang kegiatan PSSI setelah PSSI menolak untuk mengakui rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), sebuah lembaga di bawah kementerian, bahwa Arema Cronus dan Persebaya tidak boleh lulus verifikasi ISL karena masih ada klub lain yang menggunakan nama yang sama.[16][17] Sebelumnya, Nachrawi telah mengirimkan tiga surat peringatan. Namun, PSSI menolak untuk menjawab panggilannya hingga batas waktu yang ditentukan. Akibatnya, PSSI secara resmi menghentikan semua kompetisi di musim 2015 setelah rapat Komite Eksekutif PSSI pada tanggal 2 Mei 2015 menyebut intervensi pemerintah sebagai keadaan memaksa.[18]
Intervensi pemerintah juga membuat FIFA menghukum Indonesia dengan suspensi satu tahun dari semua aktivitas sepak bola asosiasi karena badan dunia tersebut menganggap campur tangan negara dalam masalah sepak bola sebagai pelanggaran terhadap anggotanya, PSSI. Selama masa suspensi, beberapa turnamen diadakan untuk mengisi kekosongan, dimulai dari Piala Presiden Indonesia 2015, yang dimenangkan oleh Persib, hingga Piala Bhayangkara yang menutup seri turnamen yang tidak diakui tersebut.
Pada tanggal 13 Mei 2016, FIFA secara resmi mengakhiri suspensi, menyusul pencabutan keputusan menteri Indonesia pada tanggal 10 Mei 2016. Tak lama setelah itu, sebuah turnamen jangka panjang dengan format kompetisi penuh, Indonesia Soccer Championship, muncul. Dimana pada musim itu Persipura Jayapura menjadi Kampiun ISC 2016.
Perubahan Nama Liga
Pada tahun 2017, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia diubah namanya secara resmi menjadi Liga 1. Perubahan nama juga diberlakukan untuk Divisi Utama (menjadi Liga 2) dan Liga Nusantara (menjadi Liga 3). Operator dari kompetisi juga berubah dari PT Liga Indonesia (LI) menjadi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Format kompetisi
Format kompetisi menggunakan format satu wilayah dimana sebelumnya (terakhir 2007) menggunakan format dua wilayah.[19][20] Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Gelar juara ditentukan oleh tim dengan poin tertinggi selama satu musim kompetisi, jika poin sama maka juara akan ditentukan dengan selisih gol. Juara akan mewakili Indonesia di play-off Liga Champions Asia. Sedangkan peringkat ke-2 dan ke-3 (jika peringkat ke-1 lolos play-off Liga Champions Asia) akan mewakili Indonesia di Piala AFC. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi dan digantikan oleh tiga tim terbaik dari Liga 2 yang promosi.
Klub
Sebanyak 18 klub berkompetisi pada musim 2022–2023.
Tim | Lokasi | Stadion | Musim 2021–2022 |
---|---|---|---|
Arema | Kabupaten Malang | Kanjuruhan | Peringkat 4 |
Bali United | Kabupaten Gianyar | Kapten I Wayan Dipta | Peringkat 1 |
Barito Putera | Kota Banjarmasin | Demang Lehman | Peringkat 15 |
Bhayangkara | Kabupaten Bekasi | Wibawa Mukti | Peringkat 3 |
