Kabupaten Kediri

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa
Revisi sejak 6 September 2023 18.16 oleh 116.206.40.38 (bicara) (Bahasa)


Kabupaten Kediri (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ, Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri) adalah sebuah wilayah kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sebelumnya, ibu kotanya berada di Kota Kediri meskipun pemindahan ibu kota ke kecamatan Pare telah lama direncanakan dan hingga saat ini dibatalkan.[4] Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibukota Kabupaten Kediri secara sah berada di Kecamatan Ngasem dan dinamakan Pamenang.

Kabupaten Kediri
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦏꦝꦶꦫꦶ
 • Pegonكاڎيري
 • Alfabet JawaKadhiri
Lambang resmi Kabupaten Kediri
Motto: 
Canda bhirawa
(Jawa Kuno) Diikat dengan rasa persatuan yang suci dan tulus ikhlas
Peta
Peta
Kabupaten Kediri di Jawa
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri
Peta
Kabupaten Kediri di Indonesia
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri (Indonesia)
Koordinat: 7°50′00″S 112°10′00″E / 7.83333°S 112.16667°E / -7.83333; 112.16667
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Hari jadi25 Maret 804 (umur 1220)
Ibu kotaPamenang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 26
  • Kelurahan: 1
  • Desa: 343
Pemerintahan
 • BupatiHanindhito Himawan Pramana
 • Wakil BupatiDewi Mariya Ulfa , ST
 • Sekretaris DaerahDede Sujana
Luas
 • Total1.523,92 km2 (588,39 sq mi)
Populasi
 • Total1.673.158
 • Kepadatan1.097/km2 (2,840/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 92,88%
Kristen 3,71%
- Protestan 2,68%
- Katolik 1,03%
Hindu 2,56%
Budha 0,11%
Konghucu 0,01%
Lainnya 0,73%[2]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa Mataraman (dominan), Lainnya
 • IPMKenaikan 73,46 (2022)
tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3506 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 354
Pelat kendaraanAG
Kode Kemendagri35.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.295.824.270.000,- (2020)
Semboyan daerahKediri Bersinar Terang
(Bersih, Nyaman, Asri, Tertib, Anggun)
Flora resmiKemiri
Fauna resmiAlap-alap
Situs webwww.kedirikab.go.id

Geografi

Batas Wilayah

Kabupaten Kediri berbatasan dengan Kabupaten Jombang di Utara, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar di Timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di Selatan, serta Kabupaten Nganjuk di Barat dan Utara. Kota Kediri menjadi enklave dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97 km²[5] yang terbagi menjadi 26 kecamatan. Pada tahun 2021, penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km2.[1]

Topografi

Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari pegunungan Wilis. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat Kali Brantas, yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Nganjuk di bagian utara.[6]

Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari Gunung Kelud yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian Pegunungan Anjasmoro - Argowayang yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang.[6]

Etimologi

Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.[7]

Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam prasasti "wanua" tahun 830 saka, terdapat tulisan yang berbunyi "Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban", artinya ialah pada tahun saka 706 atau 734 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban. Penyebutan nama Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa Kuno seperti pada Kitab Samaradana, Pararaton, Negara Kertagama dan Kitab Calon Arang. Pada Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, juga terdapat nama Kediri.[7]

Sejarah

 
Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an

Pada awalnya nama Kediri belum resmi, kemudian berkembang menjadi nama Kerajaan Panjalu yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.[7]

Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa Jawa Kuno artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.[7]

Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.[7]

Situs Tondowongso, yang ditemukan pada awal tahun 2007 dan berlokasi sekitar 15 km ke timur dari pusat Kota Kediri sekarang, memberikan indikasi merupakan kompleks permukiman penting, yang ada kaitannya dengan kediri.[8]

Pemerintahan

Bupati

Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah Hanindhito Himawan Pramana, didampingi wakil bupati, Dewi Mariya Ulfa. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Bupati Kediri 2020, tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya pandemi Covid 19.[9] Hanindhito merupakan anak dari Pramono Anung, Sekretaris Kabinet Indonesia pemerintahan presiden Joko Widodo.[10]


No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Wakil Bupati
25   Hanindhito Himawan Pramana 26 Februari 2021 Petahana 28 Dewi Mariya Ulfa

Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kediri dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[11] 2014–2019[12] 2019–2024[13] 2024–2029[14]
PKB 7   9   9   9
Gerindra (baru) 3   6   5   6
PDI-P 14   12   15   13
Golkar 7   5   6   6
NasDem (baru) 5   4   4
PKS 1   1   1   3
Hanura (baru) 2   0   0   0
PAN 4   6   5   5
PBB 0   1   0   0
Demokrat 8   4   3   4
PPP 3   1   2   0
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 50   50   50   50
Jumlah Partai 10   10   9   8

Kecamatan

Kabupaten Kediri terdiri dari 26 kecamatan, 1 kelurahan, dan 343 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.571.555 jiwa dengan luas wilayah 1.386,05 km² dan sebaran penduduk 1.133 jiwa/km².[15][16]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
35.06.26 Badas 8 Desa
35.06.22 Banyakan 9 Desa
35.06.12 Gampengrejo 11 Desa
35.06.13 Grogol 9 Desa
35.06.10 Gurah 21 Desa
35.06.19 Kandangan 12 Desa
35.06.05 Kandat 12 Desa
35.06.24 Kayen Kidul 12 Desa
35.06.18 Kepung 10 Desa
35.06.03 Kras 16 Desa
35.06.21 Kunjang 12 Desa
35.06.02 Mojo 20 Desa
35.06.04 Ngadiluwih 16 Desa
35.06.07 Ngancar 10 Desa
35.06.25 Ngasem 12 Desa
35.06.11 Pagu 13 Desa
35.06.14 Papar 17 Desa
35.06.17 Pare 1 8 Desa
Kelurahan
35.06.16 Plemahan 17 Desa
35.06.09 Plosoklaten 15 Desa
35.06.08 Puncu 8 Desa
35.06.15 Purwoasri 23 Desa
35.06.23 Ringinrejo 11 Desa
35.06.01 Semen 12 Desa
35.06.20 Tarokan 10 Desa
35.06.06 Wates 18 Desa
TOTAL 1 343

Demografi

Agama

Berdasarkan data Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah Islam 96,29%, kemudian Kristen Protestan 2,14%, Katolik 0,42%, Hindu 0,39%, kemudian Budha 0,02% dan Konghucu 0,01%.[2]

Ekonomi

 
Tanaman padi di kecamatan Grogol, Kediri.

Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti padi, jagung, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Komoditi padi banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi jagung banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.[17]

Stasiun

Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun yang masih beroperasi, diantaranya:

Catatan kaki

Referensi

  1. ^ a b c "Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022" (pdf). www.kedirikab.bps.go.id. hlm. 13, 101, 109. Diakses tanggal 11 Maret 2022. 
  2. ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Desember 2022. 
  4. ^ Rencana pemindahan ibu kota secara bertahap ke Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan Ngasem, tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul
  5. ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009
  6. ^ a b "Geografis". kedirikab.go.id. Diakses tanggal 31 Juli 2023. 
  7. ^ a b c d e "Sejarah". kedirikab.go.id. Pemerintahan Kabupaten Kediri. Diakses tanggal 31 Juli 2023. 
  8. ^ "Hasil Penelitian Situs Tondowongso". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-23. Diakses tanggal 2012-06-30. 
  9. ^ "Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024". madu.tv. 27 Februari 2021. Diakses tanggal 31 Juli 2023. 
  10. ^ Asta Pramesti, Fitri (2 Mei 2021). "Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung". www.suara.com. Diakses tanggal 31 Juli 2023. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kediri 2009-2014
  12. ^ Supriyatno, Helmi (2014-08-24). "50 Anggota DPRD Kota Kediri Dilantik". Harian Bhirawa Online. Diakses tanggal 2023-08-16. 
  13. ^ Perolehan Kursi DPRD Kediri 2019-2024
  14. ^ "KPU Tetapkan Calon DPRD Kabupaten Kediri Terpilih 2024, PDIP Kehilangan Dua Kursi Legislatif". radarkediri.jawapos.com. 2024-05-10. Diakses tanggal 2024-07-11. 
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  17. ^ "Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri". bisnisukm.com. Diakses tanggal 31 Juli 2023. 

Lihat pula

Pranala luar