Borneo | Kota Samarinda | Segiri | Peringkat 6 |
Dewa United | Kabupaten Tangerang | Indomilk Arena | Peringkat 3, Liga 2 |
Madura United | Kabupaten Pamekasan | Gelora Madura | Peringkat 9 |
Persebaya | Kota Surabaya | Gelora Bung Tomo | Peringkat 5 |
Persib | Kota Bandung | Gelora Bandung Lautan Api | Peringkat 2 |
Persija | Jakarta Raya | Internasional Jakarta | Peringkat 8 |
Persik | Kota Kediri | Brawijaya | Peringkat 11 |
Persikabo 1973 | Kabupaten Bogor | Pakansari | Peringkat 10 |
Persis | Kota Surakarta | Manahan | Peringkat 1, Liga 2 |
Persita | Kabupaten Tangerang | Indomilk Arena | Peringkat 12 |
PSIS | Kota Semarang | Jatidiri | Peringkat 7 |
PSM | Kota Makassar | Gelora B. J. Habibie | Peringkat 14 |
PSS | Kabupaten Sleman | Maguwoharjo | Peringkat 13 |
RANS Nusantara | Jakarta Raya | Pakansari | Peringkat 2, Liga 2 |
Riwayat Kompetisi
Hasil dari Musim ke Musim
Musim | Juara | Runner-up |
---|---|---|
Liga Super Indonesia | ||
2008–09 | Persipura | Persiwa |
2009–10 | Arema Indonesia | Persipura |
2010–11 | Persipura | Arema Indonesia |
Liga Prima Indonesia | ||
2011-12 | Semen Padang FC | Persebaya |
Liga Super Indonesia | ||
2013 | Persipura | Arema Cronus |
2014 | Persib | Persipura |
2015 | Kompetisi dihentikan akibat pembekuan FIFA | |
Liga 1 | ||
2017 | Bhayangkara | Bali United |
2018 | Persija | PSM |
2019 | Bali United | Persebaya |
2020 | Kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19 | |
2021–22 | Bali United | Persib |
2022–23 | PSM | Persija |
Klub Tersukses
Klub | Juara | Runner-up | Musim Juara | Musim Runner-up |
---|---|---|---|---|
Persipura | 3 | 3 | 2008-09, 2010-11, 2013 | 2009-10, 2011-12, 2014 |
Bali United | 2 | 1 | 2019, 2021-22 | 2017 |
Arema FC | 1 | 2 | 2009-10 | 2010-11, 2013 |
Persib | 1 | 1 | 2014 | 2021-22 |
Persija | 1 | 1 | 2018 | 2022-23 |
PSM | 1 | 1 | 2022-23 | 2018 |
Semen Padang | 1 | 0 | 2011-12 | |
Bhayangkara FC | 1 | 0 | 2017 | |
Persiwa | 0 | 1 | 2008-09 | |
Persebaya | 0 | 1 | 2019 |
Penghargaan
Pencetak gol terbanyak
Tahun | Pemain | Klub | Gol |
---|---|---|---|
2008–09 | Boaz Solossa | Persipura | 28 |
Cristian Gonzáles[a] | Persik dan Persib | ||
2009–10 | Aldo Barreto | Bontang | 19 |
2010-2011 | Boaz Solossa | Persipura | 22 |
2011–12 | Ferdinand Sinaga | Semen Padang | 15 |
2013 | Boaz Solossa | Persipura Jayapura | 25 |
2014 | Emmanuel Kenmogne | Persebaya ISL | 25 |
2015 | Kompetisi dihentikan akibat pembekuan FIFA | ||
2017 | Sylvano Comvalius | Bali United | 37 |
2018 | Aleksandar Rakić | PS TIRA | 21 |
2019 | Marko Šimić | Persija Jakarta | 28 |
2020 | Kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19 | ||
2021–22 | Ilija Spasojević | Bali United | 23 |
2022–23 | Matheus Pato | Borneo Samarinda | 25 |
Catatan:
- ^ Pemain belum dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia pada saat kompetisi berlangsung.
Pemain terbaik
Musim | Pemain | Klub | |
---|---|---|---|
2008–09 | Boaz Solossa | Persipura | |
2009–10 | Kurnia Meiga | Arema Indonesia | |
2010–11 | Ferdinand Sinaga | Semen Padang | |
2011–12 | Keith Gumbs | Sriwijaya | |
2013 | Boaz Solossa | Persipura | |
2014 | Ferdinand Sinaga | Persib | |
2015 | Kompetisi dihentikan akibat pembekuan FIFA | ||
2017 | Paulo Sérgio | Bhayangkara | |
2018 | Rohit Chand | Persija | |
2019 | Renan Silva | Borneo Samarinda | |
2020 | Kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19 | ||
2021–22 | Taisei Marukawa | Persebaya | |
2022–23 | Wiljan Pluim | PSM |
Penjaga gawang terbaik
Musim | Pemain | Klub |
---|---|---|
2013 | Yoo Jae-hoon | Persipura |
2017 | Andritany Ardhiyasa | Persija |
2021–22 | Teja Paku Alam | Persib |
2022–23 | Andritany Ardhiyasa | Persija |
Pemain muda terbaik
Pelatih terbaik
Musim | Pelatih/Manager | Klub |
---|---|---|
2013 | Jacksen F. Tiago | Persija |
2018 | Stefano Cugura | Persija |
2019 | Stefano Cugurra | Bali United |
2021–22 | Aji Santoso | Persebaya |
2022–23 | Bernardo Tavares | PSM |
Penghargaan gol terbaik
Musim | Pemain | Klub | Lawan | Tanggal |
---|---|---|---|---|
2017 | Septian David Maulana | Mitra Kukar | Persiba | 10 November 2017 |
2019 | David da silva | Persebaya | Arema | 12 Desember 2019 |
2021–22 | Carlos Fortes | Arema | Persija | 5 Februari 2021 |
2022–23 | Matheus Pato | Borneo Samarinda | Bali United | 3 April 2023 |
Tim Fair Play
Musim | Klub |
---|---|
2017 | Perseru |
2018 | Barito Putera |
2019 | TIRA-Persikabo |
2021–22 | Madura United |
2022–23 | Bhayangkara |
Sponsor
Periode | Sponsor | Title Liga | Ref. |
---|---|---|---|
2008–2012 | Djarum | Djarum Indonesia Super League | [21][22] |
2013–2014 | Tidak ada sponsor | Indonesia Super League | – |
2015 | QNB Group | QNB League | [23] |
2017 | Go-Jek and Traveloka | Go-Jek Traveloka Liga 1 | [24] |
2018 | Go-Jek | Go-Jek Liga 1 | [25] |
2019–2020 | Shopee | Shopee Liga 1 | [26][27] |
2021–2023 | Bank Rakyat Indonesia | BRI Liga 1 | [28][29] |
Hak siar
Sekarang
Penyiar | Liputan | Tahun | Ringkasan |
---|---|---|---|
Emtek | Pay TV | 2019, 2021–sekarang | Pertandingan yang tersedia untuk pelanggan Nex Parabola. |
Free-to-air (FTA) | 2018–sekarang | Sebagian besar pertandingan besar hanya tersedia melalui antena terestrial analog/digital. Lima pertandingan per minggu disiarkan langsung di Indosiar | |
3 pertandingan disiarkan per minggu melalui Moji atau Mentari TV. | |||
Streaming | Disiarkan di Vidio Premier (Berbayar). Lima hingga lebih pertandingan disiarkan (termasuk pertandingan-pertandingan besar) diperlukan berlangganan (Hanya disiarkan untuk penonton region Indonesia) dan Pertandingan langsung non-Vidio Premier (tidak termasuk pertandingan besar) tersedia gratis, dengan highlight gratis dan liputan penuh gratis dari 306 pertandingan yang tersedia di Indonesia dan negara lain melalui permintaan (melalui saluran Indosiar, Moji, Mentari TV, dan saluran resmi Vidio Liga 1). | ||
Telkom Indonesia | Semua 306 pertandingan dapat ditonton secara langsung, tersedia untuk pelanggan IndiHome dan Telkomsel. | ||
Pay TV |
Sebelumnya
Tahun | Penyiar | ||
---|---|---|---|
Free-to-air (FTA) | Pay TV | Streaming | |
2008–2012 | ANTV | — | — |
2013 | VIVA | ||
2014 | Kompas TV and MNC Media | K-Vision | Domikado |
2015 | MNC Media and NET. | Lippo Group and Matrix Garuda | |
2017 | tvOne | Orange TV | iflix and SportsFlix |
2018 | Orange TV and Matrix Garuda | SportsFlix | |
2019 | — | Matrix Garuda | — |
2020–2022 | MVN | Vision+ |
Hak komersial
Nama Titel | Periode | Mitra |
---|---|---|
Indonesia Super League | 2013–2015[30] | BV Sports |
Lihat juga
Referensi
- ^ Hasan, Zainal (31 Maret 2022). "Banyak Sisi Positif, BRI Siap Kembali Jadi Sponsor Utama Liga 1 Musim Depan". INDOSPORT.com. Diakses tanggal 19 April 2023.
- ^ a b "PSSI Ubah ISL Jadi Liga 1". Bola.net. 20 Januari 2017. Diakses tanggal 19 April 2023.
- ^ Kusdaroji, Reno (5 Maret 2023). "PSSI: Liga 1 dan Liga 2 Berubah Nama Musim Depan - Bolasport.com". Bolasport.com. Diakses tanggal 19 April 2023.
- ^ "Sejarah Kompetisi Sepakbola di Indonesia: Dari Masa Pra-Kemerdekaan Hingga (Menuju) Liga Profesional | FourFourTwo". web.archive.org. 2016-10-25. Archived from the original on 2016-10-25. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ a b Media, Kompas Cyber (2008-07-10). "ISL, Premier League Rasa Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Inilah Kronologi Lengkap Perseteruan PSSI dan KPSI". Republika Online. 2012-03-19. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ Kompasiana.com (2013-05-05). "IPL, ISL dan Dampak Dualisme Sepakbola Nasional". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Liga Super Indonesia Menantang Liga Primer Indonesia". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2011-01-08. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2011-09-30). "Penentang Liga Super 24 Tim Bertambah". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "14 Klub Liga Indonesia Ancam Gelar Liga Tandingan". sepakbola. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Liga Indonesia Musim Depan Bernama Indonesia Premier League". Republika Online. 2011-10-13. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Liga Tetap Bernama Indonesia Super League - Goal.com". web.archive.org. 2013-03-20. Archived from the original on 2013-03-20. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ Liputan6.com (2013-05-06). "Enam Anggota Exco PSSI Dihukum 10 Tahun". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "ISL dan IPL Akhirnya Bersatu – KORAN KALTIM". web.archive.org. 2015-04-07. Archived from the original on 2015-04-07. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Tidak Lolos Verifikasi, Tiga Tim IPL Dimasukkan Divisi Utama". Republika Online. 2013-12-12. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ Vetriciawizach. "Menpora Resmi Bekukan PSSI". olahraga. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ Kardi, Dika Dania. "Kronologi Keputusan Final Pembekuan PSSI". olahraga. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ "Force Majeur, PSSI Hentikan Semua Kompetisi". PSSI - Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2023-04-19.
- ^ Karami, Luzman Rifqi (26 Agustus 2011). "Sejarah Kompetisi Sepak Bola Indonesia". VIVA.co.id.
- ^ "Liga Super Indonesia (ISL) dari Masa ke Masa". VIVA.co.id. 7 November 2014.
- ^ Lazuardi, Glery (8 November 2013). Esvandi, Dodi, ed. "ISL 2014 Kemungkinan Tanpa Sponsor Rokok". TribunNews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2013. Diakses tanggal 3 November 2014.
- ^ Sufiyanto, Tengku, ed. (2016-08-23). "Cerita Produk Rokok yang Pernah 'Merajai' Sepakbola Indonesia". INDOSPORT.com. hlm. 5. Diakses tanggal 2022-10-08.
- ^ "Liga & BVSport Gandeng QNB Group". www.ligaindonesia.co.id. Archived from the original on 5 April 2015. Diakses tanggal 3 April 2015.
- ^ Febrianto, Luthfie (10 April 2017). "Jadi Sponsor Liga 1, Gojek-Traveloka Sumbang Rp 180 Miliar". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2017.
- ^ "Ini Penyebab Berubahnya Titel Sponsor Liga 1 2018". liga-indonesia.id. Archived from the original on 5 Agustus 2018. Diakses tanggal 22 Maret 2018.
- ^ Adnan, Rais (10 Mei 2019). "Ini Logo Dan Sponsor Utama Liga 1 2019". Goal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Mei 2019. Diakses tanggal 10 Mei 2019.
- ^ Adiyaksa, Muhammad (5 Februari 2020). "Emtek Kembali Jadi Official Broadcaster Liga 1 2020". liputan6.com. Jakarta: Bola.com. Diakses tanggal 5 Februari 2020.
- ^ Adiyaksa, Muhammad (5 Agustus 2021). "BRI Diperkenalkan sebagai Sponsor Utama Baru Liga 1 pada 12 Agustus 2021". bola.com. Diakses tanggal 5 Agustus 2021.
- ^ Hasan, Zainal (31 Maret 2022). Ibrahim, Herry, ed. "Banyak Sisi Positif, BRI Siap Kembali Jadi Sponsor Utama Liga 1 Musim Depan". Indosport. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
- ^ "KPPU Selidiki Dugaan Monopoli & Pengaturan Hak Siar ISL oleh PSSI". Detik.com. 19 Maret 2014.